Eps 07

     Kejadian tersebut membuat seluruh murid langsung membuka smartphone mereka masing-masing tetapi hampir sebagian besar membuka situs web aplikasi media sosial seperti pada umumnya, dan alangkah terkejutnya mereka akibat membaca maupun mendengar berita trending topik dengan ringkasan yang menjelaskan darurat militer di penjuru kota khususnya dimana negeri mereka tinggal

"Ada apa ini?" bingung salah seorang gadis dari teman kelas beni yang duduk di bangku depan, "Benar kenapa harus ada darurat militer segala, apakah negara ini akan kembali ke pasca perang dingin?" pernyataan sekaligus kalimat bertanya kepada teman yang sebelumnya yang duduk disamping meja

Pertanyaan demi pertanyaan terus terbesit di telinga beni sehingga memancing konvensi dari setiap individu termasuk beni itu sendiri, tetapi ketika suasana mulai ricuh sang Guru langsung menutup jadwalnya karena sudah waktunya untuk istirahat sehingga ia langsung berlari keluar dengan keadaan khawatir 

Kepergian dari seorang pembimbing kelas membuat seluruh Murid membuka Hp dengan mencari segala informasi, karena semua tidak akan cukup jika hanya dari segelintir sumber jadi mereka mulai merambat dan mencari wawasan informasi lewat media ataupun situs apapun 

Sehingga dari segala informasi mereka hanya dapat menyimpulkan jika darurat militer disebabkan oleh Asteroid luar angkasa yang akan jatuh ke permukaan bumi, mulai dari murid hingga guru, kini sekolah dipenuhi rasa kepanikan sampai detik itu seluruh guru dan kepsek terpaksa harus menggelar agenda rapat di ruang (T.U) perihal berita yang sedang hot masa kini mengenai asteroid luar angkasa. 

Karena sampai detik ini belum ada anjuran dari pemerintah akan pengungsian bagi anak sekolah di daerah kota A tempat dimana study beni berlangsung namun untuk warga ada sebagian yang dievakuasi ke tempat aman yang terletak dibawah tanah tapi itu bagi warga penting, sedangkan untuk masyarakat kecil mereka akan dianjurkan karantina mandiri walaupun tidak menjamin keselamatan setidaknya bisa meminimalkan dampak korban nantinya

        ( K E L A S ) 

 Setelah kepergian sang guru seluruh murid dikelas mulai berdiskusi akan masalah baru yang akan dihadapi karena mereka masih bingung akan situasi saat itu, dimana berita tersebut sangat mendadak dan menjadi viral seperti kabar angin yang berlalu tanpa disadari walaupun bagi beni itu tidak tidak mengejutkan seperti di awal. 

Pada waktu itu tiada yang aneh karena rata-rata seluruh murid menunggu kabar dari staff guru mengenai pulang cepat, kecuali Ahmad yang segera beranjak lalu berjalan menghampiri sahabatnya, "Ben" panggil Ahmad dengan nada lirih

"Aku sudah tahu apa yang akan kamu tanyakan" timpal Beni dengan datar. "Jelaskan apa semua ini memang ada hubungannya?" tanya Ahmad dengan penuh rasa penasaran 

"Yah,.. Bisa dibilang seperti itu, Walaupun didalam mimpi tidak jelaskan apa akibat dari terjadinya serangan Zombies"  

"Walaupun itu benar akan terjadi, maka apa yang akan kamu lakukan kedepannya?" 

"Tidak ada" 

"Bagaimana bisa?" bingung Ahmad dengan mengernyitkan alis, "karena sembari awal kita memang sudah tidak bisa kabur" 

"Kenapa begitu?" 

"Bukannya jika begitu akan terjadi radiasi dari polutan partikel luar angkasa, walaupun kita berhasil selamat dari kejatuhan, apakah kita akan berhasil menghindari Radiasi" jelas Beni dengan mata menatap Ahmad

"Yah.. Kamu benar ben, tapi apa yang harus aku lakukan sedangkan dirumah ada keluargaku yang mungkin tidak tahu-menahu akan kabar ini" 

"Aku paham akan situasi mu, karena dirumah ada seseorang yang sedang menunggu walaupun seorang diri tapi dia sudah sangat rentan terhadap tubuhnya" ucap Beni dengan memalingkan pandangan dari wajah Ahmad 

