5. Telepon Pertama

Bukan berbicara dalam bahasa Inggris atau bahasa Arab, Emran justru berbicara menggunakan bahasa Indonesia, dan jelas kalimatnya yang dia ucapkan hanya Annisa saja yang mengetahui artinya.

"Tak kusangka kita akan bertemu lagi Nona bercadar, Kau sungguh lancang, mengusik kehidupan pribadiku, Tapi tidak masalah. Karena Kau telah memulai maka aku yang akan mengakhiri" Ucap Emran dengan tatapan mengarah pada Annisa.

Beberapa karyawan merasa bingung dengan ucapan direktur utama mereka, pasalnya para karyawan di perusahaan tersebut, terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Arab.

Setelah terdengar riuh para karyawan yang saling bertanya, kemudian Emran melanjutkan sambutan formalnya menggunakan Bahasa Inggris yang seketika itu dapat di mengerti oleh para karyawan.

Annisa yang seolah mendapatkan ancaman dari Emran pun merasa biasa saja, karena niatnya berada di tempat ini untuk bekerja, bukan mencari perkara, kalau pun toh pada akhirnya Emran akan memecat dirinya, maka Annisa pun sudah sangat siap.

Baginya setiap apa yang kita lakukan, dan setiap apa yang terjadi dalam hidup bukan merupakan suatu kebetulan, melainkan semua sudah di atur oleh yang kuasa.

Semua yang terjadi di dunia ini sudah menjadi ketetapan dari Allah SWT seperti adanya pergantian siang dan malam, adanya alam yang indah, sebaliknya adanya hal-hal yang ditetapkan seperti bencana alam, musibah dan lain sebagainya. Begitu pula adanya perbedaan keadaan manusia, Allah menciptakan manusia dengan bermacam ragam, ada wujud yang sempurna atau kurang sempurna.

Seorang muslim wajib baginya mengimani perkara-perkara yang telah diberikan kepadanya berupa rukun iman. Seorang muslim yang baik bukan hanya mempercayai saja namun jug mengamalkan dari setiap bagian rukun iman yakni: Iman Kepada Allah, Iman Kepada Malaikat, Iman Kepada Kitab-kitab Allah, Iman Kepada Rasul, Iman Kepada Hari Akhir dan Iman Kepada Qodho dan Qodar.

Qodar yakni suatu ketetapan Allah berlaku terhadap segala sesuatu sejak zaman azali serta Qodho adalah pelaksanaan Qodar ketika terjadi.( Syaikh Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd)

Rasul SAW berkata:

أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ

Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir, dan kamu beriman kepada qadar yang baik maupun yang buruk. (HR. Muslim )

***

Jam makan siang pun akhirnya tiba, beberapa rekan kerja Annisa telah keluar lebih dulu untuk makan siang, ada yang keluar kantor, namun ada juga yang makan di cafe Kantor tersebut, sementara Annisa memilih membawa bekal dan makan di taman bagian luar kantor.

Duduk pada sebuah gazebo, menikmati kotak makan siangnya.

"Mommy !" Sebuah suara yang seketika membuyarkan lamunan Annisa.

Annisa pun menoleh kearah samping, mencari sosok yang sebelumnya memanggil dirinya.

"Yasmine" Jawab Annisa dengan senyum manis dibalik cadar yang dia kenakan.

Annisa yang telah mengetahui jika direktur utama kantornya merupakan ayah dari Yasmine pun tidak lagi bertanya mengenai tujuan Yasmine berada di tempat tersebut.

Karena sudah pasti kehadiran Yasmine disana, adalah karena sang ayah yang sedang berada di kantor tersebut.

"Mommy makan?" tanya Yasmine dengan melongok kotak makan Annisa.

Annisa menjawab dengan anggukan kepala. "Yasmine mau ?" Ucap Annisa kemudian.

"Mau!" Jawab Yasmine penuh semangat.

