6. Kemarahan Emran

Hari berganti hari, kegiatan dan rutinitas yang sama hampir setiap hari Annisa Lakukan di tempat yang sama dan jam yang sama pula. Yang membedakan adalah Annisa akan membuat Bekal lebih untuk makan siang bersama Yasmine dan Kedua pengasuh putri dadakannya tersebut.

"Mommy !" Panggil Yasmine, suara gadis kecil yang terdengar menggema di seluruh ruangan.

Hari ini pertama kalinya Yasmine menjelajah kantor ayahnya, hanya di temani dua pengasuhnya, karena biasanya dia akan menunggu di luar atau di Timezone untuk menghabiskan waktu.

"Yasmine !" Jawab Annisa dengan mensejajarkan tubuhnya dengan Yasmin. Annisa tampak mengerutkan dahi.

"Kenapa tidak tunggu Mommy di taman saja sayang !" Tanya Annisa.

Bukan apa-apa hanya saja beberapa rekan kerjanya melihat Annisa dengan tatapan aneh, mendapati kata Mommy tersemat untuk dirinya.

"Yasmine kangen Mommy" Ucap Yasmine dengan nada celotehan.

"Annisa ! , dia anak mu ?" tanya seorang teman yang kebetulan melintas

Annisa hanya tersenyum dadi balik cadar yang dia kenakan.

"Apa aku tidak salah dengar dia memanggilmu mommy ?" Tanya yang lainya.

Beberapa orang mengerubungi mereka, Merasa terkejut dengan Annisa yang tiba-tiba memiliki anak berusia kurang lebih 4 tahun.

Pasalnya semua orang tahu jika Annisa belum menikah, jangankan menikah, dekat dengan seorang laki-laki pun sepertinya tidak. Karena memang tidak ada yang pernah melihat Annisa kencan dengan laki-laki mana pun.

Melihat banyaknya orang berkumpul, membuat Yasmin ketakutan ketakutan, karena merasa dirinya akan di marahi.

Annisa mengusap lembut bahu Yasmine untuk menenangkan gadis kecil yang matanya telah berkaca-kaca.

Umpatan dan ejekan seketika melayang begitu saja pada Annisa, Kedua pengasuh Yasmine pun tidak dapat berbuat apa-apa.

Yasmine hanya memegang erat paha Annisa, dan menenggelamkan wajahnya di gamis besar yang di kenakan Annisa.

"Katakan Annisa, Kenapa kau diam saja ?" Tanya seorang rekan kerja Annisa

"Apa ini anakmu ?" ucap yang lain

"Lalu siapa ayahnya ?"

"Atau jangan-jangan ini anak haram, Hasil hubungan gelap mu" Ucap lainya

Deg.

Mendengar pertanyaan yang begitu mengejutkan membuat Annisa merasa sedih, namun mau menjawab apa, Nyatanya memang Yasmine memanggilnya dengan kata Mommy, atau apakah mereka akan percaya jika Annisa mengatakan Yasmine bukan anaknya, lalu jika hal itu Annisa lakukan makan akan sangat melukai hati Yasmine gadis kecil yang saat ini tengah memeluknya dengan sangat erat.

Annisa hanya mampu menatap satu per satu rekan rekan kerjanya dengan tatapan nanar, penilaian buruk yang di sematkan pada dirinya cukup membuat Annisa down saat ini.

Annisa memang terkenal gadis yang kuat dan tangguh, namun ada kalanya dia juga akan menjadi seseorang yang mudah rapuh, terbukti saat ini, ucapan demi ucapan, penilaian buruk yang di layangkan kepada dirinya mampu membuat Annisa merasa sakit hati.

Annisa kembali menundukkan wajahnya, melihat betapa Yasmin sangat ketakutan, Annisa pun mengangkat tubuh kecil Yasmine, menggendongnya, dan membenamkan gadis kecil itu dalam pelukannya.

