Bencana Baru

Bab 17

Di kerajaan iblis raja Dika yang berperan sebagai raja iblis naga itu, marah teriak teriak dan mengacak -acakan semua yang ada di dalam kamarnya setelah mendengar kabar dari anak buahnya yang terus di kalahkan satu per satu.

"Siapa anak bernama agung ini? dari mana asalnya, kenapa dia sangat kuat sekali, walau belum memiliki pedang legenda kutukan Sekalipun!" ucap raja Dika sambil melihat agung yang sedang mendaki bukit melalui sihir di tangannya. Kemudian dia melihat mundur ke Padang rumput dan menatap kesal raja macan putih itu.

"Raja macan putih, kenapa kau ikut campur dalam urusan ku?" gumam kesal raja dika.

"Aku tidak akan membiarkan mereka bersatu kembali, jika mereka bersatu itu akan membuat ghost one (iblis roh) kesulitan, maka aku harus memisahkan mereka!"

"Agggghhhh, apakah mereka benar benar akan mengalahkanku? aku tidak akan membiarkan itu terjadi!" teriak kesal raja Dika.

Seorang penglima perangnya yang mendengar teriakan dari raja Dika, langsung lari untuk mengecek keadaan rajanya.

''Tok...Tok...Tok...'' Suara ketukan terdengar dari pintu kamar raja.

Raja Dika mendengar suara ketukan di pintu kamarnya, membuat dia semakin kesal, lalu dia mengumpulkan sihir dari tangannya dan siap untuk menembakkannya ke arah pintu kamarnya.

Penglima perang yang tidak mendengar respon dari rajanya, saat dia berada di pintu kamarnya, padahal tadi dia mendengar jelas suara teriakan sang raja dari luar.

Penglima perang merasakan firasat buruk, karena rajanya saat marah di ganggu, dia akan membunuh siapapun itu. Penglima perang ingat beberapa hari yang lalu, salah satu prajuritnya di bunuh karena raja sedang marah.

"Raja ini aku....ada yang bisa saya bantu raja?" ucap panik penglima perang di depan pintu dengan harap raja Dika tidak marah dan tidak membunuhnya.

Raja Dika yang mendengar panglima perangnya yang ternyata berada di luar pintu kamarnya, dan dia langsung membatalkan serangan sihirnya, karena penglima perang termasuk aset pertahanan yang cukup kuat baginya.

"Ada apa, urusanmu kemari?" ucap ketus raja dika.

"Maaf raja! apakah raja baik baik saja?" Tanya penglima perang dengan tubuh yang gemetar.

"Ya aku baik baik saja, pergi kau dari sana, sebelum amarahku menguasai diriku!" ucap raja Dika dengan nada tinggi.

"Baik raja!" penglima perang segera beranjak pergi dari pintu kamar raja Dika.

Raja Dika yang masih kesal ingin melakukan sihir, untuk memisahkan raja siluman macan putih yang sedang bersama prajurit aidan, agar tidak bertemu dan bersatu kembali dengan agung.

Raja Dika meletakkan sebelah tangannya di depan dadanya, kemudian munculah cloning dari raja Dika, yang digunakannya untuk membawa raja siluman macan putih dan prajurit Aidan ke suatu tempat yang sudah direncanakannya.

"Bawa pergi raja siluman macan putih itu menjauh dari bukit!" perintah raja Dika kepada cloning nya.

Kemudian cloning raja Dika menghilang dari kamar raja Dika, untuk menuju ketempat raja siluman macan putih dan prajurit Aidan berada.

Raja Dika tersenyum kembali, setelah mengirimkan cloning dirinya menuju raja macan siluman putih, dia merasa rencananya ini akan berhasil.

Karena menurut raja Dika yang terkuat antara mereka bertiga adalah Juna raja siluman macan putih dengan pedang sorunya, maka dari itu raja Dika  memilih untuk menyingkirkan Juna siluman macan putih terlebih dahulu.

****

Di Padang rumput yang luas, Juna dan prajurit Aidan, hampir sampai di lereng bukit pedang legenda kutukan berada.

"Jun turunkan aku, sepertinya aku dah bisa jalan sendiri!" ujar prajurit Aidan sambil melirik ke arah wajah Juna yang sudah tampak lelah, karena membopong dia sepanjang perjalanan.

"Oke, jika tubuhmu sudah membaik." ujar Juna sambil menurunkan prajurit Aidan.