Setelahnya Annisa membagi bekal makan siang nya dengan Yasmine, menyuapi gadis kecil tersebut dengan telaten.

Tak jarang Yasmin yang melompat kegirangan setelah mendapatkan sebuah suapan dari Annisa.

Mengusap lembut sudut bibir gadis kecil tersebut yang belepotan dengan makanan yang masuk kedalam mulutnya.

Selain membawa bekal berupa makanan , Annisa juga tidak pernah lupa membawa buah-buahan yang telah dia kupas, dan dia masukkan dalam boks.

Annisa meminta dua pengasuh Yasmine untuk ikut menikmati bekal makan siang itu, keduanya tampak antusias menikmati makanan yang di bawa oleh Annisa.

"Nona Yasmine, Daddy meminta Nona untuk menemui nya" Suara formal seorang laki-laki berperawakan tinggi, dan tegap, wajah tampan juga kulit putih.

"On Amir !" Ucap Yasmine dengan mendongakkan wajahnya. Amir pun tersenyum manis pada gadis kecil tersebut.

"Mommy ikut ya " Pinta Yasmin dengan suara celotehannya.

Annisa pun mengukir sebuah senyum manis di wajahnya, "Tidak bisa sayang, Mommy harus kerja" tolak Annisa dengan suara halus.

Mendapatkan penolakan dari Annisa, seketika membuat Yasmine merasa sedih dan menundukkan wajah sendunya.

"Please Mommy" Pinta Yasmine dengan wajah memelas.

Sejujurnya Annisa tidak tega, namun dia juga tidak bisa begitu saja meninggalkan pekerjaannya.

"Yasmine, Mommy akan menemui Yasmine setelah semua pekerjaan selesai" Ucap Asih yang ikut memberi penjelasan pada nona kecil ya itu.

"Mommy bisa di marahi bos nya kalau tidak kerja" Ucap asih lagi.

Mendengar jika Mommy nya akan di marahi jika tidak bekerja membuat Yasmine paham, dan tidak lagi memaksa Annisa untuk ikut dengannya.

Setelah tenang, Yasmine pun di gendong oleh Amir, sang asisten kepercayaan dari Emran

"Maaf Nona Annisa,Bole saya menyimpan nomor handphone Nona?" Pinta Asih setelah Amir dan Yasmine berlalu.

"Tentu saja mba " Ucap Annisa dengan senyum manis di balik cadar yang dia kenakan.

Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan, Asih berlari mengejar rekan kerja juga asisten pribadi bos besarnya yang berjalan sudah cukup jauh.

Begitu juga Annisa yang telah selesai dengan makan siangnya pun bergegas membereskan sisa makanan dan kembali menata boks makan miliknya, kemudian kembali ke kantor dan bersiap untuk kembali pada aktifitas pekerjaannya.

***

Malam hari.

Nopember hingga awal April merupakan musim dingin di Dubai, Suhu berkisar antara 14⁰c sampai 29⁰c , Meski tidak sedingin negara Eropa namun suhu tersebut cukup nyaman bagi kebanyakan orang, karena saat cuaca panas suhu bisa mencapai 41⁰c.

Annisa merasa udara sejuk menerpa kulit luarnya, berjalan menuju apartemen miliknya yang berjarak tidak begitu jauh.

Sepuluh menit perjalanan. akhirnya Annisa telah sampai di Apartemen miliknya.

Malam hari Annisa selalu memanfaatkan waktu luangnya untuk mengerjakan tugas kampus, dan mengirimkannya melalui email.

Musim pandemi seperti ini banyak di gunakan kebanyakan orang untuk work form home dan juga sekolah atau kuliah pun kebanyakan daring.

Begitu juga Annisa, yang hanya akan masuk ke Kampus sesekali saja, ketika ada sesuatu yang perlu dan penting untuk dia lakukan, karena segala sesuatu cukup mudah untuk di akses melalui situs situs media sosial.

Tring Tring tring

Sering telepon yang terdengar oleh pasang telinga Annisa.

