"Ayla!" Suara Agya menyapa, "Wah, ternyata kamu di sini? Nggak nyangka ya?"
Ayla terkejut dengan kehadiran Agya di perusahan itu, kenapa ada Agya disana? Jika memang Agya bekerja di sana, itu berarti Alfa pun begitu. Tapi, bukankah Alfa bilang bekerja di perusahaan kecil? Begitulah isi pikiran Ayla saat itu. Kebohongan lain mulai terbongkar.
"Kamu di sini jualan?"
"Iya, kamu... Kerja di sini?"
"Heemm..." Dehem Agya sembari memainkan bunga di tangannya. Ayla sedikit tertegun melihat bunga di tangan Agya."kamu nggak tau kalau aku kerja di sini rupanya, udah ketemu sama mas Alfa?"
"Mas Alfa juga di sini?" Tanya Ayla kaku.
"Haaa? Jadi beneran kamu nggak tau? Istri macam apa kamu sampai tak tau. ckckck..." Agya pura-pura terkejut, dan terus berdecak menyudutkan."kami sudah hampir satu tahun kerja disini."
"Agya? Kamu kenal sama Ayla?"
Agya melirik Jupe, wanita biang gosip yang selalu merasa iri padanya karena begitu beruntung mendapatkan Alfa."sejak kapan dia ada di sini?" batinya.
"Yaa, kami berteman." Jawab Agya malas dan acuh.
"Bukan hanya berteman Jupe, tapi juga mencintai satu pria yang sama."
Mulut Jupe ternganga,
" Atau lebih tepatnya, dia mencintai suamiku."
Mulut Jupe semakin lebar terbuka. Haruskah dia percaya pada Ayla? Jika benar apa yang Ayla katakan, maka ini akan menjadi berita yang besar. Semua orang tau seberapa mesra dan harmonisnya hubungan Alfa dan Agya hingga membuat iri beberapa orang. Ternyata....
"Jadi, kamu pelakor, Agya?" Suara Jupe yang terkejut itu sangat lantang hingga beberapa orang yang berada di kantin menoleh padanya. Menjadikan Agya sebagai pusat perhatian.
"Wah, yang bener Agya pelakor?"
"Ternyata dia pelakor."
"Apa mbak itu istrinya? Cantikan mbak itu dari pada Agya."
Astaghfirullah, nggak tau malu emang. Punya sahabat sendiri di Embat juga."
"Padahal mereka terlihat mesra dan harmonis, tak tau nya...."
Suara-suara sumbang mulai menyudutkan Agya. Ia menjadi salah tingkah, namun sudah terlanjur basah. 'Jadi skalian saja, tunjukkan jika mas Alfa lebih mencintaiku.' gumam Agya dalam hati.
"Pada dasarnya, mas Alfa sudah tidak mencintaimu Ayla. Kalau bukan karena Uwais dan ibuk. Dia sudah menceraikan mu..."
"Astaga, tidak tau malu sekali." Bisik-bisik karyawan."udah punya anak lagi, masih aja cari pembelaan."
"Ayla sepertinya aku nggak perlu membantumu." Senyum sinis terbit di wajah Jupe. Sementara Ayla bergeming.
"Kau lihat, dia bahkan memberi bunga sebagus ini? Itu pertanda dia mencintaiku." Dengan bangga Agya menunjukkan bunga di tangannya. "Jangankan bunga, aku tidak yakin dia akan memberimu sekejar coklat murah."
Hati Ayla sakit, memang,tapi ia tak suka dengan sikap sombong sahabatnya itu, aah, bukan, mantan sahabatnya itu. Ia mulai tau wajah asli Agya. Dan Ayla merasa jijik padanya. Ayla menatap remeh pada Agya dan bunga di tangannya.
"Oohh, maksud mu bunga mawar yang kamu bawa itu? Apa kamu udah tanyakan pada mas Alfa dari mana dan bagaimana dia mendapatkan nya?"
"Mas alfa membelinya dariku, hutang." Jupe menyela, "karena dia nggak punya uang tadi. Aku kasihan jadi aku kasih saja meski cuma 100rb. Itu awalnya milik Ayla, tapi dia buang karena tak jelas dari mana. Ayla, sepertinya kamu punya pengagum rahasia." Ucap Jupe yang ikut geram pada Agya juga Alfa. "Lepaskan saja suamimu itu, mending sama pengagum rahasia mu."sambungnya tersenyum sinis pada Agya.
