BUGH....
Hantaman yang langsung tertuju kepada zombie membuat zombie tersebut langsung terpental kebelakang. Karena sesaat sebelum zombie tersebut mendarat, beni langsung melancarkan tendangannya tepat mengarah ke kepala zombie, hingga dalam satu serangan mampu menyelamatkan Sinta dari bahaya.
"Lain kali hati-hati" ucapnya langsung kembali ke posisi awal dengan kakinya menapak permukaan
"Terimakasih" jawab Sinta yang sempat terkesima melihat beni menyelamatkannya. "Jangan bengong, cepat kejar Ahmad" titahnya dengan gelisah akibat jumlah zombie terus bertambah
Hingga tanpa ditunggu-tunggu sinta bergegas mengejar temannya yang sudah ada didepan sedangkan beni ikut menyusul dibelakang dengan sesekali melihat kebelakang untuk memastikan situasi
Sampai disebuah gang kecil perumahan ahmad kembali berbelok ke kanan karena dia di depan jadi semua temannya mengikuti jejaknya, tanpa dikasih tahu, beni sudah tahu jika ahmad melakukan rute rotasi yang mengubah jalur menjadi berputar agar bisa mengecoh para zombie
Tidak berselang lama mereka keluar dari gang kecil dan berjalan di jalur Pusat mereka yang sempat terhalang zombie. "Ck.. Aku tidak tahu jika kamu sepintar ini" ujar Beni dengan mengikuti Ahmad belok ke kiri
"Dari dulu aku sudah pintar kamu saja yang tidak tahu" ujar Ahmad dengan wajah penuh rasa kemenangan karena penghafalan terhadap medan adalah hal paling dasar untuk menang
Melewati kejadian tersebut tidak terasa mereka sampai di depan rumah Ahmad yang dikatakan sederhana sama halnya dengan tempat beni. Hingga tanpa basa-basi mereka langsung masuk dan menutup gerbang rumah yang terbuat dari besi
"Sudah saatnya untuk kita masuk" usul beni setelah menutup gerbang rumah rapat-rapat. "Yah" jawab Ahmad kemudian berjalan menuju teras rumah dimana sudah terdapat banyak sekali tumbuhan di sana. Entah itu bunga, sayuran, ataupun yang lainnya
Walau pekarangan rumah tidak seluas tempat beni tapi itu sudah termasuk lebih baik. Setidaknya ada tempat untuk menanam agar menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, ketimbang ditempat beni dimana sebagian besar halaman sudah di semen dan dibangun miniatur hiasan untuk taman rumah tanpa memanfaatkannya untuk berhuma
Gubrak..
Terdengar suara tabrakan dari gerbang dimana segelintir zombie mulai memberontak dari luar pagar dengan meronta-ronta agar bisa masuk ke halaman. Sementara itu Ahmad masih disibukkan untuk mencari kunci di kantung celana
"Ada mat?" tanya beni melihat temannya tampak merogoh setiap kantung celana
"Aku lupa kalau kuncinya ada di kantung celana sekolah" jawabnya dengan gelagapan
Tampak jika Ahmad melupakan kunci rumah di rumah beni, lebih tepatnya ketika dia mengganti pakaian sewaktu membersihkan diri
"Lalu bagaimana?"
"Kalian mundur"
"Hah" tampak beni dan sinta bingung hingga tanpa pertanyaan mereka mulai menjauh dari depan pintu utama dan benar saja, ketika sedang kebingungan terdengar suara yang menggelegar ditelinga, yaitu suara kaca yang pecah sehabis dihantam dengan palu ditangan Ahmad
Chassssttt...
Kaca yang pecah tentu menghasilkan bunyi hingga tanpa disadari sudah banyak sekali zombie yang mengamuk dibalik pagar sampai-sampai baut disudut hampir lepas karena selalu di push dalam jumlah banyak
"Gila" umpat Beni yang tertegun melihat aksi temannya. Dari luar ahmad bisa membuka pengait yang mengunci jendela hingga dalam sekejap jendela dapat dibuka. "Masuk" perintah ahmad membuat Beni dan Sinta masuk bergiliran sedangkan Ahmad menyusul dari belakang.
