18. Nasihat Ummi

...Jika Jatuh adalah Hujan, Dan Bangkit adalah Matahari, maka Kita butuh keduanya untuk melihat Pelangi...

...🍁...

Setelah menyelesaikan semua perbincangan penting bersama Asisten pribadinya, Emran memilih kembali menemui sang putri.

Emran kembali ke kamar Yasmine, dimana disana Yasmine tengah bersama dua orang pengasuhnya.

"Daddy" Panggil Yasmin dengan bingar bahagia di wajahnya.

"Sayang sudah bangun ?" tanya Emran kemudian

Yasmine pun menjawab dengan menganggukkan kepala, dan kembali memainkan boneka kesayangannya.

Emran mendekat pada sang putri, kemudian dia pengasuh Yasmine pun memberi ruang pada majikanya untuk lebih leluasa.

"Sayang " Panggil Emran dengan usapan lembut di rambut gadis kecil nya.

"Yes Daddy" Jawab Yasmine penuh semangat.

Emran pun mengulas senyum melihat keceriaan sang putri.

"Daddy sudah bertemu Mommy?" Tanya Yasmine dengan menatap sang ayah.

Emran menggelengkan kepala , dan seketika raut wajah Yasmine pun berubah menjadi sendu.

"Kenapa Daddy bohong lagi " Tanya Yasmine dengan wajah sedihnya.

"Daddy tidak berbohong sayang" Ucap Emran dengan suara lembut.

"Daddy sudah berjanji bukan , akan mempertemukan Yasmine dengan mommy" pinta gadis kecil di hadapannya dengan wajah yang begitu mengiba

"Lalu ?" Tanya Yasmine

"Em.. kita akan menemui Mommy setelah Yasmine sembuh, Yasmine setuju ?" Tanya Emran

"Setuju !!" teriak Yasmine dengan semangat. Seketika wajah sedihnya berubah menjadi cerah penuh kebahagiaan.

Emran pun merasa bersalah, karena sebelumnya begitu membatasi pertemuan antara putrinya dan Annisa, terkadang Emran berpikir mungkin dirinya terlalu kasar pada Annisa, sehingga gadis itu memutuskan untuk resign dari perusahaannya.

Emran pun bertekad akan menebus kesalahannya setelah bertemu dengan Annisa nanti.

***

Mendadak kediaman Abi Ali begitu ramai.

Kabar mengenai lamaran dan pernikahan Annisa begitu cepat merebak di kalangan keluarga besar Abi Ali dan Ummi Fatimah.

Tidak sedikit keluarga yang berdatangan untuk memberi selamat pada Annisa, selain itu Kediaman Abi Ali pun mulai ramai untuk persiapan pernikahan yang hanya tinggal menghitung hari saja.

Pernak-pernik seperti sovenir dadakan yang di siapkan sebagai kenang kenangan bagi tamu undangan nantinya.

"Annisa " Panggil Aisha.

"Ya mba Ais" Jawab Annisa dengan suara lembut.

"Calon pengantin kok melamun sih ?" Tanyanya kemudian.

Annisa hanya menatap lurus pada kolam ikan di depannya.

"Kamu ada masalah ?" Tanya Aisha yang menyadari sang adik begitu lesu. Annisa hanya menjawab dengan gelengan kepala.

"Sejak kepulangan kamu, Mba lihat kamu sering melamun" Ucap Aisha dengan menatap sang adik.

Annisa pun menoleh pada Aisha, Kemudian menghela nafas panjang.

"Mba " Panggil Annisa

"Em " jawab Aisha dengan pandangan mengarah pada Annisa.

"Annisa Merindukan seseorang ka" Ucap Annisa kemudian.

"Astagfirullah Annisa !" pekik Aisha mendengar ucapan sang adik yang terdengar begitu aneh

"Sadar Annisa ! , sebentar lagi kamu menikah, tidak baik merindukan seseorang yang bukan mahram kamu" Ucap Aisha

"Jangankan sebelum memiliki ikatan dengan Zyan, sekalipun kamu tidak memiliki ikatan dengan siapapun, kamu tetap tidak boleh merindukan orang lain Nissa" Jelas sang kakak, panjang lebar Aisha memperingati adik semata wayangnya.

"Mba Ais !" Sanggah Annisa

Aisha hanya mengerutkan dahi.

"Annisa bukan merindukan laki-laki lain mba" Ucap Annisa Memberi penjelasan.

Aisha tampak bingung dengan ucapan sang adik "Lalu ?" tanya nya kemudian.

"Annisa Merindukan Yasmine" Ucap Annisa dengan menundukkan wajahnya.

"Yasmine?" gumam Aisha.

"Siapa Yasmine?" Tanya Aisha lagi.

Annisa tampak menjeda Ucapannya, dan terlihat menghela nafas dalam. Agaknya Annisa sedikit bingung memulai pembicaraan dengan sang kakak.

Namun Annisa memilih untuk mengutarakan apa yang saat ini begitu memenuhi pikiran dan hatinya.

Setelahnya Annisa menceritakan tentang Yasmine, mulai dari awal mula keduanya bertemu, dan dimana Yasmine meminta nya untuk menjadi Sosok Mommy baginya.

Tidak luput Annisa juga menceritakan sosok orang tua tunggal Yasmin yang merupakan bos di tempat dimana Annisa bekerja.

"Gadis itu sangat manis Mba, Cantik sekali" Ucap Annisa dengan membayangkan sosok Yasmin berada di hadapannya.

Aisha yang melihat betapa kasih sayang sang adik pada gadis kecil yang baru dia kenal pun membuatnya ikut bahagia.

Annisa memang sosok yang begitu lembut, selain baik hati dirinya juga memiliki sikap ke ibuan, terlihat betapa dia sangat menyayangi keponakannya, yang tidak lain merupakan Anak dari kakak pertamanya.

"Bukankah kau bisa menghubunginya" Ucap Aisha memberi saran.

Seketika wajah Annisa berubah sayu. "Bagaiman Annisa bisa menghubunginya mba, kalau handphone milik Annisa saja hilang, dan satu-satunya akses Annisa untuk menghubunginya hanya dadi situ" ucap Annisa memberi penjelasan.

Mendengar hal itu Aisha hanya menganggukkan kepala.

"Mba Ais" Panggil salah seorang santri

"Iya " Jawab Aisha lembut.

"Maaf mba, tadi Abi Mencari mbak " Ucapnya kemudian.

"Abi" Gumam Aisha

"Baiklah , Terima kasih, mba kan menemui Abi" Ucap Aisha kemudian

Setelahnya Aisha pun meninggalkan Annisa sendiri di tempatnya semula. Dan bergegas menemui sang Abi

Setelah kepergian sang kakak, suasana kembali hening, dan Annisa kembali memikirkan Yasmine yang entah berada dimana saat ini.

Sebuah usapan lembut yang seketika terasa membelai pundak Annisa.

"Tidak baik melamun" Ucapnya kemudian

Sebuah suara lembut yang terdengar begitu menenangkan dan menyejukkan hati .

"Ummi" Ucap Annisa dengan mendongakkan wajahnya.

"Ada banyak saudara yang datang, kenapa malah menyendiri ?" tanya Ummi Fatimah setelah mendaratkan tubuhnya di bangku samping Annisa duduk.

Annisa hanya mengulas sebuah senyuman manis di bibirnya.

"Ada apa ?" tanya Ummi Fatimah yang menyadari sang putri tengah memikirkan sesuatu.

"Tidak ada Ummi" ucap Annisa dengan senyuman di wajah cantiknya

Meski Annisa menjawab tidak, namun sejujurnya Ummi Fatimah tahu, jika sang putri hanya berusaha untuk membuatnya tenang.

Ikatan Antara anak dan ibu tidak dapat di di bohongi, begitu juga antara Annisa dan Ummi Fatimah.

"Nak" Panggil ummi Fatimah lembut

Annisa menoleh pada sang Ummi, "ya ummi" Jawab Annisa sopan.

"Masih ingat Nasihat Ali bin Abi Thalib?" Tanya Ummi Fatimah kemudian

Annisa tampak mengerutkan dahi dan sejenak berfikir.

"Seberapa besar masalah kita, tidak akan terasa besar apabila kita selalu bersama Allah"

"Jika Sesuatu yang kau senangi tidak terjadi, maka senangi lah apa yang terjadi" ucap ummi Fatimah mengingatkan.

Annisa tersenyum mendengar ucapan sang ibu.

"Jangan terlalu keras memikirkan sesuatu yang diluar kendali mu, sebab urusan hamba sudah diatur indah oleh takdir Allah. Sabar dan syukur adalah cara terbaik dalam menjalani hidup" ucap ummi Fatimah mengingatkan.

Kalimat yang begitu lembut dan terasa teduh, seketika mampu menenangkan hati Annisa yang terasa gundah.

"Dan Ali bin Abi Thalib pernah berkata. Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu, setelah sekian banyak kesabaran (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana, hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit" ucap ummi Fatimah dengan lembut.

Annisa mengulas senyuman manis dengan menatap lekat wajah bidadari surga yang duduk di hadapannya.

"Terima kasih ummi " ucap Annisa kemudian..

***

Terima kasih yang sudah bersedia Membaca torehan kisah Hijrah Cinta Annisa

Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan.

Semoga karya yang tidak seberapa ini dapat menghibur dan Sedikit memberi Kesenangan untuk para Reader kesayangan Author.

Sekali lagi terima kasih

🤗🥰🙏

Terpopuler

Comments

winarti 151

winarti 151

suka ceritamu kk ❤️🥰

2024-05-04

0

Rini Mustika

Rini Mustika

keren cerita nya kak..

2024-04-05

3

siti rahmainy

siti rahmainy

bagus cerita nya ❤️

2024-03-28

1

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pertemuan Kedua
3 3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4 4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5 5. Telepon Pertama
6 6. Kemarahan Emran
7 7. Zyan Malik Abdullah
8 8. Cadar Annisa
9 9. Resign
10 10. Kepulangan Annisa
11 11. Kebahagiaan Yasmine
12 12. Mencari Annisa
13 13. Sebuah Informasi
14 14. Pertemuan Pertama
15 15. Melamar Annisa
16 16. Jawaban Annisa
17 17. Keceriaan Yasmine
18 18. Nasihat Ummi
19 19. Arti Sebuah Mimpi
20 20. Menjelang hari bahagia
21 21. Hal Baru
22 22. Tamu Tak di Undang
23 23. Hamil
24 24. Alasan Sebenarnya
25 25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26 26. Kedatangan Tamara
27 27. Permintaan Tamara
28 28. Pelajaran Sabar
29 29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30 30. Tangisan Yasmine.
31 31. Kamar Annisa
32 32. Keberanian Tamara
33 33. Meloloskan Diri
34 34. Pagi Hari
35 35. Sebuah Harapan
36 36. Detik -Detik
37 37. Kebenaran.
38 38. Tabayun
39 39. Sesuatu yang Tak Terduga
40 40. Satu Tarikan Nafas
41 41. Kamar Annisa 2
42 42. Bukan Pernikahan Kontrak
43 43. Pertanyaan Annisa
44 44. Pandangan Pertama Emran
45 45. Keberangkatan
46 46. Kamar
47 47. Diperlakukan Baik
48 48. Kesan Pertama
49 49. Senam Jantung
50 50. Keceriaan di pagi hari
51 51. Kedatangan Orang Baru
52 52. Tamu tak diundang
53 53. Semua Sudah di atur
54 54. Ketegasan Emran
55 55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56 56. Menggoda Annisa
57 57. Taman Bermain
58 58. Sore Hari
59 59. Penolakan Yasmine
60 60. Rumah Sakit.
61 61. Obrolan Malam
62 62. Sholat Tiang Agama.
63 63. Informasi
64 64. Perhatian Kecil
65 65. Syarat
66 66. Ciuman Pertama
67 67. Kemarahan Emran
68 68. Keributan
69 69. Keputusan Erman
70 70. Harapan
71 71. Hijrah Cinta Annisa 1
72 72. Hijrah Cinta Annisa 2
73 73. Setelah Meriam lepas.
74 74. Mandi Bersama
75 75. Urusan Kampus
76 76. Kembali di Pertemukan
77 77. Kekhawatiran Annisa
78 78. Memberikan perlakuan Istimewa
79 79. Panas
80 80. Kabar Buruk
81 81. Permintaan Zyan
82 82. Ketegasan
83 83. Kerja Sama
84 84. Tamu tak di Undang
85 85. Dia lagi dia lagi
86 86. Menjalani Peran
87 87. Kecelakaan
88 88. Kekecewaan
89 89. Berita Buruk
90 90. Perasaan Tidak Nyaman
91 91. Perdebatan Kecil
92 92. Sarapan
93 93. Kemarahan Sania
94 94. Ketegasan Emran
95 95. Kebahagiaan Annisa
96 96. Titik Terendah Sania
97 97. Kemesraan
98 98. Kabar Baik
99 99. Rencana Sania
100 100. Kecurigaan Annisa
101 101. Kekecewaan
102 102. Dalang
103 103. Hasil
104 104. Kabar baik
105 105. Kejelasan
106 106. Bali
107 107. Bersama Mu
108 108. Masih di Bali
109 109. Keputusan Emran
110 110. Permintaan Annisa
111 111. Kekesalan Amir.
112 112. Tom and Jerry
113 113. Kepanikan Amir
114 114. Akhir
115 NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116 116. SENJA ASMARALOKA
Episodes