Terlihat Panggilan Videocall disana,Annisa bergegas menggeser ikon tanda hijau untuk menyambungkan dengan seseorang di ujung telepon

"Assalamualaikum Ummi, Abi " Sapa Annisa dengan senyum di wajahnya.

"Waalaikumsalam " Ucap Ummi dan Abi Annisa secara bersamaan.

"Nak bagaimana kabarmu?" Tanya Ummi Fatimah pada putrinya. Di sana ada juga Abi Ali yang merupakan Ayah kandung dari Annisa.

"Alhamdulillah Ummi, Annisa Baik-baik saja Mi, Bagaimana kabar ummi dan Abi, Ohya pesantren bagaiman Bi ?" Tanya Anisa kemudian.

"Alhamdulillah kabar kami baik nak" Ucap Abi Ali.

"Kalau pesantren Alhamdulillah tahun ini banyak pendaftar baru dari luar kota" ucap Abi Ali

"Alhamdulillah" Ucap Annisa dengan senyum bahagia.

Setelah cukup mengobrol dan saling bercerita akhirnya Kedua orang tua Annisa menutup teleponnya.

Begitu juga dengan tugas kampus yang Annisa kerjakan juga telah selesai, kini saatnya bagi Annisa untuk tidur, dan kembali bekerja esok hari.

Akhir tahun seperti ini memang menjadi bulan-bulan paling sibuk, tidak terkecuali kantor dimana tempat Annisa bekerja.

Tidak jarang Annisa harus lembur untuk mengejar deadline Pekerjaannya, seperti hari ini dimana dia harus pulang terlambat karena masih ada beberapa pekerjaan.

Tring Tring tring

Belum juga Annisa merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur dering telepon kembali berbunyi.

Anisa meraih handphone miliknya yang dia Letakan diatas meja kecil didamping tempat tidur.

"Nomor baru. Sapa ?" gumam Annisa dengan suara lirih

Meski penasaran Annisa tidak lantas mengangkat panggilan tersebut, dan kembali meletakkan handphone miliknya diatas meja, sudah menjadi kebiasaan bagi Annisa melakukan hal tersebut, karena jika itu penting dia setidaknya akan mengulangi panggilannya.

Benar saja setelah handphone miliknya berhenti berdering , tidak lama sebuah panggilan masuk lagi, menampakkan nomor yang sama.

Barulah saat itu Annisa mengangkat panggilan tersebut.

"Assalamualaikum" Ucap Annisa dengan suara datar.

"Mommy !" suara teriakan seorang gadis yang seketika mengagetkan Annisa.

"Yasmine " Ucap Annisa kemudian.

"Mommy kenapa tidak mengangkat panggilan ku tadi " Ucap Yasmin dengan suara sedikit kesal.

"Maafkan Mommy sayang, tadi Mommy sedang di kamar mandi" Kilah Annisa agar gadis kecil di seberang telepon itu tidak bersedih.

"Mommy, Yasmine rindu Mommy" Ucap Yasmine dengan suara celotehan.

"Benarkah ?" tanya Anisa Dengan suara lembut, dan Yasmine pun menganggukkan kepalanya, yang jelas Annisa pun tidak dapat melihatnya.

"Bolehkan Yasmine menemui Mommy lagi besok di kantor" Ucap Yasmine dengan penuh permohonan.

Annisa pun tersenyum di balik sambung telepon tersebut, "Baiklah, tapi Yasmine boleh temui Mommy saat makan siang ya" Pinta Annisa

"Horay !!, Okay Mommy " terdengar suara sorak sorak Yasmine yang kegirangan.

***

Terpopuler

Comments

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Yasmine dg serasa sdh bak lem & perangko saja...Yasmine sllu ingat Anissa...😍

2024-03-02

5

ardan

ardan

takdir adalah ketentuan yg kadang kita tidak memahami makna nya, namun sebuah jawaban terbaik dari yang maha kuasa

2024-02-17

0

Kimo Miko

Kimo Miko

nak pak siapa ya mencuci otak anak bapak? anak bapak sendiri yang selalu rindu dengan nissa. terus siapa yang mau disalahkan pak?