Sekuat tenaga dia mencoba menenangkan Yasmine yang telah terisak, mengusap lembut punggung gadis kecil tersebut.

"Kenapa kau hanya diam !"

"Jawab Annisa !"

"Apa anak ini hasil hubungan gelap mu dengan laki-laki yang tidak bertanggungjawab?" Ketus salah seorang rekan kerja Annisa dengan begitu berani dan lancang mengatasi Annisa.

"Jangan sok suci Annisa, nyatanya kamu tidak lebih dari wanita murahan!" ucap salah seorang lainya yang memang telah lama tidak menyukai Annisa.

"DIA PUTRI KU !!!" Suara bariton yang seketika memecah kerumunan banyak orang yang mengerubungi Annisa dan Yasmine.

Tidak hanya Annisa dan Yasmine yang merasa terkejut, hampir semua orang yang berada di sana dibuat kaget dengan suara lantang itu.

Semua orang merasa tercengang, Dengan kedatangan Emran yang tiba-tiba, raut wajah yang sudah tidak lagi ramah, pancaran kemarahan yang jelas terlihat di wajah tampannya,

Takut dan terkejut yang saat itu menjadi satu dirasakan para karyawan perusahaan Emran Company, terlebih dengan pengakuan Emran yang teramat mengejutkan, yang mengakui gadis kecil di depan mereka adalah Putri nya.

Masih tidak percaya , jika seorang direktur utama, yang baru mereka kenal sehari yang lalu, merupakan Pimpinan tertinggi mereka, mengakui anak kecil yang sebelumnya memanggil Annisa dengan sebutan Mommy, merupakan putri dari bos mereka.

Melihat perubahan wajah Emran, tidak sedikit diantara orang-orang yang berkerumun itu merasa sangat ketakutan, Terlebih kebanyakan gosip beredar , Emran merupakan orang yang dingin dan tidak segan memecat orang yang berlaku tidak baik di perusahaanya.

Semua orang Menundukkan wajahnya dengan rasa takut masing-masing.

"Apa kalian sadar, Siapa yang telah kalian Rendahkan !" Bentak Emran dengan suara keras.

Dan para karyawan itu hanya menundukkan wajah.

"DIA PUTRIKU !!" Ucap Emran lagi dengan menunjuk Yasmine yang tengah ketakutan, dengan menundukkan wajahnya di celekuk leher Annisa.

Setelahnya Emran menarik tangan Annisa dan membawanya pergi dari kerumunan tersebut.

Menarik kasar tangan Nissa menuju ruangan pribadinya. Disusul dua orang pengasuh Yasmine yang mengikuti dari belakang.

Emran

Emran & Annisa

Ini ya Visualnya Emran dan Annisa Maaf ya kalau nggak sesuai sama ekspektasi bisa menghalu sesuai dengan keinginan masing-masing ya bebas.

***

Setelah berada tepat di depan ruang kerja Emran, Emran pun mengambil Yasmine dari gendongan Annisa, Meminta dua pengasuhnya untuk menjaga Yasmine.

Sementara Emran kembali meraih tangan Annisa, menyeretnya masuk kedalam ruangan.

Menutup dengan keras pintu ruangan tersebut, hingga Yasmine dan dua pengasuhnya terhenyak kaget.

Annisa berusaha keras melepaskan tangannya yang tengah di pegang erat oleh Emran.

"Lepaskan saya pak !" pekik Annisa penuh permohonan

Emran pun mengibaskan tangannya, dan seketika melepaskan cengkeraman tangan Annisa.

"Lancang sekali kau menyuruh putriku kemari !" Ketus Emran dengan suara keras.

Annisa hanya menundukkan wajahnya dengan pikiran yang masih kalut. Belum juga rasa sakit Annisa karena cemoohan rekan-rekan kerjanya, kini dia sudah harus berhadapan dengan sosok direktur utama yang begitu Arogan.

