2. Pertemuan Kedua

Selesai dengan kegiatan konsultasi, Nissa memilih segera merevisi beberapa kesalahan di dalam tesisnya. Karena jika hal ini di tunda bukan Hanya tidak akan cepat selesai, namun sudah pasti Nissa akan lupa dengan ucapan sang dosen dan arahan-arahan yang diberikan.

Tujuan Annisa kali ini adalah Sebuah taman kota yang sangat sejuk, disana Annisa bisa leluasa untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Karena memang saat ini Annisa sudah tidak memiliki jam perkuliahan lagi, hanya perlu untuk menyelesaikan tugas akhir untuk program Master nya. Dan kembali ke tanah air untuk mengabdikan dirinya dengan ilmu yang telah dia peroleh.

Duduk di sebuah bangku panjang di pertengahan taman tersebut, membuat Annisa merasa nyaman dan tenang, terlebih hari itu suasana tidak begitu ramai. Karena biasanya taman itu akan penuh dengan Anak-anak dan para orang tua yang sekedar ingin bermain atau menikmati suasana sejuk taman.

"Mommy...!" Sebuah suara anak kecil yang begitu memekakkan telinga.

Brug.

Seorang anak kecil yang seketika menubruk tubuh Annisa , Beruntung laptop yang di bawa Annisa tidak terjatuh karen kencangnya anak kecil tersebut menabraknya dirinya.

"Yasmin ?" Panggil Annisa setelah mengetahui sosok yang menabraknya adalah gadis kecil yang dia temui di bandara semalam.

Gadis kecil yang juga tidak sengaja menabrak dirinya saat itu, hingga menciptakan sebuah luka kecil di lutut nya. Bahkan luka di lututnya belum kering pun, dia sudah kembali menabrak Annisa.

"Mommy !" Ucap Yasmin lagi dengan menatap lekat mata Annisa.

"Mommy " Gumam Annisa lirih dengan mengerutkan dahi.

"Yasmin , No ! Jangan panggil kakak seperti itu , Kakak tidak akan suka !" Ucap salah seorang pengasuh yang tiba-tiba muncul, setelah berlarian mengejar Yasmin.

"No !, Okay !" Pinta sang pengasuh lagi.

Mendengar hal itu Yasmin pun Menundukkan kepalanya, dengan wajah sendu yang jelas terlihat disana.

"Maafkan Sikap Yasmin, Nona, saya harap Nona tidak tersinggung, dia hanya anak kecil" Ucap salah satu pengasuh lainya dengan suara sopan.

Kemudian dua pengasuh tersebut meraih tangan Yasmin yang memeluk tangan Annisa dengan erat.

"Mommy" Ucap Yasmin dengan mata berkaca-kaca mengharap Annisa akan mengasihaninya.

Beberapa kali sang pengasuh meraih tangan Yasmin, namun berkali-kali juga Yasmin mengibaskan tangannya, menolak ajakan sang pengasuh.

"Yasmin " Panggil Annisa dengan suara lembut.

Mendengar namanya di sebut dengan suara lirih dan lembut, membuat Hati Yasmin berbunga, dan seketika wajahnya berbinar penuh semangat.

"Benar kata mbak, Yasmin tidak boleh memanggil Kakak dengan sebutan Mommy " Ucap Annisa lirih memberi penjelasan.

Yasmin pun kembali Menundukkan kepalanya, memperlihatkan kesedihan di wajah imutnya, kesedihan yang saat itu juga membuat hati Annisa merasa kasihan.

"Maksut kakak begini" Ucap Annisa dengan menjeda kalimatnya.

Memberikan usapan lembut pada gadis di hadapannya.

"Jadi begini, Jika Yasmin Memanggil kakak dengan sebutan Mommy, nanti Mommy nya Yasmin bisa marah" Ucap Annisa lembut.

"Atau mungkin saja Yasmin akan di marahi Mommy karena hal ini" Ucap Annisa memberi pengertian pada Yasmin

Sejenak suasana menjadi hening, dengan hanya terdengar Isak tangis dari wajah kecil tersebut, masih dengan posisi kepala menunduk.

"Tapi Mommy Sudah di surga !, Apa orang yang sudah di surga bisa marah !" sergah Yasmin kemudian

Annisa pun terdiam dan kemudian membekap mulutnya dengan kedua tangannya. Seketika kedua bola matanya membulat sempurna, menatap gadis kecil di hadapannya.

"Katakan apa Mommy Bisa marah ?" ucap Yasmin

"Yasmin bahagia kalau Mommy bisa marah kepada Yasmin !, Karena berarti Mommy masih di sini dengan Yasmin !" Teriak Yasmin dengan mata berkaca-kaca.

Gadis kecil yang begitu pandai berbicara, meluapkan kesedihan dan isi hatinya pada orang-orang yang ada di sekitarnya, dan hal itu pun membuat Annisa merasa terkejut.

Annisa pun saat ini memahami situasi yang tengah dialami oleh gadis kecil dihadapannya. Ternyata dia memanggilnya dengan sebutan Mommy bukan tanpa alasan.

Nyatanya gadis kecil di hadapannya itu tengah sangat merindukan sosok ibu, yang mungkin saja, surga yang dia maksut karena sang ibu telah meninggal.

"Yasmin " Panggil Annisa dengan suara lembut, kemudian membingkai wajah gadis kecil di hadapannya dengan kasih sayang.

Tatapan keduanya sejenak beradu, Jelas terlihat oleh Annisa jika gadis kecil dihadapannya tengah bersedih, dengan Isak tangis serta air mata yang membanjiri wajahnya.

Annisa lalu meletakkan laptopnya di bangku panjang tempat dimana dia duduk, kemudian mengangkat tubuh gembul gadis kecil berusia kurang lebih empat tahun itu.

Mendudukkannya di atas pangkuan, memeluk dan mengusap lembut rambut panjang Yasmin.

Beberapa saat berada dalam dekapan Annisa, Yasmin pun merasa tenang, tidak lagi ada Isak tangis, dan air mata yang membasahi pipinya.

"Apa kakak akan marah jika aku memanggil kakak dengan kata Mommy ?" tanya Yasmin dengan suara terbata-bata akibat tangis yang masih terasa menyesakan dada.

Annisa pun seketika tersenyum dibalik cadar yang dia kenakan, kembali memberikan usapan lembut di rambut gadis kecil tersebut.

Setelah beberapa saat, Annisa pun menganggukkan kepala, menyetujui permintaan Yasmin padanya.

"Yasmin boleh memanggil kakak dengan Kata Mommy ?" Ucap Yasmin lagi untuk memastikan pada Annisa dengan wajah berbinar.

"Tentu saja !" Jawab Annisa dengan menganggukkan kepala. Menyetujui permintaan gadis kecil di pangkuannya.

"Eit, tapi ada syaratnya !" Ucap Annisa , seketika membuat perubahan pada raut wajah Yasmin

"Syaratnya, Yasmin tidak boleh sedih lagi, dan harus nurut sama Daddy dan Embak Ya" Ucap Annisa lembut ,dengan wajah menatap gadis yang berada di pangkuannya.

Yasmin pun menganggukkan kepala, menerima syarat yang diberikan oleh Annisa dengan binar bahagia menghiasi wajah kecilnya.

"Hore ! " Ucap Yasmin dengan turun dari pangkuan Annisa

Meloncat, berlari, menari, dan berteriak sesuka hati

"Hore !"

"Hore !"

"Asyik, Yasmin punya Mommy, Yasmin Punya Mommy !" Teriak gadis kecil yang berada di hadapannya dengan melompat kegirangan.

Hal itu pun tidak luput dari pandang mata Annisa, Seketika sudut mata Annisa menghangat dan meneteskan air mata dari sudut mata indah tersebut.

Sejenak suasana menjadi sangat emosional, hingga beberapa kali Annisa harus kembali menyeka air matanya yang terus saja mengalir.

"Terima kasih Nona, Anda sangat baik" Ucap salah satu pengasuh Yasmin yang berdiri di sampingnya.

Hal itu seketika membuyarkan Fokus Annisa yang menatap Yasmin lekat, gadis yang masih dalam suasana hati bahagia, melompat dan berlari kesana kemari, merayakan kebahagiaan karena telah memiliki mommy baru.

"Eh Mba, duduk sini" Pinta Annisa pada sang pengasuh, karena satu pengasuh lainya mengawasi Yasmin yang masih berlarian.

