bab 8

(POV Ayla)

Dengan langkah gontai, Ayla berjalan keluar dari gedung Roxy. Lalu membawa laju motornya ke pasar sore. Disana dia mulai menjual semua pesanan Roxy yang dia bawa kembali, karena Ayla sangat marah pada Roxy hingga lagi-lagi ia memilih tidak mengambil uang itu karena Roxy memintanya menjadi kekasih.

"Sebenarnya, apa yang ada di dalam otak pria bule itu? Kenapa ia menginginkan ku? Apa dia punya penyakit mental atau semacamnya?" Gumam Ayla.

"Mbak, pukisnya masih?" Tanya salah seorang pengunjung di pasar sore.

"Iya masih." Ucap Ayla bersemangat.

Ayla pun memutuskan untuk lebih bersemangat menjual dagangannya dan melupakan semua hal buruk yang terjadi. Senyum Ayla mengembang saat bungkusan-bungkusan yang Roxy pesan terjual dan hanya menyisakan dua porsi sosis.

"Baiklah ini cukup, akan ku berikan dua sisa sosis ini untuk Uwais. Dia pasti senang."

Ayla pun menghitung uang yang akan ia setorkan pada bosnya. Lalu menarik tuas gas motornya menuju rumah sang bos.

"Ini mas."

"Apa ini?"

"Uang." Jawab Ayla bingung karena bosnya malah bertanya.

"Iya,maksudnya uang apa?"

"Dagangan. Pesanan dari tuan Roxy dan penjualan hari ini."

"Oohh," bos Ayla itu menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Ada berapa, ay."

"Empat ratus tiga puluh dua ribu, mas." Jawab Ayla menyerahkan uang di tanganya.

Bos nya itu menghitung uang lalu menyerahkan beberapa tumpuk uang pada Ayla. Ia hanya mengambil seratus tiga puluh ribu saja.

"Loh kok?" Ayla menerimanya dengan bingung.

"Tuan Roxy sudah mengirimkan uangnya padaku lewat rekening."

"Apa?" Ayla tercengang.

"Katanya tadi kamu sempat tak sengaja menumpahkan sebagian pesanan. Dan beliau memintaku untuk tidak memarahi mu. Apa kamu merasa bersalah sampai memberiku uang ini, ay?"

Ayla tertunduk. Bingung, itu yang jelas.

"Lain kali lebih berhati-hati lah. Untuk tuan Roxy sangat baik dan tidak mengkoplain pada kita. Dia justru mau jadi langganan."

"Apa?" Ayla mengangkat kepalanya menatap sang bos.

"Tapi, beliau mau kamu yang menjadi kurir, sebagai bentuk permintaan maaf mu karena udah mengacaukan beberapa pesanan. Mau ya Ay, ini menyangkut nama baik kedaiku juga, aku tak mau kehilangan pelanggan."

Ayla pias dan lemas.

****

"Mas."

"Apa Ay?"

Dengan hati-hati Ayla mendekat membawa secangkir kopi hitam dan pisang goreng hangat untuk suaminya.

"Kopi nya mas." Meletakkan di atas meja depan suaminya yang sedang menonton tivi.

"Makasih Ay." menatap Ayla lembut, lalu kembali menatap tv.

Ayla menarik nafas dalam. Menyakinkan dirinya bahwa untuk menjalin sebuah hubungan hanya butuh percaya dan jujur. Karena itu, Ayla memberanikan diri untuk bertanya langsung pada suaminya. Terlepas entah bagaimana nanti reaksi Alfa. Semoga saja suaminya itu akan jujur.

"Mas, ini..." Ayla menyodorkan lembaran kertas yang ia temukan di saku celana seragam sang suami.

Alfa menoleh, lalu matanya melebar melihat benda di tangan Ayla. Dengan cepat menyautnya dalam genggaman. Lalu menatap Ayla tak suka.

"Aku menemukannya di saku celana seragam mu."

Alfa mengalihkan pandangannya, menghindari pandangan mata Ayla. Entah karena rasa bersalah atau karena perasaan yang lain.

"Apa benar gaji mu sebanyak itu?"

Alfa bergeming.

"Mas..."

"Iya, nggak pantas kamu tanyain itu." Menatap Ayla nyalang. Aneh, kenapa suaminya justru yang marah. Padahal, Ayla-lah yang sudah di bohongi.

"Apa? Nggak pantas?"

"Jangan pernah mengusik gaji mas, Ayla. Mas udah kasih kamu nafkah yang pantas. Di gaji mas juga ada hak ibu dan adik-adik mas." Ucap Alfa dengan nada tinggi dan beremosi.