"Apa kau memanfaatkan putri Ku untuk mendekatiku !" Sergah Emran dengan nada sarkas

Mendengar hal itu Annisa Mendongakkan wajahnya, menatap tajam pada sosok di hadapannya.

Annisa saat ini memang sangat takut, namun pernyataan Emran yang baru saja dia dengar cukup membuat Annisa meradang dan Kini keberaniannya pun terbakar.

"Apa ?" ucap Anisa tidak kalah ketus.

"Saya memanfaatkan Yasmin untuk mendekati Anda ?" tanyanya lagi.

"Saya mengenal Yasmin sebelum saya mengenal anda, dan sebelum saya tahu jika anda adalah direktur di Tempat ini tuan !" Ucap Annisa dengan suara tegas.

Tidak terima harga dirinya yang seolah di injak-injak begitu saja.

"Daddy !" pekik Yasmine yang tiba-tiba memasuki ruangan Emran.

"Maaf Tuan, Kami sudah berusaha mencegahnya, namun nona memaksa" ucap Asih dengan rasa takut.

Emran hanya menatap tajam pada dua orang pengasuh putrinya tersebut.

"Daddy , please jangan marah pada Mommy " pinta Yasmine dengan wajah memelas.

Memeluk erat kaki Emran yang jenjang, Yasmine begitu memohon belas kasihan sang ayah.

Melihat kesedihan di wajah putri kecilnya, Emran pun merasa sedih. Kemudian berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi badan Yasmine.

"Daddy jangan marah pada Mommy" Pinta nya lagi.

Emran hanya menghela nafas dan menghembuskan ya kasar. Kemudian memilih mengalah dan menganggukkan kepala pada sang putri tercinta.

Melihat hal itu seketika raut wajah Yasmine pun berubah ceria, mencium dan kemudian memeluk daddy-nya dengan penuh cinta.

"Thanks Daddy" Ucap Yasmine dengan suara celotehannya.

Yasmine pun segera melepaskan pelukannya dari Emran,dan kemudian menghampiri Annisa yang masih berdiri mematung dengan menundukkan wajahnya.

"Mommy, Maafkan Daddy ya " ucap Yasmine dengan suara lembut

Annisa pun berjongkok, mengusap lembut wajah gadis kecil di hadapannya, tersenyum di balik cadar yang dia kenakan.

"Mommy Sedih ?" Tanya Yasmin, Yang melihat genangan Air membasahi cadar yang dia kenakan.

Mendengar hal itu Annisa hanya menggelengkan kepala "Mommy tidak sedih sayang " Ucap Annisa kemudian

"Ohya Mommy bawakan Yasmine makanan yang kemarin Yasmine minta " Ucap Annisa dengan semangat, merubah topik pembicaraan diantara mereka.

Meski masih merasakan rasa sakit hati, namun Annisa memilih menutupinya, agar gadis kecil di hadapannya tersebut tidak terlalu memikirkan dirinya.

"Mauuu!" ucap Yasmine penuh semangat.

"Okay, kita makan di taman lagi ?" tanya Annisa kemudian.

Annisa pun bergegas menggandeng Yasmin menuju pintu keluar.

"STOP !!" suara bariton Emran kembali terdengar.

"Aku tidak mengizinkan membawa putriku " Ucapnya kemudian

Annisa yang mendengar hal itu pun sontak mengerutkan dahi. Namun menyadari kemarahan Emran, Annisa memilih menurut dan tidak ingin terlibat masalah lebih jauh dengan bos besarnya tersebut.

"Em Yasmine tinggi di sini ya, Mommy akan Ambil boks makannya " Ucap Annisa kemudian.

Yasmine pun mengangguk penuh semangat.

