13. Sebuah Informasi

Annisa dan Aishah menuju sebuah counter handphone, membeli handphone baru dan SIM card baru yang akan Annisa di gunakan Annisa sementara waktu.

Karena setelah dari center sebelumnya, Annisa diminta untuk membuat surat pernyataan kehilangan untuk dapat digunakan dalam memulihkan nomor handphone miliknya yang lama.

Dan hal itu butuh waktu beberapa saat mungkin sampai beberapa hari, dan sementara Annisa memilih untuk menggunakan nomor handphone baru sementara waktu.

Setelah selesai dengan urusan nya Annisa dan Aisha bergegas kembali ke rumah, sudah pasti keduanya akan sangat di khawatir kan oleh sang ummi jika tidak segera kembali.

***

Pandanganya menatap tajam ke bagian luar gedung pencakar langit yang bertuliskan Emran Company.

Entah apa yang sedang Emran pikirkan saat ini, namun sudah cukup berdenyut kepalanya, mengingat bagaimana sang putri sebelumnya begitu histeris, karena sosok yang ingin dia temui tidak dapat dia temui.

"Daddy Jahat !"

"Daddy Jahat !"

"Daddy jahat !"

Setiap kalimat yang keluar dari gadis kecil kesayangannya itu begitu membuat hatinya terasa perih.

Sebagai Figur ayah dan terpaksa harus menjadi ibu juga bagi sang putri. Jujur berat bagi Emran. Terlebih ditengah tengah kesibukannya mengurus beberapa perusahaan besar yang dia pimpin.

Emran telah meminta kedua pengasuhnya untuk membawa pulang sang putri.

"Bagaimana?" Ucap Emran melalui sambungan telepon yang dia genggam.

"Kami sudah di rumah tuan, dan Nona Yasmine saat ini sedang tidur " ucap Asih dari ujung telepon.

Setelah mendapatkan kabar dari pengasuh putrinya Emran merasa sedikit lega, meski beban di pikirannya tidak juga kunjung reda.

Seketika Emran mengingat sesuatu. Secepat kilat menuju Meja kerjanya, dan membuka laci kecil disana.

Ada sebuah note book yang Emran simpan, dan segera saja dia ambil, Emran sempat mengingat jika dia telah menyalin nomor handphone Annisa di dalam buku tersebut, sewaktu dia merebutnya dari Tangan Annisa beberapa bulan yang lalu ketika pertemuan sang putri dengan Annisa di taman.

Emran tampak sedikit ragu, namun ego nya mengalahkan segala hal yang berkaitan dengan sang putri kesayangan

Menyalin nomor handphone Annisa ke dalam handphone miliknya dan segera menyambungkan dalam panggilan telepon.

Beberapa saat menunggu "Nomor yang anda Tuju sedang tidak aktif, Cobalah beberapa saat lagi" suara yang jelas terdengar dari handphone Emran saat itu.

"Sial !" gumam Emran dengan wajah memerah

Emran terlihat mengepalkan tangannya, merasakan kemarahan yang begitu besar dalam hatinya.

Tok tok tok.

Suara ketukan pintu dari balik pintu kaca ruangan Emran

Beberapa saat pintu terbuka, disusul kemunculan Amir yang berdiri di ambang pintu ruangan

"Permisi Pak" sapa Amir dengan sopan.

"Em" Jawab Emran singkat.

"Bagaimana?" Tanya Emran tanpa basa-basi.

Amir yang mengetahui arah pertanyaan sang pimpinan segera memberi tahu informasi yang dia dapatkan.

Sebuah informasi yang berkaitan dengan keberadaan Annisa saat ini. Dan alasan mengapa Annisa mengundurkan diri.

Amir mengatakan, bahwa pengunduran diri yang Annisa lakukan adalah karena Annisa telah menyelesaikan program Master di United Arab Emirates University (UAEU), sebuah universitas kenamaan di Dubai.

Setelah menggali penyelidikan lebih jauh. Amir menemukan fakta dimana sebelumnya Annisa di sebuah apartemen yang tidak jauh dari kantor Emran.

Deg.

Seketika timbul banyak pertanyaan dalam pikiran Emran.

