MCIDZ. 3 # Pernikahan Tanpa Landasan Cinta

Kini semuanya telah siap, termasuk ayah dari Alisha yang akan menjadi wali nikah dari putrinya. Alisha juga sudah didandani walaupun sangat sederhana karena pernikahannya mendadak.

Walaupun demikian, semua ini sangat tidak mungkin karena pada dasarnya pernikahan ini bukanlah dari landasan cinta, melainkan keterpaksaan.

Ilham dan Alisha duduk saling berdampingan dan penghulu segera memulai akad nikah dengan Kiai Saleh yang akan menjadi walinya.

"Nak Ilham, sekarang genggam tangan Kiai Saleh," pinta penghulu dan Ilham terdiam sejenak.

Meskipun begitu, Ilham sangat ragu. Akan tetapi, ia tetap mencoba ikhlas dan menjabat tangan ayah dari Alisha—wanita yang akan dinikahinya. Setelah itu, akad nikah pun segera dilangsungkan walaupun Kiai Saleh dalam keadaan yang tidak baik.

"Muhammad Ilham Abidin, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri saya Nur Alisha Shafiyah binti Ahmad Saleh dengan mas kawin (dirahasiakan) dan seperangkat alat salat dibayar tunai."

Ilham terdiam sejenak dan kembali berucap, "Saya terima nikahnya Nur Alisha Shafiyah binti Ahmad Saleh dengan mas kawin tersebut dibanyar tunai."

"Bagaimana para saksi?" tanya penghulu setelah menyaksikan ijab kabul tersebut.

"SAH!" Serempak saksi mengucapkan kata sah. Dengan begitu, Ilham dan Alisha sudah resmi menjadi pasangan suami istri.

"Pernikahan ini, bukanlah pernikahan impianku. Maafkan aku Ya Allah, tidak ada maksudku untuk mempermainkan tali suci pernikahan, tapi ijab kabul yang aku ucapkan tadi itu sudah sangat menggetarkan arsinya Allah karena begitu berat janji suci yang aku ucapkan. Akan tetapi, bukan wanita ini yang aku cintai," batin' Ilham berucap sembari melirik Alisha yang berada di sampingnya.

"Kenapa bisa begini Ya Allah? Aku ingin menikah, tapi bukan karena keterpaksaan seperti ini. Namun, pernikahan inilah yang Ayahku inginkan," batin' Alisha, dia juga tidak mengerti dengan semua yang terjadi dan tanpa terasa, air matanya keluar begitu saja, pada hari pernikahannya itu.

Bukan hanya Ilham yang merasa hancur, Alisha juga merasakan hal yang sama karena tidak pernah terpikirkan olehnya bahwa semua ini akan terjadi dengan begitu cepat.

Namun, tidak lama dari situ. Kiai Saleh kejang-kejang, dengan segera memanggil dokter.

"Yah, Ayah kenapa?" tanya Alisha yang langsung mendekati ayahnya dan menggenggam kedua belah tangannya.

"A--ayah minta tolong sama Alisha. Ayah m--mohon jadilah istri yang baik bagi suamimu," ucap Kiai Saleh dan tidak lama dari itu, ia menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya, sebelum itu juga Abi Zaenal membimbing Kiai Saleh untuk mengucapkan syahadat.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun."

"Tidak! ini tidak mungkin, Ayah!" sangkal Alisha yang tidak kuasa dengan kenyataan yang begitu berat.

Alisha menangis dan tidak kuasa menerima semua kenyataan ini. Sudah menikah tanpa landasan cinta, Alisha juga harus menerima kenyataan lagi bahwa ayahnya—Kiai Saleh telah meninggal dunia. Meninggalkannya untuk selamanya di dunia ini.

Oleh karena itu, Ilham juga merasa bersalah walaupun pernikahannya sangat mendadak, tapi ia tahu bawa Alisha sedang tidak baik-baik saja. Maka dari itu, Ilham sangat menyayangi nasibnya. Namun, tidak sedikit pun ia beranggapan bahwa takdir Allah tidak baik.