Pengasuh yang saat itu di ketahui bernama Asih, bekerja pada sang majikan sejak Yasmin lahir, Dan saat itu lah mulai dipekerjakan sebagai pengasuh gadis kecil tersebut.

Namun saat usia Yasmin 3 tahun, sang ibu mengalami sakit parah, diketahui mengalami Penyakit kangker darah, hingga nyawanya tidak dapat di selamatkan, dan terhitung gadis di hadapannya itu telah satu tahun kehilangan sosok ibu.

"Nona Yasmin itu sebetulnya sangat penurut, baik, dan periang, hanya saja setelah kepergian sang ibu karakternya sedikit berubah, susah di atur, dan kadang emosinya tidak stabil Non" Ucap Asih dengan wajah menatap Yasmin disana.

"Benarkah ?" ucap Annisa.

"Iya Non, tidak ada yang bisa mengendalikannya ,selain Daddy nya" Ucap Asih lagi, dengan wajah sedih.

Annisa tampak menghela nafas panjang memahami situasi yang di alami dan di rasakan oleh Yasmin saat ini.

"Apakah Yasmin hanya tinggal bersama Daddy nya saja mba?" Tanya Annisa kemudian

Asih pun merubah posisi duduknya menghadap Annisa, " Sebenarnya ada kakek dan neneknya Non, hanya saja terhadap keduanya pun Yasmin sama saja, tidak pernah menurut" Ucap Asih.

Annisa pun menganggukkan kepala mengerti dengan ucapan sang pengasuh.

"Karena itu non Kemanapun Daddy nya pergi, Yasmin akan selalu ikut" Ucap Asih lagi.

"Sebenarnya saya kasihan dengan Yasmin, gadis sekecil itu harus di bawa ke luar negri setiap kali Daddy nya ada tugas pekerjaan" ucap Asih.

Annisa pun menganggukkan kepala menanggapi penuturan yang di sampaikan oleh pengasuh dari Yasmin tersebut.

"Mommy !" Teriak Yasmin dari jarak yang lumayan jauh, dengan melambaikan tangan penuh kebahagiaan.

Annisa pun membalas dengan melambaikan tangan pada Yasmin. Dengan senyum yang tertutup oleh cadar yang dia kenakan.

"Tapi Sejak pertemuan semalam dengan Nona Annisa, Yasmin sangat bahagia, dan sangat berharap bertemu lagi dengan Nona" tutur sang pengasuh.

"Benarkah ?" Tanya Annisa dengan mengerutkan dahi.

"Saya juga heran non, ini pertama kalinya Nona Yasmin begitu menyukai orang yang baru dia kenal" Ucap asih

Asih yang merupakan perawat sekaligus pengasuh dari Yasmin jelas sangat mengetahui karakter dari Nona kecilnya tersebut.

Dimana Yasmin akan sangat antipati terhadap orang yang baru dia kenal, terlebih orang itu terasa asing baginya.

"Tapi dengan Nona Annisa , Yasmin langsung suka, bahkan memanggil Nona dengan kata Mommy" Tukas asih dengan memandang Annisa sopan.

Annisa pun mengerutkan dahi, tampak berfikir dan memahami ucapan sang pengasuh.

"Terima kasih Nona sudah mengembalikan keceriaan Nona kecil kami" Ucap asih sopan pada Annisa.

"Dan terima kasih karena Nona Annisa mau di panggil Mommy oleh Nona Yasmin" ucap sang pengasuh lagi.

Annisa pun hanya tersenyum di balik cadar yang dia kenakan. Mengangkang kepala sopan.

"Tidak masalah Mba , Nissa juga bahagia melihat keceriaan Yasmin" Ucap Annisa dengan wajah berbinar.

***

...Assalamualaikum ...

Selamat Datang di Novel ke 4 Author Semoga terhibur dengan tulisan saya meski masih jauh dari kata Layak.

Sebelumnya Author ucapkan Banyak terima kasih yang sudah bersedia membaca Tulisan saya, Namun disini saya juga ingin menyampaikan sepatah dua patah kata isi hati saya.

Mohon untuk kakak kakak semua yang merasa novel saya ini tidak layak, tidak menarik Silahkan tinggalkan saja, Tidak perlu memberikan like , Komen ataupun penilaian dan bintang berapapun.

Penilaian kakak yang mungkin berupa bintang 1, 2 , 3 atau 4 sejujurnya cukup meresahkan di hati dan karya saya.

