11. Kebahagiaan Yasmine

...Tidak Selamanya Perjalanan Hidup Sesuai Rencana. Itulah mengapa ada "Semoga" dalam setiap do'a...

...🍁...

Hari baru.

Pagi itu Yasmine bangun begitu pagi, meminta kedua pengasuh nya untuk mendandaninya dengan cantik, mengenakan pakaian terbaik.

Tiga hari cukup bagi Yasmine untuk membuatnya merasa sangat rindu dengan sosok baru yang selalu dia sebut dengan kata Mommy.

"Sayang, Cantik sekali putri Daddy !" Puji Emran dengan melangkah menuju meja makan, dimana sang putri telah menunggu dirinya untuk sarapan bersama.

Jika setiap pagi Emran akan merasa gemas pada sang putri Karena sulit untuk di atur, namun pagi ini terasa berbeda.

Yasmine telah duduk manis menunggu dirinya untuk bersiap, dengan di suapi oleh kedua pengasuhnya tersebut.

Yasmine tersenyum pada Emran dengan senyuman terbaik, tidak seperti semalam, dimana Yasmine begitu sulit untuk dia kendalikan.

"Yasmine akan bertemu Mommy, Yasmine ingin mommy tahu kalau Yasmine sangat cantik" Ucap Yasmine dengan nada celotehan.

Emran hanya tersenyum tipis, mendengar ucapan sang putri.

Sejujurnya Emran merasa tidak nyaman, dan tidak setuju dengan kata Mommy yang di sematkan sang putri untuk Annisa. Namun Emran tidak bisa berbuat apa-apa jika itu memang kemauan sang putri. Tidak ingin membuat putri kecilnya bersedih.

Pagi ini Yasmin bersikap begitu manis, dan menurut, bahkan pada kedua pengasuhnya, tidak hanya pada Emran saja.

Sejujurnya Emran merasa sedikit terkejut dengan perubahan sikap sang putri, namun hal itu baik untuk Yasmine dan orang-orang di sekitarnya, setidaknya emosinya lebih stabil dan tidak lagi meledak-ledak seperti sebelumnya.

Begitu bahagia, Hingga Yasmin tidak henti-hentinya bersenandung, meski banyak makanan memenuhi mulutnya, dan entah lagi apa yang sedang dia nyanyikan tidak begitu jelas terdengar.

Namun Hal itu membuat Emran merasa bahagia, dan seketika tersenyum pada sang putri tercinta.

Setelah menyelesaikan sarapan pagi, mereka bergegas berangkat menuju kantor, Ada Amir yang telah siap menunggu mereka di teras sebuah mansion mewah milik Emran tersebut.

"Selamat pagi Pak" Sapa Amir dengan membungkukkan badan"

Emran menjawab dengan menganggukkan kepala.

Amir segera membuka pintu untuk Tuan besarnya, dan mempersilahkan untuk masuk kedalam mobil, disusul dengan kedua Pengasuh sang putri.

Pagi ini begitu berbeda dari pagi-pagi sebelumnya, bahkan Yasmine meminta untuk duduk di atas pangkuan Emran, sesuatu yang biasa Yasmine lakukan bersama Annisa.

Emran pun tidak merasa keberatan dengan permintaan sang putri, justru dia merasa sangat senang.

"Thanks Daddy" Ucap Yasmin dengan celotehan manja.

Emran hanya tersenyum dan mengusap rambut Yasmin lembut.

"Daddy baik, Yasmine sayang Daddy" ucap nya lagi dengan memainkan boneka kesayangannya.

"Benarkah ?" tanya Emran kemudian. Dan Yasmine menjawab dengan anggukan kepala penuh semangat.

"Yasmine janji, setelah ini Yasmine akan bersikap baik" Ucap gadis kecil di pangkuan Emran

Emran pun mengerutkan dahi nya "Ohya , Benarkah ?" Tanyanya kemudian seolah -olah tidak percaya.

"Tentu saja Daddy ! , Yasmine kan sudah janji dengan Mommy " Ucap nya dengan nada celotehan

Kembali Emran mengerutkan dahinya, menampakkan guratan tipis di jidat mulusnya.

"Janji ? " Tanya Emran kemudian.

Yasmin menganggukkan kepala "Yes Daddy, Yasmine janji pada Mommy untuk bersikap baik, terutama pada Daddy" Jawabnya dengan celotehan manja.