Ahmad yang merasa obrolannya mulai berat dia kini duduk di depan kursi Beni yang kebetulan orangnya sudah pergi dari posisi, "andaikan itu benar, aku tidak tahu harus berbuat apa" gumam beni dengan lirih 

"Kenapa malah kamu yang bingung?" tanya Ahmad dengan memiringkan kepala, "Hah" terlihat mimik wajah beni sedikit tak menduga 

"Kamu ketua kelas, jelas kamu harus mengatur kami lah" 

"Tapi aku tidak memiliki potensi untuk memimpin" 

"Itu bukan alasan, karena guru menunjukmu karena dia percaya dengan dirimu, jadi seharusnya kamu juga harus percaya diri, donk" nasehat Ahmad membuat beni harus menghela nafas panjang sambil menatap teman kelasnya

"Aku yakin kamu bisa" sambung Ahmad dengan penuh keyakinan 

"Dasar" umpat beni dengan bergumam yang kemudian berjalan ke depan dengan langkah santai, kemudian mulai bersuara dengan nada lantang, karena kebetulan jam istirahat ini belum ada murid yang keluar kelas karena masih sibuk dengan smartphone masing-masing 

"Semuanya tolong perhatian" seru beni dengan gagap sehingga dirinya kini menjadi sorotan teman-temannya

"Ada apa ben?" tanya Cahya yang duduk di bangku paling depan, "Maaf karena mengganggu, tapi ada hal yang harus kita lakukan dengan kain yang kalian bawa" ucapan beni membuat seluruh orang menjadi serius 

"Buat apa?" tanya salah satu dari mereka langsung saling bertukar pandang diantara mereka, "Tentu saja untuk dijadikan sebagai hordeng jendela" sahut Beni dengan membalas pertanyaan demi pertanyaan sehingga ada satu orang yang mewakili diantara mereka memberi komentar kepadanya

"Sebentar lagi kan kita mau lulus ben, jadi buat apa harus repot-repot buat kaya gituan!!" bantah seorang gadis dari teman satu kelas 

"Memang kita akan segera lulus, tetapi untuk sekarang kita harus menutup jendela ini dulu, bukan untuk yang lain tetapi untuk keselamatan kita semua!!" 

Tentu saja pernyataan beni mengundang banyak pertanyaan dengan wajah penasaran sekaligus kebingungan, karena ada kalimat yang harus dipertanyakan yaitu 'Keselamatan kita semua'

"Apa maksudmu, ben?" tanya Bagus yang awalnya duduk tenang kini langsung angkat bicara di bangku belakang, akan tetapi karena situasi kurang mendukung, akhirnya Ahmad turut membantu untuk membujuk teman kelasnya agar mau mengikuti apa arahan sahabatnya yaitu dengan tutur kata yang santai 

"Jangan banyak tanya, ayolah, masa kalian ragu dengan ketua kelas sih!!" cibir Ahmad dengan kesal sambil berjalan dan berdiri disamping beni

"Ahmad" gumam beni hingga dia terkejut melihat seorang gadis yang turut membantunya dalam memberi opini, "Gak ada salahnya kan, jika kita memasang hordeng, lagian kan kita masih satu tahun lagi baru lulus, jadi untuk beberapa bulan ini pasti kita bisa memakainya dengan puas" suara tersebut bersumber dari Sinta yang ikut bicara 

Dengan 2 pengakuan dari orang tersebut tentu membuat yang lain tak bisa menolak, sampailah mereka mulai bekerja sama untuk memasang kain di jendela walaupun bagi mereka hanya hiasan tetapi untuk Beni itu adalah keselamatan untuk semuanya 

Waktu itu beruntungnya hampir seluruh orang membawa kain namun bermotif ragam sehingga warna dan gambar tidak seragam jika dipasang, tetapi itu bukan masalah karena ahmad membawa palu dan beni sudah mempersiapkan paku sehingga dengan kombinasi alat tersebut mereka dapat memasang hordeng alternatif 

Walau beni tidak banyak bergerak, karena yang paling utama dalam kegiatan fisik tentu saja Bagus yang merupakan ajudannya dan beni hanyalah pembantu saja dengan adanya Bagus tentu pekerjaan selesai dalam jangka waktu kurang satu jam 