Situasi pada saat ini sangat runyam, dengan begitu Abi Zaenal segera mengurusi jenazah Kiai Saleh, sedangkan Alisha hanya bisa menangis. Meskipun begitu, perbuatannya itu tidaklah baik, tapi Alisha tidak bisa untuk tetap kuat. Namun, sebisa mungkin Alisha bersikap ikhlas dan sabar. Mungkin ini sudah jalannya dan semuanya sudah menjadi takdir Allah dan tidak ada yang bisa merubahnya.

"Ibu, Ayah?" lirih Alisha di dalam pelukan ibunya.

"Iya, Alisha. Ibu juga tahu, saat ini hati Alisha sangat rapuh, tapi rapuhnya hati Alisha tidak serapuh hati Ibu yang sudah menjalani kehidupan ini berasama dengan Ayahmu," ujar Ibu Rahma yang berusaha menguatkan putrinya dan dirinya sendiri.

"Jangan menangis, Nak. Ayah ingin kamu tetap bahagia dengan pernikahanmu walaupun Ayah telah meninggalmu, tapi ia sudah merestui pernikahan ini."

Alisha hanya diam dan kembali melihat kepada Ilham sekilas, terlihat sorotan mata yang sulit diartikan. Entahlah, Alisha juga tidak tahu. Alisha hanya bisa tertunduk dan berusaha sabar serta ikhlas.

***

Setelah jenazah Kiai Saleh di kuburkan, Alisha dan ibunya langsung pulang ke rumahnya, sedangkan Ilham juga harus ikut bersamanya. Bukan karena apa Ilham mengikuti Alisha karena pada saat ini, ia sudah menjadi suami dari Alisha. Oleh karena itu, ia sudah berkewajiban untuk selalu ada dan menenangkan istrinya dari situasi yang sangat tidak terduga ini.

"Ilham, tolong jaga Alisha dan tenangkan dirinya karena pada saat ini Alisha sangat membutuhkan pendamping yang mampu membuatnya kembali ceria," ucap Ibu Rahma—ibunya Alisha.

Ilham hanya diam dan menganggukkan kepalanya. "Insya Allah, Bu."

Lalu, Ilham menghampiri istrinya dan mencoba menenangkannya. Walaupun demikian, Alisha sudah sangat lebih baik dari sebelumnya.

"Alisha," ucap Ilham soraya mendekati istrinya.

"Ustaz, maaf." Bukanya menjawab apa, Alisha malah meminta maaf kepada Ilham.

Ilham terdiam dan hanya bisa begitu karena ia tahu istrinya itu tengah mengalami kesulitan dan membutuhkan pendamping. Namun, ia tidak bisa melakukan itu.

***

Malam harinya, Ilham duduk di atas tempat tidur dan di sampingnya sudah ada Alisha yang sekarang telah menjadi istrinya.

Keduanya saling diam, tidak ada rasa untuk saling mengungkapkan dan hanya keheningan yang terjadi.

"Ya Allah, bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan jika rasa cinta belum hadir di antara kami, sedangkan aku tidak pernah menyangka akan berakhir seperti ini," gumam Ilham di dalam hatinya dan tidak henti-hentinya ia mengalami kegundahan yang sangat menghantui pikirannya.

"Ustaz, aku tahu semua ini terjadi dengan begitu mendadak. Namun, tidak sedikit pun aku memaksa karena semua ini terjadi atas kehendak Allah Subhanahu Wata'ala."

Ilham hanya diam mendengarkan semua perkataan istrinya, bukan karena tidak mau. Akan tetapi, Ilham tidak kuasa menerima ini semua dengan cepat. Dilema inilah yang sedang Ilham rasakan.

Tekanan batin dan ketidak berdayaan yang dirasakan oleh Ilham dalam menangani situasi di mana, ia harus merelakan cintanya dan memilih menikahi wanita lain, sedangkan ia tidak pernah mengenalinya lebih jauh.