Updated 116 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pertemuan Kedua
3
3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4
4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5
5. Telepon Pertama
6
6. Kemarahan Emran
7
7. Zyan Malik Abdullah
8
8. Cadar Annisa
9
9. Resign
10
10. Kepulangan Annisa
11
11. Kebahagiaan Yasmine
12
12. Mencari Annisa
13
13. Sebuah Informasi
14
14. Pertemuan Pertama
15
15. Melamar Annisa
16
16. Jawaban Annisa
17
17. Keceriaan Yasmine
18
18. Nasihat Ummi
19
19. Arti Sebuah Mimpi
20
20. Menjelang hari bahagia
21
21. Hal Baru
22
22. Tamu Tak di Undang
23
23. Hamil
24
24. Alasan Sebenarnya
25
25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26
26. Kedatangan Tamara
27
27. Permintaan Tamara
28
28. Pelajaran Sabar
29
29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30
30. Tangisan Yasmine.
31
31. Kamar Annisa
32
32. Keberanian Tamara
33
33. Meloloskan Diri
34
34. Pagi Hari
35
35. Sebuah Harapan
36
36. Detik -Detik
37
37. Kebenaran.
38
38. Tabayun
39
39. Sesuatu yang Tak Terduga
40
40. Satu Tarikan Nafas
41
41. Kamar Annisa 2
42
42. Bukan Pernikahan Kontrak
43
43. Pertanyaan Annisa
44
44. Pandangan Pertama Emran
45
45. Keberangkatan
46
46. Kamar
47
47. Diperlakukan Baik
48
48. Kesan Pertama
49
49. Senam Jantung
50
50. Keceriaan di pagi hari
51
51. Kedatangan Orang Baru
52
52. Tamu tak diundang
53
53. Semua Sudah di atur
54
54. Ketegasan Emran
55
55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56
56. Menggoda Annisa
57
57. Taman Bermain
58
58. Sore Hari
59
59. Penolakan Yasmine
60
60. Rumah Sakit.
61
61. Obrolan Malam
62
62. Sholat Tiang Agama.
63
63. Informasi
64
64. Perhatian Kecil
65
65. Syarat
66
66. Ciuman Pertama
67
67. Kemarahan Emran
68
68. Keributan
69
69. Keputusan Erman
70
70. Harapan
71
71. Hijrah Cinta Annisa 1
72
72. Hijrah Cinta Annisa 2
73
73. Setelah Meriam lepas.
74
74. Mandi Bersama
75
75. Urusan Kampus
76
76. Kembali di Pertemukan
77
77. Kekhawatiran Annisa
78
78. Memberikan perlakuan Istimewa
79
79. Panas
80
80. Kabar Buruk
81
81. Permintaan Zyan
82
82. Ketegasan
83
83. Kerja Sama
84
84. Tamu tak di Undang
85
85. Dia lagi dia lagi
86
86. Menjalani Peran
87
87. Kecelakaan
88
88. Kekecewaan
89
89. Berita Buruk
90
90. Perasaan Tidak Nyaman
91
91. Perdebatan Kecil
92
92. Sarapan
93
93. Kemarahan Sania
94
94. Ketegasan Emran
95
95. Kebahagiaan Annisa
96
96. Titik Terendah Sania
97
97. Kemesraan
98
98. Kabar Baik
99
99. Rencana Sania
100
100. Kecurigaan Annisa
101
101. Kekecewaan
102
102. Dalang
103
103. Hasil
104
104. Kabar baik
105
105. Kejelasan
106
106. Bali
107
107. Bersama Mu
108
108. Masih di Bali
109
109. Keputusan Emran
110
110. Permintaan Annisa
111
111. Kekesalan Amir.
112
112. Tom and Jerry
113
113. Kepanikan Amir
114
114. Akhir
115
NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116
116. SENJA ASMARALOKA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!