MCIDZ. 9 # Menghadapinya Secara Perlahan

"Zahra, apa kamu bisa?" tanya Ustaz Hasan yang membuat Zahra menatap kepada abinya.

"Kalau Abi mengijinkannya, insya allah Zahra bisa," jawab Zahra sembari menyakinkan dirinya sendiri.

"Abi tidak keberatan, asalkan Zahra mau dan tidak keberatan," ucap Ustaz Hasan kepada putrinya yang tidak sama sekali menghalanginya.

"Zahra tidak apa-apa, tapi bagaimana jika Zahra pergi bersama Alisha, nanti siapa yang menjaga Abi dan Ummi di sini?" tanya Zahra karena ia juga belum lama tinggal bersama kedua orangtuanya.

"Tidak perlu khawatir, Ra. Abi tidak apa tinggal berdua saja dengan Ummi, kamu penuhi saja permintaan terakhir pamanmu itu," jawab Ustaz Hasan walaupun sedikit berat, harus berpisah lagi dengan putrinya.

Zahra terdiam dan kemudian mengangguk sebagai persetujuan. "Iya, Bi. Meskipun begitu, Zahra akan tetap pulang ke rumah setiap seminggu sekali atau sebulan sekali untuk bertemu dengan Abi dan Ummi," ucap Zahra yang membuat Ummi Hanum tersenyum.

"Masya Allah, Ra. Ummi sangat bahagia meskipun diharapkan oleh situasi yang seperti ini, kamu tetep mengaturnya dengan baik," ucap Ummi Hanum yang secara tiba-tiba membuat Zahra menatap kepada umminya.

"Iya, Ra. Abi sangat bahagia bisa melihat putri Abi tumbuh dengan tuntunan ilmu yang cukup sehingga membuat Zahra tetap mengutamakan Abi dan Ummi," timpal Ustaz Hasan yang berada di sampingnya.

Zahra menanggapinya dengan tersenyum saja, sedangkan Ilham dan Alisha menatapnya dengan penuh kekaguman. Keluarga yang saling menyayangi dan melengkapi menjadikan keluarga kecil itu menjadi sempurna. Namun, Alisha terlihat begitu sedih karena suasana seperti ini tidak bisa ia rasakan lagi dari keluarganya karena ayahnya sudah lebih dulu meninggalkan dirinya.

Untuk itu, Alisha hanya bisa menguatkan dirinya saja karena ia masih ingat pesan dari ibunya yang harus berusaha kuat meskipun sangat menyakitkan.

Di kala itu, Zahra melihat kepada Alisha yang hanya diam di tempat dengan wajah yang sulit diartikan. Akan tetapi, Zahra tahu bahwa sepupunya itu sedang tidak baik-baik saja, apalagi setelah melihat kebersamaannya dengan kedua orangtuanya yang membuat Alisha kembali teringat akan sosok ayahnya.

Dengan begitu, Zahara terlihat membisikan sesuatu kepada abinya, itu dilakukan di saat Alisha masih tertunduk dan tidak terlalu memerhatikannya.

Sesaat kemudian, Ustaz Hasan terlihat paham maksud dari ucapan putrinya sehingga ia pun segera bertindak.

"Bisa kan, Bi?" tanya Zahra soraya meminta pertolongan kepada abinya.

Ustadz Hasan hanya mengangguk saja dan kembali menatap wajah keponakannya. "Alisha," panggilnya dengan tiba-tiba.

Mendengar sura pamannya memanggil, lantas Alisha pun mengangkat kepalanya untuk menatap wajah Ustaz Hasan.

"Iya, Paman. Ada apa?" tanya Alisha yang langsung mendapatkan senyuman dari Ustaz Hasan.

"Ke sinilah, Paman ingin mengatakan sesuatu," pinta Ustaz Hasan yang langsung membuat Alisha merasa heran.

Dengan begitu, Zahra pun beranjak dari tempat duduknya dan pindah ke kursi dekat Ummi Hanum, dengan niat untuk memberikan ruang bagi Alisha berbicara dengan abinya.

