bab 11

"kakek! mari kita diskusikan ini. Aku punya informasi yang akan membuat kakek senang. Dengan syarat, jangan hukum kami." uccap Raize mencoba bernegosiasi dengan sang kakek.

kakek Yaris menatap tajam pada dua cucunya bergantian.

"Tergantung bagaimana informasi yang kau tawarkan. kakek dengarkan." ucap Kakek duduk di kursi single. Seketika Raize tersenyum.

"Hmm... Jadi begitu? Kamu hanya bereaksi pada wanita bernama Ayla itu?" Kakek manggut-manggut setelah mendengar Raize membuka aib Roxy yang sudah di tutup rapat-rapat. Pada dasarnya Raize bermulut ember.

Awalnya, Roxy hanya ingin konsultasi diam-diam pada dokter spesialis. Namun, sangat sial bagi Roxy, dokter itu malah di gantikan oleh Raize. Hingga Raize yang sudah membaca Trak medisnya tau, terus menertawai dan kini justru membocorkan nya pada sang kakek.

"Pantas saja kamu selalu sendiri, kakek pikir kamu menyimpang. Tapi kakek lega."

Raize masih terkekeh-kekeh, "dia tidak menyimpang kek, hanya loyo. Wuahaha."

"Mampus kau Raize." Umpat Roxy melempar sebuah vas bunga di sampingnya ke arah Raize. Yang sudah tentu pria itu langsung menghindar hingga satu lagi korban porselin yang berjatuhan.

"Sudah, ayo gelut!" Raize menggulung lengannya.

"Gelutlah kalian kalau mau kakek kubur hidup-hidup!"

Seketika Raize maupun Roxy duduk manis. Mereka masih ingat, saat kecil dulu, sang kakek mengatakan akan mengubur hidup-hidup karena mereka terus bertengkar. Dan mereka benar-benar di kubur hidup-hidup hingga sebatas dada oleh sang kakek. Tanpa perduli mereka menangis dan meraung minta ampun ataupun kehujanan.

Meski begitu, walau sering berkelahi, namun mereka saling menyayangi. Dua cucu kakek Yaris itu memang yang paling di sayang. Karena itu mereka mendapat didikan yang keras.

"Lalu di mana gadis bernama Ayla itu?" Tanya kakek Yaris setelah ketiganya sedikit tenang."biar kakek ikatkan dia untuk mu. Jangan sampai keduluan orang lain. Bukankah hanya dia yang bisa membuatmu tergugah?" Menatap lekat Roxy.

"UMM... Yeeaahhh,, aku akan menangani nya sendiri. Kakek tak perlu ikut campur." Ucap Roxy sedikit salah tingkah. Khawatir jika sang kakek sampai tau jika wanita itu sudah bersuami. Maka habislah riwayatnya jika sampai kakek tau Roxy hendak merusak rumah tangga orang.

****

"Setidaknya, untuk saat ini kakek tidak menentang." Pikir Roxy begitu ia sudah berada di dalam mobil menuju kantornya.

Di sisi lain,

Siang itu hujan cukup lebat, dan angin berhembus kencang. Ayla yang hanya berkerja menjaga stan di pinggir jalan dengan payung seadanya. Mencoba menahan agar gerobaknya tidak tumbang oleh terpaan angin dan hujan. Tubuhnya sudah basah sebagian.

Angin yang berhembus cukup menggoncang kan gerobak dan payung hingga hampir terbang terbawa.

"Alhamdulillah, tidak ada petir. Hanya angin kencang dan hujan. Aku masih bisa bertahan." Gumam Ayla."Lindungi kami....."

Saat ini Ayla memang hanya berjaga sendiri, Uwais anaknya ikut sang adik. Dan itu membuatnya bersyukur, setidaknya ia hanya perlu njaga diri dan gerobaknya agar tak ikut terbawa angin.

Suara dentang atap gerobaknya yang terbuat dari seng itu terus berbunyi oleh tiupan angin seolah sebentar lagi kan lepas.

"Aaahhh, ya ampun bagaimana ini?" Gumam Ayla mengigil takut melihat arus air yang cukup deras di bawah kakinya.

Payung besar yang menaungi dirinya dan sebagian gerobak pun terus bergoyang-goyang oleh tiupan angin yang kuat. Membuat tangannya yang dingin, kaku dan mati rasa.

"Aku udah tidak kuat lagi." Gumam Ayla, tak mampu menahan ganggang payung besar itu hingga hampir tumbang oleh terpaan angin.

"Ya ampun! Apa kau gila masih bertahan di sini?" Suara yang cukup Ayla kenal pemiliknya dan tangan yang kekar ikut menahan batang payung. Hingga benda itu tak tumbang oleh terpaaan angin karena tangan Ayla sudah mati rasa oleh dingin.

Ayla menoleh pada asal suara bariton yang kini terdengar memgumpat-umpat dengan bahasa yang Ayla tak begitu paham.

"kamu..... Ngapain di sini?"

"Apa menurutmu aku sedang tidur?" Bernada jengkel."Apa kau sudah gila bertahan di sini? Di tengah hujan, angin dan basah."

"Aku bekerja di sini, sekarang gerobak ini juga dalam tanggung jawabku. Jadi aku menjaganya." Jawab Ayla dengan bibir yang bergetar karena dingin. Wajah wanita itu sudah tampak sedikit biru, dan tubuhnya mengigil.

"Kenapa hujan angin nya tak berhenti juga." Gumam Roxy di selingi umpatan. "God dam* it! Junior sialan, tenanglah." Sembari melirik Baju Ayla yang basah hingga lekuk tubuhnya terlihat sangat jelas.

'Bahkan dalam keadaan basah dia terlihat sangat menantang,meski seluruh tubuh nya Tertutup kain..... junior sialan, kenapa hanya begini saja kau reaksi?' batin Roxy menelan ludahnya susah payah, ekor matanya terus melirik pada Ayla sudah basah oleh air hujan yang tertiup angin. 'Bagaimana jika ada yang melihat nya seseksi ini?'

Roxy melihat sekeliling sembari tangannya masih terus menahan batang payung dan gerobak yang bergoncang karena angin. Kebanyakan kendaraan berhenti dan menepi menghindari terpaan angin yang cukup kencang siang itu. Kini ia bahkan tak berani melirik Ayla karena tak mau junior nya semakin meronta-ronta.

"Berteduhlah di sana!" Ucapnya tanpa menoleh pada Ayla."kau sudah menggigil."

"Aku baik-baik saja." Tolak Ayla."Kenapa kau di sini? Apa kau begitu bebas sampai bisa berkeliaran di jam kerja."

"Ck! Pekerjaanku memang berkeliaran." Decih Roxy. "Berteduhlah di sana!" Sembari menoleh pada Ayla. Tubuh yang basah dan menggigil itu membuat Roxy semakin berhasrat pada gadis di dekatnya. Berkali-kali menelan ludahnya karena menahan gejolak yang semakin besar.

"Pegang yang kuat!" Ucap Roxy melepas satu tangannya pada pegangan lalu mulai membuka kancing jasnya, melepas tanpa membiarkan Ayla kepayahan menahan sendiri gerobaknya.

Roxy tak akan membiarkan tubuh seksi versinya itu menggoda lebih banyak mata untuk melihat. Meski sejujurnya, itu hal yang biasa, karna tubuh Ayla tertutup kaus panjang, jilbab dan jeans, hanya saja mereka basah.

Dengan sebelah tanganya Roxy menyelimuti tubuh basah Ayla dengan jasnya. Ayla menatap aneh pada Roxy.

"Jangan melihat ku seperti itu, tubuhmu basah. Bagaimana jika sampai ada yang tergoda."

"Ck! Tergoda bagaimana? Aku masih menutup auratku, kau saja yang cabul." Balas Ayla namun tetap menerima dan memakai jas Roxy yang kebesaran itu. Tanpa memperdulikan tatapan mata Roxy yang melebar tak terima.

"Berteduhlah di sana."

"Tuan! Apa yang terjadi?" Supri yang sedikit cemas karena tuannya yang tiba-tiba meminta berhenti dan langsung keluar dengan cepat, namun tak juga kembali, kini ikut menyusul tuannya.

"Bagus kau di sini! Bantu aku menahan benda sialan ini. Anginnya terlalu kencang."

"Baik tuan."

Supri dengan patuh ikut menahan Gerobak. Sedangkan Roxy berganti memandang Ayla.

"Berteduhlah di sana!" Titah Roxy menunjuk sebuah bangunan minimarket tak jauh dari tempat Ayla berjualan. "Kami yang akan menjaga di sini."

Ayla bergeming. Roxy geram.

"Mbak, mbak nya ke sana saja deh." Bujuk Supri karena melihat bosnya sudah sangat suram dan marah. Namun, Ayla hanya membalas dengan senyuman.

Hujan telah mereda, angin pun sudah tak berhembus seperti sebelumnya. Ayla masih menggigil namun tetap ingin melanjutkan berjualan. Roxy menjadi sangat tak tega, hingga ia memutuskan untuk membeli semua dagangan Ayla, agar wanita itu kembali ke rumah. Dan tidur di bawah selimut yang hangat.

Supri sang supir yang kebagian untung. Karena sebagian besar jajanan Roxy, dia yang menampungnya. Roxy hanya mengambil masing-masing satu porsi.

"Veloz!"

"Iya tuan." Tunduk Veloz mengikuti langkah tuannya yang berjalan cepat menuju ruang meting.

"Siapkan satu ruang di kantin untuk satu gerobak. Dan hubungi nomor ini untuk datang ke kantor." Ucap Roxy meyerahkan hp nya yang terpampang nomor milik bos Ayla.

"Baik."

"Pastikan petang ini dia datang." Titah Roxy berhenti sejenak menatap Veloz dan bicara penuh penekanan. "Harus, petang ini."

"Baik."

Terpopuler

Comments

tari dewi

tari dewi

ada veloz.agya.ayla. alfa..xenia


mungkin akan ada lg inova.supra mio.avanza🤣🤣🤣

2023-10-19

2

sherly

sherly

ternyata emang nama yg dinovel nih merk mobil...

2023-10-19

0

guntur 1609

guntur 1609

ngancang...ngancang dah. si juniir roxy

2023-10-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 Bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 Bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66 • dua satu plus plus •
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81 - Semi
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 Bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 11 6
117 bab 117 • bagian akhir •
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
Bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
Bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66 • dua satu plus plus •
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81 - Semi
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
Bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 11 6
117
bab 117 • bagian akhir •

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!