Namun saat Natasha sudah mulai dekat dengan Gabriel, dirinya tersandung hingga jatuh ke dalam pelukan Gabriel. Kedua netra mereka saling beradu dan entah kemana mana pikiran keduanya lantaran saling terkejut karena keduanya diam tak ada bahasa yang terucap.
"Eh?" Natasha segera melepaskan diri dari pelukan Gabriel.
Namun sebelum benar-benar Natasha bisa melepaskan diri dalam pelukan Gabriel, Gabriel menahan tengkuk leher Natasha serta merta Gabriel menyatukan bibir Natasha dengan bibirnya dengan ciuman yang liar.
Natasha tidak bisa menghindar dari ciuman nakal dari anak tirinya itu. Sampai beberapa lama Gabriel memainkan bibir Natasha dan tangannya yang nakal melepaskan handuk yang menutupi sebagian tubuh Natasha. Kini telapak tangan lebar Gabriel sudah meremas dengan gemas dua gundukan montok milik Natasha. Saat ini Natasha benar-benar bugil karena handuk nya terlepas dari badannya.
Gabriel sudah benar-benar brutal dan tidak terkontrol lagi menjamah setiap lekukan tubuh mama tirinya itu. Dengan sekuat tenaga Natasha ingin melepaskan diri dari itu semuanya. Namun pelukan Gabriel tidak mampu dilepaskan oleh Natasha. Hingga disaat Gabriel kembali mencium bibir Natasha setelah bermain ke bagian dada Natasha, Natasha menggigit bibir bawah Gabriel hingga berdarah dan melepaskan ciuman luar itu disertai melepaskan pelukan nya. Bahkan Gabriel secara reflek mendorong tubuh Natasha hingga jauh dan terpelanting ke lantai.
"Aduh!" ucap Natasha.
"Baaajingan! Sakit tahu!" umpat Gabriel sambil meringis menahan pedih di bibirnya karena digigit oleh mama tirinya itu. Kini tatapan tajam Gabriel dan amarahnya mulai meluap kepada Natasha. Natasha yang masih di bawah lantai dan belum sempat menyambar handuk nya hanya bisa mundur ke belakang mencoba menjauh dari Gabriel.
"Sepertinya kamu ingin mengajakku bermain-main dulu, yah!" ucap Gabriel. Kini Gabriel mulai melepaskan kaos oblong nya. Natasha yang melihat Gabriel mulai bertelanjang dada mulai ketakutan dan khawatir jika anak tiri nya itu benar-benar akan menggaulinya. Dalam hati Gabriel tertawa senang bisa membuat mama tirinya panik dan ketakutan. Gabriel memang berniat ingin menakuti Natasha. Bukan maksudnya ingin menyetubuhi nya.
"Jangan Gabriel! Tolong! Aku mama tiri kamu! Aku istri dari papaku!" ucap Natasha.
"Tidak! Itu tidak benar! Kamu hanya seorang wanita jaaalang yang merebut papaku dari mama kandung ku," ucap Gabriel. Kini Gabriel mulai melepaskan ikat pinggang nya. Natasha yang melihat itu semakin panik dan takut jika Gabriel akan memperkosanya.
Di saat Natasha mundur ke belakang dia tidak sengaja terpeleset. Gabriel sangat terkejut dibuatnya. Gabriel ingin menyambar tubuh Natasha yang kepleset itu namun naas, Natasha sudah terpeleset terlebih dahulu.
"Aduh!" keluh Natasha.
Gabriel sangat terkejut ketika melihat bagian inti milik Natasha yang tanpa penutup itu mengeluarkan darah segar dan menetes ke kaki nya.
"Natasha!??"
"Jangan mendekat!" teriak Natasha sudah ketakutan.
Namun Gabriel yang benar-benar ingin menolong Natasha segera mencari baju ganti untuk Natasha dan Gabriel menarik baju tidur kimono dan dengan serta merta memakaikan nya pada Natasha. Natasha yang merasakan perutnya terasa nyeri hanya bisa meringis menahan sakit. Gabriel segera mengangkat tubuh Natasha dan membawanya keluar dari kamar itu.
"Gabriel?!" gumam Natasha yang kini sudah di gendong oleh Gabriel.
"Aku akan membawa mu ke rumah sakit! Kamu bertahanlah," kata Gabriel yang sudah mengangkat tubuh Natasha tanpa kesusahan karena badan Natasha yang masih langsing dan mungil.
