16. Jawaban Annisa

...Setiap orang punya banyak alasan untuk berani mengungkapkan, Akan tetapi dia hanya memiliki satu alasan, Sampai pada Akhirnya Cukup memutuskan untuk saling mendo'akan ...

...🍁...

Setelah menyampaikan maksut dan tujuannya mengenai kedatanganya, Pak Malik pun menyerahkan segala keputusan pada Abi Ali dan tentunya pada Annisa.

Mendengar penuturan pak Malik, Abi Ali menganggukkan kepala. Meski sebelumnya telah ada pembicaraan mengenai hal ini, namun sejujurnya Abi Ali tidak menyangka akan secepat ini.

Abi Ali tampak menghela nafas dalam, dan kemudian mengarahkan pandanganya pada Zyan, dan setelahnya beralih memandang sang putri, Annisa.

"Mengenai Hal ini, kami selaku orang tua dari Annisa sangat bahagia" Ucap Abi Ali.

"Selain bisa menyambung silaturahmi diantara kita, juga bisa saling mendekatkan hubungan antara keluarga kita Malik" Ucap Abi Ali kemudian.

"Namun sebagai orang tua, saya tidak bisa mengabaikan hal ini, berkaitan dengan jawaban atas pinangan Nak Zyan" ucap Abi Ali

"Sebuah pernikahan itu nantinya akan di jalani oleh anak -anak kita, Tentunya mereka pun berhak untuk memilih dan menerima, Bukan kah begitu Malik ?" Ucap Abi lagi.

Pak Malik pun menganggukkan kepala, menyetujui ucapan sahabatnya.

"Sekarang Abi mau tanya, apa Nak Zyan betul-betul mantap memilih Annisa menjadi calon pendamping nak Zyan?" Tanya Abi Ali dengan menatap lekat Zyan di hadapannya.

Meski tidak pernah melihat bagaimana Wajah Annisa, karena sejak Sekolah menengah pertama, Annisa telah menutupi wajahnya dengan cadar. Namun Zyan yang memang memiliki ketertarikan pada gadis di hadapannya sejak lama pun, dengan yakin menjawab.

"InshaAllah Saya siap lahir batin Abi" Ucap Zyan dengan lantang, tanpa sedikitpun keraguan.

Abi Ali tersenyum puas mendengar jawaban Zyan.

Setelahnya Abi Ali mengarahkan pandangan pada putrinya, yang duduk di sebelah Ummi Fatimah.

"Annisa " Panggil Abi Ali.

Deg.

Berdebar. Mendengar panggilan sang Abi, seketika Annisa pun mendongakkan wajahnya, menatap sang Abi lekat.

"Untuk keputusan besar ini, Abi Menyerahkan semua pada mu" Ucap Abi Ali.

"Apa Annisa Mau menerima Pinangan Nak Zyan, dan bersedia menjadi pendamping nya?" Tanya Abi Ali mantap.

Terasa begitu berdebar jantung Annisa saat itu, mendengar kalimat pertanyaan dari Abi nya.

Merasa tengang, hingga terlihat Annisa yang menghela nafas dalam, kemudian menghembuskan perlahan.

Begitu juga yang lain, harap-harap cemas menunggu jawaban dari Annisa.

"InshaAllah Abi" Jawab Annisa

" InshaAllah Annisa Menerima Mas Zyan Sebagai calon suami Annisa" Ucap Annisa dengan mantap

"Alhamdulillah " Seru Zyan dan kedua orang tuanya bersamaan.

Binar bahagia seketika muncul di wajah Zyan dan kedua orang tuanya.

Bahkan Bu Rina pun mendekat pada Annisa, Lalu memeluk Annisa dengan penuh cinta.

Bu Rina merasa sangat beruntung dengan perjodohan ini, sejujurnya Annisa merupakan gadis yang selalu di harapkan untuk mendampingi putranya.

Mengingat selama ini Zyan selalu menjalin hubungan dengan gadis-gadis yang tidak jelas asal-usulnya.

Bahkan beberapa kali Bu Rina menolak keras setiap wanita yang di bawa oleh putranya Zyan, Beberapa wanita terlihat hanya menyukai Zyan karena alasan harta dan wajah tampan dari sang putra.

"Terima kasih sayang" Ucap Bu Rina dengan tulus.

Anissa pun menganggukkan kepala, dengan senyum manis di balik cadar yang dia kenakan.

Semua orang merasa lega, akhirnya semua pertanyaan telah mendapatkan jawabannya, dan merasa puas dengan jawaban yang di terima.

