14. Pertemuan Pertama

Di langit Dubai.

Hinggar bingar kota tidak menjadikan Emran bahagia , sebaliknya suasana Malam itu terasa begitu menyedihkan bagi Emran.

Jam pulang kantor yang telah dia lewatkan begitu saja, karena Emran enggan untuk kembali ke rumah, tidak sanggup rasanya jika dia harus melihat sang putri sedih dan kembali histeris.

Merebahkan Punggungnya yang terasa begitu pegal di bagian sandaran kursi, menatap langit-langit ruangan dengan pikiran yang entah kemana.

tok tok tok

Sebuah ketukan pintu yang terdengar dari balik ruang kerja Emran

Pintu pun di buka , menampakkan Amir yang berdiri tegap di ambang pintu ruangan tersebut.

"Permisi pak " sapa Amir sopan.

Emran hanya bergeming.

"Maaf Pak !" Ucap Amir lirih , dan setelahnya menjeda kalimatnya.

"Sudah malam sebaiknya Pak Emran kembali ke rumah" Ucap Amir sopan.

"Saya rasa nona Yasmine akan Mencari Bapak jika bapak tidak segera kembali" Ucap Amir memberi saran.

Emran hanya terlihat menarik nafas dalam yang terasa begitu berat, perasaan kalut yang tidak bisa dia sembunyikan dari sang asisten, meski sekuat tenaga Emran menampiknya.

Berfikir sejenak mengenai perkataan sang asisten kepercayaan nya tersebut. Benar apa yang di katakan Amir, namun Emran merasa tidak sanggup dan akan sangat sedih jika harus melihat putrinya pun bersedih, serta harus kembali melihat Yasmine histeris seperti siang tadi.

"Aku akan menginap di sini" Ucap Emran dingin

"Tapi pak " Sergah Amir, dan seketika Emran mengibaskan tangannya meminta Amir untuk keluar dari ruangan.

Ada perasaan ragu, tidak mungkin Amir akan meninggalkan Emran sendirian, mau tidak mau dia juga harus menginap di kantor, memastikan tuan Besarnya baik-baik saja.

Tring Tring tring

Terdengar dering telepon saat Emran masih kalut dalam suasana hati yang begitu tidak menentu.

"Halo" Sapa Emran dingin pada sosok di ujung telepon.

"Maaf Tuan , Nona Yasmine Demam " Ucap Asih yang merupakan pengasuh Putri kesayangannya.

"Apa !" Jawab Emran dengan suara keras

Mendengar Emran yang panik ketika berbicara dengan seseorang dari ujung telepon, membuat Amir menghentikan langkahnya.

"Aku akan Pulang sekarang juga" jawab Emran panik.

Menyadari perubahan sikap sang Bos besar Amir pun segera mengambil sikap.

"Ada masalah pak ?" tanyanya kemudian

"Kita pulang sekarang, Putriku Demam" Ucap Emran dengan membuka kasar pintu ruangannya .

Amir pun Membungkukkan badan, dan menyusul mengikuti langkah sang Bos.

***

Menempuh perjalanan. beberapa saat akhirnya keduanya tiba di sebuah Mansion mewah milik Emran yang ada di Dubai.

Dengan langkah sedikit berlari Emran segera menuju kamar sang putri.

Emran membuang jas nya ke sembarang arah, dan segera menghambur pada Yasmine yang tertidur di atas kasur empuk kamarnya.

"Nona baru saja tidur tuan, setelah minum obat tadi" Ucap Asih lirih dengan menundukkan wajah.

Emran hanya bergeming dengan penuturan Pengasuh putrinya, dia memilih merebahkan tubuhnya di samping sang putri yang baru saja terlelap karena efek obat.

Meletakkan punggung tangannya di dahi sang anak, benar saja Emran merasakan suhu tubuh Yasmine begitu tinggi.

"Sudah kau periksa berapa suhu tubuhnya ?" tanya Emran pada Asih.

Asih pun menganggukkan kepala "38.9⁰c tuan ' Jawabnya kemudian.

"Baik, Keluarlah" Ucap Emran dingin pada kedua pengasuh putrinya

Sementara Amir berdiri di ambang pintu kamar Yasmine dengan tatapan mengarah pada dua orang ayah dan anak tersebut.

Amir pun merasa iba dengan kondisi Nona kecilnya yang begitu menyedihkan.