"Nyeri rasa nya, Gabriel! Apakah kecebong mas Waode akan mati? Aku gak mau bayiku mati, Gabriel! Aku mau punya bayi," ucap Natasha yang saat ini kedua tangannya berada di pundak Gabriel.
"Sudah jangan berisik! Nanti kalau kecebong papa mati, aku bisa kasih kecebong ku yang lebih kuat dan tidak mudah jatuh keguguran seperti ini," sahut Gabriel. Natasha melotot tajam matanya mendengar ucapan Gabriel yang tidak ada sopan santun nya.
Disaat seperti ini, Gabriel masih bisa jail dengan Natasha.
*****
"Mas, aku minta maaf mas! Aku tidak bisa menjaga kecebong yang masih lemah di dalam rahimku. Dia jatuh bersamaan dengan aku tadi kepleset, mas!" ucap Natasha. Saat ini Waode sudah di tempat itu, di mana Gabriel tadi langsung membawa Natasha ke rumah sakit. Janin yang masih di dalam rahim Natasha tidak bisa diselamatkan. Kondisi rahim Natasha sangat lemah sehingga sangat rawan terjadi keguguran.
"Kenapa kamu tidak hati-hati sih sayang? Padahal aku sudah sangat senang mengetahui kamu hamil dan itu adalah benih yang aku tanam," ucap Waode.
"Maaf, mas! Aku juga tidak menginginkan semua ini terjadi mas!" kata Natasha.
"Sudahlah, pa! Jangan ribut dan menyalahkan mama tiri ku. Nanti papa bisa bikin lagi setelah mama tiri sudah pulih, beres kan?" sahut Gabriel yang sejak tadi duduk di kursi tidak jauh dari tempat tidur rumah sakit di mana Natasha sedang berbaring dan Waode duduk di sebelah nya sambil memegangi tangan istri keduanya itu.
Kini bola mata Waode tajam ke arah Gabriel. Gabriel seketika menciut melihat papa nya terlihat marah dengan dirinya.
"Ini pasti ulah kamu kan, Gabriel? Kamu dengan sengaja supaya Natasha keguguran dan janin di dalam perut nya tidak bisa hidup? Kamu sengaja supaya Natasha terjatuh dan terpleset bukan? Ini semua gara-gara kamu, Gabriel!" ujar Waode.
"Hah? Kenapa papa menjadi menuduh aku yang membuat kecelakaan mama tiri ku itu? Bukannya papa tahu kalau akulah yang sudah menolong mama tiri ku saat dia jatuh terpeleset dan darah keluar dari sana," kata Gabriel mencoba membela diri.
"Nah, sudah jelas bukan? Kenapa kamu ada di kamar istriku, hah? Apa yang kamu lakukan di sana? Kalau sudah merencanakan sesuatu untuk mencelakai Natasha. Setelah Natasha benar- benar jatuh dan terpleset kamu menolongnya hanya untuk alibi kamu saja supaya tidak ada yang menuduh kamulah dalang semua kejadian ini? Benarkan?" ucap Waode dengan kemarahan nya. Natasha melihat Waode dan Natasha secara bergantian.
"Papa?! Kenapa papa bisa berpikiran picik seperti itu?" sahut Gabriel.
"Itu mungkin saja! Karena kamu tidak suka dengan Natasha, mama tiri mu ini. Istri muda papa. Benarkan?" tuduh Waode berusaha menyudutkan Gabriel.
"Mas, sudahlah mas! Jangan dibahas lagi dan mencari-cari kesalahan diantara kejadian ini. Semua sudah terjadi, mas! Sudah ya, jangan dibahas lagi!" kata Natasha sambil memegang tangan Waode.
"Apakah kamu masih sakit, sayang?" tanya Waode seraya mengusap puncak kepala Natasha.
"Aku sudah tidak apa-apa, mas!" kata Natasha.
"Ya sudah, kamu makan dulu yah sayang! Aku akan menyuapi kamu dulu. Kamu harus cepat pilih, sayang!" ucap Waode seraya mengambil piring yang berisi makanan yang sudah disiapkan di atas lemari di kamar rumah sakit itu.
"Huum, mas! Aku akan makan yang banyak supaya cepat pulih. Nanti kalau kita pulih, kita bisa tanam kecebong lagi ke rahim ku, yah mas?" ucap Natasha. Waode yang mendengar nya seketika terkekeh.
"Ya Tuhan! Di saat masih sakit gitu pikiran kalian masih saja mesum! Benar-benar yah?!" sahut Gabriel yang mendengar obrolan suami istri itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments