17. Keceriaan Yasmine

...Jika telah memahami bahwa semua ini adalah titipan, Lantas apa yang membuat kita menangis saat merasa kehilangan ?...

...🍁...

Dini hari waktu Dubai.

Emran tidak kembali ke kamarnya, setelah sebelumnya dia ke kamar untuk mandi dan mengganti pakaian kantornya dengan pakaian rumah.

Emran tetap terjaga, menunggu sang putri yang sedari tadi tidak juga surut suhu tubuhnya.

Berbaring dekat sang putri, menggunakan tangannya sebagai bantal untuk Yasmine, mengusap lembut puncak kepala Yasmine yang terasa begitu hangat.

Bahkan beberapa kali Emran melihat bagaiman Yasmine yang mengigau menyebut nama Annisa dengan kata Mommy , memanggilnya memanggilnya berulang kali.

"Mommy "

"Mommy"

"Mommy"

Lirih Yasmin dalam tidurnya. Mendengar hal itu hati Emran begitu terasa perih.

Putri kesayangannya kini tengah sangat sakit, tidak hanya jiwa namun juga raganya pun sakit.

Emran saat ini merasa berada dalam titik paling rendah, dirinya yang tidak berdaya mengendalikan keadaan yang sangat tidak dia sukai.

Jika dalam hal lain, setiap kali ada masalah, Emran akan melancarkan nya dengan uang, namun kali ini dia tidak bisa melakukan hal itu, bagaimana putrinya bisa di suap dengan uang.

Uang saat ini tidaklah berarti jika sang putri dalam situasi seperti ini.

Emran menyadari hanya Annisa yang bisa mengembalikan keceriaan di wajah putrinya.

Meraih handphone yang dia letakkan diatas meja. Mencari sebuah Nama yang tertera di layar handphone miliknya dan menyambungkan panggilan.

"Bagaiman ?" Ucap Emran Tegas, setelah panggilan diantara keduanya saling terhubung.

"Sudah tuan" Ucap Amir dari ujung telepon.

"Saya sudah mendapatkan semuanya" Ucap Amir lagi.

"Bagus " Jawab Emran dengan senyum tipis di wajahnya.

Setelah mendengar jawaban dari sang asisten pribadi, Emran pun merasa sedikit lega, setidaknya akan ada jawaban dari kegelisahan hatinya.

***

Esok hari.

Karena Suhu tubuh Yasmine tidak kunjung turun, dan dia pun tidak mau makan, Emran terpaksa membawa putrinya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Benar saja , setibanya di rumah sakit dokter mengatakan jika kondisi sang putri begitu lemah, dan butuh untuk beberapa saat di rawat di rumah sakit sampai kondisinya benar-benar pulih.

Bahkan sempat Yasmine kembali histeris saat di rumah sakit, dan kembali meminta untuk bertemu dengan Annisa.

Tatapan nanar sang putri begitu menyayat hati Emran kala itu, namun tidak banyak yang dia bisa lakukan.

Suasana begitu emosional ketika sang putri begitu berharap dan memohon padanya untuk sebuah pertemuan dengan Annisa.

"Yasmine mohon dad" Ucap Annisa dengan wajah sedihnya

"Yasmine janji, setelah bertemu Mommy, Yasmine akan jadi anak yang baik, Yasmine janji dad" Ucap nya dengan tatapan nanar dan air mata yang tidak pernah surut.

Melihat hal itu Emran merasa sangat sedih. Begitu juga dengan dokter dan para pengasuhnya yang tidak sadar menitihkan air mata, karena merasa iba dengan kondisi Yasmine.

"Ya , Daddy akan berusaha mencari Mommy " Ucap Emran dengan menyeka Air mata yang tanpa terasa mengalir begitu saja di sudut mata nya.

"Daddy janji ?" Tanya Yasmine penuh semangat.

Emran hanya menjawab dengan anggukan kepala dan usapan lembut di puncak kepala sang putri.

"Tapi Ada suaranya " Ucap Emran

Seketika Wajah Yasmine kembali berubah menjadi sendu

"Kenapa harus ada syarat dad" Tanya Yasmin

"Tentu saja !" ucap Emran kemudian.

