“Maaf ya mas, saya jadi ngerepotin mas Bram,” Arsi memecah kebisuan di antara mereka saat hidangan sudah siap semua tersedia di meja. Bram yang sedari tadi sedang berbunga-bunga karena segitu cepatnya allah mengabulkan doanya untuk bisa makan bareng dengan gadis yang baru pertama bertemu sudah bisa menggetarkan hatinya yang selama ini beku.
“kenapa harus minta maaf, saya seneng kok bisa makan bareng mbak Arsi. Tapi maaf kalo boleh tau, mbak Arsi tadi sedang menghindar dari siapa?” tanya Bram penasaran. Sesaat matanya mengedar kepada tamu hotel yang sedang berdatangan ke restoran untuk sarapan pagi.
“Eh anu mas, ada seseorang yang saya tidak ingin dia melihat keberadaan saya disini,” Jawab Arsi masih sungkan untuk berterus terang.
“Mas bram kok pagi-pagi sudah disini, apa menginap disini juga?” tanya gadis itu mengalihkan rasa penasaran Bram. “Oh saya mau ketemu papa di kantornya, beliau biasanya jam segini sudah di kantor dan dia paling benci kalau saya terlambat datang ketika kami sudah berjanji.” jawab Bram jujur dan langsung melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya yang berbulu halus.
“Owhh gitu, papa mas Bram bekerja disini? tanya Arsi polos. “Eheem, papa yang punya hotel ini Mbak,” jawab Bram dengan sedikit memelankan suaranya, tampak sekali hal itu tidak ingin didengar oleh orang lain yang nanti bisa saja akan menjadikannya buruan.
“Woow ternyata mas Bram anak konglomerat ya,” ucap Arsi takjub dan tetap dengan wajah lugunya, maklum saja ya pemirsa Arsi ini kan nggak pernah keluar kampung dan bertemu dengan orang-orang besar di kota, jadi ini pengalaman pertamanya bertemu dengan orang kaya. Selama ini dia hanya melihatnya dari layar kaca dalam berita gossip atau media sosial, dimana para orang kaya sibuk membuat konten dengan memamerkan kekayaannya.
“Ahh mbak Arsi ini bisa saja, kalau saya ini tetap saja kacungnya beliau mbak, yang konglo itu kan papa saya, bukan saya,” jawab Bram merendah demi meninggikan mutu di hadapan wanita yang dari kemarin mampu membuat jantungnya berdebar seperti diajak lari marathon.
“Eh mbak Arsi menginap disini?” tanya Bram, mengalihkan keterpesonaan Ngarsinah kepadanya, dia tidak ingin nanti hidungnya makin lebar karena pujian-pujian lugu akan meluncur manis dari bibir sensual gadis kampung yang ada di hadapannya ini.
“Iya mas, karena pagi ini mau masukin lamaran kerja ke kantornya mas Rangga, terus lanjut ke kantornya mas pras yang pengacara itu, nah sorenya kan ada janji sama mas Bram seperti yang kita bicarakan kemaren.” jelas Ngarsinah panjang lebar.
‘Berarti malam nanti bisa lah ya aku ajak makan malam, yes, yes, yes.’ gumam Bram dalam hati dan bibirnya terus saja mengukir senyum terindah. “Oo gitu, padat ya acara hari ini, trus mbak Arsi mau pindahan kapan rencananya?” tanya Bram lagi. Arsi yang siap menghabiskan suapan terakhirnya, sedikit terdiam memikirkan apakah bisa dia menempati rumahnya lusa.
“Rencananya lusa mas, karena besok saya rencananya mau belanja perabotan. setidaknya ada tempat tidur dan peralatan masak, yang lainnya nyusul.” jawab Arsi bersungguh-sungguh.
“Loh perabotannya beli semua mbak? nggak bawa dari rumah sana aja?” tanya Bram merasa heran.
“Nggak mas, saya menjual rumah berikut isinya, paling pakaian aja dan surat-surat penting yang saya bawa.”
Mereka melanjutkan obrolan sampai saat nya Bram harus pamit untuk menemui papanya. Arsi mengikuti Bram dan tetap bersembunyi di balik tubuh tinggi tegap itu.
“Loh pak Bram, anda sarapan disini?”
Deg!
‘Itu suara David,’ Ngarsinah langsung buru-buru berlalu setelah menyenggol lengan Bram, dan hal itu pun di pahami oleh pria tampan yang tadi sudah mendengar alasan Arsi, bahwa dia tidk ingin bertemu dengan orang yang saat ini berbicara dengan Bram.
“Iya pak, loh pak David menginap disini?” tanya Bram balik setelah menjawab pertanyaan rekan bisnisnya itu.
“Iya pak, semalam sudah terlalu malam, lagian hari ini masih ada urusan di kota, jadi saya memilih stay untuk satu malam disini, mari pak, saya duluan.” Pamit David setelah memberikan alasan kepada Bram. Merekapun akhirnya berpisah.
‘Aku sepertinya kenal ya sama perempuan yang tadi sama pak Bram, tapi siapa?’ batin David sambil terus mencari sosok perempuan yang tadi sempat mengganggu pikirannya.