Mendengar hal itu Emran hanya mengulas sebuah senyum kebahagiaan. Tidak menyangka putri kecilnya yang manja bisa bersikap dewasa dengan mengatakan sebuah kalait yang tidak di duga oleh Emran sebelumnya.

Mungkin ini kali pertamanya dalam hidup Emran, dimana Yasmine mengatakan sesuatu yang membuat Emran begitu haru.

Gadis sekecil itu mampu menggetarkan hatinya dengan setiap kata yang keluar dari mulutnya.

Emran pun mendekap erat tubuh mungil putri kecilnya dengan gemas

"Daddy !" pekik Yasmin dengan wajah cemberut.

Emran hanya mendelik dengan wajah penuh tanya.

"Daddy bisa merusak rambut Yasmine !" ucap Yasmin dengan kesal.

Bagaimana Yasmin tidak marah pada sang Daddy, dirinya telah berusaha sangat keras untuk membuat tampilannya begitu sempurna.

Sejak pagi Yasmine meminta dua pengasuh ya untuk mendandani nya, agar terlihat cantik, dengan kuncir dua di bagian puncak kepala.

Amir hanya fokus pada kemudi nya, karena memang tidak mengetahui apa yang tengah menjadi perbincangan hangat antara Emran dan sang putri semata wayang nya.

Beberapa saat menempuh perjalanan, memecah sibuk dan padatnya jalan kota pagi itu, Emran dan sang putri telah tiba di kantor.

Pagi ini merupakan kali pertama Emran menggandeng putri kecilnya menyusuri lorong-lorong gedung pencakar langit dengan dinding kaca sebuah perusahan yang sangat terkenal, Emran Company.

Beberapa Orang begitu takjub pada Emran, selain tampan, nyatanya Emran juga penuh dengan kasih sayang.

Tidak sedikit kaum Hawa yang memuji sikap manisnya pada sang putri, dan berharap akan di lirik oleh Emran.

Namun sedikitpun Emran tidak pernah menanggapi hal tersebut.

Meski terkenal Arogan dan sikap semaunya, namun tidak menyurutkan pesona Emran dan dirinya tetap menjadi incaran banyak kaum wanita, yang mungkin hanya menginginkan hartanya.

Siapa yang tidak ingin menjadi Ny. Emran Al-Fatih, seorang CEO yang begitu di segani, memiliki nama besar tidak hanya di tanah kelahirannya, namun juga hingga ke manca negara.

"Daddy, " Panggil Yasmine manja

"Ya Sayang" Jawab Emran kemudian

"Gendong" Pinta Yasmine penuh harap.

Bukan marah , justru dengan senang hati Emran meraih tubuh kecil putrinya dan menggendongnya di depan.

"Yasmine Suka ?" tanya Emran kemudian, Dan Yasmine menjawab dengan anggukan kepala tepat di bahu Emran.

Berada di ruang besar dan mewah miliknya, Emran segera menurunkan sang putri, Yasmine pun melompat dan berlari kesana kemari.

"Daddy" Panggil Yasmine

"Ya Sayang " jawab Emran dengan suara lembut.

Melihat beberapa berkas yang sudah tersusun rapi di mejanya, menunggu sebuah coretan tangan dari sang pemilik Emran Company.

"Daddy !" Panggil Yasmine lagi dengan suara tinggi.

"Ya Sayang, ada apa ?" Tanya Emran dengan wajah heran

"Daddy lupa ?" Pekik Yasmine kemudian

Emran hanya mengerutkan dahi, menatap lekat pada putri kecilnya.

"Kapan Daddy mau mempertemukan Yasmine dengan Mommy" Tanya Yasmin dengan celotehan kesal

Emran pun terkekeh mendengar ucapan sang putri, bahkan dirinya Samapi lupa dengan janji yang dia buat sendiri pada sang putri.

"Baiklah Daddy akan minta Mommy untuk kemari" Ucap Emran kemudian.

Emran pun menghubungi kepala bagian keuangan, dimana disana lah Annisa bergabung dalam satu tim.

Tuan Zayid sosok lelaki paru baya yang di percaya Emran dalam mengelola keuangan perusahaan bersama beberapa orang tim nya, dan salah satunya adalah Annisa.

Menekan tombol Ext, dan menyambungkan pada kepala bagian keuangan tersebut.

"Selamat pagi Tuan Emran , Ada yang bisa saya bantu ?" Tanya Zayid kemudian

"Tidak ada . Tolong minta Annisa untuk ke ruangan saya sekarang juga " Ucap Emran melalui sambungan telepon

"Tapi tuan ---" Ucap Zayid terbata

"Tidak ada tapi-tapi an, segera minta dia ke ruangan aku sekarang " Ucap Emran dengan keras membanting gagang telepon di mejanya. Bahkan sebelum Zayid mengatakan yang sebenarnya.

***

Terpopuler

Comments

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

hmm....Mateng koen klo Annisa sedang berada di Ind dan sdh mengundurkan diri...gmn itu Emmran apa nggak kalang kabut bgaimana reaksi putri nya....hiiih lho....🥺

2024-03-02

2

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

wah Emran belum tau kalau Annisa udah mengundurkan diri

2024-01-29

1

Dodi Sartini

Dodi Sartini

apakah yang akan terjadi,,, setelah tahu nisa sudah resain

2024-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pertemuan Kedua
3 3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4 4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5 5. Telepon Pertama
6 6. Kemarahan Emran
7 7. Zyan Malik Abdullah
8 8. Cadar Annisa
9 9. Resign
10 10. Kepulangan Annisa
11 11. Kebahagiaan Yasmine
12 12. Mencari Annisa
13 13. Sebuah Informasi
14 14. Pertemuan Pertama
15 15. Melamar Annisa
16 16. Jawaban Annisa
17 17. Keceriaan Yasmine
18 18. Nasihat Ummi
19 19. Arti Sebuah Mimpi
20 20. Menjelang hari bahagia
21 21. Hal Baru
22 22. Tamu Tak di Undang
23 23. Hamil
24 24. Alasan Sebenarnya
25 25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26 26. Kedatangan Tamara
27 27. Permintaan Tamara
28 28. Pelajaran Sabar
29 29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30 30. Tangisan Yasmine.
31 31. Kamar Annisa
32 32. Keberanian Tamara
33 33. Meloloskan Diri
34 34. Pagi Hari
35 35. Sebuah Harapan
36 36. Detik -Detik
37 37. Kebenaran.
38 38. Tabayun
39 39. Sesuatu yang Tak Terduga
40 40. Satu Tarikan Nafas
41 41. Kamar Annisa 2
42 42. Bukan Pernikahan Kontrak
43 43. Pertanyaan Annisa
44 44. Pandangan Pertama Emran
45 45. Keberangkatan
46 46. Kamar
47 47. Diperlakukan Baik
48 48. Kesan Pertama
49 49. Senam Jantung
50 50. Keceriaan di pagi hari
51 51. Kedatangan Orang Baru
52 52. Tamu tak diundang
53 53. Semua Sudah di atur
54 54. Ketegasan Emran
55 55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56 56. Menggoda Annisa
57 57. Taman Bermain
58 58. Sore Hari
59 59. Penolakan Yasmine
60 60. Rumah Sakit.
61 61. Obrolan Malam
62 62. Sholat Tiang Agama.
63 63. Informasi
64 64. Perhatian Kecil
65 65. Syarat
66 66. Ciuman Pertama
67 67. Kemarahan Emran
68 68. Keributan
69 69. Keputusan Erman
70 70. Harapan
71 71. Hijrah Cinta Annisa 1
72 72. Hijrah Cinta Annisa 2
73 73. Setelah Meriam lepas.
74 74. Mandi Bersama
75 75. Urusan Kampus
76 76. Kembali di Pertemukan
77 77. Kekhawatiran Annisa
78 78. Memberikan perlakuan Istimewa
79 79. Panas
80 80. Kabar Buruk
81 81. Permintaan Zyan
82 82. Ketegasan
83 83. Kerja Sama
84 84. Tamu tak di Undang
85 85. Dia lagi dia lagi
86 86. Menjalani Peran
87 87. Kecelakaan
88 88. Kekecewaan
89 89. Berita Buruk
90 90. Perasaan Tidak Nyaman
91 91. Perdebatan Kecil
92 92. Sarapan
93 93. Kemarahan Sania
94 94. Ketegasan Emran
95 95. Kebahagiaan Annisa
96 96. Titik Terendah Sania
97 97. Kemesraan
98 98. Kabar Baik
99 99. Rencana Sania
100 100. Kecurigaan Annisa
101 101. Kekecewaan
102 102. Dalang
103 103. Hasil
104 104. Kabar baik
105 105. Kejelasan
106 106. Bali
107 107. Bersama Mu
108 108. Masih di Bali
109 109. Keputusan Emran
110 110. Permintaan Annisa
111 111. Kekesalan Amir.
112 112. Tom and Jerry
113 113. Kepanikan Amir
114 114. Akhir
115 NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116 116. SENJA ASMARALOKA
Episodes

Updated 116 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pertemuan Kedua
3
3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4
4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5
5. Telepon Pertama
6
6. Kemarahan Emran
7
7. Zyan Malik Abdullah
8
8. Cadar Annisa
9
9. Resign
10
10. Kepulangan Annisa
11
11. Kebahagiaan Yasmine
12
12. Mencari Annisa
13
13. Sebuah Informasi
14
14. Pertemuan Pertama
15
15. Melamar Annisa
16
16. Jawaban Annisa
17
17. Keceriaan Yasmine
18
18. Nasihat Ummi
19
19. Arti Sebuah Mimpi
20
20. Menjelang hari bahagia
21
21. Hal Baru
22
22. Tamu Tak di Undang
23
23. Hamil
24
24. Alasan Sebenarnya
25
25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26
26. Kedatangan Tamara
27
27. Permintaan Tamara
28
28. Pelajaran Sabar
29
29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30
30. Tangisan Yasmine.
31
31. Kamar Annisa
32
32. Keberanian Tamara
33
33. Meloloskan Diri
34
34. Pagi Hari
35
35. Sebuah Harapan
36
36. Detik -Detik
37
37. Kebenaran.
38
38. Tabayun
39
39. Sesuatu yang Tak Terduga
40
40. Satu Tarikan Nafas
41
41. Kamar Annisa 2
42
42. Bukan Pernikahan Kontrak
43
43. Pertanyaan Annisa
44
44. Pandangan Pertama Emran
45
45. Keberangkatan
46
46. Kamar
47
47. Diperlakukan Baik
48
48. Kesan Pertama
49
49. Senam Jantung
50
50. Keceriaan di pagi hari
51
51. Kedatangan Orang Baru
52
52. Tamu tak diundang
53
53. Semua Sudah di atur
54
54. Ketegasan Emran
55
55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56
56. Menggoda Annisa
57
57. Taman Bermain
58
58. Sore Hari
59
59. Penolakan Yasmine
60
60. Rumah Sakit.
61
61. Obrolan Malam
62
62. Sholat Tiang Agama.
63
63. Informasi
64
64. Perhatian Kecil
65
65. Syarat
66
66. Ciuman Pertama
67
67. Kemarahan Emran
68
68. Keributan
69
69. Keputusan Erman
70
70. Harapan
71
71. Hijrah Cinta Annisa 1
72
72. Hijrah Cinta Annisa 2
73
73. Setelah Meriam lepas.
74
74. Mandi Bersama
75
75. Urusan Kampus
76
76. Kembali di Pertemukan
77
77. Kekhawatiran Annisa
78
78. Memberikan perlakuan Istimewa
79
79. Panas
80
80. Kabar Buruk
81
81. Permintaan Zyan
82
82. Ketegasan
83
83. Kerja Sama
84
84. Tamu tak di Undang
85
85. Dia lagi dia lagi
86
86. Menjalani Peran
87
87. Kecelakaan
88
88. Kekecewaan
89
89. Berita Buruk
90
90. Perasaan Tidak Nyaman
91
91. Perdebatan Kecil
92
92. Sarapan
93
93. Kemarahan Sania
94
94. Ketegasan Emran
95
95. Kebahagiaan Annisa
96
96. Titik Terendah Sania
97
97. Kemesraan
98
98. Kabar Baik
99
99. Rencana Sania
100
100. Kecurigaan Annisa
101
101. Kekecewaan
102
102. Dalang
103
103. Hasil
104
104. Kabar baik
105
105. Kejelasan
106
106. Bali
107
107. Bersama Mu
108
108. Masih di Bali
109
109. Keputusan Emran
110
110. Permintaan Annisa
111
111. Kekesalan Amir.
112
112. Tom and Jerry
113
113. Kepanikan Amir
114
114. Akhir
115
NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116
116. SENJA ASMARALOKA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!