Sudah tiga hari lamanya Alfa pergi dan tak kembali. Selama itu pula dia bahkan tak menghubungi Ayla, sekedar bertanya tentang Uwais pun tidak. Padahal Uwais anak nya, sungguh sangat terlalu Alfa.
Ayla menatap wajah Uwais yang juga menatap wajahnya dengan mata bulat yang polos. Menunggu Ayla memberi jawaban kenapa sang ayah tak juga kembali? Kemana perginya? Sampai bertanya kabar pun tidak. Mungkinkah dia masih hidup?
"Ayah kerja sayang. Sabar ya." Ucap Ayla memberi jawaban yang ia sendiri tak yakin benar atau tidak.
"Telpon ayah,unda." Pinta Uwais memohon, tentu saja Ayla tak tega untuk menolak. Biarlah dia membuang egonya untuk mendiamkan Alfa sampai hati pria itu sendiri yang terbuka untuk menghubunginya.
"Sudahlah, demi Uwais." Gumam Ayla.
"Nanti setelah bunda pulang dari sini ya? Ayah juga masih kerja, nggak boleh di ganggu." Jelas Ayla memberi alasan.
Gurat sedih dan kecewa tampak terpancar di wajah Uwais. Hingga bucah itu hanya tertunduk lesu di belakang gerobak. Hati Ayla teriris melihatnya.
"Tega sekali kamu mas." Batin Ayla."Sedikitpun apa kamu nggak perduli pada Uwais? Dia anakmu. Bagaimana bisa kamu juga tak perduli padanya hanya karena marah padaku?" Batinnya lagi mengusap kepala Uwais.
Di depan gerobak jualannya, sebuah mobil Ferarri putih berhenti. Ayla hanya memperhatikan saja, kenapa ada mobil mahal yang berhenti di depan STAN nya.
Pintu kendaraan itu di buka. Mata Ayla melebar, pria bule yang dulu pernah melecehkannya keluar dari sana.
"Mau apa lagi dia?" Gumam Ayla mendekap erat Uwais.
Di luar dugaan, Roxy justru menyodori nya sebuket bunga mawar.
"A-apa-apaan dia ini?" Gumam Ayla pada dirinya sendiri.
"Aku melihat, kau sangat murung beberapa hari ini. Jadi, aku kemari untuk menghiburmu." Ucap Roxy menggoyangkan bunga yang dia bawa di depan wajah Ayla karena wanita itu tak juga menerima nya.
"Kau menguntiti ku?" Selidik Ayla menatap penuh curiga."Apa kau begitu sangat senggang hingga tau aku sangat murung?"
Menahan rasa kesal nya, Roxy menyugar rambut ke belakang.
"Dengar nona, aku sangat sibuk, sibuk sekali, tapi aku masih sangat memperhatikan mu. Apa kau tak bisa melihat itu?"
"Perlu saya ingatkan jika saya sudah bersuami?"
"Apa suami mu yang membuatmu sedih? Sudah tinggalkan saja dia."
"Sinting!"
Roxy menatap protes pada Ayla.
"Maaf, saya hanya melayani pembeli. Silahkan pergi jika tak ada perlu untuk itu."
"Baiklah, aku beli!" Dengan kesal meletakkan buket bunga di atas meja gerobak.
Kini giliran Ayla yang menatap protes.
"Unda, om ini ciapa?"
"Bukan siapa-siapa sayang, hanya pembeli." Ucap Ayla tersenyum pada Uwais.
Uwais yang mendapat senyuman, jantung Roxy yang justru berdentang tak karuan.
"Tenanglah hatiku... Wanita ini, pasti akan aku dapatkan." Gumam Roxy membatin.
"Uwais duduk dulu ya. Bunda mau melayani pembeli." Sambung Ayla mendudukkan anak lelakinya di atas kursi.
"Ummm..." Angguk Uwais patuh.
"Anda mau beli apa?" Tanya Ayla datar pada Roxy sembari mengambil bunga dan menyodorkan kembali pada Roxy.
"Itu untukmu,"
"Saya tidak butuh, mau beli apa?" Menyodorkan buket bunga itu pada Roxy.
"Semua! Aku borong semua. Dan ambil bunga nya itu untukmu." Geram Roxy.
Ayla menatap Roxy sekilas lalu melemparkan begitu saja buket bunga ke dalam tong sampah. Ayla menepuk tangannya seolah menghilangkan debu ditangan, lalu mencuci dan mulai membuat pesanan Roxy.
Membuat mata Roxy membulat dan mulutnya menganga. Disaat banyak wanita berlomba untuk mendapatkan perhatian darinya. Justru wanita bersuami di hadapan Roxy, malah membuang bunga beserta perhatian tepat di depan matanya.
Harga diri Roxy tercabik, tapi hanya dia seorang yang berhasil membuat Roxy tergugah setelah 30tahun lamanya. Apa yang pria bule itu bisa lakukan?
"Wanita ini tak bisa di harapkan, aku harus mencari siapa pria beruntung yang sudah menjadi suaminya." Geram Roxy dalam hati."Junior sialan! Kenapa kau justru tergerak hanya pada wanita seperti ini?"
****
Ayla berulang kali menghubungi suaminya. Namun, Alfa justru abai dan tak perduli.
"Astaghfirullah! Kenapa dengan mu mas? Apa kau sedikitpun tak rindu pada Uwais?" Gumam Ayla kesal menggenggam ponselnya erat.
"Unda?" Wajah Uwais yang memelas dan mengharap itu membuat Ayla sedih. Ayla berjongkok menyamakan tinggi lalu mengulas senyum pada anak lelakinya dan mengusap kepala Uwais dengan sayang.
"Ayah masih sangat sibuk sayang. Besok ya."
"Ayah..." Mata Uwais berembun lalu menangis. "Ayah...."
Ayla memeluk tubuh mungil itu, matanya ikut berembun. Namun, ia harus kuat tak ada air mata yang boleh menetes. Ayla melihat ke atas sekuat tenaga membendung air matanya sembari mengusap punggung anak lelakinya.
Sesungguhnya, bukan hanya Uwais yang butuh di kuatkan. Ayla juga. Ia tak setegar itu, di atas sajadah, ia tumpahkan semua. Satu pertengkaran bisa membuat Alfa menjadi tak perduli bahkan pada anak yang kini merindui nya.
***
Di sisi lain.
Alfa membuang nafasnya kasar melihat beberapa pesan dan panggilan Ayla yang sengaja dia abaikan.
"Kenapa mas?" Agya duduk di samping Alfa sembari menyender pada pria yang selama tiga hari ini tinggal bersamanya.
"Ini, Ayla."
"Kenapa dia, mas?"
"Dia minta mas pulang karena Uwais nanyain terus."
"Oohh, terus mas mau pulang?"
"Malas aku, gy sebenarnya."
"Ya udah, mas tinggal aja di sini lebih lama."
"Nggak papa nih? Nanti kalau di grebek gimana?"
"Ya bagus dong, kita bisa nikah." Jawab Agya enteng sembari mengupas kulit kacang lalu memakan isinya.
"Nggak bisa dong Gy, gimana aku jelasin ke ibuk ntar. Bisa-bisa mati aku disate ibuk."
"Halah mas, takut banget sama ibuk?" Agya mengibaskan tangannya di udara."Urusan ibuk nanti biar aku aja."
"Nggak bisa Gy." Alfa beranjak dari duduknya. "Mas harus pulang."
Agya menghela nafas beratnya.
"Mas!"
Alfa menoleh sembari memakai jaketnya.
"Gimana kalau aku hamil."
"Nggak akan, Gy. Aku pakai pengaman. Kamu nggak akan hamil." Elak Alfa enteng memakai sepatunya."mas pergi ya."
Sementara Agya menatap kepergian Alfa dengan wajah kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Elisanoor
sinting luh miskin pake segala selingkuh 😆
2023-10-27
2
Elisanoor
🤣🤣🤣🤣
2023-10-27
0
Elisanoor
lucu dah ini su bule 😆
2023-10-27
0