Jujur saya sangat Down, di beberapa tulisan saya ada yang dengan sengaja membuat penilaian buruk 🙏. Entah karena tujuan apa, tentu hanya Allah semata yang mengetahuinya 😭

Jujur Sedih.

Saya tidak meminta Kakak kakak Readers semua untuk membaca buku saya, kalau suka silahkan baca kalau tidak suka mohon tinggalkan saja.

Mohon Bijaklah dalam menggunakan jari jempol anda 🥰🥰🥰🙏🙏🙏

Selamat Membaca Maaf udah dibikin Galau karena curhat Tan Author.

Terpopuler

Comments

Yuli Nurdiati

Yuli Nurdiati

Yang julid cuekin aja Thor

2024-04-13

1

Nurlinda

Nurlinda

semangat tor

2024-04-28

0

Anonymous

Anonymous

Semangat Semangat dan semangat

2024-04-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pertemuan Kedua
3 3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4 4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5 5. Telepon Pertama
6 6. Kemarahan Emran
7 7. Zyan Malik Abdullah
8 8. Cadar Annisa
9 9. Resign
10 10. Kepulangan Annisa
11 11. Kebahagiaan Yasmine
12 12. Mencari Annisa
13 13. Sebuah Informasi
14 14. Pertemuan Pertama
15 15. Melamar Annisa
16 16. Jawaban Annisa
17 17. Keceriaan Yasmine
18 18. Nasihat Ummi
19 19. Arti Sebuah Mimpi
20 20. Menjelang hari bahagia
21 21. Hal Baru
22 22. Tamu Tak di Undang
23 23. Hamil
24 24. Alasan Sebenarnya
25 25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26 26. Kedatangan Tamara
27 27. Permintaan Tamara
28 28. Pelajaran Sabar
29 29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30 30. Tangisan Yasmine.
31 31. Kamar Annisa
32 32. Keberanian Tamara
33 33. Meloloskan Diri
34 34. Pagi Hari
35 35. Sebuah Harapan
36 36. Detik -Detik
37 37. Kebenaran.
38 38. Tabayun
39 39. Sesuatu yang Tak Terduga
40 40. Satu Tarikan Nafas
41 41. Kamar Annisa 2
42 42. Bukan Pernikahan Kontrak
43 43. Pertanyaan Annisa
44 44. Pandangan Pertama Emran
45 45. Keberangkatan
46 46. Kamar
47 47. Diperlakukan Baik
48 48. Kesan Pertama
49 49. Senam Jantung
50 50. Keceriaan di pagi hari
51 51. Kedatangan Orang Baru
52 52. Tamu tak diundang
53 53. Semua Sudah di atur
54 54. Ketegasan Emran
55 55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56 56. Menggoda Annisa
57 57. Taman Bermain
58 58. Sore Hari
59 59. Penolakan Yasmine
60 60. Rumah Sakit.
61 61. Obrolan Malam
62 62. Sholat Tiang Agama.
63 63. Informasi
64 64. Perhatian Kecil
65 65. Syarat
66 66. Ciuman Pertama
67 67. Kemarahan Emran
68 68. Keributan
69 69. Keputusan Erman
70 70. Harapan
71 71. Hijrah Cinta Annisa 1
72 72. Hijrah Cinta Annisa 2
73 73. Setelah Meriam lepas.
74 74. Mandi Bersama
75 75. Urusan Kampus
76 76. Kembali di Pertemukan
77 77. Kekhawatiran Annisa
78 78. Memberikan perlakuan Istimewa
79 79. Panas
80 80. Kabar Buruk
81 81. Permintaan Zyan
82 82. Ketegasan
83 83. Kerja Sama
84 84. Tamu tak di Undang
85 85. Dia lagi dia lagi
86 86. Menjalani Peran
87 87. Kecelakaan
88 88. Kekecewaan
89 89. Berita Buruk
90 90. Perasaan Tidak Nyaman
91 91. Perdebatan Kecil
92 92. Sarapan
93 93. Kemarahan Sania
94 94. Ketegasan Emran
95 95. Kebahagiaan Annisa
96 96. Titik Terendah Sania
97 97. Kemesraan
98 98. Kabar Baik
99 99. Rencana Sania
100 100. Kecurigaan Annisa
101 101. Kekecewaan
102 102. Dalang
103 103. Hasil
104 104. Kabar baik
105 105. Kejelasan
106 106. Bali
107 107. Bersama Mu
108 108. Masih di Bali
109 109. Keputusan Emran
110 110. Permintaan Annisa
111 111. Kekesalan Amir.
112 112. Tom and Jerry
113 113. Kepanikan Amir
114 114. Akhir
115 NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116 116. SENJA ASMARALOKA
Episodes