Namun, Ilham juga teringat kepada Zahra. Belum juga Ilham merasakan, apa yang dinamakan cinta. Ilham harus menerima kenyataan bahwa ia sudah menikah dan tidak bisa memperjuangkan cintanya.

Ilham juga memikirkan Alisha yang sekarang menyandang status sebagai istrinya. Ia takut tidak bisa memberikan cinta dan kasih sayang sebagai seorang suami yang semestinya. Meskipun begitu, Ilham sudah mengetahui banyak ajaran Islam. Namun, tidak sedikit pun tercantum sebuah rasa yang dapat membangun jiwanya untuk tetap berusaha.

Karena itu, Ilham juga takut jika kenyataan ini akan sangat menyakiti hati istrinya yang belum mengetahui bahwa, ia sebenarnya sudah lebih dulu mencintai wanita lain dan itu bukanlah Alisha.

Terpopuler

Comments

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

yah nikah juga toh, yang sabar ya ilham kalau pun kmu dan zahra berjodoh suatu saat kalian Akan mudahkn jlan nya oleh Allah

2023-01-12

2

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻𝘼𝙎𝙍𝙄k⃟K⃠

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻𝘼𝙎𝙍𝙄k⃟K⃠

semangat thor

2023-01-07

1

🦋MILA🦋

🦋MILA🦋

mas kawin nya knp dirahasiakan Lin🤣🤣🤣

2022-12-15

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog. MC Ilham & Zahra # Suaranya indah
2 MCIDZ. 1# Rasa Yang Terpendam
3 MCIDZ. 2 # Perjodohan Dan Keterpaksaan
4 MCIDZ. 3 # Pernikahan Tanpa Landasan Cinta
5 MCIDZ. 4 # Kenyataan Yang Mengejutkan
6 MCIDZ. 5 # Ketika Cinta Harus Mengikhlaskan
7 MCIDZ. 6 # Terikat Dengan Kewajiban
8 MCIDZ. 7 # Sepenggal Kertas Dari Ayah
9 MCIDZ. 8 # Terjebak Dalam Sekejap
10 MCIDZ. 9 # Menghadapinya Secara Perlahan
11 MCIDZ. 10 # Mencoba Menerima Kenyataan
12 MCIDZ. 11 # Wanita Yang Mandiri
13 MCIDZ. 12 # Ustazah Cantik
14 MCIDZ. 13 # Sebuah Kenyataan
15 MCIDZ. 14 # Bukan Jalan Terbaik
16 MCIDZ. 15 # Ada Yang Ingin Dikatakan
17 MCIDZ. 16 # Taaruf
18 MCIDZ. 17 # Proses Pendekatan
19 MCIDZ. 18 # Cemburunya Alisha
20 MCIDZ. 19 # Hati Yang Rapuh
21 MCIDZ. 20 # Jawaban
22 MCIDZ. 21 # Kembali Menata Hati
23 MCIDZ. 22 # Sakit Sedalam-dalamnya
24 MCIDZ. 23 # Jangan Salahkan Takdir
25 MCIDZ. 24 # Kenangan Yang Sangat Indah
26 MCIDZ. 25 # Kabar Bahagia
27 MCIDZ. 26 # Wajah Yang Mirip
28 MCIDZ. 27 # Menjelang Bulan Ramadhan
29 MCIDZ. 28 # Kesal
30 MCIDZ. 29 # Kejahilan Berujung Petaka
31 MCIDZ. 30 # Senjata Makan Tuan
