Bismillahirohmanirohim.
"Bagaimana kabar kamu sayang?" Ria mengelus punggung tangan Azizah dengan lembut, seperti sudah menjadi satu kebiasaan bagi Ria untuk selalu mengelus punggung tangan Azizah.
Azizah tersenyum pada mertuanya. Dia selalu merasa bersyukur bisa bertemu dengan ibu Ria.
"Alhamdulillah baik ibu, ibu sama bapak sendiri bagaimana kabarnya?" tanya Azizah balik.
"Alhamdulillah seperti yang kamu lihat sekarang ini nak"
Hari ini Ria dan suaminya memang sengaja mengunjungi rumah anak dan menantunya, tapi mereka tak berbicara terlebih dahulu, jika akan berkunjung.
Jika mereka mengatakan sebelumnya akan berkunjung ke rumah, maka Azizah akan membuat beberapa makanan untuk mertuanya, untungnya tadi pagi Azizah membautkan Iqbal kue untuk dibawa kekantor, kata Iqbal sih agar dia bisa makan singa di ruang kerja saja, tanpa keluar makan dikantin.
Jadi lumayan masih ada kue yang dia buat untuk menghidangkan makanan untuk kedua mertuanya dan ada buah juga sebagai penambah hidangan.
Iqbal baru bisa masuk kerja hari ini, karena tadi pagi Iqbal merasa kakinya sudah sembuh total, jadi dia memutuskan untuk kembali bekerja di kantor, saat waktu cuti nikahnya sudah habis, Iqbal memutuskan untuk bekerja dari rumah selama kakinya masih sakit.
Selama itu juga Azizah dengan sabar merawat Iqbal suaminya, Iqbal tak pernah sekalipun mendengar Azizah mengeluh saat mengurus dirinya. Azizah selalu telaten merawat dirinya.
Sejak saat itu juga suami, istri itu yang tadinya belum saling mengenal, semakin dekat satu sama lain seiring berjalanya waktu, walaupun begitu Iqbal belum berani menyentuh istrinya.
Ketika ibunya berkunjung Iqbal tidak tahu, karena ibu dan bapaknya datang setelah hampir 30 menit dirinya berangkat bekerja.
Azizah merasa senang, karena dia tahu bahwa Iqbal sudah benar-benar berubah, Azizah yakin semua ini berkat doa mertuanya juga yang selalu mendoakan Iqbal atau mungkin juga dirinya.
Ria dan Azizah masih setia mengobrol di ruang tamu, sementara bapak Iqbal itu sedang jalan-jalan di sekitar perumahan tempat tinggal Iqbal.
"Azizah bagaimana disini nak? Apakah Iqbal memperlakukanmu dengan baik?" tanya Ria memastikan.
Azizah tersenyum dibalik cadarnya, kali ini dia sudah mengenakan cadar, karena tadi pagi Azizah mengantar suaminya sampai depan.
"Alhamdulillah ibu, mas Iqbal memperlakukan Azizah dengan sangat baik"
Mendengar hal itu membuat Ria merasa lega sekaligus senang, Iqbal tak seperti yang dia kira, Ria tak tau sebelumnya Iqbal bisa berubah seperti sekarang ini karena jatuh dari tangga.
Iqbal sudah meminta pada Azizah saat itu, dia mengatakan jika Azizah tak boleh memberi tahu ibu dan bapak nya jika dia sedang sakit.
Karena Iqbal tahu akan seperti apa ibunya itu, jika tahu dirinya sedang sakit, pasti Ria sangat mengkhawatirkan Iqbal, sebelumnya memang Ria ingin main kerumah anak menantunya beberapa hari yang lalu, tapi Azizah mengatakan mereka sedang sibuk beberapa hari kemarin.
Azizah tidak berbohong memang beberapa hari sebelumnya dia sangat sibuk sekali.
"Alhamdulillah ibu senang mendengarnya Azizah" ujar Ria merasa lega, karena anaknya memperlakukan Azizah dengan baik.
Ria mungkin tak tahu, bahkan Iqbal memperlakukan Azizah dengan sangat baik, ya walaupun begitu dia tetap saja sering sekali menjahili Azizah.
Azizah bahkan sering mengerut kesal oleh suaminya yang selalu saja bisa menjahili dirinya.