Dengan wajah sedih Yasmin bertanya "Lalu apa dad syarat agar Yasmine bisa bertemu Mommy?" Tanya Yasmin lagi

"Yasmine harus sembuh" Ucap Emran kemudian

Yasmine menganggukkan kepala "Okay Daddy Yasmin akan sembuh, Yasmine tidak ingin Mommy sedih, kalau liat Yasmine sakit" Ucap Yasmine dengan suara celotehan.

Mendengar itu, semakin runtuh lah hati Emran saat ini. Bagaimana sang putri bisa begitu menyayangi Annisa, sosok yang baru beberapa bulan dia kenal, dan begitu menurut pada Annisa saat keduanya masih sering bertemu.

"Daddy janji ya" Ucap Yasmine lagi.

Dan Emran pun lagi-lagi hanya menganggukkan kepala.

Setelah kesepakatan antara dirinya dan sang putri, akhirnya Yasmin dapat tertidur kembali dengan pulas, tidak ada lagi kalimat mengigau yang keluar dari mulut sang putri.

Begitu tenang dan damai kala Emran melihat sang putri kecilnya tidur. Sangat jauh berbeda dengan Yasmine saat tadi malam.

"Maaf pak " Sapa Asih dengan suara lirih.

"Em" Jawab Emran singkat.

"Pak Amir , Menunggu Pak Emran di luar" Ucap Asih lagi.

Mendengar hal itu Emran tampak mengerutkan dahi, terdapat guratan halus di dahi mulusnya.

"Katakan padanya aku akan segera menemuinya" Ucap Emran.

Setelah mengatakan itu Emran kembali meminta bobok kan sang putri dengan usapan lembut di wajah cantik gadis kecil yersebut.

Begitu juga dengan Asih yang kembali dan menyampaikan pada Amir untuk menunggu.

"Sayang, Kamu yang sabar ya, Sebentar lagi kita akan bertemu Mommy" Ucap Emran lirih dengan berbisik tepat di telinga sang putri.

Emran pun tidak lupa meninggalkan sebuah kecupan di kening Yasmine yang tengah tertidur pulas, mungkin dengan mimpi indah di sana.

***

Duduk saling berhadapan, di sebuah cafe yang ada di rumah sakit tersebut.

Sejenak suasana tampak hening diantara Emran dan Amir .

"Katakan" ucap Emran dengan tegas, dan tatapan tajam

Mendengar permintaan sang bos besar, Amir segera mengatakan semua informasi yang telah dia dapatkan. Dimana Annisa tinggal saat ini, dan bahkan siapa orang tuanya. Semua informasi Telah Amir kantongi dan simpan dengan baik .

"Rescedule semua jadwal saya untuk dua Minggu kedepan" Ucap Emran

"Tapi tuan" Sanggah Amir, yang mengetahui jika Minggu depan ada sebuah pertemuan penting dengan kolega penting.

Emran menatap tajam pada sang asisten, tidak menerima sanggahan ataupun penolakan apapun.

Melihat tatapan tajam Emran, Amir pun mendelik dengan rasa takut. Meski berat namun Emran tetap menurut pada ucapan bos besarnya.

"Baik tuan" Jawab Amir dengan menganggukkan kepala

"Jika tidak bisa di rescedule maka batalkan !" ucap Emran tegas

Amir semakin dibuat shock dengan penuturan sang bos besar, bagaimana dia bisa begitu saja melepaskan sebuah perjanjian bisnis yang bernilai cukup fantastis. Miliaran dolar akan dia dapatkan dari bisnis tersebut, tapi dengan begitu enteng Emran ingin melepaskan.

Namun apalah daya Amir yang hanya tangan kanan bagi Emran , dia akan menuruti semua ucapan sang pimpinan, tanpa sedikitpun berani menyanggah atau menolak.

Sejenak suasana menjadi hening, hanya suara sesapan kopi panas yang terdengar diantara keduanya.

"Siapkan keberangkatan ku dan putriku"ucap Emran dengan suara dingin.

"Aku akan menemuinya setelah Yasmine benar-benar pulih" ucap Emran lagi.

