bab 2

Keesokan paginya, Roxy bersiap hendak berangkat ke kantornya. Ia berhenti di depan mobil yang terparkir tepat di halaman vila dengan sopir yang baru.

"Siapa kamu?" Tanya Roxy pada sopir baru yang berdiri di sisi badan mobil membukakan pintu untuk Roxy.

"Saya sopir anda tuan Roxy." Jawab sopir itu.

"Veloz!" Panggil Roxy dengan nada lebih tinggi.

"Iya tuan?" Menunduk di belakang Roxy.

"Kemana sopir yang kemarin?"

"Saya menggantinya."

"Siapa yang menyuruhmu mengganti?"

Veloz mengernyitkan dahinya. "Kemarin bukankah Anda..."

"Aku tidak memerintahkanmu untuk mengganti."

"Jadi...."

"Siang ini sopir itu harus bertugas kembali." Ucap Roxy memasuki mobil.

Veloz tersenyum kecut. "Baik tuan."

Roxy memasuki kantornya pagi itu. Dari arah pintu lobi, beberapa karyawannya menyambut dengan membentuk barisan memanjang dan menunduk hormat padanya. Roxy melangkah tanpa memperdulikan mereka. Hingga sampai di ruangannya.

"Tuan jadwal hari ini adalah pertemuan dengan perusahaan Velov.corp. Dan beberapa kunjungan ke cabang Roxy. CORP." Terang Veloz berdiri di depan meja kerja Roxy.

"Baiklah, atur saja."

Selama melakukan kegiatannya, Roxy terus merasa tak tenang. Ia beberapa kali melihat jam di lengannya.

"Tuan, saat nya makan siang dengan nona muda Vega." Ucap Veloz membuka lagi jadwal Roxy seusai rapat dengan beberapa klien nya.

"Baiklah." Roxy tetap melanjutkan langkahnya.

Roxy menatap wajah sopir nya yang berdiri di sisi badan mobil. Wajah sopir yang dulu membuatnya menunggu di pelataran masjid dan melihat wanita berjilbab hingga jantung Roxy bermasalah.

Sopir itu menunduk hormat padanya. Lalu membuka pintu untuk tuan Roxy.

Dalam perjalanan yang hening. Roxy menatap sang supir.

"Siapa namamu?"

"Supri, tuan." Jawab sang supir dengan sangat ragu dan takut salah.

"Bekerjalah dengan baik." Gumam Roxy dari jog belakang.

"Baik tuan. Terima kasih karena bersedia memanggil saya lagi. Dan maaf, saya tidak akan melakukan kesalahan lagi." Tunduk sang supir.

"Heemmm..." Roxy berdehem.

Di sebuah restoran.

Roxy duduk berhadapan dengan seorang wanita cantik dan sangat anggun. Dialah Vega, wanita karir yang di utus ayahnya untuk berunding dengan Roxy melalui makan siang bersama.

"Jadi, bagaimana dengan penawaran kami tuan Roxy?" Ucap Vega dengan senyum yang menambah kecantikannya.

"Tidak buruk, aku akan meminta Veloz segera menyiapkan berkasnya." Ucap Roxy datar.

'Kenapa dengan wanita ini aku juga tak merasakan apapun?' gumam Roxy dalam hati memindai wanita cantik di hadapannya yang kini sedang menyantap makan siang.

"Kedepannya, kita akan sering bertemu. Mohon kerja sama nya." Ucap Vega lembut.

"Tidak masalah." Angguk Roxy tetap profesional dalam bisnisnya.

Seusai dari makan siang, Roxy kembali ke kantornya. Ia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Roxy melirik sang supir yang tampak tenang menyetir. Roxy meminta untuk melewati jalan masjid tempat Supri si supir berhenti.

Roxy memandang jalanan, mengingat lagi masjid itu semakin dekat di depan.

"Supri?"

"Iya tuan?" Sahut Supri tanpa menghentikan laju mobilnya.

"Itu ada masjid."

"Iya tuan."

"Kenapa kamu tidak berhenti?" Roxy menoleh seolah tak rela melewati masjid itu begitu saja.

"Kenapa saya harus berhenti tuan?" Supri balik bertanya dengan sangat bingung.

"Kamu.... Tidak melakukan sholat mu itu?"

"Oohh, itu tuan, tadi sudah."

"Sudah? Kenapa sudah? Apa kamu takut ku marah, jadi kamu melakukannya lebih awal?"

"Bukan begitu tuan, untuk Zuhur sudah lewat dan untuk Ashar belum masuk waktu sholat." Supri menjelaskan tanpa mengurangi fokusnya menyetir.

Roxy mengernyitkan dahi nya. "Kapan masuk nya?"

"Itu, biasanya nanti sekitar jam tiga sore."

"Jam tiga sore...." Roxy bergumam menyentuh bibirnya.

Jam dua lebih empat puluh menit.

Roxy yang saat itu sedang meting melirik jam yang melingkar di lengannya. Lalu menatap karyawannya yang sedang melakukan presentasi.

"Meting cukup sampai di sini." Ucap Roxy berdiri dari duduknya. Semua peserta meting tampak terkejut, karena meting masih berjalan dan tuan Roxy justru menyudahi. Tidak seperti Roxy yang biasanya.

"Tuan Roxy, ada apa? Kenapa tiba-tiba menghentikan meting?" Tanya Veloz menyusul langkah cepat Roxy.

"Aku mau pulang." Jawab Roxy singkat. Veloz makin tak mengerti dan bingung. Tak biasanya tuannya itu meninggalkan meting dan pulang lebih awal.

Dalam perjalanan kembali ke vila. Roxy melihat jam di lengannya. Sayup terdengar suara azan.

'Ini suara yang sama dengan yang aku dengar ketika Supri meminta ijin berhenti. Berarti harusnya... Sekarang...' gumam Roxy dalam hati melirik ke arah sang supir.

Detik demi detik Roxy menunggu dan terus menatap Supri. Namun lelaki itu tidak mengatakan apapun, bahkan saat mobil yang di kendarainya melewati masjid yang sama.

"Supri!"

"Iya tuan."

"Ini sudah masuk jadwal sholat mu bukan?"

"Iya tuan."

"Kenapa kamu tidak berhenti?"

"Saya bisa melakukannya setelah sampai di rumah tuan."

Roxy tersenyum kecut. "Sebaiknya kamu lakukan sekarang, tidak baik menunda-nunda."

Supri terdiam sesaat."Jadi saya boleh ijin menunaikannya sekarang tuan."

"Heemm...."

"Terima kasih tuan." Ucap Supri tetap melaju.

"Kenapa kamu tidak putar balik?" Tanya Roxy karena Supri tetap melajukan mobil.

"Saya akan cari masjid di depan."

"Putar balik saja. Tadi kita melewati masjid yang kemarin. Di depan belum tentu ada masjid lagi."

"Baik tuan." Jawab Supri patuh tanpa merasa curiga, Supri hanya tak ingin membuat tuannya marah dan kehilangan pekerjaan seperti sebelumnya. Jadi, Supri memilih jalan aman dengan menurut tanpa membantah.

Supri memarkirkan mobil Alphard hitam itu di halaman masjid. Lalu ijin memasuki masjid. Sedangkan Roxy dan Veloz tetap tinggal di dalam.

Roxy mengedarkan pandangan matanya di setiap sudut. Halaman masjid terlihat sepi karena para jamaah sudah mulai menunaikan sholat. Roxy terus mencari si wanita yang membuatnya jantungan. Roxy hanya ingin memastikan saja. Karena itu ia terus mencari kesempatan untuk bisa melihat wanita dengan penutup kepala.

Roxy keluar dari mobil. Dari dalam masjid tampak wanita berjilbab yang berhasil membuat Roxy jantungan itu sedang memakai sepatunya. Gegas Roxy mendekat, jantungnya masih terus berdetak semakin kencang seiring jarak yang semakin tipis.

Karena tak melihat ke depan dan membenahi sepatunya sambil berjalan, wanita itu menubruk tubuh Roxy. Wanita itu terkejut dan hampir jatuh. Tangan Roxy reflek melingkar di pinggang si gadis. Hingga buah dada si gadis menempel di tubuh Roxy.

"Empuk sekali, apa ini, rasanya sangat lembut dan nyaman." Gumam Roxy dalam hati.

"Maaf..." Ucap gadis itu menjauhkan tubuhnya dari Roxy dengan mendorong lengan Roxy.

"Maaf, aku tidak melihat dengan benar."ucap wanita itu lagi dengan wajah yang gugup dan canggung."Terima kasih aku tidak jadi jatuh."

"MMM.. tidak apa." Jawab Roxy datar.

Wanita berjilbab hitam itu berjalan melewati Roxy. Tangan Roxy menahan lengannya.

"Tunggu."

Wanita itu menoleh dan menarik tangannya dari cengkeraman Roxy. Namun, tangan Roxy yang lain memeluk tubuhnya.

"Apa-apaan kamu ini!" Pekik sang gadis mendorong kuat-kuat tubuh Roxy dan langsung pergi melewati Roxy setelah mengatakan itu semua dan menendang betis Roxy. Pandangan mata Roxy terus mengikuti langkah kaki si wanita dari tempat nya berdiri tak dia rasakan sakit di betis karena tendangan gadis itu.

"Tuan, apa yang terjadi?" Veloz membuyarkan pandangan Roxy dari wanita itu.

"Tidak ada. Aku hanya menubruk seseorang."

"Perlukah saya bereskan?" Tanya Veloz ikut memandang ke arah yang sama.

"Tidak perlu, ayo kembali."

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Carlina Carlina

Carlina Carlina

kok bisa gitu sih rox🤔🤔😂😂😂

2024-10-03

0

JandaQueen

JandaQueen

wah mendadak ustadz dia...

2024-03-03

0

。.。:∞♡*♥

。.。:∞♡*♥

aneh banget pikirnya nih bos 🤭

2023-10-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 Bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 Bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66 • dua satu plus plus •
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81 - Semi
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 Bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 11 6
117 bab 117 • bagian akhir •
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
Bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
Bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66 • dua satu plus plus •
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81 - Semi
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
Bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 11 6
117
bab 117 • bagian akhir •

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!