Waktu begitu cepat bergerak, mentari yang sudah berada di peraduannya bersiap digantikan rembulan untuk mengantarkan sebagian orang menuju peraduannya untuk beristirahat. Ngarsinah gadis sederhana yang sekarang berada di kamar hotel tampak sedang menyantap makan malamnya yang dia pesan melalui layanan kamar. Rasa lelah begitu kuat mendera raga dan pikirannya.
Makan malam soto madura yang menggugah selera dia habiskan segera, sambil menonton acara di televisi gadis itu tampak menikmati kesendiriannya. “Besok aku akan memulai hidupku, selamat tinggal David, selamat tinggal masa laluku. Ayah, ibu aku akan membuat kalian selalu bangga padaku.” Ngarsinah bicara sendiri seakan sedang menyemangati dirinya
“Malam ini aku akan membuat surat lamaran kerja, lalu bikin rencana apa saja yang mau dibeli untuk perabotan rumah, oke Arsi, let’s do it.” Kembali gadis itu bicara sendiri, lalu mengeluarkan laptop dari dalam tasnya. Makan malamnya tadi dengan cepat dia selesaikan tanpa sisa sedikitpun, ya dia lapar maksimal.
Setelah beres semuanya, gadis itu merasakan kantuk yang begitu mendera. Tak butuh waktu lama Deru nafas Ngarsinah kini sudah teratur dan dengkuran halus pun terdengar.
*****
"Sayang, aku rasanya nggak percaya kita akan dapat kontrak suplai tomat dan beberapa jenis palawija lainnya ke hotel ini. Dan ini gak hanya untuk satu hotel lo, kamu tau kan pengusaha ini punya delapan hotel yang tersebar di jawa dan bali, aahhh aku jadi nggak sabar untuk jadi konglomerat sayang, dan ini semua karena dukungan kamu," seorang pria berparas tampan, pria blasteran itu dengan mesra memeluk pinggang ramping wanita nya.
Mereka tampak berbahagia karena menang tender untuk suplai barang ke hotel dimana sekarang mereka menginap. Wanita yang berada disampingnya pun tampak sumringah dan sesekali menyandarkan kepalanya dengan manja ke pundak lelaki bertubuh jangkung itu.
"Mas David, kita harus tetap hati-hati mas, jangan sampai lupa diri, aku takut orang-orang yang kalah tender itu nanti akan jadi musuh buat kita." David yang tersenyum senang dan tidak terlalu memperdulikan peringatan dari Novi kekasihnya, terus saja bicara dengan sombong.
"Novi sayang, kamu nggak usah khawatir yang berlebihan seperti itu, mereka semua nggak akan bisa menyaingi kita, karena kita punya barang dan kebun milik sendiri. Sudahlah sekarang mari kita nikmati malam bahagia ini, aku ingin kau membawa ku ke nirwana sayang," David membuka pintu kamar dan mempersilahkan wanitanya untuk masuk duluan.
Mereka berdua terus saja bercumbu dan akhirnya Novi melonggarkan pelukan David. "Mas mandi dulu sana, biar seger," ucapnya dengan suara manja dan kerlingan menggoda.
David tau arahnya akan kemana, tanpa mau membuat Novi kesal pria berparas bule itu langsung masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri. Novi menyiapkan teh panas dan memberikan beberapa tetes cairan bening ke dalam teh yang dia siapkan untuk David.
"Selamat tidur sayang, enak saja kamu mau enak-enak, sementara aku belum sah menjadi istrimu dan mendapatkan apa yang aku mau. Kamu terlalu pelit sayang, berlian kemaren saja kamu gak mau belikan, jadi sekarang tidurlah yang nyenyak ya. David sayang hidup ini nggak ada yang gratis, apalagi kamu berurusan dengan Novi," Wanita culas itu ternyata tidaklah tulus mencintai David. Seringai menyeramkan tampak mengukir bibir sensualnya.
Wanita ular itu siap melakukan apapun untuk tujuan-tujuannya. Selama ini Novi si kembang desa yang selalu menjaga keindahan tubuhnya itu sudah berfikir siap untuk hamil, dengan anak yang dia lahirkan nanti, maka seluruh harta David akan mudah untuk dia kendalikan. Toh habis melahirkan dia masih bisa mengembalikan bentuk tubuhnya seperti sekarang ini, apa sih yang nggak bisa dilakukan jika ada uang.
“David akan aku jadikan budak pencari uang untuk ku, sampai nanti dia sudah tidak berguna lagi dan semua apa yang dia punya akan menjadi milikku, aahh David sayang aku tidak sabar untuk segera menikah dengan mu,” gumam Novi dengan suara lirih dan senyum senyum sendiri menghadap cermin yang ada di hadapannya.
Ceklek!
