MCIDZ. 11 # Wanita Yang Mandiri

Beberapa jam dari situ, Ilham dan Alisha kembali ke rumah Ustaz Hasan dan segera membawa Zahra bersamanya ke Palembang.

"Zahra pamit dulu, Abi, Ummi," ucap Zahra sembari mengalami tangan keduanya.

"Iya, Ra. Hati-hati di jalannya, Ummi dan Abi akan selalu mendoakanmu di sini," kata Ummi Siti sembari memeluk putrinya sebentar.

Zahra hanya tersenyum, kemudian meningkalkan kedua orangtuanya dan segera pergi bersama Alisha dan Ilham.

Dalam perjalanan menuju ke Palembang, suasana terasa begitu hening. Namun, hal itu membuat Ilham sedikit sulit mengatakan apa pun sehingga ia hanya diam saja, mengendarai mobilnya dan membiarkan Alisha berbincang dengan Zahra. Dengan begitu, Alisha tidak hanya sendirian karena sekarang ada Zahra yang akan menemaninya.

Perjalanan yang cukup lama, membuat mereka bertiga sampai pada malam hari dan Ilham juga sudah terlihat begitu letih karena mengendarai mobil dengan jarak jauh dalam satu hari. Maka dari itu, Alisha yang menyadarinya segera mendekati Ilham yang sudah berada di luar mobil.

"Mas, lelah?" tanya Alisha tiba-tiba saja sehingga membuat Ilham melihat kepadanya.

"Tidak terlalu, tapi Mas perlu istirahat kayaknya," jawab Ilham yang hanya menatap Alisha sejenak.

"Kalau begitu, kita segera masuk saja supaya Mas bisa istirahat," ujar Alisha yang mendapat anggukan kepala dari Ilham.

Akan tetapi, tidak jauh dari sana terlihat seorang wanita yang melihatnya dengan begitu sedih. Tersirat di hatinya yang paling dalam, sebuah rasa yang amat menyakitinya. Meskipun begitu, Zahra sudah berusaha melupakannya, tetapi rasa itu masih ada sehingga ia merasakan hal yang sama ketika baru saja mengetahui pernikahan sepupunya dengan Ilham.

Apa lagi sekarang Zahra akan selalu melihat kebersamaanya, dan akan tinggal dalam satu atap yang sama. Walaupun demikian, Zahra tidak akan mengusiknya. Dia juga akan bersikap layaknya seorang saudara, dan tidak akan memperlihatkan kesedihannya kepada siapa pun.

"Zahra, cepat ke sini," ajak Alisha kepada sepupunya yang masih berdiri di depan mobilnya.

"Iya, sebentar," jawab Zahra yang langsung berjalan mengikuti langkah Alisha dan Ilham.

Setelah sampainya Zahra di rumah bibinya, lantas ia pun segera menemui Ibu Rahma serta menyalami tangannya sebagai tanda penghormatan. Untuk itu, tidak lagi dihiraukan bahwa pada saat ini, Ibu Rahma sangat gembira karena pada akhirnya Zahra mau membantunya untuk mengajar di Pesantren Darussalam.

"Zahra, Bibi sungguh berterima kasih kepadamu karena telah mau memenuhi permintaan Pamanmu itu," ucap Ibu Rahma kepada Zahra yang kini sudah berada di hadapannya.

"Iya, Bi. Zahra tidak apa-apa. Lagi pula, Zahra masih belajar dan akan mempelajarinya lagi di sini," balas Zahra sembari tersenyum.

Namun, di saat itu pula Ilham menarik senyumannya ke atas karena melihat cara Zahra memperlakukan orang yang lebih tua, bahkan sudah terlihat dari penampilannya saja, Zahra sudah seperti wanita yang anggun.

"Mas, katanya tadi lelah. Sekarang Mas istirahat saja di kamar, biar aku di sini temani Zahra bersama Ibu," ucap Alisha yang sudah membiasakan diri untuk memulai komunikasi dengan suaminya.