Sehingga masuknya sebuah asteroid ke atmosfer menjadi ketentuan waktu dimana mereka telah usai mendekorasi kelas dan waktunya untuk beni membuka situs media agar bisa menonton live streaming di detik-detik jatuhnya asteroid ke permukaan bumi yang tentu disorot penuh oleh wartawan sekaligus teman-temannya

Takut?, tentu saja seluruh orang merasakan takut dengan menjerat hati mereka dalam yang namanya kekhawatiran karena sebagian manusia berfikir akan harta, jabatan, dan lain sebagainya yang seharusnya dipertahankan sampai akhir hayat, bahkan ada sebagai tidak ingin mati 

Tetapi bagi Beni itu adalah kejadian dari permulaan dunia dimana yang kuat akan memakan yang lemah sedangkan bagi yang kuat akan berwaspada setiap saat seperti serigala mencapai puncak dengan kedua kaki namun dia tak lupa dengan predatornya, karena itu sudah menjadi ketentuan alam akan rantai makanan 

Detik-detik kejatuhan Asteroid membuat banyak menyaksikan secara lisan maupun data karena ada sebagian orang yang lebih baik bersembunyi dibalik rumah walaupun nasibnya sudah ditentukan oleh garis takdir

Seluruh orang melihat bongkahan besar mulai terbelah atau pecah menjadi beberapa bagian yang notabenenya Asteroid tersebut akan jatuh secara merata walaupun dengan keadaan jauh lebih kecil, kehancurannya disaksikan oleh banyak orang mungkin bagi orang awam akan berprasangka jika itu adalah berita baik karena akan mengurangi dampak ledakan 

Tetapi bagi orang tertentu itu adalah berita terburu, walaupun dampaknya bisa dibilang tak sebesar sebelumnya, tetapi sumber masalahnya tidak hanya di satu tempat sehingga dampaknya akan jauh lebih parah bagi seseorang yang mengetahuinya 

Termasuk Beni yang sekarang berada di kelas sambil menyaksikan video dari balik layar smartphone dengan menggertak gigi, "Gila, ini benar-benar gila, kalau seperti ini akan jadi apa dunia nanti" batin beni dengan geram tetapi tidak untuk orang lain yang terlihat girang karena ancaman bumi tidak akan merusak ekosistem secara parah 

"Ben, lihat gak, kalau Asteroid yang kabarnya akan jatuh dengan ukuran besar kini sudah hancur dan terbagi menjadi bongkahan saja"

"Sialan kenapa aku jengkel, mungkin karena melihat sifat lugu mereka yang tak tahu apapun itu, tapi aku tidak boleh membuat kepanikan lebih dulu, karena akan berdampak fatal" Batin beni dengan melamun

"Ben" Ahmad memanggil namanya dengan menepuk pundak kanan tidak kuat tapi bertenaga sehingga terdengar suara hantaman yang mengagetkan beni 

"Ada apa, Mad?" bingung beni dengan memasang muka panik sekaligus kaget di depan sahabatnya

"Sebenarnya ada apa denganmu? Kenapa aku seperti tidak melihat mu yang biasanya" 

"Gak ada hanya memikirkan letak jatuhnya batu tersebut"

"Hmm.. " dehaman Ahmad memperlihatkan jika dia mulai mencurigai sifat temannya karena alasan tak logis 

"Kenapa?" 

"Tidak ada, hanya kepikiran sesuatu saja" jawab Ahmad dengan gamblang, sehingga beni cuman mengernyitkan alis seraya menatap lekat tampang menjengkelkan sahabatnya 

Sampai terdengar pekik dari teman kelas lainnya yang dengan sentak membuat Ahmad dan Beni berdiri dari kursi dan melirik kearah sekumpulan gadis yang berbondong-bondong menuju jendela sambil menadahkan kepala ke langit, "Ada apa?" tanya beni dengan lantang hingga Sinta berbalik badan dan berkata, "Asteroid luar angkasa terlihat dari sini" jawab singkat sinta sambil menggerakkan tubuh dengan logat biarkan beni dan Ahmad melihat keluar dari posisinya

"Benar, kelihatan banget" sahut Ahmad kepada beni namun tak mendapat respon, karena Beni sedang termenung sambil membuka matanya lebar-lebar karena terkejut 

