bab 19

Roxy berjalan keluar dari bangunan megah dan melangkah di halaman vila yang luas. Di kejauhan tampak seekor anjing Samoyed yang tengah terduduk di depan kandangnya berlarian ke arah Roxy begitu melihat tuannya.

Anjing itu melonjak-lonjak girang mengitari Roxy yang tertawa kecil oleh tingkah anjing kesayangan nya itu. Lalu ia berjongkok dan mengusap bulu-bulu lembut anjing nya.

"Kau mau jalan-jalan?"

Anjing itu menyalak dan sangat bersemangat.

"Baiklah, ayo." Ucap Roxy lalu mulai berjalan mengitari halaman vila yang luas bersama anjingnya.

"Apa kau tidak kesepian Lambo? Sendiri. Apa aku harus mencarikanmu pasangan agar kamu berkeluarga?" Gumam Roxy pada Anjing Samoyed nya. Yang seperti paham dan melonjak girang berlarian mengitari Roxy.

"Aku sudah menemukan pasangan ku, tapi, dia masih bersama seorang bajingan."

Bayangan Alfa yang menampar wajah Ayla berseliweran di pelupuk matanya. Ada sedikit sesal karena rencana nya berakhir dengan luka yang dalam pada Ayla.

"Dan aku akan merebut dari nya. Bagaimana menurutmu, Lambo?"

****

"Kenapa wajahmu jadi jelek begitu?"

Ayla menatap datar pria yang kini berdiri di depan gerobaknya.

"Kau menangis?"

Ayla mengusap air matanya yang terjatuh tanpa ia sadari. Lalu berdiri dari duduknya,

"Apa ada yang mau anda pesan tuan Roxy?"

"Seperti biasa. Masing-masing satu porsi."

"Baiklah tunggu sebentar." Balas Ayla menyanggupi. Lalu mulai menyalakan kompor, mengambil sosis jumbo, mengeratnya lalu meletakkan diatas panggangan. Sementara di kompor yang lain, Ayla menyiapkan wajan pukisnya.

Wajah sendu Ayla tak pernah lepas dari pengamatan mata Roxy.

"Kamu pucat sekali, kau sakit?"

"Aku hanya kurang tidur." Lirih Ayla lemas.

"Karena suamimu? Kenapa kalian tidak berpisah saja? Bukankah dia sudah berselingkuh darimu?"

Ayla bergeming,

"Aku tau ini pasti sulit bagimu, tapi berpisah lebih baik dari pada tersiksa dengan hubungan yang tidak sehat. Apa kamu masih mencintainya? Kenapa begitu bodoh mencintai pria yang sudah berselingkuh dari mu? Apa kamu bertahan demi Uwais? Dia masih kecil, akan lupa seiring waktu, apa lagi jika kamu sudah punya pengganti papa buatnya. Jangan jadi bodoh karena cinta Ayla." Ucap Roxy panjang lebar tanpa berrkaca pada dirinya sendiri. Menjadi bodoh karena cinta, dan dia sangat tidak keberatan mencintai istri orang.

Ucapan Roxy menyentil Ayla. Ia memang sudah menjadi bodoh, seketika ia menangis, tersedu-sedu lalu meraung.

Hingga mereka menjadi pusat perhatian. Tapi, melihat Roxy, siapa yang berani mendekat dan menegur?

Melihat Ayla menangis meraung membuat Roxy makin iba, tapi sedikitpun ia tak merasa bersalah. Roxy, mendekat...

"Peluk, peluk Roxy, wanita akan senang jika di saat sedih ada tempat bersandar. Dan inilah waktumu untuk muncul." Batin Roxy semakin mendekat meraih lengan Ayla dan menariknya dalam pelukan."Benar, benar, kesempatan bagus ini tak boleh lewat..."

Namun, tubuh Roxy justru terdorong ke belakang sebelum sempat memeluk tubuh Ayla, wanita itu sudah mendorongnya menjauh. Dengan mata indah yang terus memproduksi air mata menatap kesal pada Roxy.

"Dasar mesum! Di saat seperti ini pun kau masih mencuri kesempatan." Umpat Ayla sesenggukan.

"Aku hanya mencoba menenangkan mu dengan pelukan. Bukankah wanita senang jika ada tempat bersandar. Kemarilah, dan bersandar padaku!" Merentangkan tangannya hendak meraih tubuh Ayla lagi.

"Sinting!" Ayla menghapus air matanya dengan punggung tangan dan menyamplak tangan Roxy."Lakukan itu pada wanita lain. Bukan dengan ku. Lagi pula aku sudah punya tempat bersandar sendiri."

"Apa? Jadi kamu sudah punya pria lain? Siapa? Kenapa aku tidak tau? Siapa pria berani ini. Akan ku singkirkan dia."

Ayla tersenyum jengkel sekaligus geli dengan ucapan konyol pria di depannya. Tentu saja tempat bersandar yang Ayla maksud adalah sang pencipta.

"Bau apa ini?" Roxy membaui,

Mata Ayla melebar melihat sosis dan pukisnya berasap pekat dan gosong.

