Janda Mandul
"Ngarsinah! Selangkah lagi kakimu bergerak, maka talak tiga akan aku jatuhkan!" Teriak David, pria berparas blasteran dengan manik hazel berwarna biru itu memberikan ultimatum untuk istrinya. "Lakukanlah mas, aku pun menunggu hal itu," jawab Ngarsinah dingin dan penuh keyakinan., Sesaat tadi wanita cantik itu menghentikan langkahnya karena teriakan suaminya.
Tap!
Tap!
Tap!
Ngarsinah melangkah sebanyak tiga langkah, dan jelas saja hal itu membuat David menjatuhkan kata keramat yang mampu menggetarkan langit dan tentunya saja siapapun yang mendengarkannya akan merasakan perih yang tak terhingga, tidak terkecuali Ngarsinah.
"TALAK, TALAK, TALAK!"
Tubuh ramping milik Ngarsinah bergetar, air bening di kelopak matanya lolos menganak sungai di pipi mulusnya.
Ngarsinah menguatkan diri untuk memutar tubuhnya, beberapa tetangga yang sedari tadi mendengarkan keributan di rumahnya karena beberapa kali ada piring terbang yang memancing perhatian tetangga. Kini tetangga Ngarsinah pun menjadi saksi akan jatuhnya talak tiga dari David, pria paling tampan di kampung Rorocobek.
"Terimakasih mas, aku akan mengurus semuanya, dan silahkan kamu keluar dari rumahku," jawab Ngarsinah dingin. Rumah itu adalah peninggalan orang tuanya, dan tentu saja itu akan dipertahankan. Para tetangga yang memang memihak ke Arsi, panggilan akrab Ngarsinah, pelan-pelan mendekatinya. Bu Yem yang sedari dulu sahabat ibunya langsung merengkuh pundak Arsi. Wanita itu membawa Arsi ke rumahnya yang bersebelahan dengan rumah gadis itu. Dengan pandangan tajam bu Yem menatap David.
"David, kami rasa sudah cukup jelas apa yang Arsi maksud, jadi saya selaku RT disini meminta anda untuk segera berkemas," pinta bu Yem dengan tegas. David yang mendapatkan tatapan membunuh dari warga kampung pun tidak punya pilihan, amarahnya yang tadi memuncak kini harus mengalah daripada dia harus menerima amukan emak-emak yang sudah siap menjadi pembela Arsi–istrinya yang baru saja dia jatuhkan talak tiga.
"Ok, aku akan keluar, tapi kau akan menyesal Arsi, siapa yang mau menikahi wanita mandul sepertimu! dan kalian yang selalu membela Arsi, wanita yang selalu kalian bela ini, wanita yang tidak bisa memberikan keturunan, dengar itu!" Teriak David membuka aib Ngarsinah yang selama ini ditutupi olehnya. Luka yang tak berdarah membuat Arsi hanya bisa menatap kosong ke arah suaminya. Dengan senyum sinis David kembali masuk kedalam rumah dan mengemas pakaiannya yang hanya cukup untuk dua koper.
Tujuan David sudah jelas kerumah besarnya lalu dia akan ke rumah Novi yang ada di kampung sebelah. Selingkuhan yang selama ini menghangatkan malam-malam nya, dengan alasan berangkat ke kota untuk bertemu dengan pembeli atau alasan lainnya yang berkaitan dengan bisnisnya.
Benar saja David berangkat ke kota, tapi tentu saja dengan membawa Novi yang dikenalkan sebagai istrinya. Semua rekan bisnis David memang mengenal Novi sebagai istri, Ngarsinah tidak pernah dibawa dengan berbagai alasan ketika istri sahnya itu ingin ikut.
Ngarsinah sebagai istri yang menghiasi rumah miliknya, bak burung dalam sangkar emas, itulah nasib wanita sederhana itu. Selama menikah hanya beberapa kali saja David membawanya ke kota, itu pun bukan untuk urusan bisnis. Mana bisa dia membawa istri yang tidak bisa tampil setara dengannya, apa kata teman-temannya nanti. Penampilan Ngarsinah memang sangat sederhana, kampungan dan sangat ketinggalan jaman.
Jika dibandingkan dengan Novi, sungguh jauh berbeda, cantik, modis, dan sangat setara dengan dirinya yang seorang pengusaha sukses plus tampan dengan pesona yang mampu membuat wanita manapun meleleh.