32 MCIDZ. 31 # Salah Mengira Berujung Malu
33 MCIDZ. 32 # Selalu Bertengkar
34 MCIDZ. 33 # Kepergok Menatap Seseorang
35 MCIDZ. 34 # Mulai Belajar Ngaji
36 MCIDZ. 35 # Ditertawakan Bocil
37 MCIDZ. 36 # Bagai Bukan Pertama Kali
38 MCIDZ. 37 # Sungguh Tidak Bisa Dipercaya
39 MCIDZ. 38 # Kepikiran Terus Menerus
40 MCIDZ. 39 # Luka Yang Hampir Redup
41 MCIDZ. 40 # Meluruskan Kesalah Pahaman
42 MCIDZ. 41 # Puasa Pertama
43 MCIDZ. 42 # Penolakan Yang Sia-sia
44 MCIDZ. 43 # Terserang Virus Tiga L
45 MCIDZ. 44 # Kita Bukan Mahram
46 MCIDZ. 45 # Mulai Curiga Dengan Muhtaz
47 MCIDZ. 46 # Gombalan Receh
48 MCIDZ. 47 # Rayuan Yang Membuat Jengah
49 MCIDZ. 48 # Laki-laki Pemilik Suara Merdu
50 MCIDZ. 49 # Keterkejutan Dan Keheranan
51 MCIDZ. 50 # Dihujam Banyak Pertanyaan
52 MCIDZ. 51 # Digerebek Warga
53 MCIDZ. 52 # Tidak Sengajaan Menjadi Fitnah
54 MCIDZ. 53 # Satu Permintaan
55 MCIDZ. 54 # Mengejutkan Dan Penentangan
56 MCIDZ. 55 # Menolak Untuk Sementara
57 MCIDZ. 56 # Meminta Petunjuk Lewat Doa
58 MCIDZ. 57 # Mungkin Itu Pertanda
59 MCIDZ. 58 # Usaha Meluluhkan Hatinya
60 MCIDZ. 59 # Berjalan Bersamaan
61 MCIDZ. 60 # Wanita Yang Sederhana
62 MCIDZ. 61 # Masih Meragukannya
63 MCIDZ. 62 # Kecelakaan Membuat Khawatir
64 MCIDZ. 63 # Momen Yang Ditunggu
65 MCIDZ. 64 # Mungkin Ini Yang Terbaik
66 MCIDZ. 65 # Menentukan Tanggal
67 MCIDZ. 66 # Dibalik Senyuman Manisnya
68 MCIDZ. 67 : Menemui Sang Putra
69 MCIDZ. 68 : Permasalahan Nama Panggilan
70 MCIDZ. 69 # Keterkejutan Dadakan
71 MCIDZ. 70 # Ingin Membawanya Pulang
72 MCIDZ. 71 # Ikutlah Dengan Orang Tuamu
73 MCIDZ. 72 # Harus Bisa Ikhlas
74 MCIDZ. 73 # Cinta Terhalang Restu
75 MCIDZ. 74 # Menolak Keputusan Mommy
76 MCIDZ. 75 # Tidak Mendapatkan Kabar
77 MCIDZ. 76 # Terpaksa Berbohong
78 MCIDZ. 77 # Fasilitas Yang Dibatasi
79 MCIDZ. 78 # Berusaha Hidup Seadanya
80 MCIDZ. 79 # Masih Tetap Teguh Pendirian
81 MCIDZ. 80 # Tamu Yang Sangat Ditunggu
82 MCIDZ. 81 # Bertemu Kembali
83 MCIDZ. 82 : Kabar Yang Mengejutkan
84 MCIDZ. 83 # Entah Harus Bahagia Atau Sedih
85 MCIDZ. 84 # Tenanglah, Jangan Khawatir!
86 MCIDZ. 85 # Hari Yang Bahagia
87 MCIDZ. 86 # Terungkapnya Masa Lalu
88 MCIDZ. 87 # Pernikahan Yang Tertunda
89 MCIDZ 88 # Permintaan Mengejutkan
90 MCIDZ. 89 # Pilihan Yang Rumit
91 MCIDZ. 90 # Amarah Ilham
92 MCIDZ. 91 # Bersyukur Bisa Selamat