"Ibu akan menginap disini kan?" tanya Azizah memastikan, dia ingin sekali mertua nya menginap bersama mereka.
"Insyaallah Azizah, ibu bagaimana bapak saja" ucap Ria yang ucapanya disambung seseorang baru saja masuk rumah.
"Wah kenapa nih bawa-bawa bapak segala" ujar suami Ria, sambil dia ikut duduk di kuris kosong yang ada di sebelah Ria istrinya.
"Bapak datang-datang bukanya mengucap salam, ini malah main nyambung aja obrolan orang" tegur Ria pada suaminya.
"Habisnya bapak sudah mengucapkan salam beberapa kali, tapi kedua perempuan yang berada disini tak ada yang menyadarinya, entah tak mendengar salam bapak, atau karena saking asyiknya mengobrol, sampai orang sudah mengucapkan salam berkali-kali tak ada respon dari siapapun" jelas suami Ria.
"Untung bapak bagaimana jika tamu yang datang dan mengucapkan salam" suami Ria kembali melanjutkan ucapannya.
"Maafkan kita bapak karena terlalu asyik mengobrol" cicit Azizah merasa tidak enak pada bapak mertuanya itu.
"Sudah tak apa Azizah, kamu kan tau sendiri kalau ibumu itu mengobrol dengan orang yang sudah dekat padanya akan melupakan semuanya dan tidak memperhatikan sekitar lagi, dia hanya akan fokus mengobrol saja sama teman ngobrolnya" ucap suami Ria dengan enteng.
"Tolong ya bapak tidak usah diperjelas!" dengus Ria.
Suaminya hanya mengangkat bahu acuh, sambil menggigit buah apel yang ada diatas meja. Azizah tersenyum kecil di balik cadarnya melihat interaksi kedua mertua nya itu.
"Ah, bagaimana Azizah apakah Iqbal pernah memperlakukanmu dengan tidak baik?" tanya suami Ria itu, padahal sebelumnya sang istri sudah bertanya, hanya saja saat istrinya bertanya dia tak ada disitu.
Azizah merasa senang karena kedua mertuanya itu selalu memperhatikan dirinya, bahkan jika mereka menelepon Iqbal, hal pertama yang akan mereka tanyakan pada Iqbal, tenang kabar Azizah.
Iqbal saja sampai merasa heran siapa sebenar nya anak ibu dan bapaknya, dia atau Azizah. Karena selalu saja Azizah yang mereka tanyakan, sampai membuat Iqbal merasa sedikit kesal sih.
Jika dirinya tapi setiap yang ditanya oleh orang kedua orang tuanya selalu saja Azizah, bukan dirinya.
"Alhamdulillah mas Iqbal selalu memperlakukan Azizah dengan sangat baik bapak" Azizah kembali menjawab pertanyan sama yang dilontarkan kedua mertua pada dirinya.
"Huhu, syukurlah bapak senang mendengarnya, kamu tenang saja jika Iqbal menyakitimu, ibu dan bapak yang akan menghukum anak nakal itu, kami akan pasang badan untuk melindungimu dari anak nakal itu"
"Tidak bapak mas Iqbal tak pernah menyakiti Azizah" ucap Azizah dengan sopan.
Walaupun suaminya itu misal menyakiti dirinya Azizah tak akan pernah mengatakan yang sejujurnya pada mertuanya, karena bagi Azizah itu aib suaminya, sebagai istri yang soleha apapun yang terjadi dia harus tetap menutup rapat aib suaminya.
Jangan sampai ada orang lain yang tahu seperti apa suaminya itu, bagi Azizah cukup dia saja yang tahu tentang suaminya.
Kecuali jika dirinya sedang meminta penjelasan seseorang yang paham agama dan tata krama cara berumah tangga, barulah Azizah akan menceritakan semuanya, karena tujuannya disini untuk mencari solusi rumah tangga mereka agar bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.
"Mas Iqbal selalu memerlukan Azizah dengan sangat baik ibu bapak" ujar Azizah meyakinkan kedua mertuanya.
"Ibu percaya dengan yang kamu katakan, tapi jika ada apa-apa jangan sungkan untuk memberi tahu ibu dan bapak, kamu itu bukan seperti menantu bagi kami, tapi sudah seperti anak sendiri bagi ibu dan bapak"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
N Wage
novel bagus👍❤
2022-12-28
0