12. Mencari Annisa

Mendengar kalimat sanggahan dari Zayed, hal itu membuat Emran naik pitam, selama ini Emran memang tidak pernah di tolak oleh siapapun, dan atas apapun. Jangankan menolak, jika ada yang mengatakan tidak saja Emran tidak akan mau menerimanya.

Tok tok tok

Terdengar ketukan pintu dari balik dinding kaca ruangan kerja Emran.

"Masuk !" Ketus Emran yang masih merasa kesal.

Bukan Annisa atau Zayed yang telah membuatnya kesal, nyatanya Amir lah yang berdiri di ambang pintu ruang kerja nya.

Tidak sedikitpun merubah mimik wajahnya, Emran tetap dalam mode Serius

"Ada Apa ?" Tanyanya kemudian

"Maaf Pak Emran. Saya ingin menyampaikan ini pada anda" ucap Amir dengan membungkukkan badan dan menyodorkan Amplop coklat di meja Emran.

Emran menatap sekilas pada amplop berukuran sedang tersebut "Apa itu !" Ucapnya ketus

"Saya tidak tahu pak ,hanya saja Nona Annisa menitipkannya pada saya kemarin malam" Jawab Amir

"Annisa " Gumam Emran lirih dengan menautkan kedua alisnya, yang seketika menampakkan guratan halus di dahinya.

"Oh, Sebelumnya nona Annisa sendiri berniat akan memberikannya pada Bapak langsung, namun saat itu anda telah pulang awal" Ucap Amir lagi dengan sopan

Emran memilih segera meraih amplop coklat tersebut, dan lalu membuka nya.

"Surat pengunduran diri" Gumam Emran dalam hati.

Masih dalam suasana hati tidak baik sebelumnya, kini Emran merasa emosinya sudah berada di ubun-ubun.

"Arghhh" Geram Emran dengan meremas kertas yang masih dia pegang.

"Beraninya" Ucap Emran dengan nada sarkas.

Bahkan Amir pun sampai terperanjat kaget dengan gerakan cepat tangan Emran yang menghantam meja kaca di depannya.

Emran hanya mendengus kesal, menyandarkan tubuh nya di sandaran kursi kebesarannya, memejamkan mata dan menghirup udara dalam.

"Kenapa kau tidak memberitahuku sebelumnya" Ucap Emran dingin pada sang asisten pribadi. Memijat pelipisnya yang seketika berdenyut.

Emran sudah dapat memastikan bagaimana reaksi dari sang putri jika tahu hal ini, dan pasti Yasmine akan sangat sedih.

"Maafkan saya Pak" ucap Amir yang membungkukkan badan, dengan perasaan penuh sesal.

"Cari tahu kemana dia saat ini, dan alasan apa yang membuat dia mengundurkan diri" Ucap Emran dingin, masih dengan memejamkan mata.

"Fiuh" Helaan nafas yang terdengar begitu berat dari mulut Emran

Masih begitu pagi, dan dia sudah harus merasakan kepalanya begitu keras berdenyut.

"Aku tidak akan membiarkanmu lolos begitu saja" cecar Emran dengan nada lirih.

"Daddy !" suara nyaring Yasmine yang begitu saja masuk kedalam ruangan nya.

"Sayang" Jawab Emran dengan merubah mimik wajahnya menjadi lebih ramah.

Emran segera menghampiri sang putri, berjongkok, dan mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi badan gadis kecil di hadapannya.

"Mommy mana dad?" tanya Yasmine penuh semangat.

Emran tersenyum getir mendengar pertanyaan sang putri "Oh, paman Amir sedang memanggilnya" kilah Emran yang tidak tahu harus mengatakan apa pada sang putri.

Tidak mungkin bagi Emran untuk mengatakan kenyataan yang sebenarnya pada sang putri.

Yasmine pun menganggukkan kepala dengan bahagia, berjalan menuju sofa Yang dan di ruang kerja Emran, disusul dengan kedua pengasuh Yasmine dari belakang.

Menatap dari meja kerjanya, Emran begitu meras bersalah pada sang putri, melihat rona bahagia Yasmine yang begitu mendamba kedatangan Annisa membuat nya begitu merasakan perih yang begitu menyayat relung hati.

Emran memilih untuk berbohong , meskipun saat ini dirinya tidak mengetahui keberadaan Annisa dimana.

***

Pagi ini Annisa terbangun dengan pikiran dan hati yang lebih segar.

"Annisa" Sapa Aisha yang berjalan menuju kamarnya.

