bab 20

Ayla menyuapi anak lelaki sore itu, Uwais sibuk berceloteh menceritakan betapa asyiknya bermain dengan teman-teman baru di rumah neneknya.

Setelah Ayla pulang kerja, ia menjemput Uwais di rumah sang mertua setelah Uwais menginap selama beberapa hari di sana. Bu ignis juga memberinya beberapa bungkus lauk dan nasi karena Ayla belum sempat menanak nasi tadi sebelum berangkat kerja. Sungguh ibu mertua yang sangat baik dan perhatian. Sayang anaknya tidak begitu.

Masalah talak yang Alfa ucapkan, tidak ia singgung pada mertuanya. Karana ia tak ingin Bu ignis sedih, walau bagaimanapun Bu ignis tetaplah mertua yang sudah dia anggap sebagai ibu.

"Unda, ayah nggak pulang?"

"Nanti sayang, ini kan masih sore. Uwais makan abisin dulu makannya, ya?"

Waktu berlalu, sore sudah berganti malam. Ayla menemani Uwais yang tidur di kamarnya malam itu. Menepuk paha kecil dengan menyanyikan lagu pengantar tidur.

"Unda, ayah belum pulang?" Menatap Ayla dengan mata bulat yang mengantuk.

"Uwais tidur dulu ya, nanti kalau ayah pulang, bunda bangunin." Jawab Ayla menahan nyeri di dadanya. Anaknya sudah berulang kali menanyakan keberadaan sang ayah. Namun, selalu begitu, setiap kali marah, Alfa pergi dan tak pulang tanpa memikirkan anaknya.

Ayla pun sudah enggan untuk menghubungi dan mengiba pada Alfa. Percuma. Karena itu, Ayla mencoba bersabar dan menghibur anaknya.

Keesokan paginya.

"Kamu!"

Ayla terkejut begitu membuka pintu rumahnya pagi itu.

Seorang pria dengan penuh kepercayaan diri berdiri di depan rumahnya dengan sebuket bunga yang besar, wangi, indah, dan mahal. Siapa lagi kalau bukan Roxy. Pria lajang itu bahkan berani datang kerumahnya.

"Ngapain kamu di sini?" Ayla celingukan takut saja kalau-kalau ada tetangga yang melihat dirinya di datangi pria asing dengan bunga di tangan saat suaminya tak di rumah. Ia tak mau hal-hal yang menimbulkan fitnah.

"Hari ini kantor libur, aku bosan di rumah."

"Jadi kau datang pagi-pagi kemari untuk menggangguku?"

"Aku rindu,"

Ayla tertawa mendengar ucapan Roxy yang ia anggap lelucon. Sembari mengibaskan tangannya di udara.

"Lihat kau tertawa, kau senang. Bagus kamu tidak sedih lagi."

"Memangnya siapa yang bersedih?" Mengerutkan kening.

"Kamu! Kemarin kamu menangis meraung-raung." Jawab Roxy melangkahkan kaki hendak menerobos masuk ke dalam rumah Ayla. Namun cepat wanita bersuami itu merentangkan tangannya di depan pintu menghalangi.

"Kau mau apa?"

"Masuk!"

"Suamiku tidak ada di rumah." Ayla masih menghalangi Roxy masuk kedalam rumahnya.

"Memang itu yang aku mau." Jawab Roxy menyingkirkan tangan Ayla dengan paksa hingga dia bisa masuk dan langsung duduk di kursi dekat pintu.

Ayla menatap nya protes. Roxy tetap santai memandang setiap sudut ruangan itu.

"Kau tidak mau menerima bunga nya?"

"Tidak, keluarlah." Pinta Ayla tetap berdiri diambang pintu yang terbuka lebar.

Roxy lempar begitu aja bunga di atas meja tamu yang terbuat dari kayu dan kaca transparan itu.

"Duduk lah, apa kamu tidak capek?"

Ayla mengatur nafas nya yang sudah naik turun karena menahan kesal pada pria di depannya.

"Keluarlah tuan Roxy, aku tak mau ada tetangga yang salah paham. Memasukkan pria ke dalam rumah saat suaminya tak ada bisa menimbulkan fitnah."

Roxy menatap lekat pada wanita keras kepala yang berdiri di depan pintu.

"Memang itu yang aku mau, panggil tetanggamu kemari."

"Sinting!"

Ayla mengayunkan langkah nya hendak keluar, namun tangan Roxy menarik lengannya. Hingga Ayla jatuh terduduk di atas pangkuan Roxy. Pria itu mengulas senyum menyebalkan.

"Ternyata kamu suka sekali duduk di sini ya?" Roxy tersenyum lebar yang membuat Ayla meradang. Pria itu yang menariknya hingga terduduk di sana, bisa-bisa menuduh Ayla yang suka duduk di sana. Gegas Ayla bangkit. Namun, tangan kekar Roxy dengan mudah menahan tubuh mungil itu.

"Lepaskan aku! Kau bahkan melecehkan ku di rumahku sendiri!" Teriak Ayla."tolong!"

Roxy melepaskan tanganya dan membiarkan Ayla bangkit. Tangan mungil itu langsung menampar pipinya. Namun itu tak berimbas apapun bagi Roxy.

"Unda." Suara Uwais dari dalam. Ayla yang sangat marah dan hampir menangis itu menoleh pada anaknya. Dadanya yang naik turun dan bergemuruh, perlahan ia redam. Lalu tersenyum pada anak semata wayangnya.

"Siapa unda?"

"Bukan siapa-siapa sayang, hanya orang lewat minta minum." Ucap Ayla lembut.

Roxy berdiri dan mendekat. Setiap langkahnya terngiang suara Supri.

("Bagaimana caranya menaklukan wanita yang memiliki anak?"Roxy

"Itu mudah saja tuan, pertama dekati dulu anaknya, jika hati anaknya udah di dapat akan lebih mudah mendapatkan hati ibunya."Supri)

"Hay, aku Roxy." Sapa Roxy menyamakan tinggi dengan Uwais.

"Om yang dulu beli jualan unda kan?"

"Huummm..." Roxy merogoh kantong jaketnya. Lalu mengeluarkan sebuah mobil mini dan menyerahkan pada Uwais.

"Uaaaaa..... Ini mirip punya teman Uwais om." Mata Uwais berbinar terang dan berceloteh tentang temannya yang memiliki mobil sejenis itu.

Tentu saja itu bukan suatu kebetulan. Roxy sudah lebih dulu menyelidikinya apapun yang berhubungan dengan Ayla, termasuk Uwais anaknya. Apa yang Uwais suka, kemana saja selama beberapa hari ini. Dan juga apa yang Uwais inginkan namun tak dapat ia miliki. Salah satunya, mobil mini itu.

"Aku masih punya banyak di rumah. Kamu tau drone? Pesawat yang memiliki kamera..."

Uwais mengangguk dengan bersemangat.

"Kamu mau? Aku berikan padamu, tapi benda itu tidak terbawa. Kamu mau mengambilnya dirumah?"

Ayla yang mendengar percakapan licik Roxy yang bermaksud membawa Uwais melebarkan matanya dengan sempurna. Dan bocah itu jelas saja terjebak mengikuti permainan Roxy. Ayla merasa geram.

"Tidak, tidak, tidak boleh."

"Unda.. unda... Unda..." Uwais merengek menggoyangkan tangan ibunya.

"Tidak Uwais, jangan pergi dengan orang asing."

Uwais merengek dan terus menangis. Ayla sibuk menenangkan anaknya, sedangkan Roxy tersenyum licik dan tangan terlipat didada.

Ayla tampak lelah dan kepayahan membuat anaknya berhenti menangis karena ia melarang. Ia tak mau tergelincir dalam rencana licik Roxy yang licin.

Roxy mendekat lalu meraih tubuh Uwais dalam pelukannya dan menggendong bocah yang masih menangis itu.

"Cup cup, ayo kita ambil barangnya. Biarkan saja bunda mu di rumah jika tidak mengijinkan, tapi, dia boleh ikut jika khawatir." Ucap Roxy mengedipkan sebelah matanya pada Ayla yang meradang.

Akhirnya, Ayla ikut juga ke rumah Roxy menyertai Uwais yang sudah berhenti merengek dan menangis. rencana licik Roxy membawa Ayla ke rumahnya berhasil.

Ayla memandang bangunan besar dan luas itu dari luar, begitu keluar dari mobil yang membawanya. Roxy dan Uwais yang duduk di jog belakang keluar bersamaan. Pria itu langsung menggendong Uwais masuk kedalam rumahnya.

"Uwaaaa... Rumah om besar banget."

"Kau suka? Kau boleh tinggal di sini kalau mau." Tawar Roxy lagi sembari melirik Ayla yang membuang muka.

Di dalam rumah itu, Roxy dan Uwais justru bermain bersama, lupa tujuan awal hanya untuk mengambil mainan. Bukan lupa, tapi sengaja agar lupa, karena Roxy hanya ingin bersama dengan Ayla di saat ia tak bisa bertemu di kantor. Skaligus mengambil hati calon anaknya.

Ayla hanya memandang dua orang pria beda generasi itu dari sofa, belakang mereka yang duduk lesehan di atas karpet berbulu. Ayla menghela nafas panjang, pikiranya berkelana ke masa silam, dulu setiap Sabtu dan Minggu Alfa sering berangkat kerja. Sabtu wajib kerja dan dan minggu lembur.

Dan kini Ayla menyadari satu hal, setelah masuk ke perusahaan yang sama. Setiap Sabtu mereka libur. Setahun penuh, Alfa sudah membohonginya tentang itu.

Dan ia tak curiga. Kadang Minggu pun Alfa masuk, dengan alasan lembur. Sudah tentu itu semua di lakukan hanya untuk menghabiskan waktu dengan Agya.

"Tuan Roxy."

"Panggil Roxy." sibuk bermain PS dengan Uwais tanpa menoleh.

"Tuan Roxy, apa setiap Sabtu Minggu kalian selalu libur?"

"Panggil aku Roxy, aku akan menjawab pertanyaan mu."

Ayla terdiam sejenak,

"Roxy, apa setiap Sabtu-Minggu kalian libur?"

"Heemm,, semua, tanpa terkecuali. Termasuk bagian produksi dan OB."

"Kenapa kamu menyebutkan bagian itu dengan jelas?" Tanya Ayla lemas.

"Bukankah itu yang mau kamu tanyakan?" Roxy menoleh menatap Ayla lekat.

"Kenapa masih mau bertahan pada pria yang sudah menghianati mu selama setahun penuh?"

Sore harinya, Roxy mengantar Ayla dan Uwais. Seperti sebelumnya, hanya yang berbeda kini, Ayla dan Uwais yang duduk di jog belakang. Sedangkan Roxy duduk di jog penumpang depan. Supri seperti bisa menjadi supir pribadi yang selalu menyertai.

Uwais tertidur dalam perjalanan, hingga begitu sampai di depan rumah, Ayla mengendong nya. Sedangkan Roxy dan Supri membawakan mainan untuk Uwais dan meletakan di teras.

"Aku pulang dulu."pamit Roxy.

"Terima kasih."

Roxy tersenyum lebar. Mengangkat tangan menyentuh pipi Ayla, gerakan itu dapat Ayla baca, hingga ia memundurkan tubuhnya agar Roxy tak sampai menyentuh.

"Kau pelit sekali." Roxy menyipitkan mata sinis, lalu tersenyum dan menarik tangannya kembali.

"See you later."

Roxy melangkah memasuki mobilnya sembari melambaikan tangan. Dan mobil itu hilang di ujung gang.

Ayla membalik tubuhnya, mengambil kunci pintu, tiba-tiba pintu itu terbuka dari dalam. Mata Ayla membulat sempurna.

Terpopuler

Comments

zian al abasy

zian al abasy

ya ampun ini bule ko oon ap lp ingatan y msa iy gk tau ap" si tntng khidupan orng.🤣🤣🤣kocak sii bule edan

2023-10-27

0

Bang degol

Bang degol

woyy

2023-10-17

0

guntur 1609

guntur 1609

roxy dasar gendeng

2023-10-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 Bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 Bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66 • dua satu plus plus •
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81 - Semi
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 Bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 11 6
117 bab 117 • bagian akhir •
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
Bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
Bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66 • dua satu plus plus •
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81 - Semi
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
Bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 11 6
117
bab 117 • bagian akhir •

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!