Bab 18 - Selalu Romantis (2)

Hari-hari berikutnya....

Zayn membuktikan janjinya, jika dia akan meluangkan waktunya untuk istrinya dan calon buah hatinya.

Sebelum berangkat, dia dan istrinya akan menikmati sarapan pagi bersama tak lupa ia menyapa janin yang ada di dalam kandungan Maudy.

Wanita itu sampai tertawa geli ketika suaminya mengobrol dengan calon bayinya.

"Aku mau berangkat kerja!" Zayn mengecup kening istrinya.

"Apa boleh Karen ke sini untuk menemani aku mengobrol?"

"Boleh saja, asal kamu tidak keluar rumah," jawab Zayn.

"Terima kasih," ucapnya lirih.

"Sama-sama."

Selepas suaminya berangkat kerja, Maudy menelepon Karen. Tak membutuhkan waktu 1 jam, wanita itu pun datang.

"Hai!" Karen memeluk sahabatnya itu.

"Hai juga!"

"Bagaimana kabar kamu hari ini?"

"Lumayan baik."

"Hubungan kamu dengan Zayn?" tanyanya pelan.

"Mulai membaik."

"Syukurlah, semoga saja dia benar-benar tulus padamu," harap Karen.

"Ya." Maudy berkata seperti pasrah.

"Aku lapar," Karen memegang perutnya.

"Tadi pagi aku masak, mungkin masih ada sisa," ujar Maudy.

"Bolehlah."

"Ayo ke ruang makan!" ajak Maudy.

Karen duduk dan gegas membuka piring lalu menyantap masakan sahabatnya. "Semakin hari dirimu semakin pintar masak!"

"Kamu harus belajar memasak!"

"Aku takut dengan pisau, Dy!"

Maudy tertawa kecil, "Kamu harus menghilangkan trauma itu!"

"Ya, sejak jariku berdarah sepuluh tahun lalu seketika aku sangat takut dengan benda itu!"

"Bagaimana jika suamimu menyuruh memasak?"

"Sebelum menikah ku akan berkata jujur."

-

-

Zayn pulang tepat waktu, jam 5 pria itu telah berada di rumah. Menyapa istrinya yang sedang duduk santai di balkon sembari menikmati teh.

"Malam ini kamu mau makan di rumah atau di luar?"

"Kenapa kamu selalu bertanya?"

"Aku tidak ingin masakan ku sia-sia karena kamu tiba-tiba saja pergi menemui orang lain."

"Jika aku berada di rumah jam segini, berarti ku makan malam bersamamu."

"Baiklah, aku akan ke dapur membuatkan makan malam untukmu," Maudy beranjak dari duduknya.

Istrinya berjalan ke dapur, Zayn lalu mengirimkan pesan kepada seseorang. Setelah itu ia melangkah ke kamarnya.

Dua jam kemudian, Zayn dan istrinya duduk berhadapan menikmati makan malam bersama.

"Kapan kita periksa kehamilan kamu?"

"Seminggu lagi?"

"Kenapa lama sekali?"

"Ya, memang sudah jadwalnya. Memangnya kamu mau ke mana?"

"Aku ada urusan di luar negeri."

"Boleh aku ikut?"

"Tidak boleh."

"Kenapa?"

"Kamu lagi hamil, bahaya jika ikut penerbangan."

Maudy menampilkan senyum sinis, "Kalau begitu tunda urusan kamu demi aku."

"Tidak bisa, Maudy."

"Apa Papa Tian tahu keberangkatan kamu ke luar negeri?"

"Tidak."

"Wow, satu grup perusahaan tapi Papa Tian tidak tahu urusan kamu di luar negeri," singgung Maudy.

"Ya, karena aku yang menangani proyek ini."

"Aku akan menelepon Papa Tian."

"Kamu tidak percaya aku!" Zayn berkata dengan sedikit lantang.

"Sepertinya setelah kejadian itu, aku belum sepenuhnya percaya kamu!"

"Baiklah, aku membatalkan urusan di luar negeri dan menyuruh asisten ku menanganinya."

"Aku tahu kamu ingin menemui wanita itu!" tebak Maudy dalam hati.

"Aku akan di dekatmu sampai bayi itu lahir," ujar Zayn.

"Setelah itu kamu tak mau dekat denganku?"

"Aku harus bekerja dan memiliki teman, jadi tidak mungkin selalu bersamamu."

"Oh begitu, jadi aku boleh berkumpul dengan teman-teman ku dan bekerja jadi tidak mungkin juga harus mengurusi kamu setiap hari!"

"Kenapa dia selalu buatku kesal? Sabar-sabar Zayn, jangan tersulut emosi!" Pria itu membatin.

"Aku sudah selesai makannya, aku mau telepon papa dan mama," ujar Maudy.

"Untuk apa?" Zayn tampak panik.

"Aku sudah lama tidak mengobrol dengan mereka, apalagi sejak aku hamil."

"Kamu boleh menelepon mereka tapi jangan singgung tentang masalah luar negeri," pinta Zayn.

"Kamu takut kebohonganmu terbongkar?" tuding Maudy.

"Tidak juga," jawab Zayn.

"Kamu jangan khawatir, aku tidak akan memberitahu mereka tentang pertemuan kamu dan Milka beberapa waktu lalu dan urusan kantor di luar negeri," ujar Maudy.

"Terima kasih."

"Ya, sama-sama."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!