“Sayang kamu sedang cari siapa sih?” tanya Novi yang membuat David kaget. “Eh, nggak itu tadi kayak kenal, ternyata bukan, ayo kita balik ke kamar untuk siap-siap sayang.” Jawab David menghindar.
*****
Waktu terus beranjak dari detik ke menit dan menjadi hitungan jam. Arsi sudah menyelesaikan urusannya dengan Rangga. Setelah di interview gadis itu berniat untuk langsung ke kantor Pras, si pengacara yang sudah bersedia untuk membantunya. Karena Prs masih ada sidang, maka pertemuan mereka di jadwalkan setelah jam makan siang sekitar pukul satu.
“Mas jangan maksain lo, kalo emang mas repot, saya bisa kok kesana sendirian,” Ucap Ngarsinah merasa sungkan kalau sampai merepotkan teman barunya itu. “Jangan mbak, sabar sebentar ya, ini sedikit lagi kelar kok, sebelum kesana nanti kita makan siang dulu ya,” Rangga berusaha menahan Ngarsinah untuk mau menunggunya dan seperti yang sudah dia rencanakan, pria tampan itu akan mengajak gadis itu untuk makan siang berdua.
“Baiklah mas, saya akan tunggu,” jawab gadis itu tidak ingin mendebat. Dengan senyum yang terus merekah, Rangga menyelesaikan pekerjaannya. Seperti sedang mendapatkan suntikan vitamin, pria itu bekerja penuh semangat, sementara Ngarsinah memilih untuk membaca majalah bisnis yang ada di rak buku.
Restoran masakan jepang menjadi tujuan Rangga siang ini. dan kembali lagi Ngarsinah dibuatnya terheran-heran dengan masakan dengan porsi sedikit tapi harganya sampai ratusan ribu.
“Ya Allah mas, saya nggak bisa makan kalo begini,” ucap Ngarsinah dengan bibirnya yang mengerucut, setelah membuka lembar demi lembar buku menu yang ada di tangannya. “Pilih aja mbak, suka nya yang mana,” jawab Rangga dengan sabar. “Mas ini mahal-mahal semua, dan saya nggak pernah makan kayak begini, apa tenggorokan saya mau dilewati sama makanan semahal ini mas?” tanya gadis itu lugu, dan mata yang berbinar tapi ada keraguan disana.
Rangga sungguh tidak bisa berkata apa-apa melihat Ngarsinah yang sungguh polos. “Ssstt, mbak jangan keras-keras ngomongnya, malu didengar orang,” ucap Rangga dengan menempelkan telunjuknya di depan bibir. “Lah kenapa malu mas? ini saya sungguh-sungguh lo gak sanggup makannya. Mas rangga ini lo aneh, saya ini orang kampung mas, biasanya makan ubi rebus, pisang goreng, hehehe. Ya orang kampung mah bebas mas hahaha,” tawa Arsi yang membuat wajah Rangga jadi bersemu merah karena beberapa orang kini dengan senyum-senyum memperhatikan mereka.
“Mamaaa!, mama kencan sama papa ya?” teriakan suara yang diam-diam Arsi rindukan tiba-tiba ada di belakangnya. “Loh dedek sama siapa? tanya Arsi bingung, karena melihat Arista dan Arya hanya berdua saja. Arya mengambil tangan Arsi lalu menciumnya dan hanya tersenyum tipis saja lalu menuju ke tempat ayahnya. sementara si gadis kecil itu mengangkat tangannya meminta untuk di pangku oleh Ngarsinah.
“Kami sama nenek ma, itu nenek lagi ketemu temennya,” jawab gadis kecil itu dengan ceria. Ngarsinah mencium pipi gembul yang selalu menjadi favorit nya itu. Setelah mereka bercengkrama sesaat akhirnya mereka makan berempat, Ningsih memilih satu meja dengan temannya yang tidak sengaja bertemu. Makan siang yang bahagia, di tambah celoteh Arista yang membuat Arsi dengan nyaman menikmati jenis makanan yang baru saja dia rasakan.
“Ohh ternyata kamu bisa juga jual diri sama bos-bos ya? hahaha dasar perempuan kampong munafik!”
❤️❤️❤️
Wadduh siapa tu yang bilang gitu? Ayo dong reader ku tercinta tebak nih siapa pelakunya, mohon dukungannya terus ya dengan Like, komen, subscribe dan vote, biar otor semangat nulisnya. Oya maafin outhor yang belum bisa memenuhi permintaan double up, udah 10 hari ini otor sakit, jadi gak kuat lama2 mikir.Tapi otor ttp nungguin komentar dari para readers tercinta. tengkyuuuhh readers. ❤️🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Reeka Rsm
OMG. lanjut
2024-03-01
0
🍾⃝ͩʙᷞᴀͧʙᷠʏᷧ ɢɪʀʟʟ
pling simantan David stupid tuh ck 🙄,,,
2023-04-26
2
🍾⃝ͩʙᷞᴀͧʙᷠʏᷧ ɢɪʀʟʟ
hadir om
2023-04-26
1