"Alhamdulillah jika kalian sudah saling menerima" Ucap Abi Ali.

"Abi sangat bahagia, dan Berharap semua akan berjalan lancar, dan kalian menjadi sepasang suami istri yang di ridho i oleh Allah SWT " Ucapnya lagi.

Tidak menunggu lama, Pak Malik segera membuka topik pembicaraan baru.

"Lalu mengenai tanggal pernikahan bagaimana Ali ?" Tanya pak Malik lagi tanpa basa-basi

Abi Ali hanya tersenyum, Mendengar pertanyaan sahabatnya. Tapi tidak heran, Bukan Malik namanya jika tidak seperti itu, Abi Ali sangat mengenal bagaimana teman kecilnya itu.

"Sejujurnya Lebih cepat lebih baik, tapi kembali lagi pada kedua calon, bagaimana" Ucap Abi Ali menengahi.

"Saya juga berharapnya begitu Abi, Lebih cepat lebih baik" Timpal Zyan dengan menatap lekat Annisa di hadapannya yang sedari tadi hanya menundukkan wajah.

Abi Ali menganggukkan kepala.

"Bagaimana denganmu Annisa ?" tanya Abi Ali.

Annisa pun mendongakkan wajahnya menatap sang Abi

"InshaAllah Annisa menurut pada Abi, apa pun itu, Annisa akan terima" ucap Annisa dengan suara lembut

Suasana terasa begitu menyenangkan, tatkala kesepakatan demi kesepakatan dengan mudah di dapatkan. Tidak ada penolakan atau sanggahan apa pun, semua begitu mudah dan lancar. Begitu kira-kira pikiran Pak Malik.

"Baiklah jika begitu bagaimana jika pernikahan kita adakan Minggu depan" Pinta Pak Malik

Deg.

"Minggu depan" Gumam Annisa dalam hati

"Apa tidak terlalu cepat Malik ?" Tanya Abi Ali yang juga merasa terkejut.

"Untuk persiapan pernikahan kami yang akan mengurus semuanya Ali, kau terima jadi saja" Ucap pak Malik dengan congkak.

Abi Ali hanya tersenyum dan menganggukkan kepala mendengar penuturan pak Malik.

"Bagaimana Annisa ?" Tanya Abi Ali.

Annisa hanya menjawab dengan menganggukkan kepala, karena memang dirinya tidak memiliki jawaban apapun.

"Baiklah jika memang begitu, InshaAllah kami setuju" Ucap Abi Ali

"Alhamdulillah" ucap Zyan dan kedua orang tuanya yang merasa lega.

Meski terkesan begitu cepat, namun tidak masalah bagi Abi Ali, toh juga lebih cepat lebih baik, karena jika sudah saling setuju mau menunggu apa lagi.

"Annisa" Panggil Abi Ali lirih.

"Ya Abi " Jawab Annisa dengan lembut.

"Karena kamu sudah Menerima pinangan Nak Zyan, maka Abi Rasa Kamu bisa membuka Cadarmu Agar Nak Zyan pun Bisa melihatmu secara langsung" Pinta sang Abi

Deg.

Lagi dan lagi Annisa merasa berdebar dalam situasi tersebut.

"Tidak perlu Abi, Jika Annisa tidak nyaman saya rasa tidak perlu" Tolak Zyan dengan sopan.

Abi Ali pun tersenyum melihat Ungkapan calon menantunya, merasa tidak salah memilih Zyan sebagai calon pendamping sang putri.

"Bagaiman Annisa?" Tanya Abi Ali kemudian.

Annisa terlihat menghela nafas panjang dan begitu dalam.

"Baik Abi, Annisa telah menerima pinangan Mas Zyan, Annisa rasa Mas Zyan pun berhak melihat wajah Annisa" ucap Annisa lirih dengan pandangan masih menunduk.

Zyan yang mendengar ucapan Annisa pun tersenyum dengan hingar bahagia di wajah tampannya.

Setelahnya Annisa melepas tali pengait cadar yang dia kenakan.

Membuka perlahan cadar yang dia kenakan, dan akhirnya Sedikit demi sedikit tanggal lah cadar yang Annisa kenakan.

Menampakkan sosok gadis cantik, berparas manis, kulit putih, hidung mancung, bibir tipis nan ranum dengan senyuman manis yang menampakkan lesung pipi di wajah nya.

"MashaAllah" Gumam Zyan lirih menatap sosok di hadapannya yang terasa begitu indah bak Bidadari dalam perwujudan nyata begitu kira-kira pikiran yang ada dalam diri Zyan.