Amir Pun mengatakan jika Annisa telah kembali ke Indonesia atas permintaan orang tuanya, dan hal itu sudah Amir pastikan sendiri ke bandara, berkaitan jadwal penerbangan yang di lakukan Annisa sebelumnya.

Annisa kembali ke Indonesia Sehari setelah dia mengajukan surat pengunduran diri pada pimpinan Emran Company.

Deg.

Kembali pikiran Emran melayang entah kemana mendengar informasi yang di katakan Asisten pribadinya.

Menyadari perubahan raut wajah sang pimpinan, Amir pun mengatakan jika masih ada kemungkinan untuk Annisa kembali ke Dubai, karena memang dia belum wisuda, semua program kuliah Annisa memang telah selesai, hanya tinggal menunggu jadwal wisuda saja. Dan hal itu pun juga telah Amir pastikan sendiri ke United Arab Emirates University (UAEU).

Mendengar hal itu Emran merasa sedikit lega, namun beberapa detik kemudian menampakkan guratan halus di kening Emran, mungkin saja memang Annisa akan kembali ke Dubai, namun kapan hari itu akan datang. Lalu selama menunggu bagaimana putrinya, apa Yasmine akan menerima hal ini.

Emran sangat mengenal sang putri, dia yang mewarisi sifat dan sikapnya, Emran sangat tahu jika sang putri tidak akan menerima hal itu.

Kembali Emran mendaratkan sebuah bogem di meja kerja milik ya, Sedikit darah segar yang saat itu keluar dari buku-buku tangan Emran

Menyadari hal itu Amir segera mendekat , Namun secepat itu Emran menepis, mengibaskan tangannya dan meminta Amir untuk meninggalkannya sendiri.

Amir pun Membungkukkan badan dan segera berbalik untuk meninggalkan ruangan Bos besarnya.

"Tunggu " Sergah Emran sebelum Amir keluar dari ruangannya.

Amir pun berbalik dan kembali menghadap bos nya seraya Membungkukkan badan.

"Cari informasi dimana Annisa tinggal di Indonesia" Ucap Emran dingin dengan tatapan tajam

"Baik Pak!" jawab Amir dengan menganggukkan kepala.

Setelahnya Amir keluar dari ruangan kerja Emran.

***

Sore hari.

Annisa begitu sibuk di dapur membangunkan Ummi dalam mempersiapkan acara untuk malam nanti.

Sebuah tabligh Akbar yang akan di adakan di area pesantren , yang akan di hadiri oleh para santri dan juga masyarakat dari beberapa daerah di sekitar pesantren.

Menyiapkan Snack dan juga persiapan minuman untuk para jamaah, memasukkan kedalam kantong kresek untuk di bagikan pada para jamaah.

"Sudah ada informasi dari center ?" tanya Aisha

Annisa hanya menggelengkan kepala, dengan tangan yang fokus pada pekerjaannya.

"Surat pernyataan kehilangan baru Annisa serahkan tadi mba, jadi Annisa baru bisa melanjutkan mengurus semuanya besok" Jawab Annisa memberi penjelasan.

Aisha tampak menganggukkan kepala.

"Assalamualaikum" Sapa seorang wanita berparas ayu dengan umur kisaran 35 tahun yang berdiri tepat di samping keduanya.

"Waalaikumsalam" Jawab Annisa dan Aisha bersamaan.

Ya dia adalah Khadijah, atau kerap di panggil Dijah, yang merupakan Kakak ipar dari Annisa dan Aisha, dan merupakan istri dari sang kakak yaitu Hanafi, anak pertama dari Abi Ali dan Ummi Fatimah.

"Mba Khadijah baru datang ?" sapa Annisa kemudian.

Menyadari kedatangan kakak iparnya, Annisa segera memberi ruang untuk Khadijah duduk diantara mereka.

"Iya Nis, Kamu kakak hubungi nggak bisa, sibuk terus ya" Ucap Khadijah setelah duduk diantara keduanya

"Nggak Mba, Handphone Annisa hilang pagi tadi sewaktu ke pasar" Ucap Annisa kemudian.

"Astaghfirullah, benarkah ?" tanya Khadijah khawatir, dan Annisa menganggukkan kepala

"Tapi tidak papa Mba, ini juga Annisa sudah mengurus untuk pemulihan SIM card nya" Jawab Annisa sopan.

