Hukuman untuk dua perempuan

Bismillahirohmanirohim.

Firman sedang memberi pergintana pada Olive dan Citra, sebenarnya Firman sudah lelah dengan kedua perempuan yang selalu saja membuat ulah di perusahaan ini, padahal Citra dan Olive sudah mendapat teguran dari banyak atasan mereka, bahkan Firman sendiri sudah hampir dua kali menegur Citra dan Olive secara langsung dan saat ini yang ketiga kalinya Firman menegur dua perempuan di hadapannya ini.

"Kalian tidak bosan membuat kekacauan di perusahaan saya? Seharusnya kalian tau diri jika kalian berdua bekerja ditempat orang lain, bukan perusahaan ibu atau bapak kalian sendiri"

"Saya kapan saja bisa menendang kalian berdua dari perusahaan saya, seharusnya kalian itu malu, sudah berkali-kali mendapat teguran dari atasan kalian, bahkan aku sendiri yang sudah menegur kalian sampai 3 kali seperti ini, tapi kalian tak kunjung berubah" bentak pak Firman dengan nada biasa.

Pak Firman hanya kesal saja memiliki karyawan seperti Olive dan Citra, jika saja tidak menghargai orang tua kedua gadis itu, sudah lama sekali pak Firman memencet mereka dari perusahaan nya.

"Kalian tau bukan, jika dikeluarkan secara tidak hormat dari perusahaan ku, kalian tidak akan pernah diterima di perusahaan manapun!! Jadi jangan sok-sokan jadi orang! jika pekerjaan kalian saja ada ditangan saya"

"Perusahaan ini sangat tidak membutuhkan orang-orang tidak berkualitas seperti kalian!" maki pak Firman yang hampir mulai kehilangan kesabarannya.

"Aku peringatkan kalian berdua, sampai nama baik perusahan ku tercoreng nama baiknya, hanya karena mulut dan tingkah kalian tidak bisa dijaga, jangan harap untuk kalian bisa bebas dari rana hukum"

Pak Firman menatap Olive dan Citra secara bergantian, dia menatap jengah kedua perempuan dihadapannya ini.

"Sekarang juga pergi keruangan Hrd, minat surat pengunduran diri disana" 

Mendengar keputusan pak Firman membuat Olive dan Citra meras ketar-ketir, mereka tidak ingin keluar dari perusahaan milik Firman, apalagi mereka berdua tahu mereka akan dikeluarkan dengan cara tidak hormat, walaupun mereka tetap mendapatkan komisi dari perusahaan.

Ini lah kenapa banyak orang yang ingin bekerja di perusahaan milik Firman, bos nya baik dan banyak bonus yang ditawarkan di perusahaan pak Firman.

"Pak saya mohon jangan pecat saya" pinta Citra memelas.

"Iya pak saya juga, saya mohon jangan pecat saya" Olive juga ikut memohon seperti Citra.

Sudah 3 kali ini kedua orang itu memelas pada Firman untuk tidak memecat mereka dari perusahaannya.

"Lagi pula bagus bukan jika saya memecat karyawan tidak bertanggung jawab seperti kalian, tidak bertanggung jawab dengan pekerjaan kalian sendiri" ucap pak Firman santai.

"Pak saya mohon jangan pecat saya, saya tidak akan melakukan kesalahan lagi, untuk seterusnya saya akan serius bekerja" mohon Olive penuh harapan..

"Saya juga pak, tolong jangan pecat saya" pinta Citra.

"Dasar tidak tahu malu!" maki pak Firman dalam benaknya, sebenarnya dia sudah malas mengurusi dua perempuan di hadapannya ini.

"Baiklah saya tidak akan memecat kalian"  putus Firman.

"Terima kasih banyak pak" ucap Citra dan Olive kompak mereka merasa tenang sekarang.

"Tapi kalian tidak akan bekerja di kantor utama lagi!" putus pak Firman.

"Saya tidak papa pak, tidak bekerja di kantor utama lagi, asalkan saya masih bisa bekerja di perusahaan bapak" ucap Olive dengan yakin.

