Ternyata Ibuku Selingkuhan Suamiku

Ternyata Ibuku Selingkuhan Suamiku

Awal Perselingkuhan

Ida meminta kepada anaknya Meysa untuk tetap tinggal di rumah mereka setelah menikah dengan Yuda. Karena Ida tak ingin hidup sendirian saja.

"Meysa-Yuda, Ibu minta kalian tetap tinggal di sini ya. Karena ibu nggak mau kesepian seorang diri," ucap Ida seraya menatap memohon kearah Meysa dan Yuda.

"Bagaimana, Mas Yuda? apakah kamu bersedia tetap tinggal di sini?" tanya Meysa meminta persetujuan.

"Iya sudah, nggak apa-apa. Lagi pula memang kasihan juga jika ibumu tinggal sendirian," Yuda menyetujui kemauan ibu mertuanya dan istrinya.

Hingga saat itu keduanya tinggal di rumah Ida. Akan tetapi Meysa yang memang wanita karier tetap saja bekerja karena memang ia tidak bisa meninggalkan perusahaan almarhum ayahnya.

Meysa sebenarnya masih sangat muda karena ia baru berumur dua puluh lima tahun, tapi ia harus menggantikan posisi almarhum ayahnya sejak ayahnya meninggal satu tahun yang lalu.

Sementara Yuda lebih tua selisih tiga tahun dengan Meysa yakni dua puluh delapan tahun.

Yuda bekerja di sebuah perusahaan tetapi ia hanya sebagai staf biasa. Keberuntungan sedang berpihak pada Yuda, karena pada saat ia mewakili kantornya untuk menawarkan kerjasama di perusahaan Meysa, ia pun langsung di sukai oleh Meysa walaupun ia hanya pegawai biasa.

Sore menjelang, keduanya telah pulang dari kerja dan membawa suatu kejutan untuk Bu Ida.

"Happy birthday to you happy birthday to you happy birthday happy birthday happy birthday to you,"

"Ibu, selamat ulang tahun ya. Panjang umur murah rezeki selalu. Intinya soa yang terbaik untuk ibu."

Meysa memberikan kejutan berupa kue ulang tahun dan beberapa kado untuk hadiah ulang tahun ibunya yang ke empat puluh dua tahun.

Sejenak ibunya meniup lilin dan ia merasa terharu dengan kejutan yang diberikan oleh anak dan menantunya.

"Ternyata ibunya Meysa masih sangat muda, pantas saja wajahnya awet muda. Kenapa juga ibu tidak menikah lagi ya? padahal kan masih muda begini," Yuda tak sadar di dalam hatinya diam-diam telah mengagumi ibu mertuanya sendiri.

Malam menjelang, waktunya untuk semua orang istirahat. Tetapi tidak bagi Bu Ida, ia gelisah sekali. Apa lagi di saat ia sedang gelisah, tak sengaja ia mendengar suara khas dia insan yang sedang melakukan ritual penyatuan tubuh di kamar sebelah yakni kamar anaknya.

Bu Ida melangkah keluar dari kamarnya, dan ia pun melangkah tepat di depan pintu kamar anaknya yang kebetulan terbuka sedikit.

Entah kenapa ia ingin melihat aktifitas yang sedang dilakukan anak dan menantunya. Setelah itu ia kembali ke dalam kamarnya sendiri.

"Sialan, kenapa pula aku kok melihat mereka sedang melakukan penyatuan tubuh? heran juga kenapa pula Meysa tak menutup pintu kamarnya? Ih..Meysa-Yuda, kenapa juga kalian tak bisa mengerem bunyi mulut kalian itu! tahu begini sebelum mereka tinggal di sini, aku buat kamar mereka supaya kedap suara," batin Bu Ida uring-uringan setelah melihat akan hal itu.

"Astaga, aku tak bisa tidur seperti ini. Gara-gara melihat itu."

Bu Ida mencoba untuk memejamkan matanya, tetapi ia tak bisa tidur. Pikirkan ia traveling membayangkan dirinya yang sedang bercinta dengan Yuda.

Karena rasa resah gelisahnya itu, beberapa menit kemudian ia memutuskan untuk ke dapur untuk sejenak membuat mie instan karena kebetulan ia meras lapar. Ia tak mau mengganggu waktu tidur asisten rumah tangganya, hingga ia ke dapur sendiri.

Pada saat ia di dapur, Yuda pun melangkah ke dapur hanya dengan mengenakan celana boxernya saja tanpa memakai baju. Ia pikir malam hari takkan ada orang yang melihatnya hanya memakai boxer saja.

Ia ingin minum tetapi air di kamar habis hingga ia memutuskan ke dapur tanpa membangunkan istrinya.

"Ibu, kok malam-malam ada di dapur?" sapa Yuda sudah kepalanh tanggung ibu mertuanya melihatnya.

"Iya, Yuda. Kamu juga, ada apa ke dapur? apa lapar juga? mau ibu buatkan mie sekalian? mana Meysa kok tidak ikut ke dapur?" serentetan pertanyaan keluar dari mulut Bu Ida.

"Meysa tidur, Bu."

"Hem, pasti kecapaian ya dengan pertempuran tadi? Yuda, seharusnya kalau kamu tidur jangan lupa pintu di kunci, jangan seperti tadi terbuka lebar dan apa lagi suara kalian itu keras sekali hingga terdengar dari kamar ibu," tegur Bu Ida tanpa ada rasa sungkan.

"Astaga, jadi ibu ..

"Ya, ibu melihat semuanya. Gara-gara kalian ibu jadi tak bisa tidur seperti ini," ucapnya jujur.

Yuda duduk di hadapan ibu mertuanya, matanya tak sengaja melihat ke arah dua benda kenyal yang ada di dada Bu Ida yang sedikit terlihat. Dan juga sesekali matanya melihat ke arah pahanya yang terlihat karena Bu Ida mengenakan baju tidur hanya se batas atas lutut.

"Kenapa Yuda, kenapa kamu menatap ibu seperti itu?" tanya Bu Ida mulai merasakan tatapan nakal Yuda.

"Nggak kok, Bu."

Yuda bangkit dari duduknya, dan terlihat sekali sesuatu di balik celana boxernya yang begitu menonjol. Entah setan dari mana, Bu Ida menghampiri Yuda.

"Yuda, ternyata kamu belum pintar dalam bercinta ya? tadi ibu melihat gayamu itu itu saja. Mau nggak ibu ajarin, pastinya ibu lebih berbakat dari pada kamu dan Meysa."

"Yuk ikut ibu, biar ibu tunjukkan gaya yang hot dan berbagai macam gaya supaya kamu pintar membuat Meysa mencapai puncak."

Yuda hanya diam saja bagaik kerbau di cucuk hidungnya pada saat Bu Ida menggandeng tangannya mengajaknya ke kamar tamu. Dan terjadilah apa yang seharusnya tidak terjadi antara ibu mertua dengan menantunya.

Pergulatan hebat terjadi diantara keduanya di kamar tamu tersebut tanpa ada yang tahu. Bahkan Yuda sangat puas dan sangat menikmatinya, begitu pula dengan Bu Ida yang memang sudah lama tak merasakan hal itu.

"Yuda, terima kasih ya. Kamu telah memberikan apa yang selama ini rusak ibu dapatkan sejak suami ibu meninggal," ucapnya seraya mengusap benda tumpul milik Yuda."

"Sama-sama, Bu. Ibu juga begitu lihai ternyata ibu pintar juga ya bermain di ranjang. Kenapa ibu tidak menikah lagi saja jika ibu masih normal dan kerap menginginkan hal ini?" tanya Yuda dengan beraninya.

"Hem, nggak lah. Entah kenapa ibu tidak ingin menikah lagi. Ya sudah kamu cepat kembali ke kamarmu sana, ibu khawatir Meysa bangun dan mencari dirimu," perintah Bu Ida.

Saat itu juga Yuda pun keluar dari kamar tamu secara mengendap-endap, setelah beberapa detik barulah Bu Ida keluar dari kamar tamu itu.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihatnya, yakni si bibi yang kebetulan terbangun.

"Astaghfirullah aladzim, apa aku nggak salah lihat ya? untuk apa Nyonya Ida dan Den Yuda di kamar tamu?" Bibi berkali-kali mengucek matanya dan mencubit lengannya sendiri.

Terpopuler

Comments

Aulia Regina Putri1301

Aulia Regina Putri1301

wduhh

2023-02-19

1

Siti Maryam

Siti Maryam

keren ni

2023-02-09

1

Kam_🍃

Kam_🍃

Wah, ini cerita yg lagi viral itu bukan Thor 🙁

2022-12-30

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 60 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!