"Astaghfirullah...." Gegas Ayla mematikan kompornya. Lalu membolak-balik sosis dan pukis. "Astaghfirullah, sampai gosong begini."

Ayla memandang Roxy dengan kesal, "Ini semua salahmu."

Meski begitu, Roxy tetap membawa sosis dan pukis gosong itu. Memakannya dengan gembira karena Ayla sempat akan membuatkan gantinya. Walau kesal, Ayla tak mau pembelinya memakan produk gagal. Dan itu di tanggapi berbeda oleh Roxy sebagai bentuk perhatian dan kepedulian Ayla padanya. Itulah yang membuat Roxy makan sosis gosong dengan bahagia.

"Ayla, ternyata kamu kenal dengan tuan Roxy ya?" Jupe mendekat begitu melihat Roxy sudah pergi. ia harus mengobati rasa penasaran nya. Ayla terlalu banyak membawa kejutan.

"Mmmm... Bisa di bilang, dia pelanggan ku waktu masih jualan di pinggir jalan." jawab Ayla datar. karena memang tak ada yang spesial menurutnya.

"Oohh, begitu, pantas saja. Jangan-jangan dia pengagum rahasia mu itu." Tebak Jupe penuh semangat.

"Benar, itu pasti, tuan Roxy sebelumnya tidak pernah menginjakkan kaki di kantin. Tapi secara ajaib dia datang kemari dan membeli dagangan mu." Timpal Siti yang ikut bergabung di tempat Ayla berjualan.

"Dia pasti yang mengirimkan bunga pada mu Ayla. Bunga-bunga itu mahal dan banyak, siapa yang mau menghamburkan uang kalau bukan orang kaya seperti nya." Marta ikut menimpali.

"Benar! Ayla! Tinggalkan saja Alfa laknat itu. Dan menikah dengan tuan Roxy. Masalah perbedaan keyakinan nggak usah di pikirkan, banyak kok orang yang menikah meski beda keyakinan."

Siti dan Marta mengangguk menyetujui.

"Aku sangat yakin dia menyukai mu, lihatlah sekeliling, hanya lapak ini yang berjualan. Pertama dan satu-satunya." tegas Jupe lagi.

****

Di sisi lain,

Berita tentang Agya yang pelakor menyebar dengan sangat cepat di kalangan seprofesi. Terlebih, selama ini Agya dan Alfa terkenal sebagai pasangan maut yang membuat orang iri dan kagum. Namun, di balik itu ada istri dan anak yang menderita.

Agya saat itu sedang membersihkan lantai toilet.

"Minggir dong! Pelakor jaman sekarang emang nggak tau malu, masih juga berani muncul."

Merasa mendapat sindirian, Agya tak terima dan menatap menyalang pada dua orang wanita operator produksi yang baru saja masuk ke toilet.

Agya dengan kesal menjambak rambut panjang salah satu wanita itu hingga memekik kesakitan.

"Dasar pelakor gila! Lepaskan!"

"Kau yang gila! Apa masalahmu haah? Apa perlu ku bersihkan mulutmu yang kotor itu?" Hardik Agya.

"Bantu aku lepas dari pelakor tidak tau malu ini."

Teman wanita itu pun membantu dengan menjambak rambut Agya hingga memekik.

"Sialan! Beraninya main keroyok!" Umpat Agya mencoba meloloskan diri dari dua wanita yang menyerangnya.

"Hei! Apa-apaan ini?" Suara Alfa yang mendengar keributan di toilet wanita berdiri diambang pintu."Lepas!"

Tak mau mendapat masalah, dua wanita itu melepaskan Agya dan berlari keluar dari toilet.

"Akan ku bawa kejadian ini ke atasan kalian!" Seru Alfa mengancam.

Dengan rasa iba, dan sedih. Alfa mendekat pada Agya yang menangis kesakitan. Lalu memeluk nya agar tenang.

"Jangan menangis sayang, akan mas urus agar mereka mendapat ganjarannya." Ucap Alfa mengusap punggung Agya agar tak menangis lagi.

***

"Ini semua salah Ayla mas. Sekarang mereka kejam padaku. Ini semua karena Ayla yang menyebar gosip aku pelakor." Adu Agya setelah sedikit tenang walau masih sesenggukan.

Alfa merasa bersalah pada Agya. Ia menarik nafas dalam, kenapa semua nya menjadi serumit ini? Sebelumnya baik-baik saja.

"Kenapa setelah kehadiran Ayla di perusahaan ini, semua jadi kacau. Benar, Agya benar, ini semua salah Ayla." Gumam Alfa dalam hati.

"tak salah jika aku menalaknya kemarin."

Terpopuler

Comments

Elisanoor

Elisanoor

najis 😆

2023-10-28

0

Samaniah

Samaniah

siapa yg bodoh disini tuan roxy..?

2023-05-21

1

Miss Typo

Miss Typo

menjijikkan pasangan selingkuh gk tau malu

2023-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 Bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 Bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66 • dua satu plus plus •
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81 - Semi
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 Bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 11 6
117 bab 117 • bagian akhir •
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
Bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
Bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66 • dua satu plus plus •
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81 - Semi
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
Bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 11 6
117
bab 117 • bagian akhir •

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!