"Ka.. !, hati-hati" Ucap Annisa dengan mengusap perut Aisha yang mulai membuncit karena kehamilan yang sudah memasuki bulan ke tujuh

Kedua kakak beradik itu memang begitu menyayangi, terbukti jika ada kesulitan apa pun dari salah satu diantara mereka, maka keduanya akan selalu sigap untuk membantu.

"Kakak pengen ngajak kamu ke pasar, Mau ?" ajak Aisha pada sang adik.

Wajah Annisa pun berbinar mendengar ajakan dari sang kakak, sudah cukup lama rasanya Annisa tidak pergi ke pasar, sudah sejak selama di Dubai, Annisa jarang pulang, dan seandainya pulang pun Annisa tidak pernah kemana-mana.

Sehingga saat ini Annisa merasa sangat bahagia dengan ajakan sang kakak.

"Annisa siap-siap dulu ya ka, kakak tunggu sebentar" Ucap Annisa dengan berbalik dan masuk ke dalam kamarnya.

Beberapa saat menunggu akhirnya Annisa telah siap.

"Yuk !" Ajak Annisa dengan wajah cerah yang tertutup oleh cadar.

Dulu sebelum Aisha hamil, ketika keduanya akan keluar bersama, Annisa akan membonceng sang Kaka menggunakan motor Scoopy kesayangannya, namun kali ini Annisa tidak berani membonceng sang kakak, jadi keduanya memilih memesan taksi online untuk mengantarkan ke pasar.

Tujuan Aisha adalah membeli beberapa Keperluan untuk dapur dan yang harganya jauh lebih murah di banding dengan membeli di supermarket

Menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit, akhirnya keduanya sampai di depan pintu masuk pasar modern, menyusuri jalan sempit menuju kios-kios penjual bumbu dapur, dan bahan masak lainya.

Karena konsepnya pasar modern , jadi lapak-lapak pedagang pun sudah di tata dengan rapi, jadi lebih memudahkan pembeli untuk mencari barang tertentu.

Bukan Annisa jika melupakan tradisi lama, Annisa yang terkenal suka nawar jika berbelanja, saat ini mengeluarkan keahliannya dalam hal tawar menawar.

Aisha pun sampai di buat geleng-geleng dengan tingkah sang adik, namun tidak masalah baginya, karena Annisa pun juga masih dalam batas wajar dalam memberikan penawaran pada para pedagang.

Tidak butuh waktu lama akhirnya semua keperluan dapur, terutama untuk dapur besar pesantren telah di dapatkan semuanya.

Annisa sedikit kerepotan dalam membawa banyak kantong plastik berisi belanjaan, karena dia tidak tahu akan sebanyak ini.

Akhirnya keduanya memutuskan untuk meminta bantuan pada jasa angkut untuk membawa belanjaan ke luar pasar.

Setelah berada di luar pasar Annisa merogoh saku gamisnya. mencari benda pipih serbaguna uang selalu dia gunakan untuk berkomunikasi dengan siapapun. Berniat untuk memesan taksi online.

"Ka" suara Annisa sedikit panik

Aisha haya memandang sang adik dengan dahi berkerut.

"Ka, Lhoo !" panggil Annisa lagi dengan semakin panik, dan meraba setiap saku yang ada di gamisnya, dan memeriksa Sling bag miliknya.

"Astaghfirullah ada apa Nis ?" tanya Aisha yang melihat Annisa begitu panik

"Ka , handphone Annisa ka !" pekik Annisa dengan wajah bingung

"Handphone kamu dimana ?" tanya Aisha, dan Annisa hanya menjawab dengan gelengan kepala, seraya masih berusa ha mencari handphone miliknya.

"Kamu taruh dimana tadi ?" tanya Aisha yang juga berusaha mencari.

"Aku masukan dalam saku ka, Annisa ingat sekali" ucap Annisa

"Ya Allah, Bagaimana ini " Ucap Annisa dengan wajah panik.

"Ka Coba di telepon nomor Annisa" pinta Annisa pada sang Kaka.

Aisha dengan sigap pun mengeluarkan handphone miliknya dari dalam tas, dan segera menekan tombol panggilan pada nomor handphone Annisa.

"Nomor yang anda tuju sedang berada di luar jangkauan"

"Ya Allah Nis, Nomornya tidak bisa di hubungi" ucap Aisha panik

"Astaghfirullah " gumam Annisa.

Sejenak suasana menjadi panik.

Setelahnya Annisa meminta sang kakak untuk menunggu, dan dirinya akan kembali ke tempat sebelumnya dimana mereka membeli beberapa barang belanjaan.

Annisa sedikit berlari, satu demi satu pedangan dia tanya i dan dia pastikan ada atau tidak handphone miliknya yang mungkin saja terjatuh di sekitaran tempatnya berbelanja.

