20. Menjelang hari bahagia

...Tak mengapa terlibat cinta segitiga. Asalkan yang terlibat hanyalah Aku, Kau dan Allah semata....

...Sementara doa menjadi perantaranya...

...🍁...

Langit Dubai kini kembali redup.

Gelap terasa menyelimuti, tidak hanya jiwa namun juga hati yang kini Emran rasakan. Terlibat dengan sebuah perasaan yang begitu sulit untuk diartikan.

Sebuah kabar yang Emran terima melalui Asisten pribadi nya. Tak ayal membuat Emran sedikit meragu.

Amir yang memberikan kabar mengenai rencana pernikahan Annisa dengan seorang pemuda pilihan kedua orang tuanya, cukup membuat Emran merasa khawatir.

Tidak hanya itu, bahkan Amir mengatakan jika Annisa telah menyetujui pernikahan tersebut, meski dirinya tidak begitu mengenal sosok calon yang di pilihkan oleh orang tuanya.

Sebuah pernikahan yang dilakukan dalam waktu dekat ini, telah di setujui oleh kedua keluarga Annisa dan calon suaminya.

Sontak hal itu menyita sebagian besar pikiran Emran saat ini.

Cemburu ?

Bukan, Emran hanya berfikir jika Annisa telah menikah bagaimana dengan putrinya nanti, apakan Annisa masih bersedia untuk di panggil dengan sebutan Mommy oleh Yasmine.

Seketika pertanyaan demi pertanyaan memenuhi otaknya yang terasa telah sesak.

Tidak ada jawaban dari pertanyaan Emran yang Menag terasa sangat gamang.

Hal itu seketika membuat Emran merasa ragu. Dan ragu akan rencana keberangkatannya dengan Yasmine ke Indonesia.

"Apa kau sudah memastikan semuanya ?" Tanya Emran lagi dengan rasa ragu.

Mengingat informasi yang di berikan Amir terasa sangat dadakan, ada sedikit keraguan dalam diri Emran, dengan informasi tersebut, dan sedikit tidak mempercayai ucapan Amir.

Amir pun menjawab dengan anggukan kepala.

"Saya mendapatkan informasi tersebut langsung dari sumber yang dapat di percaya pak" jawab Amir dengan tegas.

"Saya rasa seorang keluarga tidak akan menutupi kabar baik dari keluarga lainya" Ucap Amir lagi meyakinkan.

Sejenak Emran merasa gamang dengan rencananya sendiri.

Berfikir apakah keputusannya untuk menemui Annisa merupakan pilihan yang tepat atau justru sebaliknya.

Emran terlihat menghela nafas panjang dan begitu dalam, kemudian menghembuskan perlahan.

"Amir " panggil Emran Dengan suara khas tegas nya.

"Ya Pak " Jawab Amri dengan cepat

"Menurutmu aku harus bagaimana ?, Apakah keputusanku sudah benar, ingin menemui Annisa demi putriku ?" ucap Emran dalam kegalauan hatinya.

Mendengar penuturan dari Emran , seketika bola mata Amir hampir copot, tidak pernah rasanya sepanjang sejarah Emran menjadi bos nya, dia meminta pendapat darinya.

Suatu kehormatan sejujurnya, Amir mendapatkan kesempatan untuk menasehati sang bos besar. Maksutnya lebih pada memberi saran.

Namun terlepas dari apapun itu, Amir tetap menanggapinya dengan baik, dan menganggap baik perubahan Emran tersebut.

"Menurut saya keputusan Bapak sudah tepat" Ucap Amir tegas.

Emran tampak mengerutkan dahi, menampakkan guratan tipis di jidat mulusnya.

"Benarkah ?" ucap Emran seketika.

Dan Amir menjawab dengan anggukan kepala.

"Jika Pak Emran tidak berangkat mungkin nona Yasmine akan merasa sangat kecewa" ucap Amir lagi.

"Dan mungkin saja kejadian tempo hari dimana Nona Yasmine histeris akan terulang lagi" Ucap Amin.

"Saya hanya khawatir jika hal itu terulang kembali, akan menimbulkan trauma mendalam dalam diri nona Yasmine nantinya" Ucap Amir memberi penjelasan.

Mendengar hal itu , Emran membenarkan semua ucapan sang asisten pribadi. Namun rasa cemas masih saja menjadi beban di pikirannya.