Walaupun belum ada sarapan apa apa, tapi keduanya masih keliatan tetap tegar, Juna seorang siluman jadi dia tidak perlu makan, tapi prajurit Aidan manusia biasa jadi dia merasakan kelaparan, karena jiwa seorang prajurit nya yang kuat jadi dia bisa menahan rasa laparnya.

Dari kejauhan tampak seseorang berjalan mengarah ke arah mereka.

"Itu seperti seseorang yang sedang jalan mengarah kesini kan jun." ucap prajurit Aidan dengan menyipitkan matanya, untuk melihat sosok jauh yang belum jelas itu.

"Apakah itu agung ya?" Tanya Juna kepada prajurit Aidan.

"Sepertinya itu bukan agung, aku tahu persis gimana rupa agung!" ujar prajurit Aidan sambil menggelengkan kepalanya.

Sosok pria itu sudah semakin dekat, dan sudah terlihat jelas, seorang pria tinggi dengan postur tubuh yang besar.

Melihat sosok itu Juna menautkan alisnya, dengan mengeluarkan keringat dingin dari wajahnya dan tubuhnya yang mulai menggigil.

"Kenapa dia ada disini?" gumam Juna panik.

"Kenapa kau panik begitu Jun, siapa sebenarnya dia?" tanya penasaran prajurit Aidan saat melihat Juna gemetar.

"Dia adalah raja iblis naga yang merupakan penguasa dari kerajaan iblis, wujudnya masih tetap sama seperti saat dia menyerang kerajaan macan putih dulu, dia sangat lah kuat walau harus menggunakan pedang soru ini aku tetap tidak akan bisa menandinginya."

Kemudian Aidan menarik pedang dari sarungnya dan menempatkannya di depan dada, sambil menatap raja iblis naga yang dalam wujud manusianya.

"Kalo gitu Aku akan mengerahkan semua kemampuanku!" ucap prajurit Aidan sambil membuang napas.

Cloning raja iblis yang masih jauh dari Juna dan prajurit Aidan, mengeluarkan sayap naga dengan ukuran kecil dari punggungnya, kemudian dia melesat ke arah juna dan prajurit Aidan berada dengan sangat cepat.

Prajurit Aidan dan Juna sudah bersiap, untuk apapun yang akan terjadi padanya nanti, mereka sudah bersiap untuk melawan iblis apa saja walau harus raja iblis sekalipun.

Saat telah tiba di dekat prajurit Aidan dan Juna, cloning raja iblis naga langsung melebarkan sayapnya, lalu memeluk Juna dan Aidan menggunakan sayapnya yang lebar.

Sontak Juna langsung melakukan serangan kepada iblis naga

"Soru!" Juna menusukkan pedangnya ke dada raja iblis naga hingga tembus.

Aidan langsung mengikuti Juna, dengan menusuk tembus perut iblis naga.

Serangan itu tidak berpengaruh sedikit pun pada raja iblis naga, karena itu hanya cloningnya saja.

Pelukan dari cloning raja iblis naga semakin kuat, sehingga membuat Juna dan prajurit Aidan tidak bisa menarik pedangnya kembali, yang tertancap di perut iblis naga.

Karena pelukannya yang semakin erat Juna dan prajurit Aidan sudah tidak berdaya dan lemas akibat pelukan itu.

Tiba tiba saja cloning iblis naga itu menghilang dari Padang rumput itu, dengan membawa Juna dan Aidan bersamanya.

Kemudian cloning raja iblis muncul kembali di gurun pasir yang luas, dengan membawa Juna dan prajurit Aidan bersamanya.

"Hancurkan mereka" perintah raja iblis kepada cloning nya itu.

"Booom......"

Sontak cloning raja iblis naga itu langsung meledakkan dirinya, sehingga membuat ledakan yang sangatlah hebat dan ledakan itu menciptakan badai pasir yang dahsyat.

Terpopuler

Comments

lilis herawati

lilis herawati

Raja ini pandai sihir dan pemarah ya

2023-01-24

2

Yudi Saputra

Yudi Saputra

kok nama iblisnya gak serem sih Thor, imajinasinya jadi mentok pas baca nama dika

2023-01-18

0

Women-Stars🍁 Al-Zha

Women-Stars🍁 Al-Zha

cloning raja iblis wawww

2023-01-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!