Setelah memperlihatkan wajah nya, Annisa kembali menutupi wajahnya dengan cadar nya lagi.

Senyum manis tidak pernah tanggal dari wajah tampan Zyan sejak setelah melihat paras ayu dari Annisa.

Kebahagiaan yang dia rasakan berkali lipat bertambah setelah menyadari sosok di hadapnya yang begitu cantik dan mempesona.

Tidak sabar rasanya Zyan menantikan hari bahagia antara dirinya dengan Annisa.

Setelah semua urusan dan pembicaraan antar keluarga selesai, pak Malik pun berpamitan pada Abi Ali.

Selain karena hari sudah semakin larut, esok hari juga Keduanya harus sama-sama kembali bekerja di kantor masing-masing.

***

Terpopuler

Comments

sarinah najwa

sarinah najwa

belum uta... mati lampu seharian ini sampai sekarang belum menyala.. ko sabar mi dulu egh... sebentar2 kh menyala lampu

2024-04-05

1

Masruroh

Masruroh

kebanyakan deg... deg... nya nanti d kira serangan jantung 🙏🙏🙏

2024-03-16

2

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Akh...nggak lucu Annisa koq nggak mikir Yasmine ya...lgsung SE 7 aja yg baca kecewa nech....😥

2024-03-02

2

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pertemuan Kedua
3 3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4 4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5 5. Telepon Pertama
6 6. Kemarahan Emran
7 7. Zyan Malik Abdullah
8 8. Cadar Annisa
9 9. Resign
10 10. Kepulangan Annisa
11 11. Kebahagiaan Yasmine
12 12. Mencari Annisa
13 13. Sebuah Informasi
14 14. Pertemuan Pertama
15 15. Melamar Annisa
16 16. Jawaban Annisa
17 17. Keceriaan Yasmine
18 18. Nasihat Ummi
19 19. Arti Sebuah Mimpi
20 20. Menjelang hari bahagia
21 21. Hal Baru
22 22. Tamu Tak di Undang
23 23. Hamil
24 24. Alasan Sebenarnya
25 25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26 26. Kedatangan Tamara
27 27. Permintaan Tamara
28 28. Pelajaran Sabar
29 29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30 30. Tangisan Yasmine.
31 31. Kamar Annisa
32 32. Keberanian Tamara
33 33. Meloloskan Diri
34 34. Pagi Hari
35 35. Sebuah Harapan
36 36. Detik -Detik
37 37. Kebenaran.
38 38. Tabayun
39 39. Sesuatu yang Tak Terduga
40 40. Satu Tarikan Nafas
41 41. Kamar Annisa 2
42 42. Bukan Pernikahan Kontrak
43 43. Pertanyaan Annisa
44 44. Pandangan Pertama Emran
45 45. Keberangkatan
46 46. Kamar
47 47. Diperlakukan Baik
48 48. Kesan Pertama
49 49. Senam Jantung
50 50. Keceriaan di pagi hari
51 51. Kedatangan Orang Baru
52 52. Tamu tak diundang
53 53. Semua Sudah di atur
54 54. Ketegasan Emran
55 55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56 56. Menggoda Annisa
57 57. Taman Bermain
58 58. Sore Hari
59 59. Penolakan Yasmine
60 60. Rumah Sakit.
61 61. Obrolan Malam
62 62. Sholat Tiang Agama.
63 63. Informasi
64 64. Perhatian Kecil
65 65. Syarat
66 66. Ciuman Pertama
67 67. Kemarahan Emran
68 68. Keributan
69 69. Keputusan Erman
70 70. Harapan
71 71. Hijrah Cinta Annisa 1
72 72. Hijrah Cinta Annisa 2
73 73. Setelah Meriam lepas.
74 74. Mandi Bersama
75 75. Urusan Kampus
76 76. Kembali di Pertemukan
77 77. Kekhawatiran Annisa
78 78. Memberikan perlakuan Istimewa
79 79. Panas
80 80. Kabar Buruk
81 81. Permintaan Zyan
82 82. Ketegasan
83 83. Kerja Sama
84 84. Tamu tak di Undang
85 85. Dia lagi dia lagi
86 86. Menjalani Peran
87 87. Kecelakaan
88 88. Kekecewaan
89 89. Berita Buruk
90 90. Perasaan Tidak Nyaman
91 91. Perdebatan Kecil
92 92. Sarapan
93 93. Kemarahan Sania
94 94. Ketegasan Emran
95 95. Kebahagiaan Annisa
96 96. Titik Terendah Sania
97 97. Kemesraan
98 98. Kabar Baik
99 99. Rencana Sania
100 100. Kecurigaan Annisa
101 101. Kekecewaan
102 102. Dalang
103 103. Hasil
104 104. Kabar baik
105 105. Kejelasan
106 106. Bali
107 107. Bersama Mu
108 108. Masih di Bali
109 109. Keputusan Emran
110 110. Permintaan Annisa
111 111. Kekesalan Amir.
112 112. Tom and Jerry
113 113. Kepanikan Amir
114 114. Akhir
115 NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116 116. SENJA ASMARALOKA
Episodes