(Rumah Bagus)
Setelah pagi menyingsing mereka pun bangun dalam keadaan bergilir dimana manda lebih dulu bangun dan langsung mempersiapkan makanan untuk dikonsumsi pagi hari, sedangkan Bagus masih tertidur hingga jam menunjukkan pukul 7 pagi. Jika dilihat mereka akan terlihat seperti sepasang suami-istri yang melakukan rutinitasnya
"Uhhh... Man!!" tampak Bagus baru bangun dalam keadaan setengah sadar kemudian memanggil teman ranjangnya. Karena tidak ketemu akhirnya Bagus beranjak dari ranjang dan keluar kamar
Hingga diambang pintu dia dipanggil oleh manda dari belakang dapur. "Sudah bangun?" ucapnya dengan disibukkan oleh agendanya
"Yah.. Bagaimana hari ini?" tanya balik kemudian duduk di sofa dalam keadaan sempoyongan
"Apanya bagiamana?"
"Keadaan mu?"
"Aku? Baik kok, memang kenapa selagi kamu tidak berbuat mesum aku pasti baik-baik saja"
"Hah!!, aku gak pernah berbuat bejat seperti itu tahu" bantahnya dengan lantang sambil memasang wajah malu-malu
"Hahaha.... Bercanda kok"
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya Manda keluar dengan dua mangkok berisikan mie yang telah dicampurkan telur dan beberapa modifikasi dari snack yang mereka rampas dari minimarket, walaupun bentuknya sederhana tetapi sudah menggugah selera karena aroma begitu wangi dan khas
"Baik, silahkan makan" ujar Manda dengan nada lembut di atas meja ruang tamu
"Terimakasih karena sudah mau repot-repot membuatkan aku sarapan"
"Tidak masalah kok, Bagus" balas Manda kemudian memberikan sepasang sendok dan garpu untuk Bagus. Tentu temannya menerima dengan senang hati hingga pagi itu mereka makan bersama dalam keadaan tenang, walaupun diluar sana sudah terjadi keributan yang sangat mencekam.
Bruk...
Ahmad yang masuk paling akhir langsung menutup jendela dari dalam dengan harapan tidak ada zombie yang membobol masuk kedalam rumahnya, tentu kecuali Sinta dan Beni yang telah lebih dulu masuk ke dalam sebelum dirinya
"Semprul... Bisa-bisanya kamu lupa sama hal sepenting itu" cetus Beni yang datar
"Yah.. Maaf, namanya juga manusia yang tak pernah luput dari kesalahan"
"Sudahlah yang penting kita semua selamat" potong Sinta yang menengahi cekcok antara dua sahabat.
"Jadi ini rumahmu, mat?" tanya Beni memperhatikan sekeliling secara seksama karena selama 2 tahun menjadi sahabat Beni tidak pernah sekalipun datang ke rumah temannya. Karena tidak memiliki waktu untuk bermain karena Beni anak rumahan
Berbeda dengan Ahmad yang merupakan seorang anak pekerja keras, apalagi diusianya yang kini masih labil namun sudah turut membantu ekonomi keluarga sehabis pulang sekolah dengan bekerja lapangan sebagai pedagang yang membantu toko sang ayah, membuat Ahmad jauh lebih mudah bersosialisasi
Sejauh mata memandang tidak ada yang menarik karena barang-barang yang ada diruang tamu tidak jauh berbeda dengan apa yang ada di rumah beni, apalagi sofa, televisi, hingga meja semua sudah pasaran jadi dimata beni mungkin sudah biasa hanya beda di letak penyusunan saja
"Coba kamu lihat setiap sudut ruangan" ujar Beni yang duduk di sofa karena sudah lelah berlari-larian di pagi buta. "Oke" jawab Ahmad dengan menelan air liur karena dia harus mempersiapkan metal jika nanti melihat sesuatu
Namun berselang beberapa saat akhirnya Ahmad berhasil menelusuri semua setiap sudut ruang dan tak menemukan satu petunjuk pun. "Kemana sih semuanya?" tanya Ahmad dengan perasaan gusar karena semua yang dia lihat tidak menemukan hasil
"Mungkin mereka semua sudah pergi dari sini!!" ujar Beni tak mengubah dari posisi sambil memperhatikan temannya berkeliling rumah bagian dalam
"Kemana?"
