bab 15

Roxy mematutkan dirinya di depan cermin, menatap seberapa tampan dan gagahnya diri. Senyum terulas sembari merapikan dasi.

Roxy melangkah menuruni anak tangga di Vila kediaman nya. Lalu berjalan dengan sangat bersemangat. Di depan bangunan mewah itu, Supri menyambutnya sembari membuka pintu mobil Alphard.

"Supri. Hari ini, aku ingin menyetir sendiri."

"Eehh?" Supri tampak pucat. "Apa saya di pecat tuan?"

Roxy mengulas senyum lagi dan menggoyangkan jari di depan wajah supirnya.

"No! No! No! Aku hanya ingin menyetir sendiri." Ucap Roxy tampak sangat berbahagia."siapkan Lamborghini ku. Yang warna kuning." Sambungnya mengedipkan sebelah matanya.

'ada apa dengan tuan Roxy, kenapa ia begitu genit dan bahagia sekali?' pikir Supri.

Roxy menyetir dengan perasaan bahagia. Memacu dengan kecepatan sedang, ia melewati toko bunga, lalu berhenti untuk membeli sebuket bunga.

"Sebuket bunga. Dia pasti suka." Gumam Roxy tersenyum-senyum. "Tunggu, kenapa hanya sebuket, jika lebih banyak, dia pasti lebih suka."

Roxy kembali memasuki toko bunga itu, lalu menambah beberapa buket bunga lagi dan nyimpannya di jog penumpang. Senyum di wajahnya terus terukir.

Roxy memandang gerobak tempat Ayla berjulan nanti. Bunga-bunga itu sudah berpindah di sana. Hingga penuh tanpa ruang tersisa. Senyum Roxy makin melebar.

"Baiklah, sebelum dia datang, sebaiknya aku pergi." Dengan terkekeh-kekeh Roxy melangkah meninggalkan lapak Ayla.

Beberapa jam kemudian,

Ayla memandang lapaknya. Mulutnya ternganga melihat banyaknya bunga yang bertumpuk di gerobak tempat dia berjualan.

"Astaghfirullah! Siapa yang menyampah di sini?" Gerutu Ayla sembari menyingkirkan bunga-bunga itu. Memberesi gerobaknya dan mengumpulkan semua bunga pada trashbag.

"Wah, apa ini?" Seru Jupe mendekat, melihat banyaknya bunga yang masih tersisa di tas gerobak Ayla."Banyak banget bunga nya."

"Tau nih, siapa yang nyampah di sini."

"Nyampah?"

"Apa lagi coba kalau bukan? Sebanyak ini." Sahut Ayla kesal.

Jupe justru terkikik.

"Masa bunga sebagus ini kamu bilang nyampah sih? Banyak lagi." Ucap Jupe geli.

Ayla tersadar, "benar Jup."

"Kira-kira siapa ya, Ay.... Jangan-jangan...."

"Astaghfirullah....."

Kening Jupe berkerut.

"Aku baru saja masuk kemari, masa sudah ada yang kirim sajen sih."

"Haaahh? Sajen?"

"Apa menurut mu ini bukan kerjaan orang yang merasa tersaingi jualannya? Lalu tabur-tabur bunga sebagai syaratnya agar jualan saingan tidak laku."

"Astaghfirullah...." Jupe menepuk jidatnya."Bukan itu. Kalau seperti itu harusnya hanya kelopaknya saja bukan berujud bunga yang utuh dan buket seperti ini."

Mulut Ayla melebar.

"Ini pasti pengagum rahasia mu."

Ayla bungkam, melihat lagi bunga-bunga yang segar dan indah itu. Ia menerka-nerka siapa orang yang melakukan ini. Lalu ia teringat akan Roxy.

"Tak mungkin ini ulah pria mesum itu kan?"

Benar, bagi Ayla yang sudah beberapa kali mendapat pelecehan dari Roxy, menganggap pria itu hanyalah orang mesum yang gila wanita. Lututnya tiba-tiba saja terasa lemas.

"Apa keberadaan ku di sini sudah di atur oleh nya?" Ayla bergumam sembari menutup mulutnya. Sebelah tangannya yang lain bertumbu pada pinggiran gerobak untuk menahan tubuhnya yang lemas seketika.

"Ayla, kamu baik-baik aja? Kamu pucat banget loh."

Ayla menggeleng."Aku baik-baik aja, hanya lemas."

"Lemas? Kamu duduk dulu aja deh." Saran Jupe pada Ayla sembari membantu Ayla duduk di kursi.

"Ayla kenapa, PE?" Tanya Siti yang baru saja datang.

"Lemes."

"Wuuaaa..... Bunga mawar, banyak banget...." Seru Siti begitu melihat bunga yang masih teronggok di atas gerobak dan di trashbag.

"Kerjaan siapa ini? Romantis banget." Sambungnya berbinar."Ayla, kamu udah ada penggemar ya?"

Ayla hanya tersenyum canggung.

Menjelang makan siang. Dikarenakan lapaknya masih baru dan berada di sisi bagian tak ramai oleh staf. Pekerjaan Ayla tidak terlalu sibuk.

"Dia,, sudah pasti tau keberadaan ku di sini. Pasti dia yang meminta bos untuk menempatkan ku di sini. Bagaimana cara ku lepas darinya? Dia benar-benar pria mesum yang berbahaya." Gumam Ayla pada dirinya sendiri."Aku tidak ingin terlibat terlalu banyak interaksi dengannya."

Tiba-tiba saat ia sedang duduk melamun itu, terdengar suara yang cukup mengusiknya. Dan memaksa Ayla melihat ke depan. Mata Ayla melebar, dari arah kantin untuk para staf tampak Roxy berjalan ke arahnya. orang-orang di sekitar bergumam mengagumi sosok yang sedang berjalan itu.

"Dia tidak mungkin akan ke sini kan?" Gumam Ayla lemas, melihat dari balik kaca transparan yang menjadi pembatas antara kantin staf dan kantin pekerja kasar seperti ob,Cs, dan operator.

Detak jantung Ayla semakin cepat, ia terus berdoa semoga Roxy tidak mendekat padanya. Hanya akan berhenti di sudut kantin dan makan di sana. Namun, ternyata, pria itu semakin dekat dan semakin mendekat.

"Ya Alloh....." Tubuh Ayla terasa sangat lemas dan tak bertenaga. Hingga ia terduduk ke belakang.

Roxy berhenti tepat di depan gerobak Ayla. Memasukkan tangannya ke dalam saku celana. Lalu tersenyum dengan penuh percaya diri.

"Apa kau suka bunga nya? Apa kau terkejut?"

"Jadi kamu yang menyampah tadi?" Ayla terbangun diri duduk nya.

"Menyampah? Itu bunga mahal, apa bahkan wangi nya tak tercium oleh hidung mu? Bagaimana bisa kamu menyebutnya menyampah?" Protes Roxy.

Ayla bungkam, mengatur sejenak rasa di dadanya. Lalu menatap pria tampan yang hanya bersekat gerobak di depannya.

"Apa kamu kemari untuk membeli sesuatu atau hanya untuk menggodaku?"

Roxy tersenyum menyebalkan. "dua duanya. Beri aku masing-masing satu." Sahut Roxy menarik kursi bekas Ayla duduki tadi. Lalu menjatuhkan bobotnya di sana.

"Hanya ada sosis dan pukis."

"itu cukup." menatap tanpa melepas senyum di wajah tampannya. jika wanita normal pasti akan langsung menjatuhkan diri dalam pelukan nya. Sayang nya, Ayla sudah terikat oleh Alfa.

"Bagaimana? Apa aku menjadi pembeli pertamamu?" Tanya Roxy sembari menatap lekat Ayla dengan begitu percaya diri.

"Pembeli pertama? Tidak sudah ada lima orang yang membeli tadi." Jawab Ayla acuh seraya menyiapkan pesanan Roxy.

Roxy tampak kecewa dan kesal.

"Padahal aku sudah sengaja lebih awal datang." Gumam nya membuang muka ke samping.

"Ini!" Ayla menyerahkan pesanan Roxy setelah beberapa saat.

Roxy menerima lalu mengambil dompet dan menarik satu kartu.

"Cash!"

Roxy menatap Ayla yang memotong pergerakan mengambil kartu hitam platinum itu. Wanita itu juga menatapnya.

"Kami tidak menerima kartu. Di pasar hanya terima uang cash."

Roxy tetap mengulurkan kartu itu pada Ayla.

"Kami hanya menerima cash, tuan Roxy." Ucap Ayla penuh kesabaran tanpa menerima kartu itu dan membiarkan tangan Roxy mengambang.

"Aku sudah mentransfer uang ke rekening bosmu."

"kalau begitu untuk apa masih mau memberiku? Apa anda sedang pamer tuan Roxy?"

Tepat saat itu, hp Ayla berbunyi. Ayla mengambil hp dan mengeceknya. Pesan dari mas Bos masuk mengabarkan jika Roxy sudah membayar untuk pembelian satu Minggu kedepan. Ayla mengusap wajahnya. Roxy tersenyum senang.

"Ini untuk mu. Ambil."

"Tidak!" Tolak Ayla cepat."terima kasih sudah membeli pada kami, tuan Roxy."

Karna Ayla tak kunjung menerima nya, Roxy akhirnya memilih meletakan kartu itu di atas gerobak.

"Untuk mu. Belilah apappun yang kamu mau dengan itu." Ucap Roxy berbalik dan melangkah. Senyum terbit di wajah tampannya. Tiba-tiba saja lengannya di tarik dari belakang. Roxy menoleh, Ayla lah pelakunya. Mengambil tangan Roxy dan mengembalikan kartu itu padanya.

"Terima kasih atas kebaikan anda, tuan Roxy. Tapi saya tidak butuh."

***

Roxy menatap black card yang Ayla kembalikan dan kini berada di atas meja kerjanya. Wanita yang menolak dirinya berkali-kali, membuat harga dirinya jatuh dan ia masih saja mengejar tanpa menyerah.

"semua wanita menyukai uang, lalu kenapa dia menolaknya?" bergumam sendiri.

"Jika tidak suka uang kenapa harus bekerja keras untuk mendapatkannya?" bergumam lagi dengan nada kesal.

Pertama kalinya, ada yang menolak pesona dan kebaikan nya. Semakin membuat Roxy tergila-gila.

"Ayla syakilla Khairunnisa... Kau memaksaku melakukan ini." Gumam Roxy dengan tatapan tajam nya.

"Veloz."

Veloz mendekat.

"Suami Ayla dan selingkuhan nya. Atur agar mereka bertemu dengan Ayla, atur sewajar mungkin hingga mereka tak sadar semua sudah di rencanakan."

"Baik." Tunduk Veloz dengan senyum di wajahnya. Ia sangat mengenal tuannya selama ini Roxy bertindak di luar kebiasaannya. Dan kini, pria licik itu kembali.

Terpopuler

Comments

Elisanoor

Elisanoor

sepanjang baca novel baru kali ini dukung pebinor 😆

2023-10-27

0

buna Risma

buna Risma

dosa gak sih kl ngedukung pebinor🤭

2023-10-23

0

buna Risma

buna Risma

wah bunga mu di anggap sampah roxy😀

2023-10-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 Bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 Bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66 • dua satu plus plus •
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81 - Semi
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 Bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 11 6
117 bab 117 • bagian akhir •
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
Bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
Bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66 • dua satu plus plus •
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81 - Semi
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
Bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 11 6
117
bab 117 • bagian akhir •

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!