David dan Novi sudah merencanakan untuk menekan Ngarsinah, agar menyetujui Novi menjadi istri keduanya, dengan harapan akan bisa memberikan keturunan. Pasangan tidak halal itu memang sudah memeriksakan keadaan mereka, dan sesuai hasil pemeriksaan, mereka berdua dinyatakan subur.
“Perempuan kalo bodoh ya kayak gitu, coba dia mau dimadu dengan Novi, aku gak akan bikin dia menjadi janda, mana ada pria yang mau sama wanita mandul, apa yang diharapkan? tapi ya bagus lah, dengan bercerai seperti ini aku bisa segera menikahi Novi,” gumam David seorang diri, tangannya dengan cepat memindahkan pakaian miliknya yang ada dilemari kedalam koper.
David pria kaya dan juga tampan sekampung Rorocobek selalu menjadi idaman setiap wanita kampung. Banyak yang mau menjadi istri kedua atau ketiga bahkan ke empat. Sebagai juragan beras dan beberapa jenis hasil kebun, dari puluhan hektar sawah dan ladang membuat David tidak memiliki saingan. Rumah besar yang dia miliki jarang sekali dia tempati karena Ngarsinah lebih senang tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang sama besar dengan rumah David.
Saat berkemas pria itu tidak lupa mengemas dokumen tanah, semua lahan milik Arsi sudah dibalik nama, karena Arsi yang terlalu cinta dan percaya hingga buta dan menyerahkan semuanya kecuali rumah.
“Memelihara wanita mandul sama saja aku memelihara mayat hidup, dan apa yang aku dapat, kau akan segera jatuh miskin dan menjadi gelandangan, Ngarsinah … Ngarsinah, hahaha!" Tawa David menggema di ruang kerja yang selama ini menjadi tempatnya beraktifitas untuk bisnisnya.
"Arsi, sudah jangan nangis lagi ndok, kamu sudah mengambil keputusan yang tepat, ibu yang selama ini sudah anggep kamu anak, gak rela kamu diginiin. Kamu gak sendiri ndok, kami semua mendukungmu," bu Yem membelai lembut kepala Arsi yang tertutup kerudung bergo. Beberapa ibu-ibu yang menggunakan daster rumahan tampak berlinang air mata melihat nasib Arsi, kembang desa yang dibilang mandul oleh suaminya.
Arsi hanya mengangguk, saat ini hatinya sedang hancur berkeping-keping. Berawal dari kiriman video yang dia terima, dimana suaminya yang sangat dia percaya sedang bercinta dengan kembang desa sebelah, dan suaminya mengakui itu semua dengan santai. David dengan beraninya mengatakan akan menikahi Novi demi bisa mendapatkan keturunan. Dunia Ngarsinah seakan runtuh, jadi pertengkaran-pertengkaran mereka selama ini penyebabnya adalah orang ketiga.
Itulah Arsi, dengan segenap cinta yang mampu membutakan matanya, kini menghadapi sebuah kenyataan pahit. Selama ini Arsi menganggap angin lalu tiap gosip yang berhembus kencang, karena cinta dan kepercayaan Arsi telah menguasai hati dan pikirannya. Bodoh! ya hanya itulah kata yang pantas dia ucapkan untuk dirinya sendiri.
“Bu Yem, apakah Arsi harus menyesali semuanya?” tanya Arsi kepada bu Yem yang sedari tadi dengan setia mendampinginya. Tatapannya masih kosong, wajahnya tanpa ekspresi. “Ndok ini sudah takdir Allah, jangan menyesali, yakinlah Allah akan memberikan hari yang indah untukmu di kemudian hari nanti,” jawab bu Yem berusaha meyakinkan Arsi.
“Bagaimana Arsi hidup tanpa mas David bu?” tanyanya lagi dengan isak tangis yang mulai terdengar, ibu-ibu yang sedari tadi menjadi penonton tidak kuasa menahan air mata mereka, seakan mereka pun dapat merasakan kesedihan janda baru itu.
“Lebih baik Arsi mati saja bu,”
❤️❤️❤️
Like, subscribe, komen dan Vote ya pemirsa. Makasiihhh 🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
yani suko
jenenge Ngarsinah......
2024-01-27
1
rosenin
pesan untuk perempuan cinta boleh bodoh jangan
2023-06-23
1
Ayu Nuraini maulina
g usah ngucap kata menyesal d liat aja sapa yg menyesal duluan n menjilat ludahnya sendiri
2023-06-20
1