Untuk itu, Alisha tidak lagi mengatakan apa pun dan segera menghampiri Ustaz Hasan, kemudian duduk di sampingnya.

"Alisha, Paman tahu semua yang sedang Alisha rasakan. Maka dari itu, jangan kembali terpuruk karena masih ada Paman, Bibi Hanum sama Zahra yang sudah menganggap Alisha keluarga. Oleh karena itu, Paman ingin Alisha kuat dan bangkit dari keterpurukan ini. Paman yakin, Alisha pasti bisa," ucap Ustaz Hasan yang membuat Alisha menatapnya sendu.

"Terima kasih, Paman. Alisha tidak tahu lagi harus bagaimana, tapi wajah Paman begitu mengingatkan Alisha kepada Almarhum Ayah."

Ustaz Hasan tersenyum. "Oleh karena itu, anggaplah Paman ini sebagai figur Ayah bagi Alisha. Paman juga menyayangi Alisha sama seperti Zahra," kata Ustaz Hasan kembali.

"Apa Alisha boleh memeluk Paman?" tanya Alisha yang sudah sangat merindukan ayahnya. Namun, sekarang Alisha tidak bisa merasaka kasih sayangnya lagi.

"Boleh banget, sini." Ustaz Hasan dengan sangat senang, memberikan peluang kepada keponakannya.

Dengan penuh haru, Alisha memeluk tubuh Ustaz Hasan dan menganggapnya sebagai seorang ayah. Semua itu tidak salah, wajah Ustaz Hasan dan Kiai Saleh tidak sudah hampir mirip sehingga Alisha dapat melihat sosok ayahnya dari diri pamannya.

"Sekarang Paman yang akan menjadi sosok Ayah bagi Alisha dan Zahra. Maka dari itu, Paman akan sangat menyayangi Alisha. Untuk itu, jangan mersa kehilangan lagi," kata Ustaz Hasan yang masih memeluk Alisha, begitupun dengan Alisha yang masih merasakan kehangatan seorang ayah dari diri pamannya.

"Iya, Paman. Alisha juga sangat sayang kepada Paman, dengan melihat paman saja sudah mengobati rasa rinduku kepada Ayah," lirih Alisha yang masih dalam pelukan Ustaz Hasan.

Tidak hanya itu, Zahra dan Ummi Hanum juga ikut tersenyum melihat Alisha yang mulai tersenyum kembali. Dengan begitu, Zahra sangat bahagia karena abinya sudah bisa membuat Alisha kembali mendapatkan semangat hidupnya. Tidak salah Zahra meminta bantuan kepada abinya, terlebih lagi abinya—Ustaz Hasan mempunyai jiwa seorang ayah yang cukup membuatnya dan Alisha bisa merasakan ketenangan ketika berada di sampingnya.

Jangan lupakan Ilham, ia juga merasa sangat senang melihat suasana itu. Namun, perhatiannya sering kali tertuju kepada Zahra. Akan tetapi, di sisi lain, Ilham merasa sangat tidak berguna sebagai seorang suami yang sama sekali tidak bisa membuat istrinya tenang dan tersenyum kembali seperti pada saat ini.

Oleh karena itu, Ilham sangat tidak berdaya dalam hal apa pun. Namun, sebelum ia menikah. Ilham selalu merasa berguna dan bisa mengajari kepada muridnya untuk tetap menjadi sosok yang berguna. Akan tetapi, malah ia sendiri yang tidak bisa melakukannya. Bukan karena cinta, tetapi dirinyalah yang sulit mendapatkan diri dari setiap situasi.

Begitu pula dengan Zahra, ia terlihat begitu kesulitan untuk menerima kenyataan yang akan membawanya ke hari-hari yang akan datang.

Zahra tidak bisa membayangkan bahwa ia akan selalu bertemu dengan Ilham, apalagi dalam ruangan yang sama dan dalam jangka yang cukup dekat membuat Zahra kesulitan mengontrol dirinya. Walaupun demikian, ia sudah yakin akan bisa melupakan Ilham dari hidupnya, apalagi Alisha yang pasti sudah sangat membutuhkan Ilham sehingga tidak mungkin lagi bagi Zahra untuk tetap berharap.