2024-02-09

2

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pertemuan Kedua
3 3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4 4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5 5. Telepon Pertama
6 6. Kemarahan Emran
7 7. Zyan Malik Abdullah
8 8. Cadar Annisa
9 9. Resign
10 10. Kepulangan Annisa
11 11. Kebahagiaan Yasmine
12 12. Mencari Annisa
13 13. Sebuah Informasi
14 14. Pertemuan Pertama
15 15. Melamar Annisa
16 16. Jawaban Annisa
17 17. Keceriaan Yasmine
18 18. Nasihat Ummi
19 19. Arti Sebuah Mimpi
20 20. Menjelang hari bahagia
21 21. Hal Baru
22 22. Tamu Tak di Undang
23 23. Hamil
24 24. Alasan Sebenarnya
25 25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26 26. Kedatangan Tamara
27 27. Permintaan Tamara
28 28. Pelajaran Sabar
29 29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30 30. Tangisan Yasmine.
31 31. Kamar Annisa
32 32. Keberanian Tamara
33 33. Meloloskan Diri
34 34. Pagi Hari
35 35. Sebuah Harapan
36 36. Detik -Detik
37 37. Kebenaran.
38 38. Tabayun
39 39. Sesuatu yang Tak Terduga
40 40. Satu Tarikan Nafas
41 41. Kamar Annisa 2
42 42. Bukan Pernikahan Kontrak
43 43. Pertanyaan Annisa
44 44. Pandangan Pertama Emran
45 45. Keberangkatan
46 46. Kamar
47 47. Diperlakukan Baik
48 48. Kesan Pertama
49 49. Senam Jantung
50 50. Keceriaan di pagi hari
51 51. Kedatangan Orang Baru
52 52. Tamu tak diundang
53 53. Semua Sudah di atur
54 54. Ketegasan Emran
55 55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56 56. Menggoda Annisa
57 57. Taman Bermain
58 58. Sore Hari
59 59. Penolakan Yasmine
60 60. Rumah Sakit.
61 61. Obrolan Malam
62 62. Sholat Tiang Agama.
63 63. Informasi
64 64. Perhatian Kecil
65 65. Syarat
66 66. Ciuman Pertama
67 67. Kemarahan Emran
68 68. Keributan
69 69. Keputusan Erman
70 70. Harapan
71 71. Hijrah Cinta Annisa 1
72 72. Hijrah Cinta Annisa 2
73 73. Setelah Meriam lepas.
74 74. Mandi Bersama
75 75. Urusan Kampus
76 76. Kembali di Pertemukan
77 77. Kekhawatiran Annisa
78 78. Memberikan perlakuan Istimewa
79 79. Panas
80 80. Kabar Buruk
81 81. Permintaan Zyan
82 82. Ketegasan
83 83. Kerja Sama
84 84. Tamu tak di Undang
85 85. Dia lagi dia lagi
86 86. Menjalani Peran
87 87. Kecelakaan
88 88. Kekecewaan
89 89. Berita Buruk
90 90. Perasaan Tidak Nyaman
91 91. Perdebatan Kecil
92 92. Sarapan
93 93. Kemarahan Sania
94 94. Ketegasan Emran
95 95. Kebahagiaan Annisa
96 96. Titik Terendah Sania
97 97. Kemesraan
98 98. Kabar Baik
99 99. Rencana Sania
100 100. Kecurigaan Annisa
101 101. Kekecewaan
102 102. Dalang
103 103. Hasil
104 104. Kabar baik
105 105. Kejelasan
106 106. Bali
107 107. Bersama Mu
108 108. Masih di Bali
109 109. Keputusan Emran
110 110. Permintaan Annisa
111 111. Kekesalan Amir.
112 112. Tom and Jerry
113 113. Kepanikan Amir
114 114. Akhir
115 NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116 116. SENJA ASMARALOKA
Episodes

Updated 116 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pertemuan Kedua
3
3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4
4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5
5. Telepon Pertama
6
6. Kemarahan Emran
7
7. Zyan Malik Abdullah
8
8. Cadar Annisa
9
9. Resign
10
10. Kepulangan Annisa
11
11. Kebahagiaan Yasmine
12
12. Mencari Annisa
13
13. Sebuah Informasi
14
14. Pertemuan Pertama
15
15. Melamar Annisa
16
16. Jawaban Annisa
17
17. Keceriaan Yasmine
18
18. Nasihat Ummi
19
19. Arti Sebuah Mimpi
20
20. Menjelang hari bahagia
21
21. Hal Baru
22
22. Tamu Tak di Undang
23
23. Hamil
24
24. Alasan Sebenarnya
25
25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26
26. Kedatangan Tamara
27
27. Permintaan Tamara
28
28. Pelajaran Sabar
29
29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30
30. Tangisan Yasmine.
31
31. Kamar Annisa
32
32. Keberanian Tamara
33
33. Meloloskan Diri
34
34. Pagi Hari
35
35. Sebuah Harapan
36
36. Detik -Detik
37
37. Kebenaran.
38
38. Tabayun
39
39. Sesuatu yang Tak Terduga
40
40. Satu Tarikan Nafas
41
41. Kamar Annisa 2
42
42. Bukan Pernikahan Kontrak
43
43. Pertanyaan Annisa
44
44. Pandangan Pertama Emran
45
45. Keberangkatan
46
46. Kamar
47
47. Diperlakukan Baik
48
48. Kesan Pertama
49
49. Senam Jantung
50
50. Keceriaan di pagi hari
51
51. Kedatangan Orang Baru
52
52. Tamu tak diundang
53
53. Semua Sudah di atur
54
54. Ketegasan Emran
55
55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56
56. Menggoda Annisa
57
57. Taman Bermain
58
58. Sore Hari
59
59. Penolakan Yasmine
60
60. Rumah Sakit.
61
61. Obrolan Malam
62
62. Sholat Tiang Agama.
63
63. Informasi
64
64. Perhatian Kecil
65
65. Syarat
66
66. Ciuman Pertama
67
67. Kemarahan Emran
68
68. Keributan
69
69. Keputusan Erman
70
70. Harapan
71
71. Hijrah Cinta Annisa 1
72
72. Hijrah Cinta Annisa 2
73
73. Setelah Meriam lepas.
74
74. Mandi Bersama
75
75. Urusan Kampus
76
76. Kembali di Pertemukan
77
77. Kekhawatiran Annisa
78
78. Memberikan perlakuan Istimewa
79
79. Panas
80
80. Kabar Buruk
81
81. Permintaan Zyan
82
82. Ketegasan
83
83. Kerja Sama
84
84. Tamu tak di Undang
85
85. Dia lagi dia lagi
86
86. Menjalani Peran
87
87. Kecelakaan
88
88. Kekecewaan
89
89. Berita Buruk
90
90. Perasaan Tidak Nyaman
91
91. Perdebatan Kecil
92
92. Sarapan
93
93. Kemarahan Sania
94
94. Ketegasan Emran
95
95. Kebahagiaan Annisa
96
96. Titik Terendah Sania
97
97. Kemesraan
98
98. Kabar Baik
99
99. Rencana Sania
100
100. Kecurigaan Annisa
101
101. Kekecewaan
102
102. Dalang
103
103. Hasil
104
104. Kabar baik
105
105. Kejelasan
106
106. Bali
107
107. Bersama Mu
108
108. Masih di Bali
109
109. Keputusan Emran
110
110. Permintaan Annisa
111
111. Kekesalan Amir.
112
112. Tom and Jerry
113
113. Kepanikan Amir
114
114. Akhir
115
NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116
116. SENJA ASMARALOKA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!