"Sayang ini tehnya, mumpung masih panas," tawar Novi sambil berlalu ke kamar mandi, saat melewati tubuh kekar David tidak lupa dia mencium sekilas pipi pria tampan yang sebentar lagi akan menjadi suami nya itu.
Godaan Novi selalu membuat hati David berbunga-bunga. Sengaja Novi mempersingkat ritual mandinya agar David tidak curiga. "Loh sayang, kok sudah merah gitu matanya? Ngantuk ya?" tanya Novi dengan wajah yang di buat kecewa.
"Aaahhh, padahal habis mandi tadi badanku segar sayang, tapi nggak tau ini kok ngantuk berat aku. Sini sayang aku peluk," tangan kekar David langsung meraup pinggang ramping wanitanya, Novi girang setengah mati, karena usahanya berhasil.
"Sayaang, padahal aku lagi pengen lo, kamu malah tidur," wanita ular itu berusaha menggoda David yang sudah mulai terlelap tidak bisa membalas godaan wanita cantik yang selalu didambakan itu, di satu sisi hati David merasa kesal karena sesuatu yang ada di bawah sana mulai merespon, tapi mata dan tubuhnya terasa tidak bisa diajak kerjasama, dan pada akhirnya pria malang itu pun tertidur dengan membawa kesal di hati. .
"Selamat tidur sayang," ucap Novi bahagia, gadis itu terbebas dari pekerjaan melelahkan yang malam ini sedang tidak dia inginkan, karena berlian yang dia inginkan tidak di belikan oleh kekasihnya..
Malam berlalu begitu saja, tidak seperti yang David harapkan. Kini dengkuran halus mulai berirama menandakan sang pemilik raga telah berpindah ke alam mimpi.
*****
Pagi pun tiba dan semua orang di kota besar yang super sibuk itu bergegas seakan berlomba dengan waktu untuk kembali pada aktivitasnya.
"Aku sarapan di hotel aja, masih sempat kok, lagian kan kantor mas Rangga bisa ditempuh dengan jalan kaki," gumam Ngarsinah pelan, selama dia berada di kamar hotel itu, selalu berbicara pada dirinya sendiri.
Sebelum keluar dari kamar hotel sekali lagi gadis itu mematut dirinya di hadapan cermin besar, setelah dirasa semua bagus, gadis itu pun keluar dan langsung menuju lift.
Sampai di restoran yang di tata dengan cantik dan elegan serta musik yang mengiringi pun terasa indah di telinga, membuat Arsi langsung menuju ke meja yang sudah tersedia beberapa hidangan untuk para tamu yang menginap. Menu nasi goreng daging dan minta di buatkan omelet oleh koki di booth yang tersedia, menjadi pilihan menu sarapannya hari ini.
Sesaat langkah Arsi terhenti karena kedua netranya melihat dua orang yang sangat dikenalnya, David dan Novi ternyata mereka menginap di hotel yang sama dengannya. Ada rasa nyeri yang dia rasakan melihat kemesraan dua sejoli yang belum halal itu, tapi dengan cepat dia menghapus rasa itu, tidak ingin terbawa suasana dan nanti akan berimbas pada semangat tempurnya untuk hijrah ke kota.
“Mbak Arsi kok ada disini?” Arsi terlonjak kecil mendengar seseorang yang menyebut namanya.
"Eh mas Bram, sssstttt,” Arsi langsung meletakkan jari telunjukkanya di bibir, agar Bram tidak melanjutkan kalimatnya. “Maaf mas saya pinjam badannya untuk berlindung, temani saya sarapan ya, kita duduk disana yuk," lanjutnya setelah yakin tubuhnya terlindung dari pandangan mata David dan Novi. Ngarsinah sangat bersyukur akan kehadiran Bram, jadi dia bisa berlindung dari pandangan David dan Novi di samping tubuh pria tinggi dan atletis itu.
David yang sedikit bingung dengan apa yang dilakukan Ngarsinah memilih untuk tidak banyak bertanya dan mengikuti apa yang gadis itu inginkan.
'Emang kalo rejeki nggak kemana, baru aja semalem berencana mau ngajakin Arsi makan malam, eee pagi-pagi udah terkabul." Bram dengan wajah sumringah menemani Ngarsinah sarapan pagi.
“Mamaaa!, mama kencan sama papa ya?”
❤️❤️❤️
Naaahh siaapa nih yang kencan ketahuan? 😉
Yuk dukung novel ku dengan Like, komen, subscribe dan vote ya, tengkyuuuhh pemirsa ❤️🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
zha syalfa
Bram ya harus nya
2024-02-14
0
N Wage
halah...halah...mama arsi belum apa2 sudah selingkuh😂😂😂😂😂
gimana ini ,papa aku(arsita) mau di kemanain?
2023-05-14
2
🍾⃝ͩʙᷞᴀͧʙᷠʏᷧ ɢɪʀʟʟ
hadir om 🙏💪💪💪
2023-04-12
1