Amir menganggukkan kepala dan melaksanakan tugas yang di perintahkan oleh Emran.

Setelah dirasa cukup pembicaraan diantara keduanya, Amir pun undur diri dan kembali ke kantor sesuai perintah Emran.

***

Terpopuler

Comments

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Semoga cpt bertemu Yasmine & Annisa , serta Annisa batal dg Zyan....🤗

2024-03-02

2

Kimo Miko

Kimo Miko

demi anak....

2024-02-10

1

Dodi Sartini

Dodi Sartini

itu baru CEO, 👍👍👍👍jentelmen

2024-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pertemuan Kedua
3 3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4 4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5 5. Telepon Pertama
6 6. Kemarahan Emran
7 7. Zyan Malik Abdullah
8 8. Cadar Annisa
9 9. Resign
10 10. Kepulangan Annisa
11 11. Kebahagiaan Yasmine
12 12. Mencari Annisa
13 13. Sebuah Informasi
14 14. Pertemuan Pertama
15 15. Melamar Annisa
16 16. Jawaban Annisa
17 17. Keceriaan Yasmine
18 18. Nasihat Ummi
19 19. Arti Sebuah Mimpi
20 20. Menjelang hari bahagia
21 21. Hal Baru
22 22. Tamu Tak di Undang
23 23. Hamil
24 24. Alasan Sebenarnya
25 25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26 26. Kedatangan Tamara
27 27. Permintaan Tamara
28 28. Pelajaran Sabar
29 29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30 30. Tangisan Yasmine.
31 31. Kamar Annisa
32 32. Keberanian Tamara
33 33. Meloloskan Diri
34 34. Pagi Hari
35 35. Sebuah Harapan
36 36. Detik -Detik
37 37. Kebenaran.
38 38. Tabayun
39 39. Sesuatu yang Tak Terduga
40 40. Satu Tarikan Nafas
41 41. Kamar Annisa 2
42 42. Bukan Pernikahan Kontrak
43 43. Pertanyaan Annisa
44 44. Pandangan Pertama Emran
45 45. Keberangkatan
46 46. Kamar
47 47. Diperlakukan Baik
48 48. Kesan Pertama
49 49. Senam Jantung
50 50. Keceriaan di pagi hari
51 51. Kedatangan Orang Baru
52 52. Tamu tak diundang
53 53. Semua Sudah di atur
54 54. Ketegasan Emran
55 55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56 56. Menggoda Annisa
57 57. Taman Bermain
58 58. Sore Hari
59 59. Penolakan Yasmine
60 60. Rumah Sakit.
61 61. Obrolan Malam
62 62. Sholat Tiang Agama.
63 63. Informasi
64 64. Perhatian Kecil
65 65. Syarat
66 66. Ciuman Pertama
67 67. Kemarahan Emran
68 68. Keributan
69 69. Keputusan Erman
70 70. Harapan
71 71. Hijrah Cinta Annisa 1
72 72. Hijrah Cinta Annisa 2
73 73. Setelah Meriam lepas.
74 74. Mandi Bersama
75 75. Urusan Kampus
76 76. Kembali di Pertemukan
77 77. Kekhawatiran Annisa
78 78. Memberikan perlakuan Istimewa
79 79. Panas
80 80. Kabar Buruk
81 81. Permintaan Zyan
82 82. Ketegasan
83 83. Kerja Sama
84 84. Tamu tak di Undang
85 85. Dia lagi dia lagi
86 86. Menjalani Peran
87 87. Kecelakaan
88 88. Kekecewaan
89 89. Berita Buruk
90 90. Perasaan Tidak Nyaman
91 91. Perdebatan Kecil
92 92. Sarapan
93 93. Kemarahan Sania
94 94. Ketegasan Emran
95 95. Kebahagiaan Annisa
96 96. Titik Terendah Sania
97 97. Kemesraan
98 98. Kabar Baik
99 99. Rencana Sania
100 100. Kecurigaan Annisa
101 101. Kekecewaan
102 102. Dalang
103 103. Hasil
104 104. Kabar baik
105 105. Kejelasan
106 106. Bali
107 107. Bersama Mu
108 108. Masih di Bali
109 109. Keputusan Emran
110 110. Permintaan Annisa
111 111. Kekesalan Amir.
112 112. Tom and Jerry
113 113. Kepanikan Amir
114 114. Akhir
115 NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116 116. SENJA ASMARALOKA
Episodes

