Ketakutan Agung

Bab 15

Di tengah Padang rumput yang luas, Aidan berjalan tertatih -tatih untuk menyusul agung dengan raut wajah menahan kesakitan.

"Agung semoga kamu tidak kenapa -kenapa!" Aidan bergumam mencemaskan agung, walaupun tubuh sudah penuh dengan luka.

Dibelakang Aidan ada sosok yang mengejarnya, dengan sangat cepat, dia adalah iblis kuda yang sangat marah akan kematian semua prajuritnya.

Iblis kuda itu langsung memberi luka sayatan di kaki Aidan yang satunya, membuat Aidan jatuh berlutut di rerumputan.

Aidan menatap dengan kaget, melongo, melihat sosok dari iblis kuda, yang menyerang kakinya dari belakang.

"Kenapa kau ada disini? Bagaimana dengan Juna? " Ujar Aidan gelagapan.

"Kau tidak usah mencemaskan raja siluman macan itu! karna dia sekarang sudah tenang di alamnya sana, dengan perut yang bolong!" ujar iblis kuda itu dengan tertawa keras.

"Kurang ajar kau! iblis biadab!" cibir aidan dengan wajah marah, sambil mencoba untuk berdiri tapi tidak bisa, jadi aidan hanya menarik pedangnya saja.

"Apa kau mau melawanku dengan kondisi mu saat ini? Ku akui kau memang hebat, bisa mengalahkan bawahanku! Tapi tidak denganku." Iblis kuda itu menyerang kembali, dengan mengarahkan pedang tajamnya ke arah tangan Aidan yang memegang pedang.

"Aakkkh!" lirih agung kesakitan di tanganya yang terkena serangan, kemudian pedang Aidan terlepas dari tangannya dan dia tidak bisa mengerakkan sebelah tangannya.

Iblis kuda itu menyerang tangan Aidan yang satunya juga, yang membuat Aidan tidak bisa menggerakkan kedua tangannya.

"Apa Ada kata kata terakhir yang ingin kau katakan? sebelum kepalamu kupenggal!" Iblis kuda menatap Aidan dengan hasrat ingin membunuh.

"Berilah aku kesempatan hidup, seseorang siapa pun itu, tolong aku, ayah maafkan kesalahanku karena tidak bisa menjadi petarung yang hebat, mungkin ini adalah akhir dari hidupku!" Aidan berguman pelan sambil menundukkan kepala.

"Baiklah jika tidak ada yang ingin kau katakan, maka aku akan membunuhmu sekarang!" iblis naga itu kemudian mengarah kan pedang tajam nya ke arah kepala prajurit Aidan.

Tiba tiba pedang dari iblis kuda di bendung, dengan pedang soru yang di pegang oleh juna.

"Siluman macan, kenapa bisa kau masih hidup? bukankah kau tadi sedang sekarat, kenapa sekarang kau tampak sehat!" iblis kuda itu menatap kaget juna.

Aidan yang wajahnya sudah di banjiri dengan keringat, melihat juna yang datang tepat pada waktunya, dia jadi lega tidak jadi mati di tangan iblis kuda itu.

"Serahkan sisanya padaku.. Ndan!" Ucap juna sambil menghalau serangan dari iblis kuda.

"Terimakasih jun...." lirih Aidan sambil merebahkan tubuhnya.

Juna menatap tajam iblis kuda.

"Baiklah mau hidup berapa kali pun, kau tidak akan bisa mengalahkanku!" ujar iblis kuda sambil terus menyabitkan pedang ke tubuh Juna.

Juna menangkis lalu menyerang balik, pertarungan sengit terjadi antara keduanya, Meraka berdua seimbang dalam kemampuan berpedang.

Suasana di Padang rumput berubah, yang tadinya sejuk dan tenang, menjadi tempat adu pedang antara Juna dan iblis kuda.

****

Sedangkan agung sudah sampai di lereng bukit, dengan napas yang ngos -ngosan seperti habis di kejar setan.

Melihat agung yang baru sampai di lereng bukit, iblis daun akan turun dari bukit untuk menyambut kedatangan agung.

"Aku mau mengurusi dia dulu" ucap iblis daun kepada iblis yang berada di tantangan 1.

"Hati hati sepertinya dia kuat, dan sepertinya juga dia takut pada orang yang bernama Suketi, jadi manfaatkanlah itu!"

"Baik!" iblis daun yang menyerupai wanita dengan wajah pucat, dan berpakaian putih itu turun dari bukit.

"Kenapa di alam sini ada kuntilanak juga ya?" Agung bergumam bingung sambil mengambil napas.

Tiba tiba ada yang mencolek leher agung dari belakang.

"Apa an sih colek-colek najis banget" ucap agung dengan santai, karena dia belum sadar kalo dia sedang sendirian.

Iblis daun itu kembali menyolek leher agung

"Kau kenapa sih Ndan? colek colek Mulu!" Agung berfikir sejenak dan mengingat.

"Aid....dan?" agung menoleh kebelakang dan melihat sosok wanita pucat dengan mengenakan baju putih.

"Agghhh, Suketi!" agung berlari mendaki bukit dengan sangat cepat.

"Anyaman daun!" iblis daun mengeluarkan jurusnya untuk menangkap agung.

Anyaman daun itu membentuk sebuah tangan raksasa, lalu mencengkram agung dengan kuat, sehingga agung tidak dapat lari.

"Kau sudah tidak akan bisa lari lagi! hihihihi.." ucap iblis daun itu sambil melangkah mendekati agung yang sudah di cengkram menggunakan daunnya.

"Jangan mendekat, lepaskan aku... agghh!" agung tidak bisa menggunakan kekuatannya untuk melawan iblis daun itu, karena saat melihat hantu tubuhnya membeku dan kaku.

Kilas Balik Agung.

Dari kecil agung selalu takut dengan yang namanya hantu khususnya sunder bolong dan kuntilanak, semenjak dia nonton film Suketi si sunder bolong bersama keluarganya, yang membuat wujud dari suketi, terbayang bayang terus di pikirannya, sehingga pas masih sekolah, dia selalu di buli oleh teman temanya dengan cara menakutinya dengan costum hantu.

****

"Bagaimana mungkin bocah yang takut wanita ini, bisa mengalahkan raja reptil yang arogan itu!" desus iblis daun sambil mondar mandir di hadapan agung.

"Kau bukan wanita! kau Demit!... Memedi!.. Setan!.." cibir agung dengan memejamkan matanya.

"Aku akan membunuh mu! Hihihihi...." Iblis daun itu mendekatkan wajahnya ke wajah agung.

"Lepaskan aku, aku tidak akan mengganggu mu lagi wahai demit, aku tidak akan kencing sembarangan lagi!" agung memohon sambil melengoskan pandangannya, dari wajah seram iblis daun.

Melihat mentalnya agung terganggu saat melihatnya, jadi iblis daun tidak akan menyakiti agung dengan fisik dulu, tapi dengan mengganggu mentalnya.

Kemudian iblis daun menggrayangi wajah agung dengan tangannya yang sedingin es.

Agung hanya bisa meringis ngeri merasakan dinginnya tangan dari iblis daun itu.

"Baiklah waktunya untuk menghabisimu, siapkan dirimu!" iblis daun itu mendekatkan wajahnya ke wajah agung kembali.

"Aku akan terus mendekatimu selamanya!" iblis daun itu tambah mendekati wajah agung kemudian mencium wajah agung dengan bibirnya yang kecil dan pucat.

Agung merasakan bibir kecil iblis daun yang dingin di wajahnya membuatnya bergidik ngeri.

"Kurang ajar kau, beraninya kau menyiumku dengan wajah seram mu itu!" agung mengepalkan tinjunya, dan melapisinya dengan sihir api birunya, dan menghancurkan cengkraman daun itu, dengan sangat mudah.

Melihat anyaman daunnya lepas iblis daun kaget sambil melangkah mundur.

"Bagaimana mungkin?" ucap iblis daun yang mulai panik.

"Pukulan neraka!" agung meninju wajah iblis daun dengan sekuat tenaganya sehingga membuat iblis daun itu melayang menjauh dari lereng bukit.

"Pergi lah kau! jangan kembali lagi setan!" agung bergidik ngeri sambil mengusap wajah

Bekas ciuman dari iblis daun.

Kemudian agung melanjutkan perjalanan mendaki bukit.

Iblis roh yang sedang berada di atas bukit, melongo melihat kekalahan dari iblis daun yang sangat mudah sekali.

"Ternyata anak ini kuat juga!" ucap iblis roh, sambil memandangi agung dari kejauhan, yang sedang jalan mendaki bukit.

Terpopuler

Comments

lilis herawati

lilis herawati

waduh harus segera mencari pertolongan

2023-01-24

0

rinasti

rinasti

Wuih, hebat Agung berhasil melawan rasa takutnya..

2023-01-24

0

Yudi Saputra

Yudi Saputra

paku aja kepalanya gung, siapa tau jadi cewek cantik... hehehe

2023-01-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!