Kembalinya Aidan dan juna

Bab 19

Setelah penemuan tubuh Juna dan prajurit Aidan, raja Aftur memutuskan untuk kembali ke kerajaannya untuk menyelamatkan nyawa Juna dan prajurit Aidan.

Dan kerja sama kerajaan diwakilkan dulu oleh komandan prajurit yang pergi sendirian ke kerajaan Togayo, untuk mengatakan bahwa  perundingan yang telah direncanakan, agar dapat di undur dahulu.

Saat ini tubuh prajurit Aidan dan Juna dibaringkan didalam kereta kuda milik raja Aftur, sambil dilakukan pemeriksaan terhadap keduanya oleh tabib kerajaan.

Raja Aftur saat ini sedang kebingungan, kenapa prajurit Aidan yang diperintahkan untuk mengawal agung ke hutan larangan yang berada di sebelah Utara kerajaan, bisa ada di gurun pasir yang berada di sebelah barat kerajaan.

"Bagaimana kondisi Aidan? apa masih bisa diselamatkan?" tanya raja Aftur kepada tabib yang sedang memeriksa prajurit Aidan.

"Aidan dalam kondisi sekarat yang mulia, saya tidak tahu pasti dia masih bisa selamat apa tidak!" jawab tabib kerajaan dengan nada rendah.

"Bagaimana dengan yang satunya?" raja Aftur melirik ke arah juna yang terbaring lemas dengan wajah yang tidak jelas, akibat ledakan yang diciptakan oleh raja iblis naga.

"Yang satunya kondisinya sama dengan Aidan, tapi dia sedikit aneh, tubuhnya bisa membaik sendiri yang mulia!" ucap tabib sambil memegang dagunya.

Karena Juna adalah siluman macan putih, luka bakar akibat ledakan hanya merusak kulitnya saja, asal jantungnya tidak rusak maka Juna akan baik baik saja, dan bagian tubuhnya yang rusak akan meregenerasi.

Mereka semua telah sampai ke depan istana, dengan anggota yang sama seperti saat pergi tadi, tapi kali ini komandan prajurit tidak kembali karena pergi ke kerajaan Togayo.

Prajurit langsung mengangkat tubuh Juna dan prajurit Aidan, menggunakan tandu dan akan dibawa ke ruangan perawatan kerajaan.

Sesampainya di ruang perawatan, tabib kerajaan langsung mengeluarkan berbagai macam obat obatan racikannya yang akan membantu dalam pengobatan Juna dan prajurit Aidan.

"Tolong selamatkan aidan.. bib! karena semua ini terjadi karena ku!" ucap lirih raja Aftur kepada tabib kerajaan.

"Saya akan berusaha yang mulia!" ucap tabib kerajaan sambil menganggukan kepalanya.

Kemudian raja Aftur keluar dari ruangan itu, karena takut akan mengganggu proses pengobatan yang dilakukan tabib.

Tabib kerajaan menenggakan obat ramuan racikannya kedalam mulut prajurit Aidan, tapi setelah lama ditunggu obat itu tidak bereaksi sedikit pun.

Beda dengan Juna, dengan sekali meminum obat itu tubuhnya sudah hampir kembali seperti semula.

Karena sudah tidak ada cara lain, tabib kerajaan keluar dari ruangan perawatan saat membuka pintu, dia melihat raja Aftur yang berjalan bolak balik di depan pintu dengan wajah penuh dengan harapan.

Melihat tabib kerajaan keluar dari ruangannya, raja Aftur langsung bertanya dengan nada rendah.

"Bagaimana? apakah Aidan berhasil di selamatkan?"

"Tidak ada cara lagi yang mulia, sepertinya Aidan memang sudah tidak bisa diselamatkan!" ucap lirik tabib kerajaan sambil menundukkan kepala.

Mendengar ucapan dari tabib kerajaannya membuat tubuh raja Aftur mendadak lemas.

"Bagaimana jika  menggunakan mutiara biru!" ujar raja Aftur sambil menadahkan kedua

Tangannya.

"Kalo menggunakan itu mungkin bisa, tapi mutiara biru itukan barang berharga milik kerajaan kita yang mulia!" ujar tabib kerajaan sambil menautkan alisnya.

"Tidak apa! asal Aidan dapat diselamatkan!" kemudian raja Aftur pergi dari pintu ruang perawatan dan berjalan menuju kamarnya untuk mengambil mutiara biru yang ajaib itu.

Raja Aftur membuka pintu kamarnya lalu masuk, kemudian dia mengambil peti yang ada dibawah ranjang tempat tidurnya.

