Deal

...|l'amore domina senza regole.|...

...(Cinta mengatur tanpa peraturan)...

...^^^...

"Bagaimana kau bisa memintaku untuk membantu wanita-gila semacam itu?"

Alwar menghela kecil, fokusnya teralih pada jalanan yang masih sepi. “Memang se-'gila' apa dia?"

"Bahkan dia belum bisa melupakan mantannya."

"Justru itu tantangan yang harus kau jalani.“

"Damn."

Setelah mengobrol kecil dengan Zaneta, Diero memang meminta waktu untuk keluar sebentar. 'Mendinginkan kepala' di mobil Alwar, sembari merundingkan langkah apa yang selanjutnya mereka lakukan.

Tak ingin menampik, bahwa ia memang butuh uang. Namun, bukan semacam ‘ini' tantangan yang harus ia penuhi.

"Dia sudah men ...."

"Men... apa?" Alwar menoleh antusias. Memilih menunda meminum kopinya demi kelanjutan ucapan yang akan dilontarkan pria itu.

Tangan Diero mengibas ringan di udara. "Lupakan." Bagaimana bisa ia menceritakan dengan mudah apa yang baru saja menimpanya semalam? Itu bukanlah keberuntungan, lebih tepatnya malapetaka ataupun kutukan seumur hidup.

Ciuman dari seorang ‘j******g-gila' tak akan pernah ia anggap sebagai berkat-begitulah anggapannya.

"Aku tak yakin dia bisa memberi bayaran sesuai dengan yang ku minta."

Kali ini, Alwar benar-benar ingin menunjukkan bakat terpendamnya selama dua-puluh-delapan-tahun, mengumpat dalam bahasa Rusia.

Seharusnya Diero tahu bahwa ia dan Lindka mengorbankan jam makan siang mereka demi hal ini.

"Kau tak tahu berhadapan dengan siapa? Zaneta. Zaneta Romero. Ayahnya punya beberapa ressort mewah di Italia, dan dia adalah penulis novel, Bung. Bestseller. Buku trilogi-nya laku keras kurang dari dua tahun. Dan salah satu judul yang difilmkan itu kalau tidak salah... Bed... ah! Rocking bed," terang Alwar antusias.

"Hell ...." Diero melirik norak. “Judul macam apa itu? p******o sekali."

"Otakmu saja yang p****o. Dan lagi, film itu dimainkan oleh aktor terkenal. Die ... Die..."

"Diero La Martin...," potong Diero jengah.

"Sudahlah, tolong aku untuk membantunya kali ini."

Diero melemparkan pandangan ke jendela luar.

"Kau butuh uang juga ‘kan? Aku juga butuh bantuanmu untuk mengobati rasa sedihnya. Aku tak tega melihatnya terus mabuk-mabukan tak jelas, membagi kesedihan berturut-turut pada kami, dan itu selalu terjadi berulang kali. Terlebih lagi aku berhutang budi padanya, karena dia lah aku bisa mengenal Lindka."

Melihat Diero masih tak mengacuhkannya, Alwar kembali menambahkan, "Die, kau bilang kau ingin menjadi aktor, kan? Di sini lah kau menunjukkan skill-mu. Jika di teater kau hanya 'menipu' belasan penonton, nanti kau akan 'menipu' ratusan ... atau mungkin ribuan hadirin undangan."

Kembali Alwar menyambungkan. "Tentu saja penghargaan yang kau dapat lebih berharga dari sekedar medali biasa, uang tunai. Uang yang berkali-kali lipat kau dapatkan daripada sepuluh kali bekerja paruh waktu di teater." Alwar mulai berapi-api. “Uang itu nanti, ku sarankan untuk jangan kau foya-foyakan. Tabunglah dengan baik, karena kau butuh dana pernikahan bersama Nidia, bukan? Pergunakan kesempatan ini sebaik mungkin."

Benar juga. Setelah ia berpikir agak lama, Diero kembali berperang pada diri sendiri.

Di sini ia mempunyai tujuan yang tak kalah pentingnya. Gengsi harus ia runtuhkan, demi impian yang harus ia rangkai. Ada wanita yang sedang ia prioritaskan di sisi lain, itu berarti ia....

Merasa lawan bicaranya mulai terdiam, Alwar tersenyum kecil. Masih ada waktu belasan menit tersisa untuk makan siangnya bersama Lindka. "Jadi... bagaimana?"

***

Choco volcano pada piring Zaneta sudah habis, begitu pula kudapan ketiga teman se-mejanya.

Sepertinya suasana yang terjadi kali ini tidaklah se-'kelam' yang tadi. Sekarang ... agak cerah, mungkin.

"Sebelumnya aku ingin bertanya, apa kau sedang menjalin hubungan ‘khusus'? Aku hanya tak mau terjadi hal yang merugikan nama baikku di kemudian hari."

Belum saja Diero menarik napas, Alwar langsung memotong secepat kilat. "Diero baru saja putus dengan pacarnya. Jadi, tak masalah."

****! Diero memendam rasa geramnya beberapa detik. Alwar benar-benar kurang ajar kali ini baginya. Namun ... ya, uang memang bisa menutup mulut siapa saja.

Zaneta menyibukkan diri pada selembar kertas, ada sesuatu yang sedang ia hitung-hitung di sana. Bahkan Lindka pun juga tak bisa memastikan dengan jelas apa yang sahabatnya itu lakukan.

Sepasang kekasih itu hanya bisa berkomunikasi lewat isyarat mata.

"Sediakan 300 tamu undangan untuk nanti.“

Zaneta meletakkan bolpoin tumpulnya di atas kertas.

"Aku tak punya kenalan sebanyak itu.“

"Ck." Zaneta berhela. "Kalau begitu 150. Usahakan mereka memakai pakaian terbaik."

Dua pria itu saling memberi lirikan beberapa detik, kemudian Diero mengangguk mantap. Baiklah, seratus-lima-puluh sepertinya tidaklah sulit. Teman-teman klub teater bisa membantunya nanti. “Okay, deal." Untuk pertama kali, ia menjabat ujung bolpoin yang baru saja diulurkan Zaneta.

Sungguh, bentuk 'kontak fisik' yang aneh sekali ia rasa.

Terus saja begitu, menganggap seolah klien-nya ini memiliki penyakit menular yang pantang sekali disentuh.

Tanpa mereka ketahui, ada dua orang lain yang mensyukuri perjanjian itu. Jam makan Alwar dan Lindka tak tercuri habis rupanya.

Sekilas Zaneta melirik arlojinya, kemudian mengemasi clutch. "Baguslah, kalau begitu ikut aku sekarang." Kenapa dia baru ingat ada janji, ck.

"Mau ke mana?" tanya Diero ragu-ragu.

"Rumah sakit, menemui papaku.“

"Tapi... aku..." Mendadak kosakatanya habis begitu saja. Sial. Bahkan Diero belum mengemasi diri untuk apa pun itu, tetapi sekarang...

"Pakaian mu akan ku belikan, pakaian dalam mu juga," ucap Zaneta kurang ajar.

"Bfft-" Alwar dan Lindka serentak me nahan tawa, mem biar kan Diero mem beri kan tatapan 'mematikan' itu secara ber gantian pada mereka.

"Brengsek!" Baru kali ini urat malu nya di paksa putus begitu saja, dan lagi ... harga diri nya benar-benar tumpah detik itu juga.

Bersambung ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!