Cukup lama Annisa berputar-putar , menundukkan kepala, meneliti setiap sudut dan setiap tempat yang sebelumnya dia singgahi.

***

Dengan langkah gontai Annisa keluar , dan menyusul sang kakak yang sudah cukup lama menunggu dirinya.

"Ketemu" Tanya sang kakak setelah melihat adiknya berjalan menuju tempat ya berdiri.

Annisa hanya menggeleng lemas dengan wajah lesu.

"Astaghfirullah " gumam Aisha. Dengan menarik nafas dalam.

Sebenarnya bukan soal handphone nya yang Annisa pikirkan, namun soal nomor handphone miliknya. Karena Annisa masih harus terhubung dengan kampusnya.

kalau-kalau ada informasi penting dari kamus, berkaitan dengan wisuda nya.

"Ya sudah begini saja, kita mampir ke center saja kita minta pemulihan SIM card nya " tawar Aisha

Annisa pun menjawab dengan anggukan kepala, hal itu bisa di lakukan namun pastinya membutuhkan waktu beberapa saat dalam prosesnya.

***

Terpopuler

Comments

Jariyah Hilal

Jariyah Hilal

cerita hampir sama dengan novel lain .tapi lupa judulnya apa

2024-04-24

0

Sri Chairani

Sri Chairani

lanjut thor...makin seru

2024-04-21

0

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

kelimpungan dech boss nya Annisa di tggl Annisa ..🙄

2024-03-02

1

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pertemuan Kedua
3 3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4 4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5 5. Telepon Pertama
6 6. Kemarahan Emran
7 7. Zyan Malik Abdullah
8 8. Cadar Annisa
9 9. Resign
10 10. Kepulangan Annisa
11 11. Kebahagiaan Yasmine
12 12. Mencari Annisa
13 13. Sebuah Informasi
14 14. Pertemuan Pertama
15 15. Melamar Annisa
16 16. Jawaban Annisa
17 17. Keceriaan Yasmine
18 18. Nasihat Ummi
19 19. Arti Sebuah Mimpi
20 20. Menjelang hari bahagia
21 21. Hal Baru
22 22. Tamu Tak di Undang
23 23. Hamil
24 24. Alasan Sebenarnya
25 25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26 26. Kedatangan Tamara
27 27. Permintaan Tamara
28 28. Pelajaran Sabar
29 29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30 30. Tangisan Yasmine.
31 31. Kamar Annisa
32 32. Keberanian Tamara
33 33. Meloloskan Diri
34 34. Pagi Hari
35 35. Sebuah Harapan
36 36. Detik -Detik
37 37. Kebenaran.
38 38. Tabayun
39 39. Sesuatu yang Tak Terduga
40 40. Satu Tarikan Nafas
41 41. Kamar Annisa 2
42 42. Bukan Pernikahan Kontrak
43 43. Pertanyaan Annisa
44 44. Pandangan Pertama Emran
45 45. Keberangkatan
46 46. Kamar
47 47. Diperlakukan Baik
48 48. Kesan Pertama
49 49. Senam Jantung
50 50. Keceriaan di pagi hari
51 51. Kedatangan Orang Baru
52 52. Tamu tak diundang
53 53. Semua Sudah di atur
54 54. Ketegasan Emran
55 55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56 56. Menggoda Annisa
57 57. Taman Bermain
58 58. Sore Hari
59 59. Penolakan Yasmine
60 60. Rumah Sakit.
61 61. Obrolan Malam
62 62. Sholat Tiang Agama.
63 63. Informasi
64 64. Perhatian Kecil
65 65. Syarat
66 66. Ciuman Pertama
67 67. Kemarahan Emran
68 68. Keributan
69 69. Keputusan Erman
70 70. Harapan
71 71. Hijrah Cinta Annisa 1
72 72. Hijrah Cinta Annisa 2
73 73. Setelah Meriam lepas.
74 74. Mandi Bersama
75 75. Urusan Kampus
76 76. Kembali di Pertemukan
77 77. Kekhawatiran Annisa
78 78. Memberikan perlakuan Istimewa
79 79. Panas
80 80. Kabar Buruk
81 81. Permintaan Zyan
82 82. Ketegasan
83 83. Kerja Sama
84 84. Tamu tak di Undang
85 85. Dia lagi dia lagi
86 86. Menjalani Peran
87 87. Kecelakaan
88 88. Kekecewaan
89 89. Berita Buruk
90 90. Perasaan Tidak Nyaman
91 91. Perdebatan Kecil
92 92. Sarapan
93 93. Kemarahan Sania
94 94. Ketegasan Emran
95 95. Kebahagiaan Annisa
96 96. Titik Terendah Sania
97 97. Kemesraan
98 98. Kabar Baik
99 99. Rencana Sania
100 100. Kecurigaan Annisa
101 101. Kekecewaan
102 102. Dalang
103 103. Hasil
104 104. Kabar baik
105 105. Kejelasan
106 106. Bali
107 107. Bersama Mu
108 108. Masih di Bali
109 109. Keputusan Emran
110 110. Permintaan Annisa
111 111. Kekesalan Amir.
112 112. Tom and Jerry
113 113. Kepanikan Amir
114 114. Akhir
115 NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116 116. SENJA ASMARALOKA
Episodes

