#MDS 16#

Satu Minggu kemudian.

Malam itu Sumirah tengah menyiapkan makan malam untuk suami dan kedua anaknya ketika tiba-tiba terdengar suara seseorang mengetuk pintu depan rumahnya.

"Siapa yang bertamu malam-malam begini?" gumamnya.

Sumirah beranjak dari ruang makan lalu bergegas membuka pintu. Alangkah terkejutnya saat melihat siapa tamunya malam itu. Wiguna dan kedua anak buahnya. Ia semakin heran lantaran ketiga pria itu semuanya mengenakan pakaian batik.

"Mau apa kalian ke sini? Kami sedang berusaha mengumpulkan uang untuk membayar cicilan hutang kami," ucap Sumirah.

"Apa kami tidak dipersilahkan masuk ke dalam?" tanya Wiguna seraya menerobos masuk ke dalam ruang tamu.

Tidak berselang lama Darman keluar dari dalam kamarnya. Ia pun tak kalah kaget mendapati Wiguna yang tiba-tiba saja berada di dalam ruang tamu rumahnya.

"Wi-Wi-guna?"

"Lihat dirimu, jika tanpa uang pinjaman dariku, pasti saat ini kamu masih terbaring di atas tempat tidur atau kamu mungkin tidak akan pernah bisa berjalan lagi sampai kapanpun."

"Ya, aku sadar, aku memang berhutang padamu. Tapi kamu jangan khawatir, aku pasti akan membayar hutangku sampai lunas. Tunggu sebentar."

Darman masuk kembali ke dalam kamarnya. Tidak berselang lama dia kembali dengan membawa sejumlah uang yang kemudian disodorkannya pada Wiguna.

"Apa ini? Kamu mau main-main dengan saya? Hutangmu 60 juta, belum termasuk bunga nya. Kenapa kamu memberiku uang recehan begini?"

Wiguna membuang begitu saja lembaran-lembaran uang itu hingga membuatnya berceceran di atas lantai.

"Kamu jangan menghina begitu. Bagaimana pun itu juga uang. Kami sudah payah mengumpulkannya dengan bekerja serabutan," ucap Sumirah.

Sementara itu Sekar terlihat kebingungan di dalam kamarnya. Ia begitu takut dengan kedatangan rentenir itu, Apalagi pria itu sempat menunjukkan rasa ketertarikannya padanya saat mereka bertemu di rumah Wiguna seminggu yang lalu.

"Bagaimana kalau pria itu datang ke sini untuk memaksaku menikah dengannya?" gumamnya.

Sekar tersentak kaget saat tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya.

"Ini Gendhis, Mbak," ucapnya setengah berbisik.

"Masuk."

Tidak lama kemudian pintu terbuka.

"Bagaimana ini, Ndhis? Mbak takut," ucapnya.

"Aku dengar pembicaraan Mbok, bapak dan pak Wiguna di depan, pak Wiguna ingin melamar Mbak Sekar," ucap Gendhis.

"Tidak! Aku tidak mau menikah dengan bandoot tua itu!"

"Tapi, Mbak. Bapak belum punya uang untuk membayar hutang pak Wiguna. Bagaimana kalau mereka mengambil kebun bapak?"

"Jadi, aku yang harus menebus hutang itu dengan mengorbankan masa depanku? Tidak! Aku tidak akan menghancurkan diriku sendiri!"

Sekar tampak berpikir keras sebelum akhirnya memutuskan apa yang harus dilakukannya.

"Aku akan pergi dari rumah ini."

"Mbak Sekar mau pergi kemana malam-malam begini?" tanya Gendhis.

"Kemana saja, asalkan aku bisa lepas dari pak Wiguna."

"Ya Allah, Mbak. Jangan nekat. Di luar sana tidak aman untuk perempuan."

"Aku tidak rela mengorbankan masa depanku dengan menjadi istri pria yang sama sekali tidak aku cintai!" tegas Sekar.

Ia mulai mengeluarkan baju-baju miliknya dari dalam lemari lalu memasukkannya ke dalam tas.

"Jangan pergi, Mbak. Nanti mbok dan Bapak sedih."

"Gendhis, mbak pergi untuk menyelamatkan masa depan mbak. Kamu jaga mbok dan bapak baik-baik."

Setelah menutup resleting tasnya, Sekar pun lantas mengambil lampu senter dari dalam laci meja di kamarnya.

"Mbak pamit dulu, jaga mbok dan bapak baik-baik. Semoga kita dipertemukan kembali dalam keadaan yang lebih baik."

Sekar lalu merengkuh tubuh Gendhis ke dalam pelukannya.

"Mbak Sekar … Mbak! Mbak!" pekik Gendhis. Namun tekad Sekar sudah bulat. Dia memilih meninggalkan rumahnya daripada harus menikah dengan Wiguna.

Gendhis hanya bisa duduk mematung saat kakak perempuannya itu mulai membuka jendela kamarnya lalu melompat keluar.

Sekar benar-benar sudah pergi …

Bersambung …

Hai, pembaca setia, jangan lupa beri dukungannya ya. Beri like, komentar positif, fav, dan hadiah. Sekecil apapun dukungan kalian akan sangat berarti bagi Author. 🥰🥰🥰

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!