Olive sadar semua ini salahnya sendiri, menurut Olive yang penting dia masih bisa bekerja di perusahaan pak Firman, walau tidak lagi di kantor utama lagi, dia merasa bersyukur, tidak dipecat dari perusahaan pak Firman.

Sementara Citra tidak mau jika tidak bekerja di kantor utama. "Pak saya mohon biarkan saya tetap bekerja di kantor utama" pinta Citra berharap pak Firman mengabulkan keinginannya.

"Jika kamu tetap ingin kerja di kantor utama, silahkan angkat kaki dari sini dan buat surat pengunduran diri sekarang juga di ruang Hrd!" Firman  merasa jengan dengan Citra sudah baik dia tidak jadi dipecat perusahaannya masih berani menawar. Benar-benar gadis yang tidak memiliki akhlak, begitulah pikir pak Firman.

"Tidak pak, saya akan menuruti apapun yang pak Firman suruh asal, tidak dipecat dari sini" pasrah Citra dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa, jika terus menawar karirnya akan hancur diperusahaan ini.

"Kamu akan bekerja  di anak cabang yang terdapat di papua, bukan sebagai manajer lagi, tapi hanya sebagai staf disana, jika kamu tidak terima silahkan angkat kaki dari sini sekarang juga" ucap pak Firman pada Citra.

Citra cepat menyetujui keputusan Firman, karena dia tidak ingin dikeluarkan dari perusahaan milik pak Firman ini.

"Dan ingat kalian berdua masih dalam hukuman dari kantor jika kalian bisa berubah kalian akan kembali menerima gelar sebagai karyawan PT Agm sejahtera! Untuk saat ini, walaupun kalian masih bekerja disini, tapi kalian tidak dianggap bagian dari PT Agm sejahtera, selama masa hukuman kalian selesai!" jelas pak Firman.

"Dan untuk kamu Olive, kamu akan ditempatkan di anak cabang Kalimantan, masih dengan posisi kamu sekarang, jika kalian ingin kembali protes, maka tidak ada toleran lagi dari saya, silahkan angkat kaki dari sini!" tegas pak Firman.

"Kami setuju dengan keputusan pak Firman berikan" jawab Olive dan Citra secara bersama.

Wala aslinya di dalam hatinya Citra sedikit tidak terima dengan keputusan pak Firman, karena jabatannya diturunkan sementara Olive tidak, padahal selama bekerja di kantor utama jabatannya lebih tinggi dibandingkan jabatan Olive.

"Saya sudah selesai, jadi kemasi barang-barang kalian sekarang juga saya beri waktu 30 menit dari sekarang, kalian akan berangkat ke anak cabang hari ini juga, jika telat saya akan memecat kalian sekarang juga" ancam pak Firman.

Olive dan Citra buru-buru pergi dari ruang pak  Firman, setelah izin pada beliau, pak Firman memang sengaja membuat pelajaran untuk mereka berdua.

Sambil menunggu Olive dan Citra bersiap pak Firman menyuruh semua karyawannya untuk berkumpul termasuk Iqbal yang ikut berkumpul, sementara Iqbal menyuruh Azizah untuk tetap dirunganya. Iqbal tidak ingin terjadi apa-apa pada istrinya, dia mengunci ruangan kerjanya.

setelah Olive dan Citra kembali menemui pak Firman, saat itu juga semua karyawan sudah berkumpul di lapangan luar kantor.

"Assalamualaikum semua, selamat siang, maaf mengumpulkan kalian semua disini dengan mendadak saya hanya ingin memberitahu, jika kalian tak memiliki sopan santun dan tak memiliki malu, maka akan bernasib sama seperti 2 orang ini" ucap pak Firman melalui speaker, sambil menunjuk Citra dan Olive yang berdiri di sebelahnya, tak lupa sebuah layar yang menunjukkan jabatan, wajah mereka dan kesalahannya yang mereka buat.

Pak Firman sengaja melakukan hal itu, bukan karena ingin membuka aib kedua karyawannya itu, hanya saja dia ingin memberi pelajaran semua karyawannya, agar tidak melakukan hal yang sama, seperti yang dilakukan Olive dan Citra.

Terpopuler

Comments

Tati Suwarsih Prabowi

Tati Suwarsih Prabowi

wanita2 ta berakhlak

2022-12-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!