Updated 116 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pertemuan Kedua
3
3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4
4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5
5. Telepon Pertama
6
6. Kemarahan Emran
7
7. Zyan Malik Abdullah
8
8. Cadar Annisa
9
9. Resign
10
10. Kepulangan Annisa
11
11. Kebahagiaan Yasmine
12
12. Mencari Annisa
13
13. Sebuah Informasi
14
14. Pertemuan Pertama
15
15. Melamar Annisa
16
16. Jawaban Annisa
17
17. Keceriaan Yasmine
18
18. Nasihat Ummi
19
19. Arti Sebuah Mimpi
20
20. Menjelang hari bahagia
21
21. Hal Baru
22
22. Tamu Tak di Undang
23
23. Hamil
24
24. Alasan Sebenarnya
25
25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26
26. Kedatangan Tamara
27
27. Permintaan Tamara
28
28. Pelajaran Sabar
29
29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30
30. Tangisan Yasmine.
31
31. Kamar Annisa
32
32. Keberanian Tamara
33
33. Meloloskan Diri
34
34. Pagi Hari
35
35. Sebuah Harapan
36
36. Detik -Detik
37
37. Kebenaran.
38
38. Tabayun
39
39. Sesuatu yang Tak Terduga
40
40. Satu Tarikan Nafas
41
41. Kamar Annisa 2
42
42. Bukan Pernikahan Kontrak
43
43. Pertanyaan Annisa
44
44. Pandangan Pertama Emran
45
45. Keberangkatan
46
46. Kamar
47
47. Diperlakukan Baik
48
48. Kesan Pertama
49
49. Senam Jantung
50
50. Keceriaan di pagi hari
51
51. Kedatangan Orang Baru
52
52. Tamu tak diundang
53
53. Semua Sudah di atur
54
54. Ketegasan Emran
55
55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56
56. Menggoda Annisa
57
57. Taman Bermain
58
58. Sore Hari
59
59. Penolakan Yasmine
60
60. Rumah Sakit.
61
61. Obrolan Malam
62
62. Sholat Tiang Agama.
63
63. Informasi
64
64. Perhatian Kecil
65
65. Syarat
66
66. Ciuman Pertama
67
67. Kemarahan Emran
68
68. Keributan
69
69. Keputusan Erman
70
70. Harapan
71
71. Hijrah Cinta Annisa 1
72
72. Hijrah Cinta Annisa 2
73
73. Setelah Meriam lepas.
74
74. Mandi Bersama
75
75. Urusan Kampus
76
76. Kembali di Pertemukan
77
77. Kekhawatiran Annisa
78
78. Memberikan perlakuan Istimewa
79
79. Panas
80
80. Kabar Buruk
81
81. Permintaan Zyan
82
82. Ketegasan
83
83. Kerja Sama
84
84. Tamu tak di Undang
85
85. Dia lagi dia lagi
86
86. Menjalani Peran
87
87. Kecelakaan
88
88. Kekecewaan
89
89. Berita Buruk
90
90. Perasaan Tidak Nyaman
91
91. Perdebatan Kecil
92
92. Sarapan
93
93. Kemarahan Sania
94
94. Ketegasan Emran
95
95. Kebahagiaan Annisa
96
96. Titik Terendah Sania
97
97. Kemesraan
98
98. Kabar Baik
99
99. Rencana Sania
100
100. Kecurigaan Annisa
101
101. Kekecewaan
102
102. Dalang
103
103. Hasil
104
104. Kabar baik
105
105. Kejelasan
106
106. Bali
107
107. Bersama Mu
108
108. Masih di Bali
109
109. Keputusan Emran
110
110. Permintaan Annisa
111
111. Kekesalan Amir.
112
112. Tom and Jerry
113
113. Kepanikan Amir
114
114. Akhir
115
NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116
116. SENJA ASMARALOKA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!