***

Yuk Komen dan Like nya ya jangan Lupa 🤗

Semoga terhibur dengan tulisan Author ya

Terpopuler

Comments

Jumria Jumi

Jumria Jumi

kayaknya ceritanya menarik,aku baru mampir ni thor di karyamu, semoga bagus

2024-04-11

1

Pratomo Adi

Pratomo Adi

nisa buat. imron bucin akut

2024-03-04

0

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Gaya nya ngamuk2 awas ntar bucin baru tau rasa.....😄

2024-03-02

2

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pertemuan Kedua
3 3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4 4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5 5. Telepon Pertama
6 6. Kemarahan Emran
7 7. Zyan Malik Abdullah
8 8. Cadar Annisa
9 9. Resign
10 10. Kepulangan Annisa
11 11. Kebahagiaan Yasmine
12 12. Mencari Annisa
13 13. Sebuah Informasi
14 14. Pertemuan Pertama
15 15. Melamar Annisa
16 16. Jawaban Annisa
17 17. Keceriaan Yasmine
18 18. Nasihat Ummi
19 19. Arti Sebuah Mimpi
20 20. Menjelang hari bahagia
21 21. Hal Baru
22 22. Tamu Tak di Undang
23 23. Hamil
24 24. Alasan Sebenarnya
25 25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26 26. Kedatangan Tamara
27 27. Permintaan Tamara
28 28. Pelajaran Sabar
29 29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30 30. Tangisan Yasmine.
31 31. Kamar Annisa
32 32. Keberanian Tamara
33 33. Meloloskan Diri
34 34. Pagi Hari
35 35. Sebuah Harapan
36 36. Detik -Detik
37 37. Kebenaran.
38 38. Tabayun
39 39. Sesuatu yang Tak Terduga
40 40. Satu Tarikan Nafas
41 41. Kamar Annisa 2
42 42. Bukan Pernikahan Kontrak
43 43. Pertanyaan Annisa
44 44. Pandangan Pertama Emran
45 45. Keberangkatan
46 46. Kamar
47 47. Diperlakukan Baik
48 48. Kesan Pertama
49 49. Senam Jantung
50 50. Keceriaan di pagi hari
51 51. Kedatangan Orang Baru
52 52. Tamu tak diundang
53 53. Semua Sudah di atur
54 54. Ketegasan Emran
55 55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56 56. Menggoda Annisa
57 57. Taman Bermain
58 58. Sore Hari
59 59. Penolakan Yasmine
60 60. Rumah Sakit.
61 61. Obrolan Malam
62 62. Sholat Tiang Agama.
63 63. Informasi
64 64. Perhatian Kecil
65 65. Syarat
66 66. Ciuman Pertama
67 67. Kemarahan Emran
68 68. Keributan
69 69. Keputusan Erman
70 70. Harapan
71 71. Hijrah Cinta Annisa 1
72 72. Hijrah Cinta Annisa 2
73 73. Setelah Meriam lepas.
74 74. Mandi Bersama
75 75. Urusan Kampus
76 76. Kembali di Pertemukan
77 77. Kekhawatiran Annisa
78 78. Memberikan perlakuan Istimewa
79 79. Panas
80 80. Kabar Buruk
81 81. Permintaan Zyan
82 82. Ketegasan
83 83. Kerja Sama
84 84. Tamu tak di Undang
85 85. Dia lagi dia lagi
86 86. Menjalani Peran
87 87. Kecelakaan
88 88. Kekecewaan
89 89. Berita Buruk
90 90. Perasaan Tidak Nyaman
91 91. Perdebatan Kecil
92 92. Sarapan
93 93. Kemarahan Sania
94 94. Ketegasan Emran
95 95. Kebahagiaan Annisa
96 96. Titik Terendah Sania
97 97. Kemesraan
98 98. Kabar Baik
99 99. Rencana Sania
100 100. Kecurigaan Annisa
101 101. Kekecewaan
102 102. Dalang
103 103. Hasil
104 104. Kabar baik
105 105. Kejelasan
106 106. Bali
107 107. Bersama Mu
108 108. Masih di Bali
109 109. Keputusan Emran
110 110. Permintaan Annisa
111 111. Kekesalan Amir.
112 112. Tom and Jerry
113 113. Kepanikan Amir
114 114. Akhir
115 NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116 116. SENJA ASMARALOKA
Episodes

