Tiba-tiba suara ponsel Natasha membangunkan Natasha dari tidurnya. Bahkan mimpi indah itupun terganggu oleh musik panggilan masuk di handphone itu.
"Hah, anak tiri sialan! Dalam mimpi dan dalam nyata selalu saja bikin ulah dan mengganggu saja," omel Natasha. Natasha menerima panggilan telepon itu dan setelah nya membuka pintu apartemen karena Gabriel sudah ada di depan pintu apartemen itu.
*****
"Kamu belum tidur?" tanya Gabriel sambil melangkah masuk ke dalam apartemen nya setelah Natasha membuka pintu nya.
"Kau telah membangunkan aku. Padahal aku sedang bahagia nya menikmati mimpiku saat tidur," ucap Natasha seraya menjatuhkan tubuh nya di sofa panjang di ruangan tengah itu. Gabriel menyipitkan bola matanya.
"Hem, kamu mimpi indah? Dengan siapa? Dengan aku kah?" tuduh Gabriel dengan seringai nakalnya. Natasha membulat matanya dengan sempurna.Lalu dia memilih menutup wajahnya dengan bantal untuk menyembunyikan rona merah di wajahnya.
Gabriel terkekeh melihat tingkah mama tirinya itu. Gabriel melenggang masuk ke dalam kamar, meninggalkan Natasha yang tidur di kursi sofa panjang di ruangan tengah. Gabriel kini menjatuhkan tubuh nya di atas kasur. Betapa hari ini cukup melelahkan. Tidak sampai sepuluh menit, Gabriel tertidur lelap dalam mimpi indahnya.
*****
"Gabriel! Tolong titip Natasha. Mungkin saja sebentar lagi papa akan pergi dan meninggalkan dunia ini," ucap Waode kepada Gabriel.
"Papa jangan bicara seperti itu dong! Papa harus kuat," sahut Gabriel.
"Putraku! Penyakit papa sudah sangat parah.Papa tidak bisa bertahan lagi," kata Waode.
"Papa jangan bicara seperti itu. Papa harus sehat dan sembuh," ucap Gabriel seraya memeluk papa nya.
"Papa, papa! Jangan pergi! Papa bangun!" teriak Gabriel.
Keringat Gabriel keluar di dahinya. Nafasnya memburu tidak beraturan. Gabriel terbangun tiba-tiba setelah satu jam terlelap dalam tidur nya dan mendapatkan mimpi aneh dan menakutkan itu. Natasha tiba-tiba ikut terbangun setelah mendengar teriakan Gabriel dari dalam kamar. Natasha segera berlari dan masuk ke dalam kamar di mana Gabriel tadi tidur di dalam sana.
"Ada apa?. Apa yang terjadi dengan kamu, Gabriel?" tanya Natasha seraya mendekati Gabriel. Saat ini Gabriel sedang duduk di atas tempat tidur nya, mengatur irama jantung nya yang berdetak lebih kencang. Natasha segera mengambilkan air mineral dan dia berikan pada Gabriel.
"Lebih baik kamu minum dulu! Kamu harus tenang dulu," ucap Natasha seraya memberikan air mineral itu pada Gabriel. Gabriel meminum air mineral pemberian Natasha.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Kamu keringatan?" kata Natasha seraya mengusap keringat yang keluar dari dahi Gabriel. Gabriel diam tidak bergeming. Natasha melihat wajah pucat Gabriel yang berbeda dari sebelumnya.
"Aku bermimpi, Natasha! Mimpi sangat buruk sekali. Semoga saja ini tidak terjadi pada papa dalam waktu dekat ini. Aku menyayangi papa, walaupun kami. sering beradu mulut. Walaupun aku sebenarnya juga kecewa karena papa menikah lagi dengan kamu, di saat mama ku sakit dan tidak bisa berbuat apa-apa. Aku kecewa dengan papa, karena seolah-olah papa sudah tidak perhatian dengan mama ku. Dan hanya memperhatikan kamu saja," ucap Gabriel jujur. Kini Natasha menunduk sedih mendengar cerita dari Gabriel.
"Maaf! Maafkan aku! Mungkin aku lah yang bersalah besar dalam hal ini. Tapi, apakah aku harus mengakhiri pernikahan ku dengan mas Waode? Ketika aku melihat bunda Martha. Rasanya aku sangat bersalah pada nya. Tapi aku dalam posisi ini bisa apa? Aku juga lahir dari keluarga tidak kaya. Dan Waode lah yang membawa ku ke rumah ini dan menolong ku serta membantu ekonomi keluarga ku. Sehingga sekarang ini aku sudah berhutang budi dengan mas Waode. Apakah aku harus membalas mas Waode dengan hal buruk?" kata Natasha.
Gabriel menyimak cerita kehidupan Natasha. Tentu saja dia juga ikut terkejut mendengar nya.
"Jam berapa sekarang? Aku lebih baik pulang! Pasti mas Waode menunggu aku pulang," ucap Natasha.
"Hai, ini masih jam lima pagi. Kamu mandi dan bersiap saja dulu! Kita sarapan pagi lalu kita bisa kembali bersama," kata Gabriel.
"Eh, no! Aku tidak mungkin pulang bersama dengan kamu, Gabriel! Aku sudah berbohong dengan mas Waode kalau aku menginap di. rumah sahabat ku. Lagipula mobilku sudah ada di tempat parkiran," ucap Natasha.
"Ya sudah terserah kamu saja!" kata Gabriel yang tiba-tiba saja berubah menjadi laki-laki yang dewasa tanpa memaksakan kehendak nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments