bab 10

Alfa memang pergi meninggalkan rumah Agya. Namun ia tak kembali ke kontrakan Ayla. Alfa lebih memilih pulang ke rumah ibunya malam itu.

"Alfa?"

Alfa memasuki rumah setelah mencium tangan sang ibu.

"Uwais sama Ayla mana?" Tanya ibu celingukan di belakang Alfa.

"Aku cuma sendiri buk." sembari duduk di dekat pintu.

"Loh, kenapa?" Tanya ibu menutup pintu depan.

"Aku tidur sini ya buk."

"Kamu baru pulang kerja?" Tanya ibuk lagi duduk di sebrang anaknya."jam segini?"

Alfa bergeming.

"Kamu nggak lagi bertengkar dengan istrimu kan?" Selidik sang ibu.

Alfa mendesssaahh pelan.

"Jadi kalian bertengkar? Kenapa?"

"Itu buk, masalah nafkah."

"Astaghfirullah, apa Ayla mempermasalahkan uang tambahan buat ibuk?"

"Ya gitu deh, malas aku mbahasnya buk. Capek, ngantuk. Tidur dulu ya." Seraya beranjak dari duduknya dan berjalan ke kamar.

"Keterlaluan sekali Ayla, masak perkara uang lima ratus ribu saja sampai ribut. Apa dia memang sepelit itu?" Geram ibu gemas."Besok biar kutemui dia."

***

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikum salam." Sahut Ayla seraya menyibak gorden jendela dekat pintu utama untuk melihat siapa tamu nya pagi ini.

Ayla terkejut, dan buru-buru membuka pintu rumah. Bu Ignis tampak berdiri di depan pintu dengan wajah di tekuk-tekuk. Ayla buru-buru mencium tangan mertuanya itu meski Ibu tampak enggan dan langsung mencleos masuk ke dalam lalu duduk di sofa dekat pintu.

"Ibuk datang kok nggak bilang-bilang. Ayla bikinkan minum dulu ya."

"Nggak usah repot-repot, Ay. Ibuk nggak lama." Sela Bu Ignis sembari membuka tas bahu dan mengeluarkan lembaran uang merah lalu meletakan dengan kasar di atas meja tamu."Ini!"

Ayla tampak memandang bingung, ibu dan uang di atas meja.

"Uang apa ini buk?"

"Kamu ini keterlaluan ya Ay, perkara uang 500ribu saja sampai ribut sama Alfa. Sampai dia pulang ke rumah ibu semalam. Kamu pakai buat apa sih nafkah dari Alfa sampai kurang dan ributkan uang buat ibuk?"

Ayla terbengong, tak tau harus berkata apa. Entah drama apa yang suaminya mainkan pada ibunya sampai sang mertua memaki dirinya seperti ini.

"Kamu itu jadi istri harus pandai mengatur uang, juga harus tau, Alfa itu anak sulung ibuk. Ibuk janda dan masih ada Feri yang sekolah. Kalau bukan dari Alfa dari mana ibuk bisa sekolahkan adik satu-satunya itu? Kamu jangan egois Ayla."

Ayla memilih diam, biarkan saja sang mertua berbicara sampai puas dan selesai. Barulah ia akan menjelaskan duduk permasalahannya belakangan. Kenapa dan juga kecurigaan nya pada Alfa yang mungkin memiliki hubungan lebih dengan sahabatnya Agya.

Setelah serangkaian kalimat yang tak mengenakan keluar dari mulut sang mertua, dan Ayla lihat, wanita tua itu sudah sedikit berkurang emosinya yang sempat terluapkan. Kini saatnya Ayla membuka suara.

"Ibuk sudah selesai? Biar Ayla jelaskan ya buk, apa yang sebenarnya terjadi. Terserah ibuk mau percaya padaku atau mas Alfa." Ucap Ayla mencoba tenang."pertama, sejak kapan mas Alfa nginap di rumah ibuk?"

"Apa maksudmu? Ya dari semalam lah, karena itu ibuk tau dari Alfa kalau kamu mempermasalahkan perkara uang 500ribu itu." Tukas Bu Ignis masih dengan wajah ketus beremosi.

"Mas Alfa sudah pergi dari rumah sejak empat hari yang lalu buk."

"Apa?" Bu Ignis terkejut."Jangan ngibul kamu,Ayla."

"Demi Alloh buk. Ibuk boleh tanya sama Uwais. Dia anak kecil nggak akan ada pikiran untuk berbohong. Pikirannya masih polos dan suci." Jawab Ayla tenang dan halus, walau bagaimanapun, Bu Ignis adalah orang tua yang patut ia hormati. Karena Ibu suaminya, adalah ibu Ayla juga. Orang yang harus dia hormati dan hargai.

"Dan, Ayla tidak pernah mempermasalahkan berapapun nafkah yang mas Alfa berikan buk. Ayla juga iklas jika itu untuk ibuk ataupun buat Feri." Tegas Ayla lagi.

