Kekuatan Cinta Cyra
Cyra dan Celia terlihat terburu-buru masuk ke kelas mereka saat jam kuliah perdana itu sudah di mulai.
Kedua saudara sepupu ini memilih Amerika sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di salah satu kampus terkenal di Amerika yaitu Stanford University.
Dua saudara sepupu ini menjadi bullyan saat keduanya mengambil bangku kosong untuk ditempati keduanya.
"Wah! Ada dua gadis kampung yang sedang nyasar di kampus kita." Ujar Sean sambil melempar Cyra dengan kertas tissue.
"Lihatlah pakaian yang mereka kenakan seperti film Amerika jaman dulu." Timpal Ryan.
Kelas seketika heboh dengan banyolan pemuda tampan yang memiliki harta berlimpah dari kedua orangtua mereka.
Cyra dan Celia sengaja mengenakan rok daripada celana jins ketat. Ayah mereka yang tidak memperbolehkan mereka menggunakan busana ketat. Itulah sebabnya mereka berpenampilan anggun dan elegan di hari pertama mereka masuk kuliah.
Belum lagi perkataan yang lain ikut menimpali yang tidak kalah menyakitkan namun Cyra dan Celia tetap diam dan fokus pada pelajaran mata kuliah pertama mereka pagi itu.
Cyra dan Celia tidak memperdulikan perkataan yang menyakitkan hati mereka dari beberapa pemuda yang duduk tepat di belakang mereka.
Dosen yang sedang mengajar mengetahui Cyra dan Celia datang terlambat lalu menghukum keduanya dengan mengajukan pertanyaan pertama pada Cyra.
Namun sebelum menanyakan dua gadis itu, profesor Richard mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pembahasan kuliah mereka pagi itu pada Sean dan Ryan.
"Sean! apakah kamu bisa sebutkan pandangan-pandangan dalam filsafat ilmu?"
Sean terlihat berpikir keras untuk menjawabnya namun ia tidak bisa menjawabnya.
Pertanyaan yang lainnya di tanyakan kepada Ryan dan pemuda tampan itu tetep tidak bisa menjawabnya.
Pertanyaan yang sama dialihkan kepada Cyra dan Celia.
"Hei, kalian yang terlambat!"
Profesor. Richard menunjuk ke arah Cyra.
"Saya ..?"
Cyra menunjukkan jarinya ke dirinya sendiri.
"Iya, kamu dulu yang harus menjawab pertanyaan saya. Hari ini kita belajar mata kuliah tentang ilmu filsafat. Sebutkan pandangan-pandangan dalam filsafat!
"Pandangan-pandangan dalam filsafat mencakup, idealisme, rasionalisme, empirisme, kritisme dan konstruktivisme."
Jawab Cyra dengan lugas.
"Siapa namamu..?"
"Cyra!"
"Dari mana asalmu?"
"Yunani."
Sekarang giliran Celia yang akan diajukan pertanyaan oleh Profesor Richard.
"Sekarang giliran mu. Siapa namamu?"
"Celia."
"Dari mana asalmu?"
"Casablanca."
"Dalam pandangan filsafat terdapat pandangan idealisme. Apakah kamu tahu apa itu idealisme dalam filsafat?"
"Istilah ‘Idealisme” ini dikemukakan oleh Plato sekitar 2400 tahun yang lalu. Grameds pasti kita sudah mengetahui jika Plato memiliki pemikiran bahwa realitas yang paling fundamental dan realitas yang tampak oleh indera manusia adalah ide.
Penekanan dalam pandangan ini idealis alam yang mana bersifat spiritual.
Orang-orang yang mengikuti pandangan ini cenderung menghormati kebudayaan dan tradisi, sebab mereka memiliki pandangan bahwa nilai-nilai kehidupan tersebut mempunyai tingkat yang lebih dari sekadar ilmu kelompok individu."
Ujar Celia tegas membuat para pemuda tampan itu seketika terhenyak. Celia yang merupakan putri dari Calista dan pangeran Fatih ini menuruni kejeniusan dari sang ibu.
Celia meletakkan tangannya pada tangan Cyra sambil mengulum senyum kemenangan mereka di babak awal perkuliahan untuk membungkam mulut besar beberapa pemuda tampan di belakang mereka.
"Sial! Aku kira dua gadis kampungan ini memiliki otak idiot ternyata mereka berdua mulai unjuk gigi di hari pertama kuliah ini."
Batin Sean yang merasa disentil diam oleh dua gadis cantik yang duduk di depannya.
Mata kuliah pertama itu berakhir dengan baik dan kelas pun dibubarkan oleh dosen.
Cyra dan Celia berjalan menuju loker mereka untuk menyimpan barang bawaan mereka.
Keduanya di hadang oleh Sean dan Ryan yang merasa dua gadis ini menantang mereka.
"Hei gadis kampung! Apakah sebegitu jenius kah kalian hingga harus menjawab pertanyaan dosen untuk mempermalukan kami, hah?" Bentak Sean pada keduanya.
"Terus kamu mau apa?" Tanya Cyra tidak mengerti.
"Sekalipun kalian mengetahuinya, lebih baik bersikap pura-pura tidak tahu." Timpal Ryan.
"Apa urusanmu dengan jawaban kami tadi. Lagi pula kami ke sini untuk kuliah bukan untuk ditindas oleh kalian, mengerti!"
Bentak Cyra dengan menatap tajam wajah Sean.
"Ayo kita pergi dari sini Celia!"
Cyra menarik tangan Celia yang masih terlihat gugup.
"Hei kauuu..!"
Panggil Sean yang masih belum puas menghardik Cyra yang terlihat lebih berani daripada Celia.
Kedua gadis ini berjalan cuek tanpa mempedulikan teriakan Sean.
Cyra yang mengetahui kalau Sean dan Ryan mengejar mereka saat ini. Ia yang melihat bola basket yang di mainkan oleh dua pria tampan yang ada di lapangan itu, sedang mengarahkan bola itu ke ring namun bola itu malah menimpa kepala Sean.
"Auhhght, siall..!"
Umpat sean kesakitan sambil memegang kepalanya.
Sean yang awalnya ingin mengejar Cyra dan Celia beralih menghampiri dua pemuda yang sedang bermain basket di lapangan itu.
"Hei kalian! Mengapa bola ini sampai berpindah ke kepalaku, hah?" Bentak Sean sambil menarik Jersey salah satu pemuda yang menembak bola basket ke ring, malah mental ke kepala Sean.
"Sorry man!"
Temannya lain mencoba meleraikan pertengkaran itu.
Sean akhirnya mengalah karena ingat dengan urusan awalnya yang ingin mencari Cyra dan Celia.
Cyra dan Celia entah sudah kabur ke mana tempat membuat Sean dan Ryan mencari keduanya.
"Ke mana perginya dua gadis itu Ryan?"
Tanya Sean yang masih penasaran dengan Cyra.
Cyra dan Celia cekikikan mengingat wajah kesal dua pemuda yang sudah bully mereka dari awal masuk kelas.
"Apakah kamu lihat wajah konyol Sean dan Ryan tadi, Celia?"
"Mereka terlihat frustasi saat kita yang menjawab pertanyaan yang harusnya ditujukan kepada mereka, malah kita yang menjawabnya." Ujar Celia.
"Aku harap kamu jangan lemah Celia karena ada aku di samping mu. Kita berdua sudah sepakat memilih kuliah di negara ini dari pada saudara kembar kita yang memilih Bogota Kolombia tempat kedua orangtua kita menuntut ilmu." Ujar Cyra.
"Aku tidak lemah Cyra. Hanya saja aku kuatir kalau kekuatan kamu itu akan berimbas pada dirimu sendiri. Dan aku tidak ingin mereka mengetahui kekuatanmu." Ucap Celia cemas..
"Tidak usah kuatirkan aku! Kita di sini sama-sama berjuang dan tetap tegar walaupun harus berhadapan dengan para berandalan itu."
Cyra mengepalkan tangannya sambil menyeringai licik mengingat lagi kedua wajah Sean dan Ryan.
"Sekarang kalian berdua adalah mainan ku." Batin Cyra.
"Cyra! cepat habiskan makan siang mu!"
Titah Celia yang melihat Cyra sedang melamun.
"Iya, nanti aku akan habiskan. Tapi aku ingin kamu meretas akun milik Sean!"
Titah Cyra yang juga penasaran dengan Sean.
"Apakah kamu menyukainya Cyra?"
"What..? Hello..! seorang Cyra tidak akan pernah tersentuh hatinya dengan pria berengsek itu."
"Kalau tidak naksir kenapa kepo kehidupan Sean?"
"Kalau kita mengetahui latar belakang kehidupan seorang lelaki angkuh seperti Sean dan Ryan itu, kita akan mudah mengetahui kelemahannya."
"Kamu tahu sendiri jika kita meretas akun mereka yang ada kamu akan melihat hal-hal tabu dari lelaki itu."
"Tidak apa Celia! Kan aku yang lihat bukan kamu." Kilah Cyra.
"Bagaimana kalau kamu lihat posenya saat ia telanjang?"
Goda Celia sambil cekikikan.
"Setidaknya dia bukan gay."
"Cih! Kamu ini selalu memikirkan keperkasaan pria tampan." Gerutu Celia.
"Hidup kita itu selain ibadah, kita harus meneruskan keturunan. Dan apa salahnya kalau dari sekarang mengoleksi para pria tangguh untuk di undi sebagai suami." Ujar Cyra sambil menggoda Celia yang terlihat lebih pendiam.
"Ayo kita cabut dari sini!" Ajak Celia.
"Mau ke mana kalian, gadis kampung?"
Deggggg..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa
2022-12-30
1
nurry
semoga lebih greget dan seru dari cerita kakek neneknya 👍💪❤️
2022-12-20
1
Rizky Sandy
tak tunggu2 akhirnya,,,,, mksh thor akhirnya kau bikin cerita penerus mrk,,,
2022-12-05
1