***

Di tempat yang berbeda dan waktu yang tidak lah sama.

Annisa, Aisha, dan Khadijah tengah menyambut jamaah di bagian jamaah wanita.

Tablig Akbar tersebut akan di isi oleh Abi Ali sendiri sebagai mubalig yang akan memberikan ceramah.

Annisa tampak menajamkan penglihatannya ketika dia melihat seseorang yang tidak asing baginya.

Ya. Zyan Malik Abdulla, sosok yang sempat ummi Fatimah katakan ingin menyampaikan niat baik mengkhitbah dirinya.

Tidak ada cela atau kekurangan apa pun dalam diri Zyan, namun entah mengapa Annisa masih menyimpan keraguan dalam diri Zyan.

"Annisa" Panggil Khadijah lirih.

"Ada apa mba?" Tanya Annisa kemudian.

"Itu ada Zyan sama keluarganya " Ucap Khadijah dengan mengarahkan pandangannya pada Zyan dan keluarganya.

Annisa hanya menganggukkan kepala, membenarkan ucapan sang kakak ipar.

Zyan pun terlihat melemparkan tatapan pada Annisa yang terlihat berbeda dari dua orang wanita di sampingnya.

Aisha dan Khadijah memang tidak mengenakan cadar, jadi dari situ Zyan tahu jika Annisa adalah adalah sosok wanita yang berdiri di bagian tengah diantara kedua kakaknya itu.

Sejenak tatapan keduanya beradu dalam satu titik yang sama, namun segera Annisa menepisnya dengan mengarahkan pandanganya ke arah lain.

Zyan terlahir bukan dari keluarga sembarangan, kedua orang tuanya terkenal dengan kekayaanya dan merupakan seorang pejabat pemerintahan, namun sayangnya Image buruk terlanjur melekat pada kedua orang tua Zyan.

Baru saja menyelesaikan program spesialis nya, kini Zyan bekerja pada sebuah rumah sakit internasional di Jakarta. Tidak heran banyak wanita juga yang menjadikan Zyan sebagai target yang sangat di inginkan.

Tampan, mapan, dan rupawan, Zyan Malik Abdullah Sp.JP itulah gelar yang biasa tersemat dalam jadi dokter milik Zyan.

Zyan yang juga merupakan kakak kelas Annisa sewaktu Sekolah menengah pertama (SMP) , tidak heran jika Annisa sedikit banyak mengenal Zyan, terpaut usia dua tahun darinya, bukan menjadi penghalang untuk Annisa mengetahui sosok Zyan.

Yang Annisa tahu, ada satu hal yang sedikit membuatnya merasa tidak nyaman, Zyan yang Annisa kenal merupakan Casanova di sekolah nya dulu, Zyan memacari banyak wanita di sekolahnya, dan terkenal sering bergonta-ganti pacar, tidak jarang diantara gadis-gadis tersebut adalah adik tingkat yang juga satu kelas dengan Annisa.

Mengingat hal itu membuat Annisa harus menghela nafas dalam dan menghembuskanya perlahan.

"Astaghfirullah" gumam ya lirih

Acara tablig akbar pun berlangsung dengan begitu khidmat, sedikit guyuran gerimis menghiasi malam itu, namun tidak mengurangi khidmatnya acara tablig Akbar.

Setelah acara selesai, semua jamaah pun menghambur, ada yang langsung pulang, ada juga yang masih berpamitan kepada para santri dan juga pemilik pesantren.

Menyisakan sisa-sisa bok kardus Snack yang sebelumnya di bagikan pada para jamaah, dan di tinggalkan begitu saja setelah isinya habis, namun ada juga yang tertib membuangnya ke tempat sampah.

Sisa sisa sampah yang masih tertinggal segera di bersihkan oleh banyaknya santri di pesantren Abi Ali.

Mereka saling bahu membahu dalam membersihkan tempat tersebut, tidak ada saling iri karena mereka mengerjakannya secara ikhlas.

Para santri putra sibuk membersihkan halaman dari sampah, dan para santri putri membersihkan bagian dalam masjid yang juga di pergunakan untuk jamaah.

Karena acara tablig Akbar tersebut di hadiri jamaah yang ternyata begitu banyak, sehingga terpaksa masjid pun dipergunakan untuk menampung jamaah saat itu.