Padahal sebelum tau bahwa Alfa adalah suami Ayla, Jupe begitu mendamba Alfa, karena pria itu sangat baik, loyal dan perhatian terlebih sangat mencintai pasangannya. Ternyata, di balik itu semua, ada istrinya yang trus tersakiti dan menderita. Dan kini Jupe jadi benci pada Alfa.
Seisi ruang kantin terdengar riuh. Karena kesal dan malu, Agya menggeram, sudah terlanjur orang-orang tau jika dirinya adalah seorang pelakor, menikung suami sahabatnya sendiri.
Suara-suara sumbang lagi-lagi terdengar, menyudutkan dirinya. Niat hati ingin membuat Ayla terluka dan sakit hati, justru dirinya yang mendapat malu.
Dengan penuh rasa geram dan marah, Agya mengangkat tangannya lalu mendaratkan nya di pipi Ayla.
PLAK!
Ayla menatap sinis wanita yang menamparnya dengan keras itu. Bagaimana bisa seorang pelakor begitu berani menampar seorang istri sah. Sangat tidak tau malu.
Ayla tak tinggal diam, ia membalas dengan menendang kaki Agya hingga gadis itu hampir jatuh namun dengan segera menguasai keseimbangan nya. Rasa sakit di betis dari tendangan Ayla, membuatnya meringis dan menatap sengit istri sah Alfa itu.
Lalu dengan geram Agya melayangkan tangannya hendak menampar Ayla lagi. Namun, tangan Ayla lebih cepat menangkap tangan itu dan memelintirnya hingga ke belakang punggung Agya. Tubuh Agya sampai membungkuk karenanya.
Ayla tersenyum sengit mencemooh wanita yang pernah menjadi sahabatnya itu.
"Apa kau lupa Agya? Aku lebih dominan jika berkelahi?"
"Persetan dengan mu Ay. Kamu pikir mas Alfa cinta sama kamu? Ha-ha-ha, dia sudah tidak mencintaimu lagi. Karena itu mas Alfa mendekatiku. Jika bukan karena ibu, mana mau mas Alfa bertahan.
Asal kau tau, ay. Mas Alfa sudah memberiku banyak perhiasan, sementara kamu? Apa yang udah dia berikan padamu? Ikan asin? Atau kerupuk? Ha-ha-ha."
Ayla merasa sangat marah, mengingat betapa ia dan Uwais lebih banyak makan tempe dan mie instan demi agar Alfa tak berat memberi nafkah. Tanpa tau, semua itu untuk menyenangkan Agya.
Ayla dengan kasar menjambak rambut Agya. Hingga kepala Agya terangkat ke belakang. Gadis itu memekik.
"Aaauuu... Sakit! Dasar gila! Lepaskan aku!"
"Iya, aku jadi gila karena pelakor Seperti mu! Sahabat macam apa kamu yang menusuk dari belakang? Berselingkuh dengan suami temanmu sendiri? Apa kau tak punya hati haaa??"
"Aaaakkkhhh...."
"Ayla!"
Suara bariton Alfa yang terlihat membelah kerumunan orang-orang yang menonton.
"Lepaskan dia Ay! Lepaskan Agya!"
Ayla tertawa kecil mendengar suara lantang Alfa yang bak seorang pahlawan bagi Agya itu.
"Mas tolong! Istri gila mu ini menghajarku!" Adu Agya mengiba.
"Lepas Ayla! Jangan keterlaluan kamu!"sembari melangkah lebar mendekat.
Walau masih merasa marah oleh Agya, Ayla memilih melepaskan selingkuhan suaminya dengan mendorong Agya hingga jatuh tersungkur di depan Alfa.
"Akkkhhh!"
"Agya!" Alfa mendekat pada Agya dan membantunya bangun. Lalu membawa kekasihnya di balik punggung. Alfa menatap Ayla nyalang.
"Mas sakit." Rengek Agya mengadu.
Alfa memandang Agya dengan iba dan sedih. Lalu berganti menatap nyalang pada Ayla yang kini berdiri dihadapannya. Tangan Alfa mengepal kuat oleh rasa amarahnya. Lalu tangan itu melayang di udara dan mendarat dengan keras di pipi Ayla hingga wajah Ayla terlempar ke samping.
PLAAAK!
Dada Ayla naik turun, rasa nyeri memenuhi hatinya. Ia tak menyangka suaminya akan menamparnya begitu keras.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Carlina Carlina
alfaa gilaaaa,streeesss 😡😡😡😡
2024-10-16
0
Elisanoor
hanjeng kau ya,berani nampar cewe, dasar setan 😤
2023-10-28
0
*KSJin* 😘
Bos besar otw maju 👍😎
2023-10-17
1