Updated 116 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pertemuan Kedua
3
3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4
4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5
5. Telepon Pertama
6
6. Kemarahan Emran
7
7. Zyan Malik Abdullah
8
8. Cadar Annisa
9
9. Resign
10
10. Kepulangan Annisa
11
11. Kebahagiaan Yasmine
12
12. Mencari Annisa
13
13. Sebuah Informasi
14
14. Pertemuan Pertama
15
15. Melamar Annisa
16
16. Jawaban Annisa
17
17. Keceriaan Yasmine
18
18. Nasihat Ummi
19
19. Arti Sebuah Mimpi
20
20. Menjelang hari bahagia
21
21. Hal Baru
22
22. Tamu Tak di Undang
23
23. Hamil
24
24. Alasan Sebenarnya
25
25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26
26. Kedatangan Tamara
27
27. Permintaan Tamara
28
28. Pelajaran Sabar
29
29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30
30. Tangisan Yasmine.
31
31. Kamar Annisa
32
32. Keberanian Tamara
33
33. Meloloskan Diri
34
34. Pagi Hari
35
35. Sebuah Harapan
36
36. Detik -Detik
37
37. Kebenaran.
38
38. Tabayun
39
39. Sesuatu yang Tak Terduga
40
40. Satu Tarikan Nafas
41
41. Kamar Annisa 2
42
42. Bukan Pernikahan Kontrak
43
43. Pertanyaan Annisa
44
44. Pandangan Pertama Emran
45
45. Keberangkatan
46
46. Kamar
47
47. Diperlakukan Baik
48
48. Kesan Pertama
49
49. Senam Jantung
50
50. Keceriaan di pagi hari
51
51. Kedatangan Orang Baru
52
52. Tamu tak diundang
53
53. Semua Sudah di atur
54
54. Ketegasan Emran
55
55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56
56. Menggoda Annisa
57
57. Taman Bermain
58
58. Sore Hari
59
59. Penolakan Yasmine
60
60. Rumah Sakit.
61
61. Obrolan Malam
62
62. Sholat Tiang Agama.
63
63. Informasi
64
64. Perhatian Kecil
65
65. Syarat
66
66. Ciuman Pertama
67
67. Kemarahan Emran
68
68. Keributan
69
69. Keputusan Erman
70
70. Harapan
71
71. Hijrah Cinta Annisa 1
72
72. Hijrah Cinta Annisa 2
73
73. Setelah Meriam lepas.
74
74. Mandi Bersama
75
75. Urusan Kampus
76
76. Kembali di Pertemukan
77
77. Kekhawatiran Annisa
78
78. Memberikan perlakuan Istimewa
79
79. Panas
80
80. Kabar Buruk
81
81. Permintaan Zyan
82
82. Ketegasan
83
83. Kerja Sama
84
84. Tamu tak di Undang
85
85. Dia lagi dia lagi
86
86. Menjalani Peran
87
87. Kecelakaan
88
88. Kekecewaan
89
89. Berita Buruk
90
90. Perasaan Tidak Nyaman
91
91. Perdebatan Kecil
92
92. Sarapan
93
93. Kemarahan Sania
94
94. Ketegasan Emran
95
95. Kebahagiaan Annisa
96
96. Titik Terendah Sania
97
97. Kemesraan
98
98. Kabar Baik
99
99. Rencana Sania
100
100. Kecurigaan Annisa
101
101. Kekecewaan
102
102. Dalang
103
103. Hasil
104
104. Kabar baik
105
105. Kejelasan
106
106. Bali
107
107. Bersama Mu
108
108. Masih di Bali
109
109. Keputusan Emran
110
110. Permintaan Annisa
111
111. Kekesalan Amir.
112
112. Tom and Jerry
113
113. Kepanikan Amir
114
114. Akhir
115
NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116
116. SENJA ASMARALOKA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!