Selesai membersihkan semua tempat, Annisa memilih kembali ke kamarnya untuk sejenak merebahkan tubuhnya dari rasa lelah seharian ini harus mondar mandir kesana kemari.

***

Terpopuler

Comments

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

bunda LBH tertarik dg Yasmine sbgai putri dari Emmran...yg sdh bgtu dekat dg batin Annisa...😔

2024-03-02

2

Dodi Sartini

Dodi Sartini

semoga anisa tidak menyukai ustadz khalid itu 😄👍😄

2024-01-16

2

sherly

sherly

kalian Zyan dan ortunya seperti itu kenapa Abi dan ummimu mau menerima, aduh Nissa kabur aja

2023-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pertemuan Kedua
3 3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4 4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5 5. Telepon Pertama
6 6. Kemarahan Emran
7 7. Zyan Malik Abdullah
8 8. Cadar Annisa
9 9. Resign
10 10. Kepulangan Annisa
11 11. Kebahagiaan Yasmine
12 12. Mencari Annisa
13 13. Sebuah Informasi
14 14. Pertemuan Pertama
15 15. Melamar Annisa
16 16. Jawaban Annisa
17 17. Keceriaan Yasmine
18 18. Nasihat Ummi
19 19. Arti Sebuah Mimpi
20 20. Menjelang hari bahagia
21 21. Hal Baru
22 22. Tamu Tak di Undang
23 23. Hamil
24 24. Alasan Sebenarnya
25 25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26 26. Kedatangan Tamara
27 27. Permintaan Tamara
28 28. Pelajaran Sabar
29 29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30 30. Tangisan Yasmine.
31 31. Kamar Annisa
32 32. Keberanian Tamara
33 33. Meloloskan Diri
34 34. Pagi Hari
35 35. Sebuah Harapan
36 36. Detik -Detik
37 37. Kebenaran.
38 38. Tabayun
39 39. Sesuatu yang Tak Terduga
40 40. Satu Tarikan Nafas
41 41. Kamar Annisa 2
42 42. Bukan Pernikahan Kontrak
43 43. Pertanyaan Annisa
44 44. Pandangan Pertama Emran
45 45. Keberangkatan
46 46. Kamar
47 47. Diperlakukan Baik
48 48. Kesan Pertama
49 49. Senam Jantung
50 50. Keceriaan di pagi hari
51 51. Kedatangan Orang Baru
52 52. Tamu tak diundang
53 53. Semua Sudah di atur
54 54. Ketegasan Emran
55 55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56 56. Menggoda Annisa
57 57. Taman Bermain
58 58. Sore Hari
59 59. Penolakan Yasmine
60 60. Rumah Sakit.
61 61. Obrolan Malam
62 62. Sholat Tiang Agama.
63 63. Informasi
64 64. Perhatian Kecil
65 65. Syarat
66 66. Ciuman Pertama
67 67. Kemarahan Emran
68 68. Keributan
69 69. Keputusan Erman
70 70. Harapan
71 71. Hijrah Cinta Annisa 1
72 72. Hijrah Cinta Annisa 2
73 73. Setelah Meriam lepas.
74 74. Mandi Bersama
75 75. Urusan Kampus
76 76. Kembali di Pertemukan
77 77. Kekhawatiran Annisa
78 78. Memberikan perlakuan Istimewa
79 79. Panas
80 80. Kabar Buruk
81 81. Permintaan Zyan
82 82. Ketegasan
83 83. Kerja Sama
84 84. Tamu tak di Undang
85 85. Dia lagi dia lagi
86 86. Menjalani Peran
87 87. Kecelakaan
88 88. Kekecewaan
89 89. Berita Buruk
90 90. Perasaan Tidak Nyaman
91 91. Perdebatan Kecil
92 92. Sarapan
93 93. Kemarahan Sania
94 94. Ketegasan Emran
95 95. Kebahagiaan Annisa
96 96. Titik Terendah Sania
97 97. Kemesraan
98 98. Kabar Baik
99 99. Rencana Sania
100 100. Kecurigaan Annisa
101 101. Kekecewaan
102 102. Dalang
103 103. Hasil
104 104. Kabar baik
105 105. Kejelasan
106 106. Bali
107 107. Bersama Mu
108 108. Masih di Bali
109 109. Keputusan Emran
110 110. Permintaan Annisa
111 111. Kekesalan Amir.
112 112. Tom and Jerry
113 113. Kepanikan Amir
114 114. Akhir
115 NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116 116. SENJA ASMARALOKA
Episodes

Updated 116 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pertemuan Kedua
3
3. Kemarahan Emran Al-Fatih
4
4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
5
5. Telepon Pertama
6
6. Kemarahan Emran
7
7. Zyan Malik Abdullah
8
8. Cadar Annisa
9
9. Resign
10
10. Kepulangan Annisa
11
11. Kebahagiaan Yasmine
12
12. Mencari Annisa
13
13. Sebuah Informasi
14
14. Pertemuan Pertama
15
15. Melamar Annisa
16
16. Jawaban Annisa
17
17. Keceriaan Yasmine
18
18. Nasihat Ummi
19
19. Arti Sebuah Mimpi
20
20. Menjelang hari bahagia
21
21. Hal Baru
22
22. Tamu Tak di Undang
23
23. Hamil
24
24. Alasan Sebenarnya
25
25. Terkadang aku lelah, Namun tidak akan Menyerah
26
26. Kedatangan Tamara
27
27. Permintaan Tamara
28
28. Pelajaran Sabar
29
29. Pertemuan Annisa Dengan Yasmine
30
30. Tangisan Yasmine.
31
31. Kamar Annisa
32
32. Keberanian Tamara
33
33. Meloloskan Diri
34
34. Pagi Hari
35
35. Sebuah Harapan
36
36. Detik -Detik
37
37. Kebenaran.
38
38. Tabayun
39
39. Sesuatu yang Tak Terduga
40
40. Satu Tarikan Nafas
41
41. Kamar Annisa 2
42
42. Bukan Pernikahan Kontrak
43
43. Pertanyaan Annisa
44
44. Pandangan Pertama Emran
45
45. Keberangkatan
46
46. Kamar
47
47. Diperlakukan Baik
48
48. Kesan Pertama
49
49. Senam Jantung
50
50. Keceriaan di pagi hari
51
51. Kedatangan Orang Baru
52
52. Tamu tak diundang
53
53. Semua Sudah di atur
54
54. Ketegasan Emran
55
55. Kekhawatiran Emran pada Annisa
56
56. Menggoda Annisa
57
57. Taman Bermain
58
58. Sore Hari
59
59. Penolakan Yasmine
60
60. Rumah Sakit.
61
61. Obrolan Malam
62
62. Sholat Tiang Agama.
63
63. Informasi
64
64. Perhatian Kecil
65
65. Syarat
66
66. Ciuman Pertama
67
67. Kemarahan Emran
68
68. Keributan
69
69. Keputusan Erman
70
70. Harapan
71
71. Hijrah Cinta Annisa 1
72
72. Hijrah Cinta Annisa 2
73
73. Setelah Meriam lepas.
74
74. Mandi Bersama
75
75. Urusan Kampus
76
76. Kembali di Pertemukan
77
77. Kekhawatiran Annisa
78
78. Memberikan perlakuan Istimewa
79
79. Panas
80
80. Kabar Buruk
81
81. Permintaan Zyan
82
82. Ketegasan
83
83. Kerja Sama
84
84. Tamu tak di Undang
85
85. Dia lagi dia lagi
86
86. Menjalani Peran
87
87. Kecelakaan
88
88. Kekecewaan
89
89. Berita Buruk
90
90. Perasaan Tidak Nyaman
91
91. Perdebatan Kecil
92
92. Sarapan
93
93. Kemarahan Sania
94
94. Ketegasan Emran
95
95. Kebahagiaan Annisa
96
96. Titik Terendah Sania
97
97. Kemesraan
98
98. Kabar Baik
99
99. Rencana Sania
100
100. Kecurigaan Annisa
101
101. Kekecewaan
102
102. Dalang
103
103. Hasil
104
104. Kabar baik
105
105. Kejelasan
106
106. Bali
107
107. Bersama Mu
108
108. Masih di Bali
109
109. Keputusan Emran
110
110. Permintaan Annisa
111
111. Kekesalan Amir.
112
112. Tom and Jerry
113
113. Kepanikan Amir
114
114. Akhir
115
NOVEL BARU // JODOH DARI LANGIT
116
116. SENJA ASMARALOKA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!