Part 9 : Tenang Saja Thalita

Benar saja, Clara menuruti semua ide dan usul dari genk-nya, Genk Rumpies. Clara merayu dan menunjukkan perhatian berlebihan pada Vano, gebetannya. Seperti malam itu, di saat ada event di group riddle, Clara malah tag-tag Vano dan menunjukkan ke-bucin-an.

/Zeyeng, udah makan apa belum? Makan ya, biar gak lapar, dan kuat untuk menungguku! @AyankVano/

Gideon yang melihat chat itu, segera menghapusnya dengan kesal, karena menganggu jalannya event. Clara tentu saja berang, dan segera menelepon Gideon untuk protes, tetapi Gideon berada di panggilan lain.

Tak putus asa, Clara segera mengetik chat untuk Gideon.

/Yon, kenapa chat ku di group kamu hapus?/

Read

Ya, Gideon cuma membaca pesan itu, tapi tak membalasnya. Selain dia masih memandu event, Gideon juga sedang bertelepon dengan Thalita.

"Yang, Tante kamu ngamok tuh, karena chat dia di group ku hapus," lapor Gideon.

"Lha kenapa, Bang?"

"Kayak gak punya sopan santun aja, lagi event malah chat gak penting."

"Thalita blom nyimak di group sih, jadi belum tau."

"Emang ini lagi ngapain?"

"Lagi nonton kartun di aplikasi biru."

"Jadi? Dari tadi Abang ngoceh di group, tapi pacarnya malah gak nyimak? Malah asik sendiri di aplikasi biru?" terdengar nada kesal dari suara Gideon.

"Ya begitulah, toh ikut event juga percuma, udah ketinggalan, gak bakal terkejar juga poinnya."

"Gitu, ya? Jadi selama ini Abang berusaha bikin group rame, sama pacarnya gak dihargai?"

"Emang mau dihargai berapa, Bang?"

KLIK

Gideon mematikan sambungan telepon tanpa pamit, dan photo profilnya hilang. Thalita kembali diblok.

Gadis itu segera membuka group, mencari tau ada percakapan apa. Ketika Thalita sedang mengetik untuk ikut nimbrung, tiba-tiba dia dikick oleh moderatornya, Gideon.

"Nih cowok kok kayak cewek lagi PMS sih, labil. Dikit-dikit kick, dikit-dikit blok. Ku blok balik aja ah, biar tau rasa."

Thalita yang ikutan kesal, memblok balik nomer Gideon dari aplikasi hijau. Tiba-tiba, ada chat masuk dari nomer tak dikenal.

/Hay Cabe, dikick ya dari group? Aduh kasian/

Thalita tak peduli dengan chat itu, kemudian dia menghapus tanpa membacanya.

"Ini pasti kerjaan si Tante deh, gak mungkin ada yang panggil aku Cabe selain dia," gerutu Thalita.

/Tha? Kenapa kamu dikick dari group?/

Sebuah chat masuk, dari nomer yang tak Thalita simpan di kontak, tapi photo profilnya dikenali gadis itu.

/*Entahlah, Om. Mungkin karena jarang muncul di group kali/

/Kenapa jarang muncul?/

/Biar Om Vano kangen/

/ ****** lu. Gua minta join-kan lagi, ya?/

/Nantilah, lagi males juga/

/Group jagi sepi tanpa lu/

/Biasa juga Thalita gak pernah muncul, kan?/

/Ho oh sih, tapi rasanya beda kalau gak ada elu. Meski sidder tapi kalo lu ada, gua dah senang/

/Heleh, Om Vano gombal banget deh*/

Ada panggilan masuk dari nomer asing di aplikasi hijau milik Thalita, dahi Thalita berkerut, tapi menjawab juga panggilan itu.

"Halo, Thalita di sini, ada yang bisa saya bantu?"

"Ah iya, Kak. Aku mau ikutan PO novel Kakak yang lagi promo itu lho," jawab seseorang di seberang sana. Seketika wajah Thalita tampak gembira.

"Oh, boleh banget, Kak. Silakan kirim alamat ya, biar saya bisa cek ongkirnya!"

"Siap, saya kirim via chat, Kak Thalita. Terima kasih."

"Kembali kasih, Kak."

/Gua serius, gak gombal lho, Tha. Lu mau kan, join lagi di group?/

"Ah, sial! Kirain chat dari yang mau beli novel, malah chat dari si Buaya Buntung," omel Thalita.

/Jln : Palem nomer 29. Rt 05 Rw 03. Surabaya Barat - Jawa timur/

Chat masuk kali ini membuat Thalita tersenyum, dan lupa untuk membalas chat dari Vano. Segera gadis itu membalas chat dari pembeli buku.

/Oke siap, Kak. Ongkirnya, + 15 ribu ya. Kakak bisa transfer ke e-wallet saya ya! Nomernya sama dengan nomer ini, terima kasih/

"Lumayan nih, ada yang pesan novelku yang berjudul, Diary sang Penulis, rejeki memang tak kemana," Thalita tersenyum makin lebar, mendapati ada notifikasi ada transfer masuk ke e-wallet miliknya.

/Ooii, ******!!! Kenapa chat gua cuma lu baca? Bales oooii/

"Bodo amat lah, Om! Chat dari Om Vano kan gak menghasilkan," gerutu Thalita.

Event di group riddle sudah usai, Gideon hendak menelepon Thalita lagi, tapi mendapati nomernya sudah diblokir oleh gadis itu. Terpaksa Gideon menggunakan nomer lain untuk menghubungi Thalita, nomer yang tak ada teman dunia maya tau, hanya teman dunia nyata.

"Halo, di sini Thalita, ada yang bisa saya bantu?" sapa Thalita ramah.

"Iya, Kak. Saya mau pesan novel," jawab Gideon.

"Abang? Ngapain nelpon-nelpon? Pakai nomer siapa lagi ini? Terus kenapa Thalita dikick dari group?" tanya Thalita kesal.

"Aduh, pacar Abang. Kalau tanya tuh satu-satu dong, Sayang. Jangan borongan kayak gitu, mirip tengkulak tau!" jawab Gideon sambil tertawa renyah.

"Ya udah, kenapa Abang nelpon?"

"Karena Abang kangen banget sama kamu, Sayang."

"Ini nomer siapa?"

"Nomernya Abang lah. Tapi...yang tau cuma Thalita, jangan kasih tau yang lain!"

"Kenapa punya nomer rahasia segala?"

"Buat gabung ke group tanpa ada orang lain yang tau, jadi kalau Abang dikick dari group itu, Abang masih tetap bisa pantau."

"Hmm, menarik. Trik dari moderator group riddle ya?"

"Ya begitulah. Selain itu, kalau nomer utama Abang diblok, Abang kan bisa pakai nomer yang ini, seperti sekarang ini."

"Oke, deh. Terus pertanyaan terakhir, kenapa Thalita dikick?"

"Habisnya Abang sebel, masa pacarnya dicuekin. Padahal Abang udah susah-susah bikin tuh event, eh Thalita malah sibuk sendiri main aplikasi biru. Mulai sekarang, Abang bikin aturan baru nih! Kalau lagi nelpon sama Abang, dilarang pakai handsfree!"

"Terus? Abang doang gitu yang pakai?"

"Kalau Abang ya boleh, kalau Thalita enggak!"

"Kok gitu?"

"Ya emang gitu!"

"Alasannya?"

"Biar Thalita fokus ke Abang! Abang gak suka kalau dicuekin."

"Thalita juga gak suka dicuekin!"

"Kan Abang gak pernah cuek sama Thalita. Meskipun pakai handsfree, Abang tetap fokus kok. Kalau Thalita kan enggak, malah asik sama yang lain."

"Terserah Abang aja deh kalau gitu, Thalita males debat, capek."

"Sekarang, buka dong blok Abang!"

"Ogah!"

"Buka, Sayang! Abang mau join kan lagi ke group."

"Ogah Abang ogah. Salah sendiri seenak udel main blok. Lagian Thalita gak tertarik joint di group itu, karena ada si Tante dan genk-nya."

"Ya udah, nanti mereka Abang kick deh."

"Kick dulu, baru setelah itu Thalita buka blok dan mau dijointkan lagi. Sekarang Thalita mau bobo, udah ngantuk. Gutnait, Abang."

Thalita mematikan sambungan telepon dan mematikan daya sambil menyeringai puas. Tenang saja, Thalita! Buaya kok mau dikadalin, batinnya.

Episodes
1 Part 1 : Korban?
2 Part 2 : Curhat Kok Bersambung
3 Part 3 : Ah Labil
4 Part 4 : Gank Rumpi
5 Part 5 : Sohib Ngeselin
6 Part 6 : Mulai Nih? Oke Siap
7 Part 7 : Jadian
8 Part 8 : Genk Rumpi
9 Part 9 : Tenang Saja Thalita
10 Part 10 : Cemburu
11 Part 11 : Nyata dan Maya
12 Part 12 : Ulah si Tante
13 Part 13 : Protes yang Diabaikan
14 Part 14 : Call Group
15 Part 15 : Kesepakatan
16 Part 16 : Bermain di Belakang
17 Part 17 : Ketauan?
18 Part 18 : Mulai Ilfil
19 Part 19 : Teror online
20 Part 20 : Mulai Tersingkir
21 Part 21 : Menelisik Kebenaran
22 Part 22 : Muncul Kembali
23 Part 23 : Teror Lagi
24 Part 24 : Pacarmu Aku atau Dia?
25 Part 25 : Vano dan Thalita
26 Part 26 : Cuma Rencana
27 Part 27 : Belum Kapok Juga
28 Part 28 : Untung Tak Dapat Diraih
29 Part 29 : Malang tak Dapat Ditolak
30 Part 30 : Tetap Stay Cool
31 Part 31 : Gideon Menyesal?
32 Part 32 : Terlambat
33 Part 33 : Racun Baru
34 Part 34 : Peringatan dari Vano
35 Part 35 : Clara Berulah Lagi
36 Part 36 : Thalita Beraksi
37 Part 37 : Bumerang
38 Part 38 : Clara Sadar?
39 Part 39 : Derita Clara
40 Part 40 : Tak Direstui
41 Part 41 : Gagal Nikah
42 Part 42 : Clara Ngamok
43 Part 43 : Berita Duka
44 Part 44 : Keputusan Gideon
45 Part 45 : Gideon Menghilang
46 Part 46 : Mencari Alternatif
47 Part 47 : Gagal Lagi
48 Part 48 : Vano Menyatakan Cinta
49 Part 49 : Mulai Terbiasa
50 Part 50 : Emang Enak?
51 Part 51 : Vano Menolong Gideon?
52 Part 52 : Nasib Clara
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Part 1 : Korban?
2
Part 2 : Curhat Kok Bersambung
3
Part 3 : Ah Labil
4
Part 4 : Gank Rumpi
5
Part 5 : Sohib Ngeselin
6
Part 6 : Mulai Nih? Oke Siap
7
Part 7 : Jadian
8
Part 8 : Genk Rumpi
9
Part 9 : Tenang Saja Thalita
10
Part 10 : Cemburu
11
Part 11 : Nyata dan Maya
12
Part 12 : Ulah si Tante
13
Part 13 : Protes yang Diabaikan
14
Part 14 : Call Group
15
Part 15 : Kesepakatan
16
Part 16 : Bermain di Belakang
17
Part 17 : Ketauan?
18
Part 18 : Mulai Ilfil
19
Part 19 : Teror online
20
Part 20 : Mulai Tersingkir
21
Part 21 : Menelisik Kebenaran
22
Part 22 : Muncul Kembali
23
Part 23 : Teror Lagi
24
Part 24 : Pacarmu Aku atau Dia?
25
Part 25 : Vano dan Thalita
26
Part 26 : Cuma Rencana
27
Part 27 : Belum Kapok Juga
28
Part 28 : Untung Tak Dapat Diraih
29
Part 29 : Malang tak Dapat Ditolak
30
Part 30 : Tetap Stay Cool
31
Part 31 : Gideon Menyesal?
32
Part 32 : Terlambat
33
Part 33 : Racun Baru
34
Part 34 : Peringatan dari Vano
35
Part 35 : Clara Berulah Lagi
36
Part 36 : Thalita Beraksi
37
Part 37 : Bumerang
38
Part 38 : Clara Sadar?
39
Part 39 : Derita Clara
40
Part 40 : Tak Direstui
41
Part 41 : Gagal Nikah
42
Part 42 : Clara Ngamok
43
Part 43 : Berita Duka
44
Part 44 : Keputusan Gideon
45
Part 45 : Gideon Menghilang
46
Part 46 : Mencari Alternatif
47
Part 47 : Gagal Lagi
48
Part 48 : Vano Menyatakan Cinta
49
Part 49 : Mulai Terbiasa
50
Part 50 : Emang Enak?
51
Part 51 : Vano Menolong Gideon?
52
Part 52 : Nasib Clara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!