Maka dari itu, Zahra akan siap-siap menghadapi kenyataan bahwa ia akan terhubung dengan seseorang yang dicintainya, dalam lingkaran pesantren. Akan tetapi, ia yakin bahwa dirinya bisa menghadapinya. Biarlsh semua berjalan dengan seadanya, karena Zahra juga tidak tahu, bagaimana jalan hidupnya nanti.

Walaupun demikian, untuk saat ini Zahra masih sedikit sulit dalam menghadapinya. Namun, keadaan seakan meminta dirinya untuk tetap menerima semua yang akan terjadi. Maka dari itu, Zahra hanya bisa menerima dan menjalani karena ia tidak bisa mengubah jalanya sesuai dengan keinginan.

Terpopuler

Comments

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻𝘼𝙎𝙍𝙄k⃟K⃠

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻𝘼𝙎𝙍𝙄k⃟K⃠

mampir

2023-01-07

2

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

😢😢😢😢😢😢

2022-12-29

1

Erbanana

Erbanana

Memang menasihati lebih mudah, tapi saat dihadapkan pada hal yg sama belum tentu bisa menjalani.

2022-12-15

6

lihat semua
Episodes
1 Prolog. MC Ilham & Zahra # Suaranya indah
2 MCIDZ. 1# Rasa Yang Terpendam
3 MCIDZ. 2 # Perjodohan Dan Keterpaksaan
4 MCIDZ. 3 # Pernikahan Tanpa Landasan Cinta
5 MCIDZ. 4 # Kenyataan Yang Mengejutkan
6 MCIDZ. 5 # Ketika Cinta Harus Mengikhlaskan
7 MCIDZ. 6 # Terikat Dengan Kewajiban
8 MCIDZ. 7 # Sepenggal Kertas Dari Ayah
9 MCIDZ. 8 # Terjebak Dalam Sekejap
10 MCIDZ. 9 # Menghadapinya Secara Perlahan
11 MCIDZ. 10 # Mencoba Menerima Kenyataan
12 MCIDZ. 11 # Wanita Yang Mandiri
13 MCIDZ. 12 # Ustazah Cantik
14 MCIDZ. 13 # Sebuah Kenyataan
15 MCIDZ. 14 # Bukan Jalan Terbaik
16 MCIDZ. 15 # Ada Yang Ingin Dikatakan
17 MCIDZ. 16 # Taaruf
18 MCIDZ. 17 # Proses Pendekatan
19 MCIDZ. 18 # Cemburunya Alisha
20 MCIDZ. 19 # Hati Yang Rapuh
21 MCIDZ. 20 # Jawaban
22 MCIDZ. 21 # Kembali Menata Hati
23 MCIDZ. 22 # Sakit Sedalam-dalamnya
24 MCIDZ. 23 # Jangan Salahkan Takdir
25 MCIDZ. 24 # Kenangan Yang Sangat Indah
26 MCIDZ. 25 # Kabar Bahagia
27 MCIDZ. 26 # Wajah Yang Mirip
28 MCIDZ. 27 # Menjelang Bulan Ramadhan
29 MCIDZ. 28 # Kesal
30 MCIDZ. 29 # Kejahilan Berujung Petaka
31 MCIDZ. 30 # Senjata Makan Tuan
32 MCIDZ. 31 # Salah Mengira Berujung Malu
33 MCIDZ. 32 # Selalu Bertengkar
34 MCIDZ. 33 # Kepergok Menatap Seseorang
35 MCIDZ. 34 # Mulai Belajar Ngaji
36 MCIDZ. 35 # Ditertawakan Bocil
