Pertemuan Kembali

Bab 11

Agung dan Juna si siluman macan putih yang berada di dalam markas milik raja reptil dan antek-anteknya yang telah lenyap semuanya.

Markas yang berada di dalam tanah ,yang luas tapi sunyi tanpa suara hanya ada suara dari agung dan Juna, yang berjalan mencari ruang penjara markas itu.

Setelah melalui banyak cobaan dan rintangan yang ada, di dalam markas akhirnya mereka menemukan pintu jeruji yang terbuat dari besi.

"Sepertinya ini pintu masuk ruang tahanan!" Juna menggedor-gedor pintu, tapi percuma pintu itu dari besi yang tidak mungkin di buka jika tidak ada kuncinya

"Minggir biar aku yang coba!" agung menghantam pintu itu dengan pukulan, tapi tetap aja gagal karena pintu itu dibuat dengan menggunakan sihir raja iblis naga.

Kemudian agung duduk di lantai yang kumuh menyenderkan punggung di dinding, dengan kaki di luruskan sebelah, sambil memegang dagu, dia memikirkan cara untuk membuka pintu.

Sedangkan agung sedang mengotak Atik gembok pintu dengan menggunakan pedang yang telah patah oleh raja reptil tadi.

"Terbukalah pintu!" Juna menendang pintu

"Terbukalah!" memukul pintu

"Terbukalah pintu!" menggigit jeruji

"Terbukalah! Terbukalah! pintu sayang Abang sudah tiba." menggoda pintu

"Gila nih orang ngomong sama pintu." ucap agung dalam hati.

Agung pun mendapat ide kemudian dia bangkit dan pergi ke dinding sebelah pintu kemudian agung berdiri menghadap dinding dan mengamati dinding tersebut

"Dari pada berdiri di sana, lebih baik bantu hajar ni pintu!" sindir Juna sambil meninju ninju pintu sekali sekali dia juga menendangnya.

Agung mengepalkan tinjunya dalam sekejap saja dinding itu sudah bolong, kemudian menoleh mengejek Juna "gitu aja susah! pikir dulu sebelum bertindak!" agung melipat tangannya di dada kemudian masuk ke dalam penjara itu duluan.

"Apa.....mana bisa gitu!"Juna terkejut sambil menggaruk garuk pipinya, kemudian dia mengikuti agung dari belakang

"Agung!.... Tunggu!"

"Kenapa berhenti Gung?" Juna memegang kedua lutut nya sambil mengatur napas.

"Kita tidak berhasil, kita berada dalam sel penjara!" agung menoleh ke arah juna dengan senyum yang menampakkan gigi

Mereka berada di dalam sel 1 penjara yang berada di ruang tahanan itu ternyata di dalam ruangan itu banyak sel sel seperti kamar

"Coba ajar saja mungkin yang disini jeruji nya lunak!" kemudian Juna melihat ke arah kepalan tangan agung, darah menetes dari kepalanya yang menandakan berarti agung sudah mencobanya.

"Kalok gitu ayo kita coba masuk dari pintu tadi aja!"Juna membalik badan kemudian kembali keluar.

Agung mengikuti dari belakang dengan kepala tertunduk kebawah dan langkah kaki yang diseret.

Agung kembali duduk di tempatnya semula dan juna terus mengotak Atik gembok besar pintu itu.

Melihat raut wajah Juna yang sudah penuh keringat bercucuran yang hampir putus asa, agung memutuskan untuk membantu dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang dimilikinya.

Kemudian agung memegang jeruji besi itu dia mencoba jurus sihir aliran pada besi jeruji itu, dalam sekejap api sudah menyelimuti jeruji besi baja itu.

Api itu tidak berefek pada jeruji baja besi, tetapi agung tidak menyerah dia terus mengerahkan semua kekuatannya sehingga api merah menyala itu sudah berkobar di besi itu.

"Hentikan Gung! kau bisa membakar tempat yang lainya nanti!"Juna menggoyang goyangkan pundak agung.

Agung menghiraukannya, dia terus menerus mengalirkan sihir itu sehingga membuat api merah itu berubah menjadi api biru, seperti api yang dia gunakan untuk mengalahkan raja reptil.

Api biru itu berhasil mengalahkan sihir dari raja iblis naga sehingga besi baja itu meleleh seketika.

Jeruji telah habis dilelehkan semua, tetapi wajah agung tampak pucat setelah menguras semua tenaganya untuk membakar habis jeruji itu.

Saat masuk kedalam agung melihat sebuah kunci yang memancarkan cahaya dan bergumam "mungkin ini kunci sel nya!" kemudian agung memungutnya.

Setelah itu mereka masuk kedalam, jalan di dalam tidak terlalu lebar dengan pemandangan sel di kiri dan kanan nya.