Updated 116 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pertemuan Kedua
3
3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4
4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5
5. Telepon Pertama
6
6. Kemarahan Emran
7
7. Zyan Malik Abdullah
8
8. Cadar Annisa
9
9. Resign
10
10. Kepulangan Annisa
11
11. Kebahagiaan Yasmine
12
12. Mencari Annisa
13
13. Sebuah Informasi
14
14. Pertemuan Pertama
15
15. Melamar Annisa
16
16. Jawaban Annisa
17
17. Keceriaan Yasmine
18
18. Nasihat Ummi
19
19. Arti Sebuah Mimpi
20
20. Menjelang hari bahagia
21
21. Hal Baru
22
22. Tamu Tak di Undang
23
23. Hamil
24
24. Alasan Sebenarnya
25
25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26
26. Kedatangan Tamara
27
27. Permintaan Tamara
28
28. Pelajaran Sabar
29
29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30
30. Tangisan Yasmine.
31
31. Kamar Annisa
32
32. Keberanian Tamara
33
33. Meloloskan Diri
34
34. Pagi Hari
35
35. Sebuah Harapan
36
36. Detik -Detik
37
37. Kebenaran.
38
38. Tabayun
39
39. Sesuatu yang Tak Terduga
40
40. Satu Tarikan Nafas
41
41. Kamar Annisa 2
42
42. Bukan Pernikahan Kontrak
43
43. Pertanyaan Annisa
44
44. Pandangan Pertama Emran
45
45. Keberangkatan
46
46. Kamar
47
47. Diperlakukan Baik
48
48. Kesan Pertama
49
49. Senam Jantung
50
50. Keceriaan di pagi hari
51
51. Kedatangan Orang Baru
52
52. Tamu tak diundang
53
53. Semua Sudah di atur
54
54. Ketegasan Emran
55
55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56
56. Menggoda Annisa
57
57. Taman Bermain
58
58. Sore Hari
59
59. Penolakan Yasmine
60
60. Rumah Sakit.
61
61. Obrolan Malam
62
62. Sholat Tiang Agama.
63
63. Informasi
64
64. Perhatian Kecil
65
65. Syarat
66
66. Ciuman Pertama
67
67. Kemarahan Emran
68
68. Keributan
69
69. Keputusan Erman
70
70. Harapan
71
71. Hijrah Cinta Annisa 1
72
72. Hijrah Cinta Annisa 2
73
73. Setelah Meriam lepas.
74
74. Mandi Bersama
75
75. Urusan Kampus
76
76. Kembali di Pertemukan
77
77. Kekhawatiran Annisa
78
78. Memberikan perlakuan Istimewa
79
79. Panas
80
80. Kabar Buruk
81
81. Permintaan Zyan
82
82. Ketegasan
83
83. Kerja Sama
84
84. Tamu tak di Undang
85
85. Dia lagi dia lagi
86
86. Menjalani Peran
87
87. Kecelakaan
88
88. Kekecewaan
89
89. Berita Buruk
90
90. Perasaan Tidak Nyaman
91
91. Perdebatan Kecil
92
92. Sarapan
93
93. Kemarahan Sania
94
94. Ketegasan Emran
95
95. Kebahagiaan Annisa
96
96. Titik Terendah Sania
97
97. Kemesraan
98
98. Kabar Baik
99
99. Rencana Sania
100
100. Kecurigaan Annisa
101
101. Kekecewaan
102
102. Dalang
103
103. Hasil
104
104. Kabar baik
105
105. Kejelasan
106
106. Bali
107
107. Bersama Mu
108
108. Masih di Bali
109
109. Keputusan Emran
110
110. Permintaan Annisa
111
111. Kekesalan Amir.
112
112. Tom and Jerry
113
113. Kepanikan Amir
114
114. Akhir
115
NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116
116. SENJA ASMARALOKA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!