"Syukurlah, semoga segera bisa di urus ya " Ucap Khadijah lega.

Setelahnya mereka kembali saling bahu membahu menyiapkan hidangan untuk acara nanti malam.

Ummi Fatimah sampai harus mengerahkan beberapa santri putri untuk membantu kegiatan di dapur saat itu.

Selain itu juga beberapa masyarakat di area pesantren pun ikut serta membantu pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga tersebut.

***

Terpopuler

Comments

Nazka Aditya

Nazka Aditya

duh... kasihan mejanya emran.... 🤭🤭🤭

2024-03-06

1

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Semoga cpt sleseburusan hp nya Annisa dan Annisa juga bisa kontak dg Yasmine kmbli...

2024-03-02

2

Dodi Sartini

Dodi Sartini

aha, turun kan ego kamu thor,, cepat susul anisa,,,, nyesal kamu nantinya

2024-01-16

1

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pertemuan Kedua
3 3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4 4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5 5. Telepon Pertama
6 6. Kemarahan Emran
7 7. Zyan Malik Abdullah
8 8. Cadar Annisa
9 9. Resign
10 10. Kepulangan Annisa
11 11. Kebahagiaan Yasmine
12 12. Mencari Annisa
13 13. Sebuah Informasi
14 14. Pertemuan Pertama
15 15. Melamar Annisa
16 16. Jawaban Annisa
17 17. Keceriaan Yasmine
18 18. Nasihat Ummi
19 19. Arti Sebuah Mimpi
20 20. Menjelang hari bahagia
21 21. Hal Baru
22 22. Tamu Tak di Undang
23 23. Hamil
24 24. Alasan Sebenarnya
25 25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26 26. Kedatangan Tamara
27 27. Permintaan Tamara
28 28. Pelajaran Sabar
29 29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30 30. Tangisan Yasmine.
31 31. Kamar Annisa
32 32. Keberanian Tamara
33 33. Meloloskan Diri
34 34. Pagi Hari
35 35. Sebuah Harapan
36 36. Detik -Detik
37 37. Kebenaran.
38 38. Tabayun
39 39. Sesuatu yang Tak Terduga
40 40. Satu Tarikan Nafas
41 41. Kamar Annisa 2
42 42. Bukan Pernikahan Kontrak
43 43. Pertanyaan Annisa
44 44. Pandangan Pertama Emran
45 45. Keberangkatan
46 46. Kamar
47 47. Diperlakukan Baik
48 48. Kesan Pertama
49 49. Senam Jantung
50 50. Keceriaan di pagi hari
51 51. Kedatangan Orang Baru
52 52. Tamu tak diundang
53 53. Semua Sudah di atur
54 54. Ketegasan Emran
55 55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56 56. Menggoda Annisa
57 57. Taman Bermain
58 58. Sore Hari
59 59. Penolakan Yasmine
60 60. Rumah Sakit.
61 61. Obrolan Malam
62 62. Sholat Tiang Agama.
63 63. Informasi
64 64. Perhatian Kecil
65 65. Syarat
66 66. Ciuman Pertama
67 67. Kemarahan Emran
68 68. Keributan
69 69. Keputusan Erman
70 70. Harapan
71 71. Hijrah Cinta Annisa 1
72 72. Hijrah Cinta Annisa 2
73 73. Setelah Meriam lepas.
74 74. Mandi Bersama
75 75. Urusan Kampus
76 76. Kembali di Pertemukan
77 77. Kekhawatiran Annisa
78 78. Memberikan perlakuan Istimewa
79 79. Panas
80 80. Kabar Buruk
81 81. Permintaan Zyan
82 82. Ketegasan
83 83. Kerja Sama
84 84. Tamu tak di Undang
85 85. Dia lagi dia lagi
86 86. Menjalani Peran
87 87. Kecelakaan
88 88. Kekecewaan
89 89. Berita Buruk
90 90. Perasaan Tidak Nyaman
91 91. Perdebatan Kecil
92 92. Sarapan
93 93. Kemarahan Sania
94 94. Ketegasan Emran
95 95. Kebahagiaan Annisa
96 96. Titik Terendah Sania
97 97. Kemesraan
98 98. Kabar Baik
99 99. Rencana Sania
100 100. Kecurigaan Annisa
101 101. Kekecewaan
102 102. Dalang
103 103. Hasil
104 104. Kabar baik
105 105. Kejelasan
106 106. Bali
107 107. Bersama Mu
108 108. Masih di Bali
109 109. Keputusan Emran
110 110. Permintaan Annisa
111 111. Kekesalan Amir.
112 112. Tom and Jerry
113 113. Kepanikan Amir
114 114. Akhir
115 NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116 116. SENJA ASMARALOKA
Episodes

Updated 116 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pertemuan Kedua
3
3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4
4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5
5. Telepon Pertama
6
6. Kemarahan Emran
7
7. Zyan Malik Abdullah
8
8. Cadar Annisa
9
9. Resign
10
10. Kepulangan Annisa
11
11. Kebahagiaan Yasmine
12
12. Mencari Annisa
13
13. Sebuah Informasi
14
14. Pertemuan Pertama
15
15. Melamar Annisa
16
16. Jawaban Annisa
17
17. Keceriaan Yasmine
18
18. Nasihat Ummi
19
19. Arti Sebuah Mimpi
20
20. Menjelang hari bahagia
21
21. Hal Baru
22
22. Tamu Tak di Undang
23
23. Hamil
24
24. Alasan Sebenarnya
25
25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26
26. Kedatangan Tamara
27
27. Permintaan Tamara
28
28. Pelajaran Sabar
29
29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30
30. Tangisan Yasmine.
31
31. Kamar Annisa
32
32. Keberanian Tamara
33
33. Meloloskan Diri
34
34. Pagi Hari
35
35. Sebuah Harapan
36
36. Detik -Detik
37
37. Kebenaran.
38
38. Tabayun
39
39. Sesuatu yang Tak Terduga
40
40. Satu Tarikan Nafas
41
41. Kamar Annisa 2
42
42. Bukan Pernikahan Kontrak
43
43. Pertanyaan Annisa
44
44. Pandangan Pertama Emran
45
45. Keberangkatan
46
46. Kamar
47
47. Diperlakukan Baik
48
48. Kesan Pertama
49
49. Senam Jantung
50
50. Keceriaan di pagi hari
51
51. Kedatangan Orang Baru
52
52. Tamu tak diundang
53
53. Semua Sudah di atur
54
54. Ketegasan Emran
55
55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56
56. Menggoda Annisa
57
57. Taman Bermain
58
58. Sore Hari
59
59. Penolakan Yasmine
60
60. Rumah Sakit.
61
61. Obrolan Malam
62
62. Sholat Tiang Agama.
63
63. Informasi
64
64. Perhatian Kecil
65
65. Syarat
66
66. Ciuman Pertama
67
67. Kemarahan Emran
68
68. Keributan
69
69. Keputusan Erman
70
70. Harapan
71
71. Hijrah Cinta Annisa 1
72
72. Hijrah Cinta Annisa 2
73
73. Setelah Meriam lepas.
74
74. Mandi Bersama
75
75. Urusan Kampus
76
76. Kembali di Pertemukan
77
77. Kekhawatiran Annisa
78
78. Memberikan perlakuan Istimewa
79
79. Panas
80
80. Kabar Buruk
81
81. Permintaan Zyan
82
82. Ketegasan
83
83. Kerja Sama
84
84. Tamu tak di Undang
85
85. Dia lagi dia lagi
86
86. Menjalani Peran
87
87. Kecelakaan
88
88. Kekecewaan
89
89. Berita Buruk
90
90. Perasaan Tidak Nyaman
91
91. Perdebatan Kecil
92
92. Sarapan
93
93. Kemarahan Sania
94
94. Ketegasan Emran
95
95. Kebahagiaan Annisa
96
96. Titik Terendah Sania
97
97. Kemesraan
98
98. Kabar Baik
99
99. Rencana Sania
100
100. Kecurigaan Annisa
101
101. Kekecewaan
102
102. Dalang
103
103. Hasil
104
104. Kabar baik
105
105. Kejelasan
106
106. Bali
107
107. Bersama Mu
108
108. Masih di Bali
109
109. Keputusan Emran
110
110. Permintaan Annisa
111
111. Kekesalan Amir.
112
112. Tom and Jerry
113
113. Kepanikan Amir
114
114. Akhir
115
NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116
116. SENJA ASMARALOKA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!