"Menanggapi rencana pernikahan Nona Annisa,sebaiknya kita abaikan saja Pak, karena tujuan utama kita hanya mempertemukan Nona Yasmin dengan nona Annisa saja" Ucap Amir lagi memberi saran.

"Terlepas dengan apa yang akan terjadi nanti, kita bisa memikirkannya nanti pak" Saran Amir lagi.

Emran pun menganggukkan kepala, menyetujui saran dari sang asisten pribadi.

Mengenai bagaiman respon Annisa nantinya, Emran tidak lagi begitu memikirkan, akankah Annisa tetap mau di panggil dengan sebutan Mommy ataukah sebaliknya, hal itu akan Emran pikirkan nanti.

"Percepat keberangkatan kita" Ucap Emran seketika.

Amir menjawab dengan anggukan kepala.

"Kita akan menemui Annisa sebelum hari pernikahan ya" Ucap Emran tegas.

"Baik Pak !" jawab Amir dengan Membungkukkan badan

Setelah menyampaikan beberapa informasi dan hal penting pada bos besarnya, Amir bergegas menuju ruangannya sendiri.

Disan Amir mengurus beberapa hal berkaitan dengan keberangkatannya bersama Emran, Yasmine dan dua pengasuh dadi Yasmine tersebut.

Menginstruksikan pada dua pengasuh Yasmin, untuk bersiap, begitu juga mempersiapkan Yasmin untuk keberangkatan nya ke Indonesia.

Mengenai jadwal keberangkatan akan di lakukan dua hari terhitung sejak hari ini.

Begitu sibuk Amir yang harus mengurus beberapa pekerjaan di kantor, selain perintah yang di berikan oleh Emran padanya.

Namun buka Amir namanya jika tidak dapat menyelesaikan semua tugas yang di berikan oleh Emran. Dan hal itu lah yang membuat Emran begitu menyukai dan mempercayai dirinya.

Bukan bermaksud menyombongkan diri, namun pada kenyataanya Amir lah Asisten yang paling lama bekerja dengan sosok Emran yang terkenal begitu Arogan dan perfeksionis.

Meski begitu banyak dan berat tanggung jawab yang Emran berikan dan perintahkan pada asisten pribadinya tersebut, namun Emran tidak pernah lupa pula pada kewajibannya.

Tidak jarang Amir dibuat melongo ketika tiba-tiba Emran mentransfer bonus bulanan pada rekening pribadinya secara langsung , dengan nominal yang tidak pernah dapat di bayangkan. Sebuah angka yang cukup fantastis bagi Amir yang hanya seorang Asisten.

Dan mungkin karena hal itu lah Amir selalu royal pada Emran, tidak hanya pekerjaan namun juga pada kehidupan pribadi Emran.

***

Segala persiapan telah selesai, mengingat tinggal hitungan hari saja acara pernikahan Annisa dengan Zyan akan di laksanakan.

Semakin dekat dengan hari pernikahannya, Annisa merasa semakin berdebar.

Entah debaran cinta ataukah debaran lainya, Annisa pun tidak mengetahuinya.

Annisa hanya semakin khusyuk dalam ibadahnya, menjelang hari hari bahagia yang akan di laksanakan dirinya bersama calon suaminya.

Annisa bahkan sengaja berpuasa untuk menyambut hari bahagia , selain untuk menenangkan hati dan jiwanya yang terasa begitu gundah.

Entah lah , bahkan Annisa sendiri tidak dapat mengartikan perasaanya saat ini.

"Annisa " Panggil ummi Fatimah dengan suara lembut.

"Ya ummi" Jawab Annisa

Ummi Fatima mendekat pada Annisa yang tengah duduk di pinggiran tempat tidurnya yang berukuran minimalis.

"Ummi berharap, pernikahan mu nanti, membawa kebahagiaan bagimu Nak" Ucap ummi Fatimah penuh harap.

"InshaAllah ummi" Jawab Annisa lirih dengan wajah menunduk

Sebuah usapan lembut mendarat di bahu Annisa. "Ingat Annisa , Sebaik baik perhiasan dunia adalah istri Solihah" ucap ummi Fatimah memberi nasihat.

Annisa menjawab dengan anggukan kepala.

***

"Assalamualaikum Semuanya "

Terima kasih untuk semua reader kesayangan Author.