"Disini ada kantor polisi terdekat mungkin mereka ada di sana, atau mungkin langsung pergi ke markas militer cabang"
Asumsi Beni langsung ditelan begitu saja oleh Ahmad sehingga tak habis pikir bagaimana jadinya jika keluarganya ada di sana. Sehingga tanpa sadar dia termenung sejenak sebelum Beni melantunkan kalimatnya.
"Sudahlah jangan sedih lebih baik kamu cari petunjuk disini, mungkin ada"
Mendengar kalimat tersebut Ahmad langsung bergegas mencarinya dengan dibantu oleh sinta sementara dirinya hanya membaringkan tubuh di sofa sambil menutup mata.
Ketika itu Bagus dan Manda memutuskan untuk bertahan sehari lagi karena mereka belum mengetahui tujuan selanjutnya, sedangkan Beni dan yang lainnya juga memutuskan untuk berdiam diri sampai hari esok atau pada hari minggu dimana mereka akan bergerak bersama dengan tujuan serupa yaitu ketempat kenangan terakhir mereka sebelum lulus
Akan tetapi ditempat lain terlihat serdadu dengan langkah terburu-buru memasuki mobil pengangkut dan ada lagi yang menggunakan mobil armor. Mereka terus berlari dengan dibawah komandan Kristian yang tampan dan gagah sehingga gadis manapun masih akan terkesima melihatnya
Apalagi melihat seragamnya yang loreng menambah nilai plus untuknya. "Cepat-cepat, kita harus bergerak cepat" perintah sang komandan dengan menaikan volume tegas sekaligus memberi titah kepada sang bawahan
"Baik" salah satu dari mereka menjawab kemudian mengambil sekotak amunisi dan senjata berjenis M4A1 (Author: senjata game online)
Setelah semua selesai dipersiapkan, mereka langsung dibariskan secara tertib dan rapi dengan jumlah kurang lebih 30 orang atau setara satu kompi mereka mulai memperhatikan satu pemimpin mereka dengan seksama yang berdiri tegak didepan sambil melipat tangan di dada
"Kalian pasti sudah tahu kan, kenapa kalian diperintahkan untuk berkumpul!!" ucap Sang komandan dengan lantang bagaikan pria
"Siap, sudah!!" jawab mereka serentak dengan nada tegas dan lantang
"Iyah,.. Kalian semua akan pergi menuju 4 titik yaitu supermarket, hospitals, markas militer cabang dan laboratorium, tujuan kalian adalah untuk mencari persediaan dan barang yang diperlukan prof. Dicy untuk meneliti vaksinasi virus yang telah melanda negeri tercinta kita, Apa kalian mengerti!!!"
"Siap, mengerti"
"Bagus, aku percayakan masa depan kepada tangan kalian semua pemuda bangsa, dan satu lagi jika kalian menemukan rakyat sipil yang membutuhkan pertolongan, terima, kerena itu tugas kita, kalian mengerti"
"Siap mengerti!!"
"Untuk sekarang dan kedepannya kalian akan dipandu oleh kapten Via"
"Barisan saya ambil alih, seluruhnya dengarkan saya, tugas kita sangat berat, jika kalian memiliki dendam diantara kita lepaskan, biarkan dendam itu tergantikan dengan solidaritas, karena untuk hidup kita harus saling menopang, apa kalian paham!!"
"Siap, paham"
"Bagus, kita ini tim bukan lagi individu jadi kita akan berkerja sampai akhir, jadi semua mari bergegas" titah sang kapten via dengan lantang. "Siaaappp!!" jawab serentak dari seluruh serdadu dalam barisan sehingga sesaat mereka berpencar dan masuk kedalam angkutan mobil masing-masing
Mobil yang dibawa oleh serdadu berkisar 12 buah, 4 mobil pengangkut tentara 2 mobil armor dan 6 adalah mobil pengangkut suplai untuk mengisi makanan ataupun barang-barang lainnya. Dengan demikian mereka berangkat menuju lokasi, karena jaraknya jauh jadi mereka akan memakan waktu sekitar 2 hari untuk sehari mereka akan pergi ke supermarket dan hospitals
Dan satu hari lagi mereka akan pergi menuju lab dan markas militer untuk waktu kembali belum ditetapkan karena siapa tahu di tengah perjalanan menemukan kendala.