Ayla menarik nafas dalam, rasa sesak kembali menyusup di dadanya mengingat sikap Alfa padanya kala itu. Dan betapa remeh pandangan Alfa padanya, tanpa berkaca berapa nominal uang nafkah yang di beri.

"Ibuk mungkin tak akan percaya jika selama ini mas Alfa hanya memberi Ayla 800ribu untuk sebulan, termasuk tagihan listrik dan kontrakan."

"Apa?" Mata Bu ignis melebar tak percaya. "Nggak mungkin! Gaji Alfa saja 3juta. Nggak mungkin dia cuma kasih kamu 800ribu."

"Itulah kenyataannya, buk. Ayla bahkan baru tau jika gaji mas Alfa 3juta waktu itu. Ayla hanya mempertanyakan, dan mas Alfa marah. Lalu pergi. Entah menginap di mana dia jika tak ada di rumah ibuk."

Dada Bu Ignis naik turun, tangannya bahkan berubah pucat karena menggengam terlalu kuat menahan emosinya.

"Kamu jangan memfitnah anak saya, Ayla."

"Jika ibu tidak percaya juga tidak apa-apa. Saya harus berangkat bekerja buk." Ayla menggeser uang yang ibu letakan di atas meja ke arah mertuanya."Uang ini, ibuk bawa saja. Untuk kebutuhan ibuk dan Feri. Jika masih kurang, Ayla masih punya sisa gaji Ayla kemarin."

***

"Apa keluhan mu, Roxy?"

"Terapi macam apa yang kau berikan padaku, hah?" Roxy menarik kerah leher dokter Raize dengan penuh emosi."Kenapa sedikitpun tak berimbas padaku?"

Wajah Raize bahkan terkesan datar.

"Aku berpikir, mungkin saja kamu lebih tertarik pada pria."

Roxy sangat geram mendengar ucapan dokter sekaligus sepupunya itu.

"Yeaahh, sepertinya aku tertarik padamu, sepupu." Roxy meraih dagu Raize sedangkan Raize tersenyum geli karena sikap Roxy seperti akan menciumnya saja.

"Hei, kau mau kakek salah paham pada kita? Lakukan saja biar kita di kubur hidup-hidup."

Roxy berdecih sembari melepas kasar sepupunya itu.

"Bukankah kamu sedang mendekati seorang wanita sekarang?"

"Heemm...." Roxy membuang mukanya kesamping."Menggelikan sekali, dia bahkan berdiri hanya dengan melihat wajahnya." Sembari menunjuk juniornya dengan malas.

Raize tergelak hingga memegangi perutnya. Ia tau bahkan banyak wanita seksi yang menari dan merayu Roxy tak berhasil membuat benda itu bergerak, tapi hanya melihat wajah saja bisa langsung berdiri. sungguh lelucon yang menggelitik.

"Itu arti nya kau mungkin di kutuk." Tertawa semakin keras dan lebar."Apa yang sudah kau lakukan di masa lalu?"

"Sialan!" Roxy menendang kaki Raize sedangkan pria itu memiringkan tubuhnya menghindar hingga Roxy hanya dapat menendang udara. Tak puas, Roxy memanjangkan kaki nya yang satu lagi hingga mengenai bagian tubuh lain Raize.

"Sialan kau, Roxy, ngajak gelut rupanya." Raize mengambil bantal sofa dan melemparkannya ke arah Roxy.

Mereka saling melempar seperti dua bocah yang sedang bertengkar. Hingga salah satu bantal Roxy mengenai Guci mahal milik sang kakek dan pecah berjamuran di lantai.

"Apa-apaan ini?" Suara lantang pria berusia 78 tahun, membuat permainan lempar Bantal dua pria dewasa itu terhenti.

"Siapa pelakunya?" Kakek Yaris menunjuk guci mahal nya yang sudah berubah menjadi serpihan.

"Dia!"

"Dia!"

Baik Raize maupun Roxy saling tunjuk.

Kakek Yaris tertawa kecil.

"Sepertinya sudah lama kakek tidak mendisiplinkan kalian! Bocah tua nakal!"

Raize dan Roxy bergidig ngeri membayangkan hukuman apa yang akan mereka terima.

Terpopuler

Comments

Carlina Carlina

Carlina Carlina

ha ha haaaa 😅😅😂😂😂😂😂🤣🤣🤣

2024-10-09

0

Anye

Anye

koq nama² org di dlm cerita ini semua merk mobil😁

2024-01-18

0

Anye

Anye

koq nama² org di dlm cerita ini semua merk mobil😁

2024-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 Bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 Bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66 • dua satu plus plus •
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81 - Semi
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 Bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 11 6
117 bab 117 • bagian akhir •
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
Bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
Bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66 • dua satu plus plus •
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81 - Semi
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
Bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 11 6
117
bab 117 • bagian akhir •

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!