Ilham yang menyadari ucapan Alisha hanya menganggukkan kepalanya saja dan kembali melihat kepada Ibu Rahma dan Zahra. Namun, Ilham terlihat begitu sulit untuk mengatakannya karena Ibu Rahma sedang berbicang dengan Zahra. Maka dari itu, Alisha yang paham akan kegelisahan suaminya, mencoba untuk membantunya.

"Ibu, Alisha mau temenin dulu Mas Ilham. Perjalanan tadi sangat melelahkan, maka Mas Ilham ingin istirahat lebih dulu," ucap Alisha dan Ibu Rahma lantas melihat kepadanya.

"Iya, Ilham kamu boleh lebih dulu istirahat. Jangan nunggu kami, karena Ibu masih ingin berbincang dengan Zahra," kata Ibu Rahma dan Ilham pun tersenyum.

"Terima kasih, Bu. Kalau begitu, Ilham duluan," ucap Ilham yang setelahnya langsung pergi meninggalkan tempat itu.

Akan tetapi, Alisha tidak ikut kepada suaminya karena ia masih ingin berbincang dengan Zahra, sama seperti ibunya. Wajar juga itu terjadi, Alisha sudah lama tidak kembali berjumpa dengan Zahra. Maka dari itu, rasa rindu dan ingin bertemu telah terbalas oleh kedatangan Zahra walaupun Zahra hanyalah sepupunya. Akan tetapi, Alisha sudah menganggapnya sebagai adiknya sendiri.

***

Setelah waktu menunjukkan pukul satu malam, Ibu Rahma dan Alisha segera kembali ke dalam kamarnya masing-masing. Begitu pula dengan Zahra, ia tidur di kamar tamu yang sudah dibereskan oleh Ibu Rahma di saat Alisha dan Ilham menjemputnya.

"Bi, sudah jam satu malam. Waktunya kita tidur, tidak baik tidur terlalu malam," ucap Zahra yang sempat melihat jam di dinding.

"Eh, sudah malam ternyata. Bibi sampai lupa akan waktu. Kalau begitu, kita tidur. Dan Zahra, kamu tidur di kamar itu, yah. Bibi sudah bereskan tadi," ucap Ibu Rahma yang baru menyadari bahwa sekarang sudah larut malam.

"Iya, Bi. Terima kasih," balas Zahra sembari tersenyum.

"Alisha, kamu juga tidur. Sudah malam ini," ucap Ibu Rahma kepada putrinya dan Alisha hanya mengangguk saja.

Lantas, mereka bertiga pun masuk ke dalam kamarnya, sedangkan Zahra hanya terdiam di kamar yang sudah disiapkan oleh Ibu Rahma. Di dalam pikirannya terdapat sebuah kenyataan yang sulit ia terima. Namun, Zahra akan tetap berusaha kuat dan tidak lagi mengharapkan seseorang yang mungkin sudah sangat tidak mungkin untuk didapatkan.

***

Keesokan harinya, Zahra sudah bangun lebih awal dari semua orang dan setelah ia melaksanakan salat subuh, Zahra lantas pergi ke dapur dan memasak makanan untuk sarapan pagi. Namun, belum ada satu orang pun yang keluar dari kamarnya sehingga dengan leluasa Zahra memasak di dapur dan menghidangkannya di meja makan.

Walaupun demikian, Zahra masih termasuk anggota keluarga, tapi ia tidak sama sekali merepotkan tuan rumah karena ia sangat mandiri. Karena itu pula, Zahra tidak pernah merepotkan orang lain meskipun di rumah bibinya sendiri.

Di saat Zahra menghidangkan makanan di atas meja makan, tiba-tiba saja Ibu Rahma datang menghampirinya dan terlihat begitu kaget. Tidak bisa dipungkiri lagi, Zahra sudah menyiapkan semuanya dan Ibu Rahma hanya tinggal menyantapnya saja. Sungguh luar biasa, Ibu Rahma juga sampai tidak percaya dengan apa yang dilihatnya itu.

"Zahra, ini semua kamu yang masak?" tanya Ibu Rahma dan Zahra hanya mengangguk.

"Iya, Bi. Bibi kalau sudah lapar, duduk di sini. Biar Zahra ambilkan piring dulu," jawab Zahra yang akan kembali ke dapur.

"Tapi, Ra. Seharusnya itu pekerjaan Bibi, kamu diam saja, tetapi Bibi malah merepotkan kamu di sini, padahal kamu belum satu haru di sini. Akan tetapi, kamu sudah sangat membantu Bibi," ucap Ibu Rahma dan Zahra hanya tersenyum.

"Tidak papa, Bi. Lagian Zahra sudah biasa melakukan semua ini, maka Bibi tidak perlu mengatakan semua itu," balas Zahra yang masih fokus menyiapkan makanan untuk semua orang.

"Kamu sangat baik, Ra. Maafkan Bibi yang malah merepotkan kamu di sini," ucap Ibu Rahma yang langsung mendekati Zahra dan memeluknya.

Untuk itu, Zahra tidak mengatakan apa pun dan menerima pelukan dari bibinya dengan sangat hangat. Walaupun demikian, Zahra tidak melakukan apa pun yang spesial, tetapi yang diperbuatnya itu sudah sangat membuat Ibu Rahma bahagia dan senang.

.

.

.

Assalamualaikum.

Terpopuler

Comments

melia

melia

Waalaikum salam WR.WB

2023-01-29

1

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

wa'alaikumsalam... warohmatullohi..wabarokatuh.........

2022-12-29

1

ZaeV92

ZaeV92

waalaikumsalam wr wb

2022-12-18

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog. MC Ilham & Zahra # Suaranya indah
2 MCIDZ. 1# Rasa Yang Terpendam
3 MCIDZ. 2 # Perjodohan Dan Keterpaksaan
4 MCIDZ. 3 # Pernikahan Tanpa Landasan Cinta
5 MCIDZ. 4 # Kenyataan Yang Mengejutkan
6 MCIDZ. 5 # Ketika Cinta Harus Mengikhlaskan
7 MCIDZ. 6 # Terikat Dengan Kewajiban
8 MCIDZ. 7 # Sepenggal Kertas Dari Ayah
9 MCIDZ. 8 # Terjebak Dalam Sekejap
10 MCIDZ. 9 # Menghadapinya Secara Perlahan
11 MCIDZ. 10 # Mencoba Menerima Kenyataan
12 MCIDZ. 11 # Wanita Yang Mandiri
13 MCIDZ. 12 # Ustazah Cantik
14 MCIDZ. 13 # Sebuah Kenyataan
15 MCIDZ. 14 # Bukan Jalan Terbaik
16 MCIDZ. 15 # Ada Yang Ingin Dikatakan
17 MCIDZ. 16 # Taaruf
18 MCIDZ. 17 # Proses Pendekatan
19 MCIDZ. 18 # Cemburunya Alisha
20 MCIDZ. 19 # Hati Yang Rapuh
21 MCIDZ. 20 # Jawaban
22 MCIDZ. 21 # Kembali Menata Hati
23 MCIDZ. 22 # Sakit Sedalam-dalamnya
24 MCIDZ. 23 # Jangan Salahkan Takdir
25 MCIDZ. 24 # Kenangan Yang Sangat Indah
26 MCIDZ. 25 # Kabar Bahagia
27 MCIDZ. 26 # Wajah Yang Mirip
28 MCIDZ. 27 # Menjelang Bulan Ramadhan
29 MCIDZ. 28 # Kesal
30 MCIDZ. 29 # Kejahilan Berujung Petaka
31 MCIDZ. 30 # Senjata Makan Tuan
32 MCIDZ. 31 # Salah Mengira Berujung Malu
33 MCIDZ. 32 # Selalu Bertengkar
34 MCIDZ. 33 # Kepergok Menatap Seseorang
35 MCIDZ. 34 # Mulai Belajar Ngaji
36 MCIDZ. 35 # Ditertawakan Bocil
37 MCIDZ. 36 # Bagai Bukan Pertama Kali
38 MCIDZ. 37 # Sungguh Tidak Bisa Dipercaya
39 MCIDZ. 38 # Kepikiran Terus Menerus
40 MCIDZ. 39 # Luka Yang Hampir Redup
41 MCIDZ. 40 # Meluruskan Kesalah Pahaman
42 MCIDZ. 41 # Puasa Pertama
43 MCIDZ. 42 # Penolakan Yang Sia-sia
44 MCIDZ. 43 # Terserang Virus Tiga L
45 MCIDZ. 44 # Kita Bukan Mahram
46 MCIDZ. 45 # Mulai Curiga Dengan Muhtaz
47 MCIDZ. 46 # Gombalan Receh
48 MCIDZ. 47 # Rayuan Yang Membuat Jengah
49 MCIDZ. 48 # Laki-laki Pemilik Suara Merdu
50 MCIDZ. 49 # Keterkejutan Dan Keheranan
51 MCIDZ. 50 # Dihujam Banyak Pertanyaan
52 MCIDZ. 51 # Digerebek Warga
53 MCIDZ. 52 # Tidak Sengajaan Menjadi Fitnah
54 MCIDZ. 53 # Satu Permintaan
55 MCIDZ. 54 # Mengejutkan Dan Penentangan
56 MCIDZ. 55 # Menolak Untuk Sementara
57 MCIDZ. 56 # Meminta Petunjuk Lewat Doa
58 MCIDZ. 57 # Mungkin Itu Pertanda
59 MCIDZ. 58 # Usaha Meluluhkan Hatinya
60 MCIDZ. 59 # Berjalan Bersamaan
61 MCIDZ. 60 # Wanita Yang Sederhana
62 MCIDZ. 61 # Masih Meragukannya
63 MCIDZ. 62 # Kecelakaan Membuat Khawatir
64 MCIDZ. 63 # Momen Yang Ditunggu
65 MCIDZ. 64 # Mungkin Ini Yang Terbaik
66 MCIDZ. 65 # Menentukan Tanggal
67 MCIDZ. 66 # Dibalik Senyuman Manisnya
68 MCIDZ. 67 : Menemui Sang Putra
69 MCIDZ. 68 : Permasalahan Nama Panggilan
70 MCIDZ. 69 # Keterkejutan Dadakan
71 MCIDZ. 70 # Ingin Membawanya Pulang
72 MCIDZ. 71 # Ikutlah Dengan Orang Tuamu
73 MCIDZ. 72 # Harus Bisa Ikhlas
74 MCIDZ. 73 # Cinta Terhalang Restu
75 MCIDZ. 74 # Menolak Keputusan Mommy
76 MCIDZ. 75 # Tidak Mendapatkan Kabar
77 MCIDZ. 76 # Terpaksa Berbohong
78 MCIDZ. 77 # Fasilitas Yang Dibatasi
79 MCIDZ. 78 # Berusaha Hidup Seadanya
80 MCIDZ. 79 # Masih Tetap Teguh Pendirian
81 MCIDZ. 80 # Tamu Yang Sangat Ditunggu
82 MCIDZ. 81 # Bertemu Kembali
83 MCIDZ. 82 : Kabar Yang Mengejutkan
84 MCIDZ. 83 # Entah Harus Bahagia Atau Sedih
85 MCIDZ. 84 # Tenanglah, Jangan Khawatir!
86 MCIDZ. 85 # Hari Yang Bahagia
87 MCIDZ. 86 # Terungkapnya Masa Lalu
88 MCIDZ. 87 # Pernikahan Yang Tertunda
89 MCIDZ 88 # Permintaan Mengejutkan
90 MCIDZ. 89 # Pilihan Yang Rumit
91 MCIDZ. 90 # Amarah Ilham
92 MCIDZ. 91 # Bersyukur Bisa Selamat
93 MCIDZ. 92 # Menolak Permintaan
94 MCIDZ. 93 # Keputusan Yang Tepat
95 MCIDZ. 94 # Kembali Melanjutkan Pernikahan
96 MCIDZ. 95 # Pernikahan Yang Dinantikan
97 MCIDZ. 96 # Akhirnya Bersatu Juga
98 MCIDZ 97 # Malam Panuh Kebahagiaan
99 MCIDZ. 98 # Orang Baru Seakan Orang Lama
100 MCIDZ. 99 # Bidadari Tak Bersayap
101 MCDZ. 100 # Aku Telah Kembali, Zahra!
102 MCIDZ. 101 # Hilang Ingatan
103 MCIDZ. 102 # Kecurigaan Semua Orang
104 MCIDZ. 103 # Tiba-tiba Merindukannya
105 MCIDZ. 104 # Bertemu Kembali Sang Putra
106 MCIDZ. 105 # Tanda Lahir Yang Sama
107 MCIDZ. 106 # Kembali Mengingatnya
108 MCIDZ. 107 # Perlahan Terungkap
109 MCIDZ. 108 # Perdebatan Orang Tua
110 MCIDZ. 109 # Keterkejutan Mommy Dina
111 MCIDZ. 110 # Menimbulkan Kecurigaan
112 MCIDZ. 111 # Keterkejutan Yang Tak Terduga
113 MCIDZ. 112 # Terungkap Sudah
114 MCIDZ. 113 # Meminta Penjelasan
115 MCIDZ. 114 # Kilas Balik Masa Lalu
116 MCIDZ. 115 # Berniat Untuk Membantunya
117 MCIDZ. 116 # Terlanjur Menyukainya
118 MCIDZ. 117 # Semenjak Itu Berubah
119 MCIDZ. 118 # Menutupi Kenyataan
120 MCIDZ. 119 # Bukan Salah Didikan
121 MCIDZ. 120 # Permintaan Maaf Mommy Dina
122 MCIDZ. 121 # Kemurahan Hati Abi Ridwan
123 MCIDZ. 122 # Menembus Kesalahan
124 MCIDZ. 123 # Semua Berakhir Damai
125 MCIDZ. 124 # Giliran Kita Yang Bahagia
126 MCIDZ. 125 # Tidak Bisa Jauh-jauh
127 MCIDZ. 126 # Rencana Tuhan Lebih Indah
128 MCIDZ. 127 # Perdebatan Nama Panggilan
129 MCIDZ. 128 # Jodoh Memang Gak Ke Mana
130 MCIDZ. 129 # Memulai Hal Baru
131 MCIDZ. 130 # Fokus Dengan Keluarga Kita
132 MCIDZ. 131 # Tersipu Di Pagi Hari
133 MCIDZ. 132 # Telepon Dari Alisha
134 MCIDZ. 133 # Permintaan Maaf Ilham
135 MCIDZ. 134 # Zahra Yang Sederhana
136 MCIDZ. 135 # Kamu Sangat Beruntung
137 MCIDZ. 136 # Rasa Bersalah Ilham
138 MCIDZ. 137 # Diamnya Muhtaz
139 MCIDZ. 138 # Sikap Aneh Muhtaz
140 MCIDZ. 139 # Cemburunya Muhtaz
141 MCIDZ. 140 # Sikap Dingin Muhtaz
142 MCIDZ. 141 # Tidak Perlu Menjelaskannya
143 MCIDZ. 142 : Kamu Hanya Milikku!
144 MCIDZ. 143 # Merasakan Hal Yang Aneh
145 MCIDZ. 144 # Kabar Bahagia
146 MCIDZ. 145 # Positif Hamil
147 MCIDZ. 146 # Kebahagiaan Yang Bertambah
148 MCIDZ. 147 # Sangat Menjaga Bumil
149 MCIDZ. 148 # Terpeleset Karena Kulit Pisang
150 MClDZ. 149 # Ketakutan Gadis Kecil
151 MCIDZ. 150 # Perasan Tidak Enak
152 MCIDZ. 151 # Permintaan Maaf Alya
153 MCIDZ. 152 # Pengakuan Kesalahan
154 MCIDZ. 153 # Kekaguman Zahra
155 MCIDZ. 154 # Cerita Sebelum Makan Malam
156 MCIDZ. 155 # Kecemasan Muhtaz
157 MCIDZ. 156 # Menanti Hari Itu Tiba
158 MCIDZ. 157 # Di Ujung Penantian
159 MCIDZ. 158 # Lahirnya Baby Kembar
160 MCIDZ. 159 # Nama Indah Untuk Bayi Kembar
161 MCIDZ. 160 # Perjalanan Hidup Yang Indah End
162 Bonus Bab MCIDZ. 1 # Rencana Perjodohan
163 Bonus Bab MCIDZ. 2 # Perjodohan Sejak Dini
164 Bonus Bab MCIDZ. 3 # Wajah Murung Rayan
165 Bonus Bab MCIDZ. 4 # Cinta Dalam Diam
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Prolog. MC Ilham & Zahra # Suaranya indah
2
MCIDZ. 1# Rasa Yang Terpendam
3
MCIDZ. 2 # Perjodohan Dan Keterpaksaan
4
MCIDZ. 3 # Pernikahan Tanpa Landasan Cinta
5
MCIDZ. 4 # Kenyataan Yang Mengejutkan
6
MCIDZ. 5 # Ketika Cinta Harus Mengikhlaskan
7
MCIDZ. 6 # Terikat Dengan Kewajiban
8
MCIDZ. 7 # Sepenggal Kertas Dari Ayah
9
MCIDZ. 8 # Terjebak Dalam Sekejap
10
MCIDZ. 9 # Menghadapinya Secara Perlahan
11
MCIDZ. 10 # Mencoba Menerima Kenyataan
12
MCIDZ. 11 # Wanita Yang Mandiri
13
MCIDZ. 12 # Ustazah Cantik
14
MCIDZ. 13 # Sebuah Kenyataan
15
MCIDZ. 14 # Bukan Jalan Terbaik
16
MCIDZ. 15 # Ada Yang Ingin Dikatakan
17
MCIDZ. 16 # Taaruf
18
MCIDZ. 17 # Proses Pendekatan
19
MCIDZ. 18 # Cemburunya Alisha
20
MCIDZ. 19 # Hati Yang Rapuh
21
MCIDZ. 20 # Jawaban
22
MCIDZ. 21 # Kembali Menata Hati
23
MCIDZ. 22 # Sakit Sedalam-dalamnya
24
MCIDZ. 23 # Jangan Salahkan Takdir
25
MCIDZ. 24 # Kenangan Yang Sangat Indah
26
MCIDZ. 25 # Kabar Bahagia
27
MCIDZ. 26 # Wajah Yang Mirip
28
MCIDZ. 27 # Menjelang Bulan Ramadhan
29
MCIDZ. 28 # Kesal
30
MCIDZ. 29 # Kejahilan Berujung Petaka
31
MCIDZ. 30 # Senjata Makan Tuan
32
MCIDZ. 31 # Salah Mengira Berujung Malu
33
MCIDZ. 32 # Selalu Bertengkar
34
MCIDZ. 33 # Kepergok Menatap Seseorang