Diantara mobil yang dibawa ada satu lagi mobil militer yang dikendarai oleh seorang kapten dan satu gadis cantik berkuncir sambil mengunakan jubah putih layaknya suster, karena usianya masih dibilang anak sekolah tentu membuatnya tampak manis dan diminati oleh pria yang ada di militer ataupun pengungsi
Karena bukan hanya cantik tetapi hatinya baik dan ramah jadinya dia akan terlihat seperti malaikat yang diutus sebagai medis yang menyelamatkan manusia dari bencana.
"Kak, kanapa aku harus ikut?" tanya gadis medis tersebut yang duduk di kursi penumpang. "Tentu saja, supaya kamu bisa membedakan mana yang dibutuhkan untuk medis lah" jawab Via dengan angkuh
"Sebenarnya kan masih banyak yang membutuhkan pertolongan di tenda medis, masa aku harus keluar dengan enak sih"
"Heh,.. Dasar wanita aneh, kamu tuh medis luka luar bukan psikologis, bodoh" cetus Via dengan wajah datar
"Tapi kan tetap saja, buktinya saja kakak sekarang, seharusnya kakak adalah adalah anggota intel tapi malah ikut perang bersama tentara, bukannya sama kalau kalian adalah abdi negara" bantah gadis tersebut dengan menindih argumen via
"Nih.. Anak udah berani ngelawan yah" ujar Via dengan mengacak-acak rambut gadis disampingnya
"Duh.. Bilang saja kakak, gak bisa kan membantah permintaan kak Kristian!!"
"Hah... Mana ada kaya gitu, aku kan melakukan ini karena kita kekurangan personil aja" bantahnya dengan wajah merona malu ketika membahas Kristian. Sehingga dari jauh orangnya bersin tidak karuan
"Hmm... Masa sih, kakak gak naksir sama kak Kristian, padahal dia itu ganteng dan gagah loh" sindiran dari gadis disamping via
"Berisik, lagian siapa juga yang naksir sama dia udah dingin, bodoh lagi"
"Masa sih, kalau gitu gak masalah kalau aku rebut kak Kristian"
"Apa!!, berani kamu lakuin kaya gitu, gak segan-segan aku lempar kamu ke kumpulan zombie itu" kecam Via dengan malu
"Tuh,.. Kan kakak aja cemburu" sindir gadis tersebut membuat Via salting sehingga didalam mobil mereka bercanda dengan senyum lebar, sebelum menghadapi bencana. sedangkan ketika mereka mengendarai mobil menuju lokasi
Tanpa sadar didepan mobil yang mereka kendari ada satu mobil pengangkut tentara yang tampak terlihat memperhatikan gerak-gerik atasannya, sehingga salah satu dari mereka ada yang berkata kepada temannya.
"Wah... Ternyata kalau kapten via sedang bercanda, dia akan terlihat seperti gadis pada umumnya yah" ucap tentara A
"Benar banget, tapi kalau sedang serius dia akan kompeten sehingga terlihat seperti wanita kejam" balas tentara B
"Wah... Bisa-biasanya, kalian menggosip atasan" cetus tentara (C) yang mendengar kalau rekannya sedang berbicara tentang seorang wanita yang dihormati oleh mereka semua
Mendengar ucapan dari tentara C, membuat kedua rekannya terdiam sambil menggertak gigi karena percakapan mereka di kuping oleh orang lain walaupun sebenarnya mereka tidak memiliki maksud lain kecuali membahas atasannya.
Akankah semua hanya sebuah kebetulan atau takdir dimana mereka akan dipertemukan antara tim penyelamat dan Beni, karena jika di akurasi mereka akan bertemu pada hari kedua untuk tempatnya masih belum diketahui dan keadaan masih belum diprediksi, tapi yang jelas mereka akan dipertemukan sesuai takdir nantinya
Walau begitu mereka akan terus bertarung untuk melindungi dan menyelamatkan seseorang yang penting bagi hidup mereka, apapun caranya, karena itulah hukum dunia saat ini, yang lemah pada akhirnya mereka akan mati ditangan sesama atau monster sekalipun.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments