Misi Penyelamatan

Bab 8

Agung telah mempelajari sihir aliran selama 24 jam penuh, seharian dia telah menutup matanya sambil memegang kayu sebagai objek yang akan di alirinya.

Agung merasa hampa berada di hutan sendirian dan dia merasa bersalah karena tidak bisa menyelamatkan prajurit Aidan .

Agung juga tidak tahu dengan nasib prajurit Aidan saat ini, dia masih hidup apa tidaknya pun tidak tahu

Tapi Agung akan tetap berusaha dia akan mengambil waktu 2 hari untuk berlatih walau nanti prajurit Aidan sudah mati, dia akan tetap melanjutkan perjalanan nya juga, walaupun nyawa taruhannya agar perjuangan prajurit Aidan nantinya tidak menjadi sia sia.

Dipinggir sungai Agung yang sudah tampak lelah dengan keringat bercucuran dan napasnya yang gak teratur, hanya dengan mengenakan celana pendek dan tidak mengenakan baju membuat bidang di dadanya terlihat jelas, tetapi dia enggan untuk istirahat .

Agung masih tidak bisa menguasai sihir itu kemudian dia berbaring di pinggir sungai "aku tidak boleh terusan mempelajari ini, karena waktu ku tidak banyak lebih baik aku melatih kekuatan fisik ku saja."

Agung pun kemudian bangkit dia mencoba mengangkat batu besar yang ada di dalam sungai.

Setelah berhasil di angkat, batu itu kemudian di letakkan nya di pinggir sungai.

Agung mau latihan dengan cara memukuli batu itu hingga tangannya atau batu hancur.

...----------------...

Di kerajaan Burnata yang di pimpin oleh Raja Aftur yang saat ini sedang duduk di singgasana nya.

Lalu masuklah seorang prajurit kerajaan dengan nama gorgon, dengan berlari kemudian berlutut.

"Yang mulia gawat yang mulia!" prajurit Gorgon bicara dengan tergesa gesa.

"Ada apa coba ceritakan dengan jelas!" tanya Raja Aftur kemudian berdiri dan memegang pundak prajurit itu.

Walaupun Aftur seorang Raja dengan harta yang melimpah dan memiliki kekuasaan, tapi dia juga memikirkan prajurit dan semua rakyat yang ada di kerajaan.

"Kota Ambarawa di serang oleh segerombolan iblis yang merupakan anak buah iblis naga! teman teman seperjuangan ku telah tewas, hanya aku yang selamat dan aku di suruh untuk meminta bantuan yang mulia!" prajurit Gorgon mengelap air mata yang tanpa disadari telah keluar.

Mendengar itu Raja Aftur membuang napas kesal, kemudian Raja Aftur teriak memanggil seorang pria paruh baya pelayan kepercayaannya "Dicman! ....Dicman!"

Dicman datang dan membungkuk di hadapan Raja Aftur "ada apa yang mulia?"

"Siapkan aku kuda." Aftur berjalan beberapa langkah kemudian dia membalik badan kembali ke arah Dicman "Oooh iya panggil kan juga tabib untuk mengobati prajurit itu."

"Siap yang mulia."

Raja Aftur langsung berangkat dengan kuda yang telah di siapkan oleh pelayan Dicman, dia melaju dengan sangat cepat ke arah kota Ambarawa.

Kota Ambarawa adalah kota yang berada jauh dari istana tapi wilayah itu masih masuk wilayah dari kekuasaan Raja Aftur.

Di kota Ambarawa, iblis telah membakar abis kota Ambarawa, dia adalah iblis beruang tangan kanan dari iblis naga.

"Hahaha orang disini lemah lemah!" iblis beruang yang memiliki nama regen ini tertawa lepas melihat orang orang di kota Ambarawa berjatuhan terbakar.

Raja Aftur yang baru saja tiba di kota itu, dia sudah tahu ini pasti ulah Regen si iblis beruang, dengan kekuatan batinnya.

Kemudian Raja Aftur langsung menyerang Regen dari belakang menggunakan pedangnya.

"Akhirnya bosnya datang juga." Regen menahan dengan menggigit pedang raja Aftur.

Raja Aftur menarik pedangnya dari mulut Regen dan langsung melesat ke belakang dengan cepat.

Raja Aftur melapisi pedangnya dengan petir kemudian dia menyerang kembali dengan amarah yang tinggi "Aaaarggh..aku tidak akan mengampunimu!"

Regen terus menepis serangan Raja Aftur dengan kuku panjangnya.

Pertarungan sengit pun terjadi.

...----------------...

Batu sungai itu hancur dan Agung sudah bisa merasakan kekuatannya yang bergejolak di dalam tubuhnya.

Setelah berhasil, Agung tidak ingin berlama lama lagi di sana jadi dia memutuskan untuk pergi malam ini.

Matahari pun tenggelam hari yang semakin gelap membuat suasana di dalam hutan seperti nuansa di film horor.

Agung berjalan menelusuri sungai karena aliran atas sungai itu menuju ke sarang reptil, karena sebelum nya dia selamat karena hanyut di sungai.

Sunyi hutan di malam hari di iringi dengan nyanyian jangrik, Agung berjalan sendirian menyusuri sungai.

Tiba tiba muncul suara minta bantuan.

"Tolong!...Tolong!..."

Agung mencari suara itu dan menemukan macan putih yang tertimpa dahan besar, kemudian Agung mengangkat dahan itu.

"Apa suara itu berasal dari macan putih ini ya?" Agung kebingungan dengan suara minta tolong.

"Terimakasih sudah menolongku." macan putih itu angkat bicara.

Agung sontak kaget dengan mengangkat kedua tangannya "kau bisa bicara?"

Macan putih itu berubah menjadi seorang pria dengan rambut sebahu berpakaian serba putih "Perkenalkan aku Juna."

"Aku Agung."

Juna siluman macan putih itu menjabat tangan agung "Ada perlu apa kamu ke hutan larangan ini?"

"Aku ingin menyelamatkan temanku yang diculik oleh Raja Raptil." Agung tidak mengatakan tujuannya sebenarnya yang ingin mendapatkan pedang legenda kutukan.

"Raja Reptil." Juna siluman macan putih itu mengerutkan dahinya, "dulu penghuni hutan larangan ini ramah ramah, tapi semenjak datangnya iblis naga dan rekannya kesini untuk menjaga pedang legenda kutukan, jadi banyak penghuni di sini yang dibunuh dan di tangkap, di bagian hutan sebrang di duduki oleh iblis monyet dan di wilayah ini di duduki oleh raja reptil dan anak buahnya yang membuat semua kawanan ku punah dan hanya aku yang tersisa."

Agung memegang dagunya sambil mengangguk anggukan kepalanya.

"kalo gitu mau nggak, kau membantu ku menyelamatkan temanku dan membunuh raja reptil itu agar hutan ini aman kembali."

Agung mendapat rekan yang sangat kuat, sepertinya penyelamatan ini tidak memerlukan waktu yang lama untuk mereka.

Di perjalanan sudah muncul beberapa reptil budak, Agung dan Juna dengan mudah mengalahkan reptil itu.

"Apa kau tau dimana markas mereka Jun?mungkin temanku disandera disana!" Agung bertanya sambil menghadapi para reptil di hadapannya .

Satu persatu Meraka kalahkan, hingga akhirnya tidak ada lagi reptil yang muncul dihadapannya.

"Ternyata kau masih hidup ya Raja macan putih!" Raja Reptil tiba tiba muncul dari atas dan mendarat ke tanah membuat tanah di bawahnya retak.

"Juna macan putih, ternyata ada lah seorang Raja." Agung menoleh ke arah Juna.

"Maaf maaf!"Juna menutup mukanya malu malu.

"Kali ini tidak akan ku biarkan kau lolos." Raja Reptil itu menyerang dengan tinjunya.

Juna sudah siap untuk menangkis serangan kuat dari Raja Reptil itu dengan pedangnya.

Tapi dengan cepat Agung langsung menyalip di depan Juna dan mengadu pukulan Raja Reptil dengan tinjunya.

Agung ingin liat perkembangan dari kekuatannya apakah latihannya membuahkan hasil apa tidak.

Juna tercengang dengan kekuatan Agung yang bisa menandingi kekuatan dari Raja Reptil.

"Ternyata kau sudah semakin kuat bocah!" Raja Reptil itu tersenyum lebar.

Agung juga tersenyum lebar "kali ini, aku pasti akan mengalahkanmu!"

Terpopuler

Comments

NOFEX

NOFEX

Kata2 adalah Doa...

2023-02-01

1

Vernon

Vernon

usaha ngga bakal sia-sia Gung

2023-01-31

0

꧁🌳~T|MB€®🌳꧂

꧁🌳~T|MB€®🌳꧂

jangan terlalu memaksa Gung, tubuhnya juga harus di sayang biar terus fit. masih ada hari esok untuk mempelajari sihir yang belum bisa kau kuasai

2023-01-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!