37 MCIDZ. 36 # Bagai Bukan Pertama Kali
38 MCIDZ. 37 # Sungguh Tidak Bisa Dipercaya
39 MCIDZ. 38 # Kepikiran Terus Menerus
40 MCIDZ. 39 # Luka Yang Hampir Redup
41 MCIDZ. 40 # Meluruskan Kesalah Pahaman
42 MCIDZ. 41 # Puasa Pertama
43 MCIDZ. 42 # Penolakan Yang Sia-sia
44 MCIDZ. 43 # Terserang Virus Tiga L
45 MCIDZ. 44 # Kita Bukan Mahram
46 MCIDZ. 45 # Mulai Curiga Dengan Muhtaz
47 MCIDZ. 46 # Gombalan Receh
48 MCIDZ. 47 # Rayuan Yang Membuat Jengah
49 MCIDZ. 48 # Laki-laki Pemilik Suara Merdu
50 MCIDZ. 49 # Keterkejutan Dan Keheranan
51 MCIDZ. 50 # Dihujam Banyak Pertanyaan
52 MCIDZ. 51 # Digerebek Warga
53 MCIDZ. 52 # Tidak Sengajaan Menjadi Fitnah
54 MCIDZ. 53 # Satu Permintaan
55 MCIDZ. 54 # Mengejutkan Dan Penentangan
56 MCIDZ. 55 # Menolak Untuk Sementara
57 MCIDZ. 56 # Meminta Petunjuk Lewat Doa
58 MCIDZ. 57 # Mungkin Itu Pertanda
59 MCIDZ. 58 # Usaha Meluluhkan Hatinya
60 MCIDZ. 59 # Berjalan Bersamaan
61 MCIDZ. 60 # Wanita Yang Sederhana
62 MCIDZ. 61 # Masih Meragukannya
63 MCIDZ. 62 # Kecelakaan Membuat Khawatir
64 MCIDZ. 63 # Momen Yang Ditunggu
65 MCIDZ. 64 # Mungkin Ini Yang Terbaik
66 MCIDZ. 65 # Menentukan Tanggal
67 MCIDZ. 66 # Dibalik Senyuman Manisnya
68 MCIDZ. 67 : Menemui Sang Putra
69 MCIDZ. 68 : Permasalahan Nama Panggilan
70 MCIDZ. 69 # Keterkejutan Dadakan
71 MCIDZ. 70 # Ingin Membawanya Pulang
72 MCIDZ. 71 # Ikutlah Dengan Orang Tuamu
73 MCIDZ. 72 # Harus Bisa Ikhlas
74 MCIDZ. 73 # Cinta Terhalang Restu
75 MCIDZ. 74 # Menolak Keputusan Mommy
76 MCIDZ. 75 # Tidak Mendapatkan Kabar
77 MCIDZ. 76 # Terpaksa Berbohong
78 MCIDZ. 77 # Fasilitas Yang Dibatasi
79 MCIDZ. 78 # Berusaha Hidup Seadanya
80 MCIDZ. 79 # Masih Tetap Teguh Pendirian
81 MCIDZ. 80 # Tamu Yang Sangat Ditunggu
82 MCIDZ. 81 # Bertemu Kembali
83 MCIDZ. 82 : Kabar Yang Mengejutkan
84 MCIDZ. 83 # Entah Harus Bahagia Atau Sedih
85 MCIDZ. 84 # Tenanglah, Jangan Khawatir!
86 MCIDZ. 85 # Hari Yang Bahagia
87 MCIDZ. 86 # Terungkapnya Masa Lalu
88 MCIDZ. 87 # Pernikahan Yang Tertunda
89 MCIDZ 88 # Permintaan Mengejutkan
90 MCIDZ. 89 # Pilihan Yang Rumit
91 MCIDZ. 90 # Amarah Ilham
92 MCIDZ. 91 # Bersyukur Bisa Selamat
93 MCIDZ. 92 # Menolak Permintaan
94 MCIDZ. 93 # Keputusan Yang Tepat
95 MCIDZ. 94 # Kembali Melanjutkan Pernikahan
96 MCIDZ. 95 # Pernikahan Yang Dinantikan