Setelah itu raja Aftur kembali keruangan perawatan, dengan membawa peti yang berisi mutiara biru itu bersamanya.

"Ini mutiara birunya...bib!" raja Aftur memberikan peti yang berisi mutiara biru itu kepada tabib kerajaannya.

Setelah itu tabib masuk untuk melakukan ritual sihir, raja Aftur mengikuti masuk juga, karena takut sang tabib akan menukar mutiara itu nantinya, karena mutiara biru itu sangat ajaib sehingga raja iblis naga pun mengincar mutiara biru itu.

Itulah mengapa raja iblis naga selalu menyerang kerajaan bogata yaitu agar dapat mengambil mutiara biru itu dari tangan raja Aftur.

Tabib kerajaan itu lalu membuka peti, cahaya biru langsung muncul dari dalam kotak dan menyinari seluruh ruangan perawatan.

Lalu tabib mengambil mutiara biru yang ada didalam peti dan meletakkannya di atas dada prajurit Aidan, kemudian dia membaca beberapa mantra, sehingga membuat mutiara biru itu memancarkan cahaya yang semakin terang.

Setelah tabib kerajaan siap membaca mantra, mutiara biru itu kemudian masuk ke dalam dada aidan.

Beberapa saat kemudian bekas luka bakar pada kulit prajurit Aidan langsung menghilang dan wajahnya yang tadi tidak jelas, kini sudah terlihat jelas dengan warna kulitnya yang merah.

Prajurit Aidan mulai sadar dan dia menyipitkan matanya dan melihat tabib kerajaan dan juga raja Aftur yang ada dihadapannya.

"Siapa kau?" tanya tabib kerajaan untuk mengetes memori dari prajurit Aidan.

"Aku Aidan! dimana aku?, kenapa yang mulia raja Aftur dan sang tabib ada disini?" prajurit Aidan bingung sambil memegangi dahinya.

"Kau ada di kerajaan bogata, kau ditemukan dalam kondisi sekarat di gurun pasir." ujar tabib kerajaan sambil memasukkan beberapa obat racikannya kedalam tasnya, kemudian dia keluar dari ruangan perawatan meninggalkan Aidan dan raja Aftur.

"Kau udah pulang, ndan!" ucap raja Aftur dengan bahagia.

Prajurit Aidan yang masih bingung dengan semua ini, kemudian dia ingat Juna yang terakhir kali bersamanya.

"Apa yang mulia ada menemukan temanku?" prajurit Aidan bertanya dengan menatap raja Aftur.

"Temanmu ada di sampingmu! saat ini dia sedang tak sadarkan diri, tapi tubuhnya sehat!" Raja Aftur menunjuk Juna yang berada di ranjang sebelah prajurit Aidan.

"Syukurlah kalo Juna selamat!" gumam prajurit Aidan sambil mengelus dadanya.

"Apa yang membuat mu jadi seperti ini Ndan? bukannya kau kuperintahkan untuk mengawal agung." tanya raja Aftur dengan nada tinggi.

Agung mencoba untuk mengingat kejadian, apa yang membuatnya jadi seperti ini, Aidan terkejut kaget setelah mengingat semuanya.

"Apakah raja ada bertemu dengan raja iblis naga!" ujar prajurit Aidan sambil beranjak kemudian duduk diranjangnya dengan kaki selonjoran.

"Raja iblis naga.." raja Aftur mengerutkan dahinya

"Pantas saja dia sampai begini ternyata dia

Berhadapan dengan raja iblis naga." ucap raja Aftur dalam hati sambil memegang dagunya.

"Istirahatlah kau dulu!" raja Aftur beranjak dari ruangan perawatan kemudian dia pergi untuk kembali ke singgasananya.

Setelah sampai dan duduk di singgasana, raja Aftur masih terus memikirkan Aidan yang katanya bertemu dengan raja iblis naga. Dia heran kenapa raja iblis naga menyerang Aidan yang hanya seorang prajurit.

"Kenapa raja iblis naga menyerang Aidan, apakah dia sudah tahu dengan identitas Aidan yang sebenarnya ya." batin raja Aftur dengan raut panik di wajahnya.

Terpopuler

Comments

Istrinya Hades

Istrinya Hades

Lah, kok jadi Agung?😅Harusnya kan Aidan.

2023-01-21

0

Hielmeera

Hielmeera

mungkin dia sudah tahu

2023-01-17

0

Women-Stars🍁 Al-Zha

Women-Stars🍁 Al-Zha

semangat author

2023-01-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!