Maaf Jika Masih banyak salah kata, Diri ini hanyalah manusia biasa, yang tentunya memiliki banyak kesalahan, dan InshaAllah Author akan selalu belajar menjadi lebih baik.

Peluk jauh dari Author untuk para reader semua, tanpa terkecuali.

Terima kasih, Sehat dan bahagia selalu untuk semuanya

.

Terpopuler

Comments

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Tak terbayangkan kecewa nya Yasmine yg sdh bgtu jatuh cinta dan dekat dihati Yasmine dg Annisa tolong satukan saja agar Annisa jadi mommy nya Yasmine...

2024-03-02

2

Dodi Sartini

Dodi Sartini

aduh,,,,, apa yang akan terjadi dengan cerita ini,,,, aku nggak mau emerald itu kecewa,,,,, kasihan kita pada anaknya,,, jasmin

2024-01-17

2

Erny

Erny

Lanjut thor jadi penasaran apa yg membuat Anisa gelisah apakah akan terjadi sesuatu yang tidak baik

2023-08-16

2

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pertemuan Kedua
3 3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4 4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5 5. Telepon Pertama
6 6. Kemarahan Emran
7 7. Zyan Malik Abdullah
8 8. Cadar Annisa
9 9. Resign
10 10. Kepulangan Annisa
11 11. Kebahagiaan Yasmine
12 12. Mencari Annisa
13 13. Sebuah Informasi
14 14. Pertemuan Pertama
15 15. Melamar Annisa
16 16. Jawaban Annisa
17 17. Keceriaan Yasmine
18 18. Nasihat Ummi
19 19. Arti Sebuah Mimpi
20 20. Menjelang hari bahagia
21 21. Hal Baru
22 22. Tamu Tak di Undang
23 23. Hamil
24 24. Alasan Sebenarnya
25 25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26 26. Kedatangan Tamara
27 27. Permintaan Tamara
28 28. Pelajaran Sabar
29 29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30 30. Tangisan Yasmine.
31 31. Kamar Annisa
32 32. Keberanian Tamara
33 33. Meloloskan Diri
34 34. Pagi Hari
35 35. Sebuah Harapan
36 36. Detik -Detik
37 37. Kebenaran.
38 38. Tabayun
39 39. Sesuatu yang Tak Terduga
40 40. Satu Tarikan Nafas
41 41. Kamar Annisa 2
42 42. Bukan Pernikahan Kontrak
43 43. Pertanyaan Annisa
44 44. Pandangan Pertama Emran
45 45. Keberangkatan
46 46. Kamar
47 47. Diperlakukan Baik
48 48. Kesan Pertama
49 49. Senam Jantung
50 50. Keceriaan di pagi hari
51 51. Kedatangan Orang Baru
52 52. Tamu tak diundang
53 53. Semua Sudah di atur
54 54. Ketegasan Emran
55 55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56 56. Menggoda Annisa
57 57. Taman Bermain
58 58. Sore Hari
59 59. Penolakan Yasmine
60 60. Rumah Sakit.
61 61. Obrolan Malam
62 62. Sholat Tiang Agama.
63 63. Informasi
64 64. Perhatian Kecil
65 65. Syarat
66 66. Ciuman Pertama
67 67. Kemarahan Emran
68 68. Keributan
69 69. Keputusan Erman
70 70. Harapan
71 71. Hijrah Cinta Annisa 1
72 72. Hijrah Cinta Annisa 2
73 73. Setelah Meriam lepas.
74 74. Mandi Bersama
75 75. Urusan Kampus
76 76. Kembali di Pertemukan
77 77. Kekhawatiran Annisa
78 78. Memberikan perlakuan Istimewa
79 79. Panas
80 80. Kabar Buruk
81 81. Permintaan Zyan
82 82. Ketegasan
83 83. Kerja Sama
84 84. Tamu tak di Undang
85 85. Dia lagi dia lagi
86 86. Menjalani Peran
87 87. Kecelakaan
88 88. Kekecewaan
89 89. Berita Buruk
90 90. Perasaan Tidak Nyaman
91 91. Perdebatan Kecil
92 92. Sarapan
93 93. Kemarahan Sania
94 94. Ketegasan Emran
95 95. Kebahagiaan Annisa
96 96. Titik Terendah Sania
97 97. Kemesraan
98 98. Kabar Baik
99 99. Rencana Sania
100 100. Kecurigaan Annisa
101 101. Kekecewaan
102 102. Dalang
103 103. Hasil
104 104. Kabar baik
105 105. Kejelasan
106 106. Bali
107 107. Bersama Mu
108 108. Masih di Bali
109 109. Keputusan Emran
110 110. Permintaan Annisa
111 111. Kekesalan Amir.
112 112. Tom and Jerry
113 113. Kepanikan Amir
114 114. Akhir
115 NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116 116. SENJA ASMARALOKA
Episodes