97 MCIDZ. 96 # Akhirnya Bersatu Juga
98 MCIDZ 97 # Malam Panuh Kebahagiaan
99 MCIDZ. 98 # Orang Baru Seakan Orang Lama
100 MCIDZ. 99 # Bidadari Tak Bersayap
101 MCDZ. 100 # Aku Telah Kembali, Zahra!
102 MCIDZ. 101 # Hilang Ingatan
103 MCIDZ. 102 # Kecurigaan Semua Orang
104 MCIDZ. 103 # Tiba-tiba Merindukannya
105 MCIDZ. 104 # Bertemu Kembali Sang Putra
106 MCIDZ. 105 # Tanda Lahir Yang Sama
107 MCIDZ. 106 # Kembali Mengingatnya
108 MCIDZ. 107 # Perlahan Terungkap
109 MCIDZ. 108 # Perdebatan Orang Tua
110 MCIDZ. 109 # Keterkejutan Mommy Dina
111 MCIDZ. 110 # Menimbulkan Kecurigaan
112 MCIDZ. 111 # Keterkejutan Yang Tak Terduga
113 MCIDZ. 112 # Terungkap Sudah
114 MCIDZ. 113 # Meminta Penjelasan
115 MCIDZ. 114 # Kilas Balik Masa Lalu
116 MCIDZ. 115 # Berniat Untuk Membantunya
117 MCIDZ. 116 # Terlanjur Menyukainya
118 MCIDZ. 117 # Semenjak Itu Berubah
119 MCIDZ. 118 # Menutupi Kenyataan
120 MCIDZ. 119 # Bukan Salah Didikan
121 MCIDZ. 120 # Permintaan Maaf Mommy Dina
122 MCIDZ. 121 # Kemurahan Hati Abi Ridwan
123 MCIDZ. 122 # Menembus Kesalahan
124 MCIDZ. 123 # Semua Berakhir Damai
125 MCIDZ. 124 # Giliran Kita Yang Bahagia
126 MCIDZ. 125 # Tidak Bisa Jauh-jauh
127 MCIDZ. 126 # Rencana Tuhan Lebih Indah
128 MCIDZ. 127 # Perdebatan Nama Panggilan
129 MCIDZ. 128 # Jodoh Memang Gak Ke Mana
130 MCIDZ. 129 # Memulai Hal Baru
131 MCIDZ. 130 # Fokus Dengan Keluarga Kita
132 MCIDZ. 131 # Tersipu Di Pagi Hari
133 MCIDZ. 132 # Telepon Dari Alisha
134 MCIDZ. 133 # Permintaan Maaf Ilham
135 MCIDZ. 134 # Zahra Yang Sederhana
136 MCIDZ. 135 # Kamu Sangat Beruntung
137 MCIDZ. 136 # Rasa Bersalah Ilham
138 MCIDZ. 137 # Diamnya Muhtaz
139 MCIDZ. 138 # Sikap Aneh Muhtaz
140 MCIDZ. 139 # Cemburunya Muhtaz
141 MCIDZ. 140 # Sikap Dingin Muhtaz
142 MCIDZ. 141 # Tidak Perlu Menjelaskannya
143 MCIDZ. 142 : Kamu Hanya Milikku!
144 MCIDZ. 143 # Merasakan Hal Yang Aneh
145 MCIDZ. 144 # Kabar Bahagia
146 MCIDZ. 145 # Positif Hamil
147 MCIDZ. 146 # Kebahagiaan Yang Bertambah
148 MCIDZ. 147 # Sangat Menjaga Bumil
149 MCIDZ. 148 # Terpeleset Karena Kulit Pisang
150 MClDZ. 149 # Ketakutan Gadis Kecil
151 MCIDZ. 150 # Perasan Tidak Enak
152 MCIDZ. 151 # Permintaan Maaf Alya
153 MCIDZ. 152 # Pengakuan Kesalahan
154 MCIDZ. 153 # Kekaguman Zahra