"800ribu itu pantas menurut mas?" Tanya Ayla tercengang dengan penuturan suaminya.

"Iya, bukankah dari situ kita bisa makan layak, bahkan terkadang kita masih bisa makan ayam dan ikan dalam satu bulan? Kita bisa bayar token listrik? Semua kebutuhan kita terpenuhi. Bahkan kamu bisa beli bedak."

Ayla tertawa, Alfa tak tau atau memang tak mau tau jika semua kekurangan selalu Ayla tutupi dengan gaji nya yang berjualan di pinggir jalan ikut orang. Kini ia merasa sangat kesal begitu mengetahui gaji suaminya sangat besar menurut nya.

Tiga juta rupiah dan dirinya hanya di jatah 800 ribu. Bulan ini bahkan hanya 500ribu. Dan masih pula sempat mentransfer Agya sahabatnya. Hebat!

Selama ini, Ayla selalu mengalah, untuk tak membeli barang yang di ingini. Membeli kosmetik murah hanya agar dapurnya tetap mengepul. Namun, sepertinya ia salah.

"Mas Alfa tau jika aku kerja kan?"

"Alah, gaji kamu paling cuma berapa sih?" Ucap Alfa meremehkan.

"Baiklah kalau begitu, bagaimana jika mas aja yang belanja dan mengatur keuangan. Aku hanya akan memasak apa yang ada di rumah."

"Apa? Enak aja, terus kamu ngapain? Kalau belanja aja mas yang lakukan?"

Ayla sudah terlanjur geram dan marah dengan sikap Alfa. Semua yang ia lakukan sama sekali tidak di hargai oleh suaminya.

"Apa mas Alfa pikir yang aku lakukan hanya belanja? Banyak mas, masak, bersih-bersih, aaahhh, kayaknya Ayla juga harus menjelaskan jika bersih-bersih itu banyak macam nya. Nyapu, ngepel, nyuci baju,nyuci piring, nyu....."

"Udah, udah, udah. Nggak usah kamu sok sibuk gitu. Mas lebih capek dari kamu. Mas kerja menghasilkan uang buat ngidupin kamu juga."sela Alfa masih meremehkan Ayla.

Ayla tertawa, merasa sangat geram dan heran dengan suaminya.

"Lalu satu juta yang mas transfer ke rekening Agya itu apa?"

"Itu bukan urusanmu Ayla. Itu uang mas! Gaji mas." Tukas Alfa semakin meninggi."Terserah mas, mau mas apain."

"Astaghfirullah!!" Ayla mengurut dadanya. "Itu hak Ayla mas! Hak Ayla sebagai istri mas. Dan hak uwais, anak mas!" Sela Ayla tak kalah vokal."Yang sudah mas abaikan."

Alfa tampak beremosi. Dada naik turun dan nafasnya memburu, mata Alfa melotot bahkan hampir keluar dari tempatnya.

"Aku kepala rumah tangga, jangan mengaturku, Ayla!" Hardik Alfa sebelum beranjak dari tempatnya dan pergi ke kamar dengan membanting pintu.

Ayla mengatur nafas dan emosinya. Merasa di bodohi dan tak dihargai oleh sang suami. Ayla menyentuh dada nya yang terasa sakit, atas perlakuan Alfa selama ini. Tubuhnya serasa lemas karena ini pertama kali nya Alfa Semarah itu padanya. Aneh, harusnya Ayla yang marah. Kenapa jadi terbalik?

Tak lama Alfa keluar dari dalam kamar dengan jaket dan tas di punggungnya. Melewati begitu saja Ayla yang masih duduk diruang tamu. Lalu terdengar suara motor Alfa yang kian menjauh.

Alfa minggat! meninggalkan istri dan anaknya.

Terpopuler

Comments

Elisanoor

Elisanoor

jadi ai Alya udah gw ulek itu,kere aja so so an ngasih cewe laen lu dasar pria miskin banyak lagu luh 😆

2023-10-27

0

zian al abasy

zian al abasy

kurang ajr emng si alfa suami gk tau dri gk pny otak..ckup uang 800 sebulan alfa bego😠😠😠

2023-10-27

0

Khalimatus Sa'diyah

Khalimatus Sa'diyah

kalau ceritanya gini, g salah kalau Roxy merebutnya .

2023-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 Bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 Bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66 • dua satu plus plus •
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81 - Semi
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 Bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 11 6
117 bab 117 • bagian akhir •
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
Bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
Bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66 • dua satu plus plus •
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81 - Semi
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
Bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 11 6
117
bab 117 • bagian akhir •

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!