"Mereka semua sudah jadi tulang, sudah berapa lama mereka disini? apa mereka di kasih makan ya disini?" Juna menoleh ke kiri kanan untuk memastikan apa masih ada makhluk hidup lain yang di tahan apa nggak.

Agung hanya diam dan mengangguk sambil memperhatikan sekitar.

Tiba tiba Juna menghentikan langkahnya dan menatap ke dalam sel yang ada di sampingnya.

Mereka sudah berjalan agak jauh, mereka sudah sampai di pertengahan dari ruangan tahanan itu

Agung menoleh kebelakang dan bertanya "Kenapa berhenti Jun?" agung menghampiri Juna, kemudian agung melihat ke dalam sel yang terdapat kerangka manusia yang masih utuh dengan memegangi sebuah pedang di tangannya.

"Apa kah kau mengenalnya?" agung menepuk pundak Juna.

"Dia kakek ku, dia di tangkap saat aku baru di Lantik menjadi raja macan putih, gak nyangka aku akan bertemunya kembali disini."

"Dari mana kau tau bahwa dia adalah kakek mu?" tanya agung

"Aku tahu dari pedang yang dia pegang, itu adalah pedang keramat milik bangsa macan putih, pedang itu selalu di wariskan kepada raja raja. pedang itu memiliki kekuatan yang dahsyat, mungkin aku bisa membantu mu mengalahkan raja iblis naga jika aku menggunakan pedang itu"

"kalo gitu buka sel itu lalu ambil pedangnya kemudian kita lanjutkan perjalanan kita kembali"

"Tapi jeruji ini kan sulit untuk di buka"

"Ini tangkap!" agung melemparkan kunci itu kepada juna

Kemudian Juna membuka sel itu kemudian dia masuk "kakek maafkan aku, karna tidak bisa menjadi raja yang baik yang bisa melindungi semua spesies macan putih."

Juna memeluk kerangka tulang yang sudah kumuh dan rapuh "aku akan mengambil pedang soru ini dari mu, aku akan membunuh raja iblis naga untuk membalaskan dendam kaum kita."

Juna meraih pedang soru itu dari tangan kakek nya yang tinggal tulang itu, kemudian dia berjalan membawanya keluar dan meninggalkan pedang buntungnya itu di sebelah kakek nya

"Selamat tinggal kek!" Juna melambaikan tangannya kemudian menutup kembali sel itu.

"Udah?" tanya agung

"Ayo kita lanjutkan perjalanan!"

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan untuk mencari sel tempat Aidan di tahan

"Aidan!" agung teriak dan juna pun ikut teriak melihat agung teriak "Aidan!"

"Aidan apa kau ada di sini?"

"Aidan apa kau masih hidup?"sambung Juna

agung melirik sinis ke arah Juna, dan Juna pun tersenyum

"Aidan kau pasti masih hidup!" ucap juna menoleh ke arah agung sambil meringis

Di sel yang berada di ujung, ada seorang pria yang berusia sekitar 24 tahun dengan tubuh kurus kering dan pakaian rompang ramping dia adalah prajurit Aidan yang belum ada makan semenjak di tangkap oleh raja reptil.

Dia mendengar suara teriakan 2 orang, tapi dia tahu bahwa salah satu suara berasal dari orang yang dia pernah kenal yaitu agung.

Dengan tubuh nya yang sedang sekarat prajurit Aidan berteriak dengan suara lirih "Agung aku disini!"

"Agung!"

"Agung tolong aku!"

Mendengar itu agung langsung berlari kearah suara lirih itu dan dia menemukan Aidan yang berada di sel ujung

"Aidan tunggu, aku akan menyelamatkan mu." agung membuka kunci pada sel itu lalu membukanya kemudian dia berlari dan langsung memeluk aidan.

Aidan tanpa sadar air matanya telah mengalir di wajahnya "Aku selamat!...Aku hidup!"

Kemudian Aidan pingsan dan agung membopongnya di pundak dan membawanya keluar. "ayo Jun kita keluar dari markas reptil ini."

Juna menganggukan kepala dan mengikuti agung dari belakang untuk menuju keluar.

Terpopuler

Comments

Elp Rida

Elp Rida

pintu dirayu, HT tu yg dirayu,😂😂😂😂😂

2023-01-30

2

𝐀⃝🥀𝓐𝔂⃝❥Jindaelꪶꫝ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

𝐀⃝🥀𝓐𝔂⃝❥Jindaelꪶꫝ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

lah pintu aja digodain awas pintunya baper nanti😁😁😁

2023-01-18

1

rinasti

rinasti

Pintunya lagi ngambek Bang... 😁

2023-01-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!