155 MCIDZ. 154 # Cerita Sebelum Makan Malam
156 MCIDZ. 155 # Kecemasan Muhtaz
157 MCIDZ. 156 # Menanti Hari Itu Tiba
158 MCIDZ. 157 # Di Ujung Penantian
159 MCIDZ. 158 # Lahirnya Baby Kembar
160 MCIDZ. 159 # Nama Indah Untuk Bayi Kembar
161 MCIDZ. 160 # Perjalanan Hidup Yang Indah End
162 Bonus Bab MCIDZ. 1 # Rencana Perjodohan
163 Bonus Bab MCIDZ. 2 # Perjodohan Sejak Dini
164 Bonus Bab MCIDZ. 3 # Wajah Murung Rayan
165 Bonus Bab MCIDZ. 4 # Cinta Dalam Diam
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Prolog. MC Ilham & Zahra # Suaranya indah
2
MCIDZ. 1# Rasa Yang Terpendam
3
MCIDZ. 2 # Perjodohan Dan Keterpaksaan
4
MCIDZ. 3 # Pernikahan Tanpa Landasan Cinta
5
MCIDZ. 4 # Kenyataan Yang Mengejutkan
6
MCIDZ. 5 # Ketika Cinta Harus Mengikhlaskan
7
MCIDZ. 6 # Terikat Dengan Kewajiban
8
MCIDZ. 7 # Sepenggal Kertas Dari Ayah
9
MCIDZ. 8 # Terjebak Dalam Sekejap
10
MCIDZ. 9 # Menghadapinya Secara Perlahan
11
MCIDZ. 10 # Mencoba Menerima Kenyataan
12
MCIDZ. 11 # Wanita Yang Mandiri
13
MCIDZ. 12 # Ustazah Cantik
14
MCIDZ. 13 # Sebuah Kenyataan
15
MCIDZ. 14 # Bukan Jalan Terbaik
16
MCIDZ. 15 # Ada Yang Ingin Dikatakan
17
MCIDZ. 16 # Taaruf
18
MCIDZ. 17 # Proses Pendekatan
19
MCIDZ. 18 # Cemburunya Alisha
20
MCIDZ. 19 # Hati Yang Rapuh
21
MCIDZ. 20 # Jawaban
22
MCIDZ. 21 # Kembali Menata Hati
23
MCIDZ. 22 # Sakit Sedalam-dalamnya
24
MCIDZ. 23 # Jangan Salahkan Takdir
25
MCIDZ. 24 # Kenangan Yang Sangat Indah
26
MCIDZ. 25 # Kabar Bahagia
27
MCIDZ. 26 # Wajah Yang Mirip
28
MCIDZ. 27 # Menjelang Bulan Ramadhan
29
MCIDZ. 28 # Kesal
30
MCIDZ. 29 # Kejahilan Berujung Petaka
31
MCIDZ. 30 # Senjata Makan Tuan
32
MCIDZ. 31 # Salah Mengira Berujung Malu
33
MCIDZ. 32 # Selalu Bertengkar
34
MCIDZ. 33 # Kepergok Menatap Seseorang
35
MCIDZ. 34 # Mulai Belajar Ngaji
36
MCIDZ. 35 # Ditertawakan Bocil
37
MCIDZ. 36 # Bagai Bukan Pertama Kali
38
MCIDZ. 37 # Sungguh Tidak Bisa Dipercaya
39
MCIDZ. 38 # Kepikiran Terus Menerus
40
MCIDZ. 39 # Luka Yang Hampir Redup
41
MCIDZ. 40 # Meluruskan Kesalah Pahaman
42
MCIDZ. 41 # Puasa Pertama
43
MCIDZ. 42 # Penolakan Yang Sia-sia
44
MCIDZ. 43 # Terserang Virus Tiga L
45
MCIDZ. 44 # Kita Bukan Mahram
46
MCIDZ. 45 # Mulai Curiga Dengan Muhtaz
47
MCIDZ. 46 # Gombalan Receh
48
MCIDZ. 47 # Rayuan Yang Membuat Jengah
49
MCIDZ. 48 # Laki-laki Pemilik Suara Merdu