Updated 116 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pertemuan Kedua
3
3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4
4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5
5. Telepon Pertama
6
6. Kemarahan Emran
7
7. Zyan Malik Abdullah
8
8. Cadar Annisa
9
9. Resign
10
10. Kepulangan Annisa
11
11. Kebahagiaan Yasmine
12
12. Mencari Annisa
13
13. Sebuah Informasi
14
14. Pertemuan Pertama
15
15. Melamar Annisa
16
16. Jawaban Annisa
17
17. Keceriaan Yasmine
18
18. Nasihat Ummi
19
19. Arti Sebuah Mimpi
20
20. Menjelang hari bahagia
21
21. Hal Baru
22
22. Tamu Tak di Undang
23
23. Hamil
24
24. Alasan Sebenarnya
25
25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26
26. Kedatangan Tamara
27
27. Permintaan Tamara
28
28. Pelajaran Sabar
29
29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30
30. Tangisan Yasmine.
31
31. Kamar Annisa
32
32. Keberanian Tamara
33
33. Meloloskan Diri
34
34. Pagi Hari
35
35. Sebuah Harapan
36
36. Detik -Detik
37
37. Kebenaran.
38
38. Tabayun
39
39. Sesuatu yang Tak Terduga
40
40. Satu Tarikan Nafas
41
41. Kamar Annisa 2
42
42. Bukan Pernikahan Kontrak
43
43. Pertanyaan Annisa
44
44. Pandangan Pertama Emran
45
45. Keberangkatan
46
46. Kamar
47
47. Diperlakukan Baik
48
48. Kesan Pertama
49
49. Senam Jantung
50
50. Keceriaan di pagi hari
51
51. Kedatangan Orang Baru
52
52. Tamu tak diundang
53
53. Semua Sudah di atur
54
54. Ketegasan Emran
55
55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56
56. Menggoda Annisa
57
57. Taman Bermain
58
58. Sore Hari
59
59. Penolakan Yasmine
60
60. Rumah Sakit.
61
61. Obrolan Malam
62
62. Sholat Tiang Agama.
63
63. Informasi
64
64. Perhatian Kecil
65
65. Syarat
66
66. Ciuman Pertama
67
67. Kemarahan Emran
68
68. Keributan
69
69. Keputusan Erman
70
70. Harapan
71
71. Hijrah Cinta Annisa 1
72
72. Hijrah Cinta Annisa 2
73
73. Setelah Meriam lepas.
74
74. Mandi Bersama
75
75. Urusan Kampus
76
76. Kembali di Pertemukan
77
77. Kekhawatiran Annisa
78
78. Memberikan perlakuan Istimewa
79
79. Panas
80
80. Kabar Buruk
81
81. Permintaan Zyan
82
82. Ketegasan
83
83. Kerja Sama
84
84. Tamu tak di Undang
85
85. Dia lagi dia lagi
86
86. Menjalani Peran
87
87. Kecelakaan
88
88. Kekecewaan
89
89. Berita Buruk
90
90. Perasaan Tidak Nyaman
91
91. Perdebatan Kecil
92
92. Sarapan
93
93. Kemarahan Sania
94
94. Ketegasan Emran
95
95. Kebahagiaan Annisa
96
96. Titik Terendah Sania
97
97. Kemesraan
98
98. Kabar Baik
99
99. Rencana Sania
100
100. Kecurigaan Annisa
101
101. Kekecewaan
102
102. Dalang
103
103. Hasil
104
104. Kabar baik
105
105. Kejelasan
106
106. Bali
107
107. Bersama Mu
108
108. Masih di Bali
109
109. Keputusan Emran
110
110. Permintaan Annisa
111
111. Kekesalan Amir.
112
112. Tom and Jerry
113
113. Kepanikan Amir
114
114. Akhir
115
NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116
116. SENJA ASMARALOKA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!