Karena meteor tersebut melintasi langit biru dengan garis merah yang mengikutinya, dan itu bisa dilihat dengan jelas dari bawah mau itu dalam bentuk batu ataupun laskar cahaya api yang dihasilkan oleh kikisan udara dan angin 

"Apa ini benar akhirnya" batin beni yang tertohok kaget melihat kecepatan Asteroid tersebut yang melesat melewati garis khatulistiwa dengan sangat cepat. Ketika beni sedang termenung di lain tempat dimana andika seraya adik kandung beni, sedang bersekolah yang memperlihatkan dua orang yang menatap asteroid dari atap gedung 

"Ternyata berita tersebut benar apa adanya, yah…" gumam seseorang yang berada disamping andika dengan logat santai karena kedua tangan di saku sedangkan mulutnya terisi oleh permen tangkai 

"Jangan bilang apa yang kakak maksud adalah ini?" batin Andika yang menatap keatas langit sambil memperhatikan objek dengan seksama sampai dirinya dikejutkan oleh sahabatnya 

"Hei.. Kenapa melamun?" tanyanya dengan bingung karena melihat tingkah sang sahabat sangat aneh 

"Tidak ada, hanya merasa aneh saja" 

"Apakah ketua geng takut meteor?" sindiran sahabat membuat Andika menaikan alis 

"Dasar kurang ajar" umpat Andika dengan meninju pundak sahabatnya dengan senyum tipis 

Andika adalah seorang ketua di geng sekolah dengan nama, 'Black Dragon' tentu semua itu bukan semata-mata perkara mudah karena Andika membangunnya dari nol dengan disertai oleh skill bertarung yang bisa dibilang berada diatas rata-rata dan tentu kabar tersebut sudah diketahui oleh kakaknya yaitu beni tapi tanggapannya hanya seperti biasa-biasa karena dia berkata jikalau geng dika hanya 'Sekumpulan anak-anak tk'

Sedangkan di sampingnya merupakan sahabat karib sekaligus wakil dari andika, walau kemampuannya masih dibilang standar tetapi kemampuan dalam bidang lain sangat menonjol seperti menuangkan ide hingga kepintaran, membuat andika terasa terbantu sebagai penasehat

Namanya Samuel, jika umur biasa dibilang sepantaran dengan dika hanya saja dia memiliki kepribadian santai tapi sok keren sehingga andika yang melihat suka muak sendiri dengan tingkah laku sahabatnya, akan tetapi ikatan mereka sangat kuat seperti saudara kandung dan Samuel juga sudah bertemu dengan beni

Samuel memiliki kakak perempuan dan keluarga lengkap tentu membuat dia merasa jengah jika harus diatur terus menerus sehingga dia memutuskan untuk mencari kebebasan dengan bergabung dengan Black Dragon 

Alhasil Samuel menjadi akrab dengan anggota dan sahabatnya, awalnya dia hanyalah anggota awam tetapi karena disukai oleh banyak orang dan direkomendasikan untuk naik pangkat membuat Andika menaikan Samuel menjadi wakilnya

Sampai detik ini pun Samuel disukai karena sifat ramah dan senyum menawannya, tentu plus untuk wajah yang bisa dikategorikan pria tampan dan tinggi badan ideal walaupun kurang kekar seperti dika namun itu bukan masalah untuknya asal namanya tidak boleh terkenal ketimbang sang ketua antara lain Andika itu sendiri karena itu sudah menjadi ikarnya ketika masuk ke Black dragon 

Karena pada awalnya geng ini dibentuk karena kekuatan bukan tampang yang seakan-akan seperti mengejar fans, tapi juga tidak salah karena Andika juga tergolong tampan walau sedikit dibawah Samuel tetapi tetap saja jika ada gadis mungkin gadis itu akan menyukai Andika ketimbang Samuel yang letoy. 