50
MCIDZ. 49 # Keterkejutan Dan Keheranan
51
MCIDZ. 50 # Dihujam Banyak Pertanyaan
52
MCIDZ. 51 # Digerebek Warga
53
MCIDZ. 52 # Tidak Sengajaan Menjadi Fitnah
54
MCIDZ. 53 # Satu Permintaan
55
MCIDZ. 54 # Mengejutkan Dan Penentangan
56
MCIDZ. 55 # Menolak Untuk Sementara
57
MCIDZ. 56 # Meminta Petunjuk Lewat Doa
58
MCIDZ. 57 # Mungkin Itu Pertanda
59
MCIDZ. 58 # Usaha Meluluhkan Hatinya
60
MCIDZ. 59 # Berjalan Bersamaan
61
MCIDZ. 60 # Wanita Yang Sederhana
62
MCIDZ. 61 # Masih Meragukannya
63
MCIDZ. 62 # Kecelakaan Membuat Khawatir
64
MCIDZ. 63 # Momen Yang Ditunggu
65
MCIDZ. 64 # Mungkin Ini Yang Terbaik
66
MCIDZ. 65 # Menentukan Tanggal
67
MCIDZ. 66 # Dibalik Senyuman Manisnya
68
MCIDZ. 67 : Menemui Sang Putra
69
MCIDZ. 68 : Permasalahan Nama Panggilan
70
MCIDZ. 69 # Keterkejutan Dadakan
71
MCIDZ. 70 # Ingin Membawanya Pulang
72
MCIDZ. 71 # Ikutlah Dengan Orang Tuamu
73
MCIDZ. 72 # Harus Bisa Ikhlas
74
MCIDZ. 73 # Cinta Terhalang Restu
75
MCIDZ. 74 # Menolak Keputusan Mommy
76
MCIDZ. 75 # Tidak Mendapatkan Kabar
77
MCIDZ. 76 # Terpaksa Berbohong
78
MCIDZ. 77 # Fasilitas Yang Dibatasi
79
MCIDZ. 78 # Berusaha Hidup Seadanya
80
MCIDZ. 79 # Masih Tetap Teguh Pendirian
81
MCIDZ. 80 # Tamu Yang Sangat Ditunggu
82
MCIDZ. 81 # Bertemu Kembali
83
MCIDZ. 82 : Kabar Yang Mengejutkan
84
MCIDZ. 83 # Entah Harus Bahagia Atau Sedih
85
MCIDZ. 84 # Tenanglah, Jangan Khawatir!
86
MCIDZ. 85 # Hari Yang Bahagia
87
MCIDZ. 86 # Terungkapnya Masa Lalu
88
MCIDZ. 87 # Pernikahan Yang Tertunda
89
MCIDZ 88 # Permintaan Mengejutkan
90
MCIDZ. 89 # Pilihan Yang Rumit
91
MCIDZ. 90 # Amarah Ilham
92
MCIDZ. 91 # Bersyukur Bisa Selamat
93
MCIDZ. 92 # Menolak Permintaan
94
MCIDZ. 93 # Keputusan Yang Tepat
95
MCIDZ. 94 # Kembali Melanjutkan Pernikahan
96
MCIDZ. 95 # Pernikahan Yang Dinantikan
97
MCIDZ. 96 # Akhirnya Bersatu Juga
98
MCIDZ 97 # Malam Panuh Kebahagiaan
99
MCIDZ. 98 # Orang Baru Seakan Orang Lama
100
MCIDZ. 99 # Bidadari Tak Bersayap
101
MCDZ. 100 # Aku Telah Kembali, Zahra!
102
MCIDZ. 101 # Hilang Ingatan
103
MCIDZ. 102 # Kecurigaan Semua Orang
104
MCIDZ. 103 # Tiba-tiba Merindukannya
105
MCIDZ. 104 # Bertemu Kembali Sang Putra
106
MCIDZ. 105 # Tanda Lahir Yang Sama
107
MCIDZ. 106 # Kembali Mengingatnya
108
MCIDZ. 107 # Perlahan Terungkap
109
MCIDZ. 108 # Perdebatan Orang Tua
110
MCIDZ. 109 # Keterkejutan Mommy Dina
111
MCIDZ. 110 # Menimbulkan Kecurigaan
112
MCIDZ. 111 # Keterkejutan Yang Tak Terduga
113
MCIDZ. 112 # Terungkap Sudah
114
MCIDZ. 113 # Meminta Penjelasan
115
MCIDZ. 114 # Kilas Balik Masa Lalu
116
MCIDZ. 115 # Berniat Untuk Membantunya
117
MCIDZ. 116 # Terlanjur Menyukainya
118
MCIDZ. 117 # Semenjak Itu Berubah
119
MCIDZ. 118 # Menutupi Kenyataan
120
MCIDZ. 119 # Bukan Salah Didikan
121
MCIDZ. 120 # Permintaan Maaf Mommy Dina
122
MCIDZ. 121 # Kemurahan Hati Abi Ridwan
123
MCIDZ. 122 # Menembus Kesalahan
124
MCIDZ. 123 # Semua Berakhir Damai
125
MCIDZ. 124 # Giliran Kita Yang Bahagia
126
MCIDZ. 125 # Tidak Bisa Jauh-jauh
127
MCIDZ. 126 # Rencana Tuhan Lebih Indah
128
MCIDZ. 127 # Perdebatan Nama Panggilan
129
MCIDZ. 128 # Jodoh Memang Gak Ke Mana
130
MCIDZ. 129 # Memulai Hal Baru
131
MCIDZ. 130 # Fokus Dengan Keluarga Kita
132
MCIDZ. 131 # Tersipu Di Pagi Hari
133
MCIDZ. 132 # Telepon Dari Alisha
134
MCIDZ. 133 # Permintaan Maaf Ilham
135
MCIDZ. 134 # Zahra Yang Sederhana
136
MCIDZ. 135 # Kamu Sangat Beruntung
137
MCIDZ. 136 # Rasa Bersalah Ilham
138
MCIDZ. 137 # Diamnya Muhtaz
139
MCIDZ. 138 # Sikap Aneh Muhtaz
140
MCIDZ. 139 # Cemburunya Muhtaz
141
MCIDZ. 140 # Sikap Dingin Muhtaz
142
MCIDZ. 141 # Tidak Perlu Menjelaskannya
143
MCIDZ. 142 : Kamu Hanya Milikku!
144
MCIDZ. 143 # Merasakan Hal Yang Aneh
145
MCIDZ. 144 # Kabar Bahagia
146
MCIDZ. 145 # Positif Hamil
147
MCIDZ. 146 # Kebahagiaan Yang Bertambah
148
MCIDZ. 147 # Sangat Menjaga Bumil
149
MCIDZ. 148 # Terpeleset Karena Kulit Pisang
150
MClDZ. 149 # Ketakutan Gadis Kecil
151
MCIDZ. 150 # Perasan Tidak Enak
152
MCIDZ. 151 # Permintaan Maaf Alya
153
MCIDZ. 152 # Pengakuan Kesalahan
154
MCIDZ. 153 # Kekaguman Zahra
155
MCIDZ. 154 # Cerita Sebelum Makan Malam
156
MCIDZ. 155 # Kecemasan Muhtaz
157
MCIDZ. 156 # Menanti Hari Itu Tiba
158
MCIDZ. 157 # Di Ujung Penantian
159
MCIDZ. 158 # Lahirnya Baby Kembar
160
MCIDZ. 159 # Nama Indah Untuk Bayi Kembar
161
MCIDZ. 160 # Perjalanan Hidup Yang Indah End
162
Bonus Bab MCIDZ. 1 # Rencana Perjodohan
163
Bonus Bab MCIDZ. 2 # Perjodohan Sejak Dini
164
Bonus Bab MCIDZ. 3 # Wajah Murung Rayan
165
Bonus Bab MCIDZ. 4 # Cinta Dalam Diam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!