Penemuan yang Menggemparkan

Bab 18

Dibawah sebuah pohon beringin yang tidak terlalu besar agung masih tetap stay menunggu juna dan prajurit Aidan disana.

Agung memutuskan untuk menunggu teman teman nya dulu di pertengahan bukit, dia tidak melanjutkan perjalanan dulu, karena agung takut jika musuhnya nanti kuat atau dia ketemu setan lagi.

"Juna dan Aidan mana ya? kenapa belum kunjung tiba juga?" gumam agung dengan menyipitkan mata ke arah bawah bukit.

Agung semakin cemas kepada teman temannya, karena sudah hampir 6 jam dia menunggu, tapi teman temanya yaitu Juna dan Aidan tak kunjung datang juga.

Iblis roh selalu mengamati agung dari atas bukit, dia tidak berani menyerang duluan tanpa perintah dari raja iblis naga dahulu.

Tiba tiba suara perintah dari raja iblis naga masuk di telingan iblis roh.

"Ghost one, kau bisa menghabisinya sekarang, karena raja siluman macan putih itu sudah aku musnahkan jadi tidak akan ada lagi yang mengganggumu!"

Iblis roh mengerutkan dahinya, karena dia tidak tahu bakal berhasil apa tidak mengalahkan agung, karena dia melihat dengan matanya sendiri, bagaimana cara agung mengalahkan iblis daun hanya dengan satu pukulan.

Iblis roh membayangkan pertarungannya dengan iblis daun beberapa saat lalu, memang dia yang menang, tapi dia mengalahkan iblis daun dengan banyak pukulan yang diberikannya kepada iblis daun, tidak seperti agung yang hanya one punch.

Kemudian iblis Ros membuang napas berat, lalu mengirimkan pesan kepada agung lewat telepati.

"Anak muda kembalilah, kau tidak akan bisa mengalahkan ku, jadi sekarang pergilah dari sini!"

Karena iblis roh yang masih merasa tidak yakin bisa atau tidak mengalahkan agung, jadi dia mencoba untuk mengusirnya saja.

Agung mendengar suara laki laki, jadi dia tidak takut dan malah membantahnya

"Siapa kau? aku tidak akan mundur, apakah kau tantangan ke 2? jika benar maka muncul lah di hadapanku sekarang!"

Agung menganggap  iblis daun sebagai hantu penunggu bukit, jadi dia tidak tahu bahwa yang dihadapinya itu adalah iblis pada tantangan ke 2.

Iblis roh melongo mendengar bantahan agung yang mengatakan bahwa dia tantangan ke 2, padahal tantangan ke 2 yaitu iblis daun sudah dikalahkan.

"Apakah anak ini sudah pikun ya? kan jelas jelas iblis daun, tantangan ke 2 sudah dikalahkannya!" iblis roh bergumam bingung sambil menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Jika kau tidak pergi maka aku akan membunuhmu!" iblis roh mencoba untuk mengancam agung.

"Mau bagaimanapun juga, aku tidak akan pergi dari sini!" ucap agung sambil melipat tangan di dada.

"Kurang ajar!" iblis roh mengangkat batu yang sangat besar, lalu melemparkannya ke arah agung.

Batu menggelinding di lereng mengarah ke agung dengan sangat cepat.

Kemudian agung langsung memukul batu yang hendak menabraknya, sehingga

Membuat batu itu hancur lebur.

"Yey, iblis baperan." ejek agung sambil melengoskan kepalanya.

Iblis roh menatap geram agung dari atas bukit sambil mengepalkan tinjunya.

****

Di kerajaan bonata raja Aftur sedang sibuk mempersiapkan segala keperluan yang di perlukan, karena raja Aftur akan melakukan kerja sama perdanggangan ke kerajaan Togayo yang berada di sebelah  barat istana.

Kerja sama seharusnya di lakukan oleh perdana menteri kerajaan, tapi karena penyakit bengek perdana menteri kumat, jadi raja Aftur memutuskan untuk pergi kesana secara langsung.

"Semuanya sudah siap yang mulia! kita bisa berangkat sekarang!" ucap penasihat kerajaan dengan wajah lelah, karena semua keperluan sang raja aftur, dia semua yang mengurusnya.

"Baik jaga kerajaan dengan baik, selama aku pergi!" pesan raja Aftur kepada penasihatnya.

"Baik yang mulia!" ujar penasihat sambil menganggukan kepalanya.

"Apa perbekalan air sudah banyak?" tanya sang raja sambil mendekati penasihatnya.

"Sudah yang mulia." jawab penasihat dengan nada rendah

Karena perjalanan ke kerajaan Togayo melewati panasnya gurun pasir, jadi raja Aftur lebih mengutamakan perbekalan air yang banyak dari pada bekal yang lain.

"Bagus -bagus kau emang dapat diandalkan!" Raja Aftur menepuk pundak penasihatnya.

Di luar istana sudah ada kereta kuda yang mewah yang akan menjadi alat transportasi raja Aftur, dan banyak prajurit elit kerajaan yang akan mengawal raja aftur menuju ke kerajaan Togayo.

Seorang komandan prajurit menghampiri raja Aftur, kemudian dia menundukkan kepala dan berkata

"Ayo yang mulia raja semuanya sudah siap!"

Raja Aftur menganggukan kepalanya, kemudian dia berjalan menuju kereta kuda yang sangat mewah dan masuk kedalamnya.

Lalu semua prajurit menaiki kudanya masing masing dan mereka sudah siap untuk mengawal raja aftur.

"Apakah Semuanya sudah siap?" teriak komandan prajurit yang berada di barisan depan rombongan.

"Siap, Sudah komandan!" jawab semua prajurit serempak dengan teriakan.

"Ayo berangkat!" komandan mengangkat tangannya lalu menjalankan kudanya, semua prajurit ikut jalan, begitupun dengan kereta kuda raja Aftur yang di tarik dua kuda yang dikendalikan oleh seorang prajurit.

Semua rakyat yang melihat rombongan raja aftur melintas tidak tahan untuk tidak berteriak.

"Hidup yang mulia raja!"

"Hidup raja Aftur!"

"Raja Aftur!"

"Hore!"

Semua raja bersorak untuk seorang rajanya yang bijaksana dan yang peduli kepada rakyat, semasa kepemimpinan raja Aftur semua ekonomi rakyat kerajaan semakin meningkat, karena kerja sama yang dilakukan raja Aftur kepada kerajaan lain.

Mendengar suara sorakan dari rakyatnya, raja Aftur berdiri di belakang kereta seperti kernet mobil sambil melambai -lambaikan tangannya.

Setelah sampai digerbang utama kerajaan, suara rakyat yang menyorakinya sudah agak berkurang.

Kemudian raja Aftur dan rombongannya keluar dari gerbang utama kerajaan.

Di dalam kereta kuda raja Aftur mulai kesepian duduk sendirian didalam, karena biasanya setiap kepergiannya di temani oleh penasihat, tapi kali ini raja Aftur melarang penasihatnya untuk ikut dan menyuruhnya untuk tetap tinggal di istana selama dia pergi.

Raja Aftur yang kesepian di dalam kereta, membuat raja Aftur kangen dengan istrinya, yang meninggal puluhan tahun lalu, dia hanya bisa memandangi foto dari istrinya yang cantik.

"Adinda kenapa adinda begitu cepat meninggalkan kanda? sekarang putra kita yang begitu adinda sayang, sekarang dia udah besar dan sudah berguna untuk kerajaan!" batin raja Aftur dalam hati, tanpa sadar butiran air keluar dari pinggiran mata sang raja.

Mereka sudah jauh meninggalkan kerajaan dan sekarang mereka akan memasuki hamparan gurun pasir yang luas ditambah cuacannya yang sangat panas.

Saat mereka memasuki gurun pasir, tiba tiba suara ledakan muncul dari dalam gurun pasir itu.

Kemudian raja Aftur langsung menghampiri ledakan itu dengan melawan badai pasir yang diciptakan ledakan itu.

Ledakan dan efeknya sudah menghilang, kemudian mereka mencari penyebab ledakan yang besar itu.

"Oii ada seseorang disini!" teriak seorang prajurit.

"Disini juga ada seorang pria!" balasan teriakan dari prajurit lain.

"Bawa mereka kesini!" perintah raja Aftur dengan nada tinggi.

Kemudian raja Aftur mengamati kedua pria yang sedang sekarat dengan tubuh banyak luka bakar, yang di baringkan di hadapannya.

"Aidan? tidak mungkin."

Terpopuler

Comments

rinasti

rinasti

mudah2an Aidan masih bisa diselamatkan

2023-01-31

3

Yudi Saputra

Yudi Saputra

makanya gung jangan di php in, kan jadi baper tu batu

2023-01-18

0

Yudi Saputra

Yudi Saputra

lanjut thor

2023-01-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!