Updated 116 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pertemuan Kedua
3
3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4
4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5
5. Telepon Pertama
6
6. Kemarahan Emran
7
7. Zyan Malik Abdullah
8
8. Cadar Annisa
9
9. Resign
10
10. Kepulangan Annisa
11
11. Kebahagiaan Yasmine
12
12. Mencari Annisa
13
13. Sebuah Informasi
14
14. Pertemuan Pertama
15
15. Melamar Annisa
16
16. Jawaban Annisa
17
17. Keceriaan Yasmine
18
18. Nasihat Ummi
19
19. Arti Sebuah Mimpi
20
20. Menjelang hari bahagia
21
21. Hal Baru
22
22. Tamu Tak di Undang
23
23. Hamil
24
24. Alasan Sebenarnya
25
25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26
26. Kedatangan Tamara
27
27. Permintaan Tamara
28
28. Pelajaran Sabar
29
29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30
30. Tangisan Yasmine.
31
31. Kamar Annisa
32
32. Keberanian Tamara
33
33. Meloloskan Diri
34
34. Pagi Hari
35
35. Sebuah Harapan
36
36. Detik -Detik
37
37. Kebenaran.
38
38. Tabayun
39
39. Sesuatu yang Tak Terduga
40
40. Satu Tarikan Nafas
41
41. Kamar Annisa 2
42
42. Bukan Pernikahan Kontrak
43
43. Pertanyaan Annisa
44
44. Pandangan Pertama Emran
45
45. Keberangkatan
46
46. Kamar
47
47. Diperlakukan Baik
48
48. Kesan Pertama
49
49. Senam Jantung
50
50. Keceriaan di pagi hari
51
51. Kedatangan Orang Baru
52
52. Tamu tak diundang
53
53. Semua Sudah di atur
54
54. Ketegasan Emran
55
55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56
56. Menggoda Annisa
57
57. Taman Bermain
58
58. Sore Hari
59
59. Penolakan Yasmine
60
60. Rumah Sakit.
61
61. Obrolan Malam
62
62. Sholat Tiang Agama.
63
63. Informasi
64
64. Perhatian Kecil
65
65. Syarat
66
66. Ciuman Pertama
67
67. Kemarahan Emran
68
68. Keributan
69
69. Keputusan Erman
70
70. Harapan
71
71. Hijrah Cinta Annisa 1
72
72. Hijrah Cinta Annisa 2
73
73. Setelah Meriam lepas.
74
74. Mandi Bersama
75
75. Urusan Kampus
76
76. Kembali di Pertemukan
77
77. Kekhawatiran Annisa
78
78. Memberikan perlakuan Istimewa
79
79. Panas
80
80. Kabar Buruk
81
81. Permintaan Zyan
82
82. Ketegasan
83
83. Kerja Sama
84
84. Tamu tak di Undang
85
85. Dia lagi dia lagi
86
86. Menjalani Peran
87
87. Kecelakaan
88
88. Kekecewaan
89
89. Berita Buruk
90
90. Perasaan Tidak Nyaman
91
91. Perdebatan Kecil
92
92. Sarapan
93
93. Kemarahan Sania
94
94. Ketegasan Emran
95
95. Kebahagiaan Annisa
96
96. Titik Terendah Sania
97
97. Kemesraan
98
98. Kabar Baik
99
99. Rencana Sania
100
100. Kecurigaan Annisa
101
101. Kekecewaan
102
102. Dalang
103
103. Hasil
104
104. Kabar baik
105
105. Kejelasan
106
106. Bali
107
107. Bersama Mu
108
108. Masih di Bali
109
109. Keputusan Emran
110
110. Permintaan Annisa
111
111. Kekesalan Amir.
112
112. Tom and Jerry
113
113. Kepanikan Amir
114
114. Akhir
115
NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116
116. SENJA ASMARALOKA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!