Updated 116 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pertemuan Kedua
3
3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4
4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5
5. Telepon Pertama
6
6. Kemarahan Emran
7
7. Zyan Malik Abdullah
8
8. Cadar Annisa
9
9. Resign
10
10. Kepulangan Annisa
11
11. Kebahagiaan Yasmine
12
12. Mencari Annisa
13
13. Sebuah Informasi
14
14. Pertemuan Pertama
15
15. Melamar Annisa
16
16. Jawaban Annisa
17
17. Keceriaan Yasmine
18
18. Nasihat Ummi
19
19. Arti Sebuah Mimpi
20
20. Menjelang hari bahagia
21
21. Hal Baru
22
22. Tamu Tak di Undang
23
23. Hamil
24
24. Alasan Sebenarnya
25
25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26
26. Kedatangan Tamara
27
27. Permintaan Tamara
28
28. Pelajaran Sabar
29
29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30
30. Tangisan Yasmine.
31
31. Kamar Annisa
32
32. Keberanian Tamara
33
33. Meloloskan Diri
34
34. Pagi Hari
35
35. Sebuah Harapan
36
36. Detik -Detik
37
37. Kebenaran.
38
38. Tabayun
39
39. Sesuatu yang Tak Terduga
40
40. Satu Tarikan Nafas
41
41. Kamar Annisa 2
42
42. Bukan Pernikahan Kontrak
43
43. Pertanyaan Annisa
44
44. Pandangan Pertama Emran
45
45. Keberangkatan
46
46. Kamar
47
47. Diperlakukan Baik
48
48. Kesan Pertama
49
49. Senam Jantung
50
50. Keceriaan di pagi hari
51
51. Kedatangan Orang Baru
52
52. Tamu tak diundang
53
53. Semua Sudah di atur
54
54. Ketegasan Emran
55
55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56
56. Menggoda Annisa
57
57. Taman Bermain
58
58. Sore Hari
59
59. Penolakan Yasmine
60
60. Rumah Sakit.
61
61. Obrolan Malam
62
62. Sholat Tiang Agama.
63
63. Informasi
64
64. Perhatian Kecil
65
65. Syarat
66
66. Ciuman Pertama
67
67. Kemarahan Emran
68
68. Keributan
69
69. Keputusan Erman
70
70. Harapan
71
71. Hijrah Cinta Annisa 1
72
72. Hijrah Cinta Annisa 2
73
73. Setelah Meriam lepas.
74
74. Mandi Bersama
75
75. Urusan Kampus
76
76. Kembali di Pertemukan
77
77. Kekhawatiran Annisa
78
78. Memberikan perlakuan Istimewa
79
79. Panas
80
80. Kabar Buruk
81
81. Permintaan Zyan
82
82. Ketegasan
83
83. Kerja Sama
84
84. Tamu tak di Undang
85
85. Dia lagi dia lagi
86
86. Menjalani Peran
87
87. Kecelakaan
88
88. Kekecewaan
89
89. Berita Buruk
90
90. Perasaan Tidak Nyaman
91
91. Perdebatan Kecil
92
92. Sarapan
93
93. Kemarahan Sania
94
94. Ketegasan Emran
95
95. Kebahagiaan Annisa
96
96. Titik Terendah Sania
97
97. Kemesraan
98
98. Kabar Baik
99
99. Rencana Sania
100
100. Kecurigaan Annisa
101
101. Kekecewaan
102
102. Dalang
103
103. Hasil
104
104. Kabar baik
105
105. Kejelasan
106
106. Bali
107
107. Bersama Mu
108
108. Masih di Bali
109
109. Keputusan Emran
110
110. Permintaan Annisa
111
111. Kekesalan Amir.
112
112. Tom and Jerry
113
113. Kepanikan Amir
114
114. Akhir
115
NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116
116. SENJA ASMARALOKA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!