93 MCIDZ. 92 # Menolak Permintaan
94 MCIDZ. 93 # Keputusan Yang Tepat
95 MCIDZ. 94 # Kembali Melanjutkan Pernikahan
96 MCIDZ. 95 # Pernikahan Yang Dinantikan
97 MCIDZ. 96 # Akhirnya Bersatu Juga
98 MCIDZ 97 # Malam Panuh Kebahagiaan
99 MCIDZ. 98 # Orang Baru Seakan Orang Lama
100 MCIDZ. 99 # Bidadari Tak Bersayap
101 MCDZ. 100 # Aku Telah Kembali, Zahra!
102 MCIDZ. 101 # Hilang Ingatan
103 MCIDZ. 102 # Kecurigaan Semua Orang
104 MCIDZ. 103 # Tiba-tiba Merindukannya
105 MCIDZ. 104 # Bertemu Kembali Sang Putra
106 MCIDZ. 105 # Tanda Lahir Yang Sama
107 MCIDZ. 106 # Kembali Mengingatnya
108 MCIDZ. 107 # Perlahan Terungkap
109 MCIDZ. 108 # Perdebatan Orang Tua
110 MCIDZ. 109 # Keterkejutan Mommy Dina
111 MCIDZ. 110 # Menimbulkan Kecurigaan
112 MCIDZ. 111 # Keterkejutan Yang Tak Terduga
113 MCIDZ. 112 # Terungkap Sudah
114 MCIDZ. 113 # Meminta Penjelasan
115 MCIDZ. 114 # Kilas Balik Masa Lalu
116 MCIDZ. 115 # Berniat Untuk Membantunya
117 MCIDZ. 116 # Terlanjur Menyukainya
118 MCIDZ. 117 # Semenjak Itu Berubah
119 MCIDZ. 118 # Menutupi Kenyataan
120 MCIDZ. 119 # Bukan Salah Didikan
121 MCIDZ. 120 # Permintaan Maaf Mommy Dina
122 MCIDZ. 121 # Kemurahan Hati Abi Ridwan
123 MCIDZ. 122 # Menembus Kesalahan
124 MCIDZ. 123 # Semua Berakhir Damai
125 MCIDZ. 124 # Giliran Kita Yang Bahagia
126 MCIDZ. 125 # Tidak Bisa Jauh-jauh
127 MCIDZ. 126 # Rencana Tuhan Lebih Indah
128 MCIDZ. 127 # Perdebatan Nama Panggilan
129 MCIDZ. 128 # Jodoh Memang Gak Ke Mana
130 MCIDZ. 129 # Memulai Hal Baru
131 MCIDZ. 130 # Fokus Dengan Keluarga Kita
132 MCIDZ. 131 # Tersipu Di Pagi Hari
133 MCIDZ. 132 # Telepon Dari Alisha
134 MCIDZ. 133 # Permintaan Maaf Ilham
135 MCIDZ. 134 # Zahra Yang Sederhana
136 MCIDZ. 135 # Kamu Sangat Beruntung
137 MCIDZ. 136 # Rasa Bersalah Ilham
138 MCIDZ. 137 # Diamnya Muhtaz
139 MCIDZ. 138 # Sikap Aneh Muhtaz
140 MCIDZ. 139 # Cemburunya Muhtaz
141 MCIDZ. 140 # Sikap Dingin Muhtaz
142 MCIDZ. 141 # Tidak Perlu Menjelaskannya
143 MCIDZ. 142 : Kamu Hanya Milikku!
144 MCIDZ. 143 # Merasakan Hal Yang Aneh
145 MCIDZ. 144 # Kabar Bahagia
146 MCIDZ. 145 # Positif Hamil
147 MCIDZ. 146 # Kebahagiaan Yang Bertambah
148 MCIDZ. 147 # Sangat Menjaga Bumil
149 MCIDZ. 148 # Terpeleset Karena Kulit Pisang
150 MClDZ. 149 # Ketakutan Gadis Kecil
151 MCIDZ. 150 # Perasan Tidak Enak
152 MCIDZ. 151 # Permintaan Maaf Alya
153 MCIDZ. 152 # Pengakuan Kesalahan
154 MCIDZ. 153 # Kekaguman Zahra
155 MCIDZ. 154 # Cerita Sebelum Makan Malam
156 MCIDZ. 155 # Kecemasan Muhtaz
157 MCIDZ. 156 # Menanti Hari Itu Tiba
158 MCIDZ. 157 # Di Ujung Penantian
159 MCIDZ. 158 # Lahirnya Baby Kembar
160 MCIDZ. 159 # Nama Indah Untuk Bayi Kembar
161 MCIDZ. 160 # Perjalanan Hidup Yang Indah End
162 Bonus Bab MCIDZ. 1 # Rencana Perjodohan
163 Bonus Bab MCIDZ. 2 # Perjodohan Sejak Dini
164 Bonus Bab MCIDZ. 3 # Wajah Murung Rayan
165 Bonus Bab MCIDZ. 4 # Cinta Dalam Diam
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Prolog. MC Ilham & Zahra # Suaranya indah
2
MCIDZ. 1# Rasa Yang Terpendam
3
MCIDZ. 2 # Perjodohan Dan Keterpaksaan
4
MCIDZ. 3 # Pernikahan Tanpa Landasan Cinta
5
MCIDZ. 4 # Kenyataan Yang Mengejutkan
6
MCIDZ. 5 # Ketika Cinta Harus Mengikhlaskan
7
MCIDZ. 6 # Terikat Dengan Kewajiban
8
MCIDZ. 7 # Sepenggal Kertas Dari Ayah
9
MCIDZ. 8 # Terjebak Dalam Sekejap
10
MCIDZ. 9 # Menghadapinya Secara Perlahan
11
MCIDZ. 10 # Mencoba Menerima Kenyataan
12
MCIDZ. 11 # Wanita Yang Mandiri
13
MCIDZ. 12 # Ustazah Cantik
14
MCIDZ. 13 # Sebuah Kenyataan
15
MCIDZ. 14 # Bukan Jalan Terbaik
16
MCIDZ. 15 # Ada Yang Ingin Dikatakan
17
MCIDZ. 16 # Taaruf
18
MCIDZ. 17 # Proses Pendekatan
19
MCIDZ. 18 # Cemburunya Alisha
20
MCIDZ. 19 # Hati Yang Rapuh
21
MCIDZ. 20 # Jawaban
22
MCIDZ. 21 # Kembali Menata Hati
23
MCIDZ. 22 # Sakit Sedalam-dalamnya
24
MCIDZ. 23 # Jangan Salahkan Takdir
25
MCIDZ. 24 # Kenangan Yang Sangat Indah
26
MCIDZ. 25 # Kabar Bahagia
27
MCIDZ. 26 # Wajah Yang Mirip
28
MCIDZ. 27 # Menjelang Bulan Ramadhan
29
MCIDZ. 28 # Kesal
30
MCIDZ. 29 # Kejahilan Berujung Petaka
31
MCIDZ. 30 # Senjata Makan Tuan
32
MCIDZ. 31 # Salah Mengira Berujung Malu
33
MCIDZ. 32 # Selalu Bertengkar
34
MCIDZ. 33 # Kepergok Menatap Seseorang
35
MCIDZ. 34 # Mulai Belajar Ngaji
36
MCIDZ. 35 # Ditertawakan Bocil
37
MCIDZ. 36 # Bagai Bukan Pertama Kali
38
MCIDZ. 37 # Sungguh Tidak Bisa Dipercaya
39
MCIDZ. 38 # Kepikiran Terus Menerus
40
MCIDZ. 39 # Luka Yang Hampir Redup
41
MCIDZ. 40 # Meluruskan Kesalah Pahaman
42
MCIDZ. 41 # Puasa Pertama
43
MCIDZ. 42 # Penolakan Yang Sia-sia
44
MCIDZ. 43 # Terserang Virus Tiga L
45
MCIDZ. 44 # Kita Bukan Mahram
46
MCIDZ. 45 # Mulai Curiga Dengan Muhtaz
47
MCIDZ. 46 # Gombalan Receh
48
MCIDZ. 47 # Rayuan Yang Membuat Jengah
49
MCIDZ. 48 # Laki-laki Pemilik Suara Merdu
50
MCIDZ. 49 # Keterkejutan Dan Keheranan
51
MCIDZ. 50 # Dihujam Banyak Pertanyaan
52
MCIDZ. 51 # Digerebek Warga
53
MCIDZ. 52 # Tidak Sengajaan Menjadi Fitnah
54
MCIDZ. 53 # Satu Permintaan
55
MCIDZ. 54 # Mengejutkan Dan Penentangan
56
MCIDZ. 55 # Menolak Untuk Sementara
57
MCIDZ. 56 # Meminta Petunjuk Lewat Doa
58
MCIDZ. 57 # Mungkin Itu Pertanda
59
MCIDZ. 58 # Usaha Meluluhkan Hatinya
60
MCIDZ. 59 # Berjalan Bersamaan
61
MCIDZ. 60 # Wanita Yang Sederhana
62
MCIDZ. 61 # Masih Meragukannya
63
MCIDZ. 62 # Kecelakaan Membuat Khawatir
64
MCIDZ. 63 # Momen Yang Ditunggu
65
MCIDZ. 64 # Mungkin Ini Yang Terbaik
66
MCIDZ. 65 # Menentukan Tanggal
67
MCIDZ. 66 # Dibalik Senyuman Manisnya
68
MCIDZ. 67 : Menemui Sang Putra
69
MCIDZ. 68 : Permasalahan Nama Panggilan
70
MCIDZ. 69 # Keterkejutan Dadakan
71
MCIDZ. 70 # Ingin Membawanya Pulang
72
MCIDZ. 71 # Ikutlah Dengan Orang Tuamu
73
MCIDZ. 72 # Harus Bisa Ikhlas
74
MCIDZ. 73 # Cinta Terhalang Restu
75
MCIDZ. 74 # Menolak Keputusan Mommy
76
MCIDZ. 75 # Tidak Mendapatkan Kabar
77
MCIDZ. 76 # Terpaksa Berbohong
78
MCIDZ. 77 # Fasilitas Yang Dibatasi
79
MCIDZ. 78 # Berusaha Hidup Seadanya
80
MCIDZ. 79 # Masih Tetap Teguh Pendirian
81
MCIDZ. 80 # Tamu Yang Sangat Ditunggu
82
MCIDZ. 81 # Bertemu Kembali
83
MCIDZ. 82 : Kabar Yang Mengejutkan
84
MCIDZ. 83 # Entah Harus Bahagia Atau Sedih
85
MCIDZ. 84 # Tenanglah, Jangan Khawatir!
86
MCIDZ. 85 # Hari Yang Bahagia
87
MCIDZ. 86 # Terungkapnya Masa Lalu
88
MCIDZ. 87 # Pernikahan Yang Tertunda
89
MCIDZ 88 # Permintaan Mengejutkan
90
MCIDZ. 89 # Pilihan Yang Rumit
91
MCIDZ. 90 # Amarah Ilham
92
MCIDZ. 91 # Bersyukur Bisa Selamat
93
MCIDZ. 92 # Menolak Permintaan
94
MCIDZ. 93 # Keputusan Yang Tepat
95
MCIDZ. 94 # Kembali Melanjutkan Pernikahan
96
MCIDZ. 95 # Pernikahan Yang Dinantikan
97
MCIDZ. 96 # Akhirnya Bersatu Juga
98
MCIDZ 97 # Malam Panuh Kebahagiaan
99
MCIDZ. 98 # Orang Baru Seakan Orang Lama
100
MCIDZ. 99 # Bidadari Tak Bersayap
101
MCDZ. 100 # Aku Telah Kembali, Zahra!
102
MCIDZ. 101 # Hilang Ingatan
103
MCIDZ. 102 # Kecurigaan Semua Orang
104
MCIDZ. 103 # Tiba-tiba Merindukannya
105
MCIDZ. 104 # Bertemu Kembali Sang Putra
106
MCIDZ. 105 # Tanda Lahir Yang Sama
107
MCIDZ. 106 # Kembali Mengingatnya
108
MCIDZ. 107 # Perlahan Terungkap
109
MCIDZ. 108 # Perdebatan Orang Tua
110
MCIDZ. 109 # Keterkejutan Mommy Dina
111
MCIDZ. 110 # Menimbulkan Kecurigaan
112
MCIDZ. 111 # Keterkejutan Yang Tak Terduga
113
MCIDZ. 112 # Terungkap Sudah
114
MCIDZ. 113 # Meminta Penjelasan
115
MCIDZ. 114 # Kilas Balik Masa Lalu
116
MCIDZ. 115 # Berniat Untuk Membantunya
117
MCIDZ. 116 # Terlanjur Menyukainya
118
MCIDZ. 117 # Semenjak Itu Berubah
119
MCIDZ. 118 # Menutupi Kenyataan
120
MCIDZ. 119 # Bukan Salah Didikan
121
MCIDZ. 120 # Permintaan Maaf Mommy Dina
122
MCIDZ. 121 # Kemurahan Hati Abi Ridwan
123
MCIDZ. 122 # Menembus Kesalahan
124
MCIDZ. 123 # Semua Berakhir Damai
125
MCIDZ. 124 # Giliran Kita Yang Bahagia
126
MCIDZ. 125 # Tidak Bisa Jauh-jauh
127
MCIDZ. 126 # Rencana Tuhan Lebih Indah
128
MCIDZ. 127 # Perdebatan Nama Panggilan
129
MCIDZ. 128 # Jodoh Memang Gak Ke Mana
130
MCIDZ. 129 # Memulai Hal Baru
131
MCIDZ. 130 # Fokus Dengan Keluarga Kita
132
MCIDZ. 131 # Tersipu Di Pagi Hari
133
MCIDZ. 132 # Telepon Dari Alisha
134
MCIDZ. 133 # Permintaan Maaf Ilham
135
MCIDZ. 134 # Zahra Yang Sederhana
136
MCIDZ. 135 # Kamu Sangat Beruntung
137
MCIDZ. 136 # Rasa Bersalah Ilham
138
MCIDZ. 137 # Diamnya Muhtaz
139
MCIDZ. 138 # Sikap Aneh Muhtaz
140
MCIDZ. 139 # Cemburunya Muhtaz
141
MCIDZ. 140 # Sikap Dingin Muhtaz
142
MCIDZ. 141 # Tidak Perlu Menjelaskannya
143
MCIDZ. 142 : Kamu Hanya Milikku!
144
MCIDZ. 143 # Merasakan Hal Yang Aneh
145
MCIDZ. 144 # Kabar Bahagia
146
MCIDZ. 145 # Positif Hamil
147
MCIDZ. 146 # Kebahagiaan Yang Bertambah
148
MCIDZ. 147 # Sangat Menjaga Bumil
149
MCIDZ. 148 # Terpeleset Karena Kulit Pisang
150
MClDZ. 149 # Ketakutan Gadis Kecil
151
MCIDZ. 150 # Perasan Tidak Enak
152
MCIDZ. 151 # Permintaan Maaf Alya
153
MCIDZ. 152 # Pengakuan Kesalahan
154
MCIDZ. 153 # Kekaguman Zahra
155
MCIDZ. 154 # Cerita Sebelum Makan Malam
156
MCIDZ. 155 # Kecemasan Muhtaz
157
MCIDZ. 156 # Menanti Hari Itu Tiba
158
MCIDZ. 157 # Di Ujung Penantian
159
MCIDZ. 158 # Lahirnya Baby Kembar
160
MCIDZ. 159 # Nama Indah Untuk Bayi Kembar
161
MCIDZ. 160 # Perjalanan Hidup Yang Indah End
162
Bonus Bab MCIDZ. 1 # Rencana Perjodohan
163
Bonus Bab MCIDZ. 2 # Perjodohan Sejak Dini
164
Bonus Bab MCIDZ. 3 # Wajah Murung Rayan
165
Bonus Bab MCIDZ. 4 # Cinta Dalam Diam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!