35
MCIDZ. 34 # Mulai Belajar Ngaji
36
MCIDZ. 35 # Ditertawakan Bocil
37
MCIDZ. 36 # Bagai Bukan Pertama Kali
38
MCIDZ. 37 # Sungguh Tidak Bisa Dipercaya
39
MCIDZ. 38 # Kepikiran Terus Menerus
40
MCIDZ. 39 # Luka Yang Hampir Redup
41
MCIDZ. 40 # Meluruskan Kesalah Pahaman
42
MCIDZ. 41 # Puasa Pertama
43
MCIDZ. 42 # Penolakan Yang Sia-sia
44
MCIDZ. 43 # Terserang Virus Tiga L
45
MCIDZ. 44 # Kita Bukan Mahram
46
MCIDZ. 45 # Mulai Curiga Dengan Muhtaz
47
MCIDZ. 46 # Gombalan Receh
48
MCIDZ. 47 # Rayuan Yang Membuat Jengah
49
MCIDZ. 48 # Laki-laki Pemilik Suara Merdu
50
MCIDZ. 49 # Keterkejutan Dan Keheranan
51
MCIDZ. 50 # Dihujam Banyak Pertanyaan
52
MCIDZ. 51 # Digerebek Warga
53
MCIDZ. 52 # Tidak Sengajaan Menjadi Fitnah
54
MCIDZ. 53 # Satu Permintaan
55
MCIDZ. 54 # Mengejutkan Dan Penentangan
56
MCIDZ. 55 # Menolak Untuk Sementara
57
MCIDZ. 56 # Meminta Petunjuk Lewat Doa
58
MCIDZ. 57 # Mungkin Itu Pertanda
59
MCIDZ. 58 # Usaha Meluluhkan Hatinya
60
MCIDZ. 59 # Berjalan Bersamaan
61
MCIDZ. 60 # Wanita Yang Sederhana
62
MCIDZ. 61 # Masih Meragukannya
63
MCIDZ. 62 # Kecelakaan Membuat Khawatir
64
MCIDZ. 63 # Momen Yang Ditunggu
65
MCIDZ. 64 # Mungkin Ini Yang Terbaik
66
MCIDZ. 65 # Menentukan Tanggal
67
MCIDZ. 66 # Dibalik Senyuman Manisnya
68
MCIDZ. 67 : Menemui Sang Putra
69
MCIDZ. 68 : Permasalahan Nama Panggilan
70
MCIDZ. 69 # Keterkejutan Dadakan
71
MCIDZ. 70 # Ingin Membawanya Pulang
72
MCIDZ. 71 # Ikutlah Dengan Orang Tuamu
73
MCIDZ. 72 # Harus Bisa Ikhlas
74
MCIDZ. 73 # Cinta Terhalang Restu
75
MCIDZ. 74 # Menolak Keputusan Mommy
76
MCIDZ. 75 # Tidak Mendapatkan Kabar
77
MCIDZ. 76 # Terpaksa Berbohong
78
MCIDZ. 77 # Fasilitas Yang Dibatasi
79
MCIDZ. 78 # Berusaha Hidup Seadanya
80
MCIDZ. 79 # Masih Tetap Teguh Pendirian
81
MCIDZ. 80 # Tamu Yang Sangat Ditunggu
82
MCIDZ. 81 # Bertemu Kembali
83
MCIDZ. 82 : Kabar Yang Mengejutkan
84
MCIDZ. 83 # Entah Harus Bahagia Atau Sedih
85
MCIDZ. 84 # Tenanglah, Jangan Khawatir!
86
MCIDZ. 85 # Hari Yang Bahagia
87
MCIDZ. 86 # Terungkapnya Masa Lalu
88
MCIDZ. 87 # Pernikahan Yang Tertunda
89
MCIDZ 88 # Permintaan Mengejutkan
90
MCIDZ. 89 # Pilihan Yang Rumit
91
MCIDZ. 90 # Amarah Ilham
92
MCIDZ. 91 # Bersyukur Bisa Selamat
93
MCIDZ. 92 # Menolak Permintaan
94
MCIDZ. 93 # Keputusan Yang Tepat
95
MCIDZ. 94 # Kembali Melanjutkan Pernikahan
96
MCIDZ. 95 # Pernikahan Yang Dinantikan
97
MCIDZ. 96 # Akhirnya Bersatu Juga
98
MCIDZ 97 # Malam Panuh Kebahagiaan
99
MCIDZ. 98 # Orang Baru Seakan Orang Lama
100
MCIDZ. 99 # Bidadari Tak Bersayap
101
MCDZ. 100 # Aku Telah Kembali, Zahra!
102
MCIDZ. 101 # Hilang Ingatan
103
MCIDZ. 102 # Kecurigaan Semua Orang
104
MCIDZ. 103 # Tiba-tiba Merindukannya
105
MCIDZ. 104 # Bertemu Kembali Sang Putra
106
MCIDZ. 105 # Tanda Lahir Yang Sama
107
MCIDZ. 106 # Kembali Mengingatnya
108
MCIDZ. 107 # Perlahan Terungkap
109
MCIDZ. 108 # Perdebatan Orang Tua
110
MCIDZ. 109 # Keterkejutan Mommy Dina
111
MCIDZ. 110 # Menimbulkan Kecurigaan
112
MCIDZ. 111 # Keterkejutan Yang Tak Terduga
113
MCIDZ. 112 # Terungkap Sudah
114
MCIDZ. 113 # Meminta Penjelasan
115
MCIDZ. 114 # Kilas Balik Masa Lalu
116
MCIDZ. 115 # Berniat Untuk Membantunya
117
MCIDZ. 116 # Terlanjur Menyukainya
118
MCIDZ. 117 # Semenjak Itu Berubah
119
MCIDZ. 118 # Menutupi Kenyataan
120
MCIDZ. 119 # Bukan Salah Didikan
121
MCIDZ. 120 # Permintaan Maaf Mommy Dina
122
MCIDZ. 121 # Kemurahan Hati Abi Ridwan
123
MCIDZ. 122 # Menembus Kesalahan
124
MCIDZ. 123 # Semua Berakhir Damai
125
MCIDZ. 124 # Giliran Kita Yang Bahagia
126
MCIDZ. 125 # Tidak Bisa Jauh-jauh
127
MCIDZ. 126 # Rencana Tuhan Lebih Indah
128
MCIDZ. 127 # Perdebatan Nama Panggilan
129
MCIDZ. 128 # Jodoh Memang Gak Ke Mana
130
MCIDZ. 129 # Memulai Hal Baru
131
MCIDZ. 130 # Fokus Dengan Keluarga Kita
132
MCIDZ. 131 # Tersipu Di Pagi Hari
133
MCIDZ. 132 # Telepon Dari Alisha
134
MCIDZ. 133 # Permintaan Maaf Ilham
135
MCIDZ. 134 # Zahra Yang Sederhana
136
MCIDZ. 135 # Kamu Sangat Beruntung
137
MCIDZ. 136 # Rasa Bersalah Ilham
138
MCIDZ. 137 # Diamnya Muhtaz
139
MCIDZ. 138 # Sikap Aneh Muhtaz
140
MCIDZ. 139 # Cemburunya Muhtaz
141
MCIDZ. 140 # Sikap Dingin Muhtaz
142
MCIDZ. 141 # Tidak Perlu Menjelaskannya
143
MCIDZ. 142 : Kamu Hanya Milikku!
144
MCIDZ. 143 # Merasakan Hal Yang Aneh
145
MCIDZ. 144 # Kabar Bahagia
146
MCIDZ. 145 # Positif Hamil
147
MCIDZ. 146 # Kebahagiaan Yang Bertambah
148
MCIDZ. 147 # Sangat Menjaga Bumil
149
MCIDZ. 148 # Terpeleset Karena Kulit Pisang
150
MClDZ. 149 # Ketakutan Gadis Kecil
151
MCIDZ. 150 # Perasan Tidak Enak
152
MCIDZ. 151 # Permintaan Maaf Alya
153
MCIDZ. 152 # Pengakuan Kesalahan
154
MCIDZ. 153 # Kekaguman Zahra
155
MCIDZ. 154 # Cerita Sebelum Makan Malam
156
MCIDZ. 155 # Kecemasan Muhtaz
157
MCIDZ. 156 # Menanti Hari Itu Tiba
158
MCIDZ. 157 # Di Ujung Penantian
159
MCIDZ. 158 # Lahirnya Baby Kembar
160
MCIDZ. 159 # Nama Indah Untuk Bayi Kembar
161
MCIDZ. 160 # Perjalanan Hidup Yang Indah End
162
Bonus Bab MCIDZ. 1 # Rencana Perjodohan
163
Bonus Bab MCIDZ. 2 # Perjodohan Sejak Dini
164
Bonus Bab MCIDZ. 3 # Wajah Murung Rayan
165
Bonus Bab MCIDZ. 4 # Cinta Dalam Diam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!