BAB 7

Gabriel menatap Natasha tanpa berkedip. Tatapannya penuh rasa kagum dan terpesona akan kecantikan serta penampilan Natasha yang sudah mengenakan gaun yang telah Gabriel persiapkan untuk Natasha. Kulit Natasha yang putih bersih serta bercahaya terlihat kontras dengan warna gaun yang telah dia kenakan. Dandanan dan make up Natasha tidak terlalu menyolok. Gabriel menatap mama tiri nya itu penuh ketertarikan.

"Hem, apa ada yang salah dengan dandanan atau make up ku?" tanya Natasha pada Gabriel. Natasha kembali melihat penampilan nya.

"Eh, tidak! Kamu cukup membuatku terpana saja. Aku rasa dengan penampilan mu kali ini tidak akan mempermalukan aku," ucap Gabriel. Natasha kini bisa bernafas dengan lega.

"Kita berangkat sekarang? Aku sudah siap!" kata Natasha. Gabriel segera melangkah keluar dari klinik kecantikan itu.

"Tunggu sebentar! Aku akan membayar terlebih dahulu bill dari semua perawatan aku di klinik kecantikan ini," ucap Natasha. Natasha segera ke bagian kasir dan di sana wanita cantik di bagian kasir itu tersenyum ramah.

"Maaf, nona! Semua nya sudah dibayar oleh laki-laki tampan yang menjemput nona tadi," kata wanita cantik yang bertugas di bagian kasir.

"Oh, begitu yah? Hem, kalau boleh tahu tadi semua perawatan paket komplit yang saya ambil berapa semuanya, mbak?" tanya Natasha ingin tahu.

"Semuanya tadi tiga puluh juta rupiah, nona!" jawab kasir itu.

"Apa? Mehong sekali mbak!!" teriak Natasha spontan. Gabriel yang menunggunya Natasha di depan pintu sampai memasukkan kepalanya ingin tahu apa yang terjadi.

"Hem, tapi jangan khawatir nona! Semua sudah dibayar lunas oleh laki-laki tadi kok nona!" sahut Gabriel.

"Ya sudah, terimakasih!" ucap Natasha yang akhirnya melenggang keluar dari klinik kecantikan itu dengan bibir yang manyun.

"Ada apa lagi?" tanya Gabriel yang melihat Natasha keluar dari klinik kecantikan itu dengan bibir yang cemberut.

"Itu kata mbak kasir itu, bill semua perawatan paket komplit yang tadi aku ambil senilai 30 juta rupiah. Ini tidak masuk akan banget. Biasa nya juga hanya sekitar dua juta saja. Itupun sudah sekalian tips nya buat semua karyawan yang memegang aku. Ini kok bisa 30 juta sih," ucap Natasha. Gabriel membuka kan pintu mobilnya supaya Natasha naik ke dalam mobilnya.

"Sudahlah jangan dipikirkan! Bukankah aku. sudah membayar semua nya? Ayo masuk ke dalam mobil!" kata Gabriel.

"Loh, bagaimana dengan mobilku?" tanya Natasha.

"Biarkan saja di sini! Nanti aku akan menghubungi Pak Nardi untuk mengambil mobil kamu untuk diantar ke rumah," ucap Gabriel.

"Eh, jangan! Aku sudah bilang dengan mas Waode kalau aku menginap di rumah sahabat ku. Jadi lebih baik mobil ku biar saja di sini atau aku bawa mobil sendiri saja," kata Natasha.

"Ya sudah! Masuklah dulu ke dalam! Biar mobil kamu nanti bisa di bawa ke apartemen ku, supaya aman," kata Gabriel. Natasha tanpa banyak protes mengikuti apa kata Gabriel.

*****

Di dalam mobil, diam-diam memperhatikan Natasha. Setelah melakukan perawatan di klinik kecantikan, Natasha sangat wangi. Dari ujung rambut juga badan nya wangi. Gabriel sangat menyukai wanita yang bersih dan wangi. Natasha inilah tipe wanita bagi Gabriel.

"Kamu ngapain sejak tadi liatin aku saja?" ucap Natasha. Gabriel segera membuang wajahnya dan beralih fokus ke depan tanpa melirik ke samping di mana Natasha sedang duduk di sebelah nya.

"Halo mas! Iya mas, aku sekarang lagi bersama sahabat ku jalan-jalan. Tadi seharian perawatan di klinik kecantikan," ucap Natasha melalui panggilan suara masuk di handphone nya. Sudah dipastikan siapa yang sudah menghubungi Natasha yaitu suami nya, Waode. Gabriel yang mendengar pembicaraan antara Natasha dengan Waode melalui sambungan handphone itu pura-pura cuek.

"Tidak bisa, mas! Besok pagi saja aku kembali pulang ke rumah nya. Malam ini aku akan menginap di rumah sahabat ku," ucap Natasha.

"Iya, mas! Besok pagi aku akan menjumpai kamu di kantor deh! Jangan ngambek dong!" ucap Natasha. Gabriel melirik ke arah Natasha. Sampai beberapa saat perbincangan antara suami istri itu terhenti. Natasha kembali diam dan memainkan ponselnya.

"Sekarang aku baru tahu kenapa papa sangat menyukai kamu. Selain kamu tipe wanita yang manja, kamu juga bisa membuat senang papa ku. Pandai merayu dan mengambil hati papa ku. Aku yakin setiap bulan nya papa pasti mentransfer kamu sangat banyak di rekening kamu," ucap Gabriel.

"Yah begitu lah! Bagiku cukup banyak setiap bulan mas Waode memberikan aku jatah bulanan kurang lebih lima puluh juta. Tapi katanya bulan ini mau kasih aku lima ratus juta," jelas Natasha.

"Hanya segitu? Kamu bohong! Aku tidak percaya! Wanita seperti kamu mana cukup dengan uang sebesar itu? Lima puluh juta doang?" sahut Gabriel.

"Nyatanya cukup kok! Bukannya di rumah aku sudah tidak mikir yang lainnya? Ini uang hanya untuk aku saja. Lagipula bulan ini mas Waode akan kasih aku lima ratus juta rupiah. Itu benar-benar sangat banyak sekali buat aku," kata Natasha.

"Kenapa kamu tidak minta dibeliin rumah atau apartemen saja untuk tempat tinggal kamu?" tanya Gabriel berusaha memancing Natasha dan ingin tahu isi dalam pikiran nya.

"Mas Waode menginginkan aku mendampingi nya. Jadi ketika pulang aku sudah menyambut kedatangan nya dari kantor. Kamu tahu sendiri kan? Bunda Marta sedang sakit saat ini. Beliau tidak bisa melayani mas Waode. Bahkan untuk melakukan kegiatan untuk dirinya sendiri saja harus minta bantuan dari orang lain. Aku hanya berharap bunda Marta, mama kandung kamu secepatnya sembuh dan pulih. Mungkin jika bunda Marta telah pulih tugasku akan sedikit berkurang. Dan mungkin saja aku akan menyingkir dari kehidupan mas Waode," terang Natasha. Gabriel menyipitkan bola matanya.

"Kenapa begitu?" tanya Gabriel.

"Iya, bunda Marta akan kembali melayani dan mendampingi mas Waode. Aku akan memilih mundur dari kehidupan rumah tangga antara Mas Waode dengan bunda Marta," kata Natasha.

"Kenapa? Apakah sebenarnya kamu tidak sungguh-sungguh mencintai papa ku? Kamu hanya mengincar harta nya saja?" sahut Gabriel.

"Terserah apa kata kamu! Yang pasti aku berusaha menjadi istri yang baik untuk mas Waode. Terlepas sebelum ini memang aku sebenarnya telah mempunyai kekasih dan sebenarnya aku mengharapkan untuk menikah dengan nya. Namun karena kekasihku tidak ada kabar berita dan bahkan seperti ditelan oleh bumi, akhirnya aku menerima ajakan mas Waode untuk menikah," jelas Natasha.

"Jadi kamu menikah dengan papa ku hanya sebagai pelarian saja karena kekasih kamu meninggalkan kamu?" sahut Gabriel. Natasha menyipitkan bola matanya melihat ke arah Gabriel.

"Dia mungkin sudah hidup enak dan mendapatkan kebahagiaan nya di luar negeri. Mungkin saja sudah bertemu dengan wanita yang lebih baik daripada aku. Sehingga melupakan aku di sini," cerita Natasha.

Gabriel yang mendengar semua cerita dari Natasha hanya menyimaknya dengan serius.

"Hem, bagaimana kalau suatu saat nanti kamu bertemu dengan kekasih lama kamu itu? Bukankah kalian berpisah tanpa ada kata putus?" tanya Gabriel.

"Entahlah! Mungkin saja aku akan menyiram kepalanya dengan air es supaya kepalanya kembali normal dan tidak amnesia pura-pura melupakan aku," jawab Natasha. Gabriel yang mendengar jawaban dari Natasha menjadi cekikikan.

"Kenapa kamu tertawa?" tanya Natasha.

"Kamu bertanya? sahut Gabriel.

" Kamu bertanya-tanya? Hahaha kamu lucu sekali hahaha!" tambah Gabriel yang masih cekikikan dengan tingkah Natasha.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!