BERSAMBUNG… 

 

Terpopuler

Comments

rws

rws

semangat

2023-02-04

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 01
2 Eps 02
3 Eps 03
4 Eps 04
5 Eps 05
6 Eps 06
7 Eps 07
8 Eps 08
9 Eps 09
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Curhat I
23 Eps 22
24 Eps 23
25 Eps 24
26 Eps 25
27 Eps 26 (Part²)
28 Eps 27 (Part²)
29 Eps 28 (Part²)
30 Eps 29 (Part²)
31 Eps 30 (Part²)
32 Eps 31 (Part²)
33 Eps 32 (Part²)
34 Eps 33 (Part²)
35 Eps 34 (Part²)
36 Eps 35 (Part²)
37 Eps 36 (Part²)
38 Eps 37 (Part²)
39 Eps 38 (Part²)
40 Eps 39 (Part²)
41 Eps 40 (Part²)
42 Eps 41 (Part²)
43 Eps 42 (Part²)
44 Eps 43 (Part²)
45 Eps 44 (Part²)
46 Eps 45 (Part²)
47 Eps 46 (Part²)
48 Eps 47 (Part²)
49 Eps 48 (Part²)
50 Eps 49 (Part²)
51 Eps 50 (Part²)
52 Eps 51 (Part³)
53 Eps 52 (Part³)
54 Eps 53 (Part³)
55 Eps 54 (Part³)
56 Eps 55 (Part³)
57 Eps 56 (Part³)
58 Eps 57 (Part³)
59 Eps 58 (Part³)
60 Eps 59 (Part³)
61 Eps 60 (Part³)
62 Eps 61 (Part³)
63 Eps 62 (Part³)
64 Eps 63 (Part³)
65 Eps 64 (Part³)
66 Eps 65 (Part³)
67 Eps 66 (Part³)
68 Eps 67 (Part³)
69 Eps 68 (Part³)
70 Eps 69 (Part³)
71 Eps 70 (Part³)
72 Eps 71 (Part³)
73 Eps 72 (Part³)
74 Eps 73 (Part³)
75 Eps 74 (Part³)
76 Eps 75 (Part³)
77 Eps 76 (Part³)
78 Eps 77 (Part⁴)
79 Eps 78 (Part⁴)
80 Eps 79 (Part⁴)
81 Eps 80 (Part⁴)
82 Eps 81 (Part⁴)
83 Eps 82 (Part⁴)
84 Eps 83 (Part⁴)
85 Eps 84 (Part⁴)
86 Last Chapter
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Eps 01
2
Eps 02
3
Eps 03
4
Eps 04
5
Eps 05
6
Eps 06
7
Eps 07
8
Eps 08
9
Eps 09
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Curhat I
23
Eps 22
24
Eps 23
25
Eps 24
26
Eps 25
27
Eps 26 (Part²)
28
Eps 27 (Part²)
29
Eps 28 (Part²)
30
Eps 29 (Part²)
31
Eps 30 (Part²)
32
Eps 31 (Part²)
33
Eps 32 (Part²)
34
Eps 33 (Part²)
35
Eps 34 (Part²)
36
Eps 35 (Part²)
37
Eps 36 (Part²)
38
Eps 37 (Part²)
39
Eps 38 (Part²)
40
Eps 39 (Part²)
41
Eps 40 (Part²)
42
Eps 41 (Part²)
43
Eps 42 (Part²)
44
Eps 43 (Part²)
45
Eps 44 (Part²)
46
Eps 45 (Part²)
47
Eps 46 (Part²)
48
Eps 47 (Part²)
49
Eps 48 (Part²)
50
Eps 49 (Part²)
51
Eps 50 (Part²)
52
Eps 51 (Part³)
53
Eps 52 (Part³)
54
Eps 53 (Part³)
55
Eps 54 (Part³)
56
Eps 55 (Part³)
57
Eps 56 (Part³)
58
Eps 57 (Part³)
59
Eps 58 (Part³)
60
Eps 59 (Part³)
61
Eps 60 (Part³)
62
Eps 61 (Part³)
63
Eps 62 (Part³)
64
Eps 63 (Part³)
65
Eps 64 (Part³)
66
Eps 65 (Part³)
67
Eps 66 (Part³)
68
Eps 67 (Part³)
69
Eps 68 (Part³)
70
Eps 69 (Part³)
71
Eps 70 (Part³)
72
Eps 71 (Part³)
73
Eps 72 (Part³)
74
Eps 73 (Part³)
75
Eps 74 (Part³)
76
Eps 75 (Part³)
77
Eps 76 (Part³)
78
Eps 77 (Part⁴)
79
Eps 78 (Part⁴)
80
Eps 79 (Part⁴)
81
Eps 80 (Part⁴)
82
Eps 81 (Part⁴)
83
Eps 82 (Part⁴)
84
Eps 83 (Part⁴)
85
Eps 84 (Part⁴)
86
Last Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!