BAB 9

Gabriel mengajak Natasha ke meja-meja hidangan yang sudah di sediakan di sana. Natasha yang sangat menyukai segala jenis dissert langsung menyerbu dan menyicipi satu persatu. Gabriel memperhatikan tingkah Natasha yang seperti anak kecil itu.

"Hai, pelan-pelan saja makannya, baby! Kamu seperti tidak pernah memakannya saja, hem!?" Natasha masih cuek saja menikmati dissert nya.

Seorang wanita dengan gaun berwarna merah dengan langkah dan gaya gemulainya mendekati Gabriel. Gaunnya sangat seksi memperlihatkan lekukan indah di tubuh nya yang berisi. Di lehernya ada kalung yang cukup membuat mata silau jika melihat nya. Di bagian itu dibiarkan terbuka belahan dada nya yang sengaja sedikit menunjukkan bahwasanya wanita itu memiliki sesuatu yang layak di pamerkan.

"Hai, Gabriel! Bagaimana kabar kamu?" sapa. wanita itu seraya menempel di lengan Gabriel. Salah satu tangannya memegang gelas berisi minuman. Selera wanita itu sama seperti Gabriel yang menyukai minuman penghangat badan.

"Seperti yang kamu lihat sekarang ini. Aku masih seperti dulu dan akan tetap baik-baik saja," ucap Gabriel yang seperti nya sudah sangat malas jika harus bertemu dengan wanita di dekatnya itu.

Dia adalah Vero kekasihnya dulu. Vero meminta putus dengan Gabriel dan memilih menikah dengan seseorang pengusaha yang cukup ternama. Pengusaha yang menjadi suami dari Vero adalah laki-laki dewasa yang dikenal memiliki istri lebih dari satu. Dan Vero adalah istri yang kesekian yang sudah dinikahi oleh pengusaha yang sudah berumur itu.

"Aku pikir kamu akan terus menerus bersedih ketika aku memutuskan menikah dan Pras," bisik Vero.

"Itu tidak mungkin terjadi, Vero! Wanita tidak hanya kamu saja di dunia ini. Bahkan aku bisa membuktikan padamu kalau aku bisa mendapatkan wanita yang lebih baik daripada kamu," bisik Gabriel. Vero tersenyum mendengar nya.

"Itu bagus, baby! Aku ingin melihat wanita itu! Oh iya, ikut aku!" kata Vero tidak kalah ikut berbisik. Dengan cepat lengan Gabriel di tariknya meninggalkan ruangan itu.

"Vero! Hai, lepaskan tangan kamu! Aku sudah tidak ada waktu untuk berurusan lagi dengan kamu," ucap Gabriel yang saat ini tangannya di tarik dengan kuat oleh Vero. Gabriel masih menghargai Vero dan di saat seperti ini Gabriel tidak ingin mempermalukan wanita yang dulunya pernah singgah di hatinya. Bahkan sering kali keduanya menghabiskan weekend bersama di puncak villa atau di apartemen Gabriel hanya untuk bercengkrama dan saling memberikan kehangatan.

Vero mengajak Gabriel ke luar gedung di mana pesta pernikahan itu diselenggarakan. Saat ini di taman di hotel itu Vero melepaskan tangan Gabriel. Vero duduk di kursi kayu panjang yang di depan nya ada meja bulat. Gelas yang berisi minuman beralkohol dengan kadar ringan itu diletakkan di atas meja. Netra Vero menatap ke arah Gabriel yang masih berdiri mematung melihat dirinya.

"Aku butuh bantuan kamu, Gabriel!" ucap Vero lirih. Gabriel menyipitkan bola matanya menatap mantan kekasih nya itu.

"Kenapa harus dengan aku? Kamu sudah meninggalkan aku dan mungkin sudah melukaiku sejak memutuskan putus dengan aku. Kenapa tidak minta bantuan suami kamu yang kaya raya dan banyak harta yang tidak akan habis sampai tujuh keturunan," ucap Gabriel.

"Aku harus hamil dan bisa memiliki anak, Gabriel. Kamu bisa menolong aku kan? Hanya dengan kamu saja laki-laki yang sudah dan pernah menyentuh ku selain suami ku sekarang ini," kata Vero. Gabriel melebar matanya dengan sempurna.

"Apa maksud ucapan kamu, hah? Jangan katakan kalau kamu ingin hamil dan memiliki anak dari aku, hah? Apa otak kamu sudah tidak waras, hah? Bahkan saat ini kamu sudah memiliki suami. Minta saja itu dengan suami kamu," gertak Gabriel dengan amarah.

"Itu sudah aku lakukan, Gabriel! Tapi aku tidak juga bisa hamil. Siapa tahu dengan kamu, aku bisa hamil. Tolong lah Gabriel! Aku harus memiliki anak supaya aku bisa mendapatkan sebagian hal warisan dan pembagian saham di perusahaan milik Pras. Jika tidak? Aku akan terancam diceraikan oleh Pras karena tidak bisa memiliki anak dari Pras. Itu kesepakatan kami. Jika dalam kurun waktu tiga tahun aku tidak bisa hamil, aku bisa didepak keluar dari keluarga besar nya suami ku," Vero menundukkan kepala nya sedih.

"Kamu sudah gila! Kamu sudah tidak waras Vero!" umpat Gabriel.

"Aku bukan seorang wanita yang suka bebas berganti pasangan. Kamu tahu itu bukan? Sejak dulu aku hanya setia dengan kamu saja. Dan hanya kamu dan suamiku lah yang sudah menikmati manis nya maduku. Aku tidak mungkin minta tolong dengan orang lain selain dengan kamu, Gabriel. Dan masalah ini hanya kamu saja yang tahu," ucap Vero.

"Tidak! Aku tidak mau! Maaf, aku tidak bisa menolong kamu," kata Gabriel.

Natasha yang tadi sempat melihat Gabriel keluar bersama dengan Vero diam-diam mengikutinya dan bersembunyi mendengarkan pembicaraan kedua nya.

"Gabriel, sayang! Kamu di sini, sayang? Ya ampun dari tadi aku mencari kamu kemana -mana loh, sayang!" kata Natasha seraya berakting merangkul Gabriel.

Gabriel tidak kalah menyambut aksi drama itu. Apalagi saat ini ada Vero di depannya. Gabriel ingin menunjukkan bahwa dirinya sudah memiliki seorang kekasih yang cantik dan seksi melebihi Vero.

"Maaf, sayang! Aku tadi meninggalkan kamu di sana," ucap Gabriel. Tangan Gabriel sudah berada di pinggang Natasha. Kedua nya mengikis jarak. Vero yang melihat pemandangan kedua nya menjadi melebar matanya dan menelan saliva nya sendiri. Ingatan nya kembali di saat dulu saat Gabriel masih menjadi kekasih nya. Gabriel sangat menyayangi Vero dan tipe romantis seperti Gabriel akan membuat wanita manapun akan seperti seorang putri yang dimanja.

"Gabriel! Jika kamu berubah pikiran dan mau menolong aku. Jangan lupa hubungi aku. Aku akan berterimakasih dan akan memberikan imbalan sesuai yang kamu butuhkan," kata Vero seraya melenggang meninggalkan keduanya antara Gabriel dan Natasha yang masih mengikis jarak dan siapapun yang melihat nya akan lari mencari pasangannya.

"Lepas, Gabriel! Cukup! Kau jangan mencari kesempatan dalam kesempitan," kata Natasha seraya mendorong tubuh Gabriel yang memeluknya. Gabriel tersenyum penuh kemenangan. Diusapnya bibir itu bekas ciuman dengan mama tiri nya.

"Aku rasa kamu tadi benar-benar menikmati nya. Tidak sekedar akting saja. Dan aku sangat menyukai nya, baby!" ucap Gabriel.

"Aku hanya membantu kamu, Gabriel!Bukankah kamu ingin membalas sakit hati kamu dengan mantan pacar kamu itu kan?" kata Natasha.

"Benar! Dan kamu datang disaat yang tepat! Terima kasih! Tapi aku mau mengulang adegan seperti tadi, Natasha! Kamu tahu? Bibir itu rasanya sangat manis. Aku sangat menyukai nya," ucap Gabriel.

"Jangan mimpi! Lebih baik kita pulang!" kata Natasha yang menyembunyikan wajahnya yang memerah.

Namun Gabriel kembali tersenyum penuh kemenangan. Natasha berlari meninggalkan Gabriel di taman itu. Tentu saja Gabriel mengejar Natasha.

"Dia tidak akan pergi kemana-mana selain menuju ke parkiran di mana mobilku diparkir di sana. Pasti mama tiriku merasakan gila karena ciumanku," Gumam Gabriel dengan tersenyum penuh kemenangan.

"Aku akan mengantarkan Natasha ke apartemen ku dulu. Setelah itu aku akan bicara kembali dengan Vero," Gumam Gabriel seraya melangkah lebar menuju parkiran.

Terpopuler

Comments

Sugiani

Sugiani

cerita nya kayak ada kepotong thor.....
tiba² bekas ciuman padahal gx di ceritakan ciuman🤦 lanjut baca lagi......

2025-02-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!