THE DAY ZOMBIE

THE DAY ZOMBIE

Eps 01

     Kehancuran dunia pada tahun 20XX mengubah cara pola pikir manusia, dimana ideologi sosialisme telah tergantikan dengan anarkisme, yaitu dimana manusia saling melukai hanya untuk bisa bertahan hidup, walaupun mereka sadar dengan apa yang mereka perbuat namun semua itu tidak tergoyahkan karena iman sudah mati pada masa itu, semua ini terjadi setelah terjatuhnya asteroid yang menghantam permukaan.

Yang telah mengubah sebagian penduduk pribumi menjadi mayat hidup, dengan kebiasaan memakan manusia untuk menyebarkan satu virus mikroorganisme ke dalam satu tubuh ke tubuh yang lain dengan harapan mempertahankan spesiesnya

Dan cerita ini merupakan sebuah karya belaka yang membahas mengenai akhir dunia manusia sejak kemunculan sebuah wabah dalam pasca darurat militer, dan virus tersebut diberikan nama ZOMBIE. 

***** 3 Hari sebelum terjadi *****

Di Sebuah sekolah menengah atas atau istilah SMA, merupakan panduan untuk siswa agar bisa meraih cita-cita yang diinginkan, namun dengan catatan tidak menjamin keberhasilan di setiap individu, sehingga protagonis dalam cerita merasa Insecure dengan apa yang ada padanya, karena hasil nilai akademis selalu berada di rata-rata dan itu tidak termasuk dalam bakat 

Karena ia tidak memiliki bakat kecuali bermain konsol game dan membaca novel ataupun komik yang menurutnya seru, dan lebih luar biasanya lagi, dirinya memiliki identik atau ketertarikan dengan genre Action dan itu sudah mendarah daging di dalam rutinitasnya

Nama pria tersebut adalah Beni Dictus, dia juga merupakan siswa dari SMA sehingga tak heran kalau dirinya suka menyendiri karena lebih introvert dari usianya, pada kala itu ia sedang scroll layar handphonenya dengan jari jempol sambil mulut sedikit komat-kamit, awalnya banyak sekali temannya prasangka kalau ia seorang penyihir pengucap mantra

Tetapi setelah diteliti lebih dalam ternyata Beni suka membaca dengan bibir bergerak, karena menurutnya membaca di kelas akan lebih tenang jika kita membacanya langsung daripada lewat hati 

"Wah… Mentep benget, ternyata alur ceritanya benar-benar luar biasa" gumam Beni dengan senyum-senyum sendiri. "Tapi kok aneh yah,.. kenapa ceritanya seakan-akan nyata" timpalnya dengan cepat mengubah ekspresi dengan tatapan serius sambil memegang dagu, semua itu supaya pikirannya bisa lebih optimal

Setelah beberapa waktu yang terus berjalan sambil berusaha berfikir tentang keraguannya, hingga beni pun memencet tombol back dari android dan melihat judul dari novel tersebut alangkah terkejut ia membaca dari judul tersebut dimana namanya adalah 'Kematian'

Karena selama ini Beni tidak memperhatikan judul, dia jauh lebih mementingkan wallpaper dan cerita saja, walaupun lihat judulnya, ia tidak akan tahu maksudnya sebelum membaca sampai selesai, namun setelah Beni memahami cerita akhirnya ia tahu kaitannya dengan judul buku yang bernama kematian

Namun di sela lamunan ternyata tanpa diduga dirinya dikejutkan dengan seseorang yang datang langsung menepuk pundak Beni dengan bertenaga. "Hei.. Baca apa?" serunya dengan senyum sumringah sendiri

"Novel, kenapa?" menjawab sekaligus memberi pertanyaan darinya yang begitu singkat memalingkan pandangan menatap orang itu dengan tatapan lesu

Namanya Bagus Purnomo merupakan teman sekelas sekaligus merupakan seseorang yang hobi olahraga namun minus di mata pelajaran, walaupun begitu ia juga seseorang yang sering diandalkan beni yang menjabat sebagai ketua kelas jurusan IPA

"Apakah nggak bosen kamu baca itu terus?" tanya Bagus dengan mimik wajah bingung. "Nggak, karena membaca merupakan gudang ilmu" jawab beni dengan senyum sinis

"Kalau buku non-fiksi bolehlah tapi ini fiksi, apa ada pelajarannya? 

"Nyindir yah.."

"Nggak" bagus yang terkekeh melihat ekspresi temannya

"Oh. Iya nanti pelajaran apa?" sambung bagus untuk mengalihkan arah pembicaraan 

"Pkn" 

"Hais,.. sudah" gerutunya dengan ekspresi jengah

"Lah kenapa?" 

"Kamu gak ingat sama kejadian minggu lalu"

"Hoh…" senyum kosong beni dengan memperagakan mimik wajah mengejek, karena kejadian minggu lalu Bagus mendapat tekanan batin dari guru mapel PKN dimana rambutnya dipotong secara ngasal 

"Sebenarnya aku ingin bolos tapi takut dilaporkan ke ruang BK" tukas bagus dengan lesu 

"Dih…  jangan sampailah, ini kan baru jam pertama masa udah bolos" setelah itu bagus termenung membisu diam seribu bahasa seakan mulutnya ditutup rapat tanpa bersuara kecuali memasang wajah sayu

Disaat suasana masih hening tiba-tiba datang satu orang lagi yang ikut join ke circle beni, walau pada waktu itu ada wanita tetapi mereka tidak terlalu bergaul dengan kaum hawa, jadinya mereka lebih sering berkomunikasi dengan sesama kaum adam, walaupun dikelasnya hanya ada 5 orang dari 20 siswa

"Hoi… Ben, kamu sudah tentang tugas kita minggu lalu!!" seru Ahmad yang datang entah dari mana tapi ia mendapati kedua temannya masih mengheningkan cipta

"Tugas apa?" 

"PKN" mendengar kata itu seketika Beni dan bagus seperti tersambar petir di siang bolong karena setahu mereka jika ada hal yang bisa membuat guru PKN marah, bisa dipastikan bahwa mereka akan mendapat intimidasi dari guru mapel tersebut

"Masa sih!!" dengan kecepatan tangan Beni mulai membuka tas dan mencari buku mapel dan benar saja ketika ia membukanya lebih dalam terlihat tugas berbentuk soal dengan jumlah 10 buah 

"Matilah" gumam Beni dan bagus bersamaan karena melihat hal tersebut mereka langsung putus asa, dan hanya pasrah dengan takdir akan tetapi dibalik kegelapan pasti ada remang-remang cahaya, yaitu sang Ahmad, walaupun dirinya di bidang study sering kesulitan dan kurang memperhatikan tapi jika mendapat tugas ataupun hal lainnya maka ialah orang pertama yang akan menyelesaikan tugas hingga tuntas

"Ahmad yang baik dan ganteng, tolong lah kawanmu yang sedang membutuhkan pertolongan ini!!" seru Beni dengan tampang memelas walaupun ia termasuk dalam bagian dari orang introvert, tetapi jika sedang membutuhkan ia pasti akan berubah drastis

"Bentar dulu, tapi untung saja aku sudah kerjakan kalau belum, habis nasib kita" gerutu ahmad dengan merogoh tasnya dan mengeluarkan sebuah buku bersampul dan memberikannya kepada Beni, sampai ahmad terkejut sendiri karena melihat reaksinya yang begitu cepat dan tanggap dalam mengcopy catatan

"Kamu gak ngerjain, Gus?" tanya ahmad dengan bingung

"Buat apa?"

"Lah" bingung Ahmad. "Baut apa ngerjain, toh nanti bolos mapel kok" timpal Bagus dengan ringannya 

"Nanti kamu bisa gak naik kelas loh" kecam Ahmad, sehingga Bagus terdiam 

"Coba aja, tempat ini dilanda bencana pasti sekolah diliburkan, soalnya males banget berangkat pagi pulang sore"

"Maksudmu, kematian hitam?" sela Beni sambil menulis di buku tulis 

"Omongan itu doa loh" tekanan dari Ahmad untuk kedua temannya

Ketika suasana cukup hening tiba-tiba datang dua orang pria yang baru saja sampai sekolah secara bersamaan yaitu Komang dan Cahya

Komang merupakan pria yang kurang kondusif dalam mata pelajaran hanya saja dia unggul di olahraga Voli karena itu sudah menjadi identiknya dalam bersekolah, yaitu mengikuti rutinitas ekstrakurikuler voli

Sedangkan Cahya merupakan pria gendut namun jenius dalam mata pelajaran dan merupakan rival Beni dalam kelas, hanya saja jabatannya sebagai wakil ketua membuat Beni merasa resah akibat orangnya yang kurang bertanggung-jawab dengan jabatannya karena di kelas ia adalah biang ribut 

Hanya saja sifat cerianya membuat suasana kelas menjadi sangat ria setiap harinya 

"Heh.. Ben, kamu belum tugas, PKN?" tanya Cahya yang baru datang ke circle Beni

"Belum, kalau kamu?" tanya balik 

"Belum" 

"Maksudnya gimana ini, kok aku bingung sendiri" batin Beni dengan menatap cahya sebentar lalu kembali lagi ke konsentrasinya dengan agendanya

"Ini buku mu, mat?" sambung Cahya 

"Iya…"

"Lihat nanti yah" jawab cahya. "Terserah kamu, tapi kalau salah jangan salahkan aku, soalnya aku lihat embah google"

"Santai aja" 

"Aku juga mat" sahut Komang yang langsung nyambung kaya kabel listrik

"Oke, gantian tapi" 

Singkat waktu akhirnya jam pertama telah berakhir dan bagus telah melancarkan aksinya, yaitu bolos di jam pertama, walaupun banyak omongan yang kurang mengenakan tetapi ia tak ingin ambil pusing karena memang seperti itu karakteristik bagus, tentu Beni, Ahmad, dan Komang siap untuk menjadi teman kelasnya

Pada jam istirahat suasana sangat ricuh akibat sudah waktunya para siswa untuk berkoar-koar dan menghabiskan waktu untuk ke kantin, sedangkan Beni dan yang lainnya berada di kelas kecuali cahya, karena dia lebihakrab dengan kaum hawa ketimbang adam 

"Gimana ben, aku dicari ibu?!" tanya bagus yang baru kembali dari luar setelah sekian lama membolos mata pelajaran

"Iya-iyalah, gus" ketus Beni sambil membaca buku berjenis novel dihandphone

"Wee.. Dari mana aja kamu, gus?" tanya ahmad yang kebetulan duduk di dekat Beni sedangkan Komang berada di kursinya sendiri sambil main handphone di belakang 

"Biasalah ngudut" jawab singkat bagus dengan cengengesan sehingga Ahmad dan Beni cuman bisa memasang tampang datar secara bersamaan

"Woi,.. Gus, kebelakang sekolah lagi?" sahut Komang yang beranjak dari tempat duduk lalu menyusul temannya yaitu bagus. "Ayo" ajaknya kemudian mereka pergi bersama-sama semantara itu Beni dan ahmad cuman bisa menatap dengan sinis 

"Gak ikut?" bisik ahmad 

"Nggak, terima kasih"

Usut demi usut waktu berlalu hingga sore dan hari menunjukan waktu pulang kerumah namun sebelum pulang beni masih bersih-bersih kelas karena besok hari dia dan beberapa orang akan menjalankan kewajiban seorang siswa untuk menjalankan piket kelas

Jadi karena ingin meringankan beban di besok hari jadinya beni dan teman-teman sepakat untuk membersihkan kelas terlebih dahulu sebelum pulang waktu itu hanya ada Beni dan dua gadis lain, karena satu orang lagi tidak masuk sekolah

Nama dari kedua gadis tersebut adalah Manda dan Sinta mereka merupakan teman kelas beni yang sudah bersama selama 2 tahun di sekolah, dan hubungan mereka bisa dibilang akrab walaupun sedikit terdapat konflik ringan diantaranya. "Akhir pekan kamu mau gak ben, ikut dengan kami ke lentera di pesisir pantai?" ajak Sinta yang kebetulan waktu itu masih menyapu di dalam kelas sedangkan beni membersihkan jendela dari dalam

Sementara Manda, bertugas untuk mengepel lantai dari mana yang sudah di sapu oleh sinta. "Boleh, siapa saja yang ikut?" tanya balik dari beni dengan meneruskan bersih-bersih 

"Aku, Manda, Cahya, dan Ginsi, kalau mau kamu bisa kok ajak mereka (Teman beni)?" 

"Baiklah, tapi aku gak bisa janji" 

"Yah.. Kalau mau, kamu bisa langsung chat aku kok"

"Ehmmm…" 

Setelah membersihkan kelas mereka memutuskan mengunci kelas lalu berjalan dimana kendaraan mereka terparkir, kemudian menancap gas menuju rumah masing-masing. 

                                      ***

Sedangkan di laboratorium negara terlihat seluruh Profesor dan staf terus berhamburan dengan keadaan panik, itu karena seorang profesor Dicy, menemukan bahwa asteroid secara perlahan mulai mendekati bumi dengan ukuran 1:8 

Karena jika diperkirakan maka benda tersebut akan menabrak bumi dalam 2 hari lagi dan itu membuat kepanikan bagi pihak ahli Astronomi dan militer ditambah jatuhnya benda luar angkasa belum bisa diperkirakan karena jarak bisa mencapai ratusan jutaan kilometer di atas atmosfer

"Prof. Dicy, bagaimana dengan asteroid tersebut apakah aman untuk bumi?" tanya sang asisten yang kebetulan duduk bersebelahan dengan Dicy

"Masih belum tahu, karena dari jarak sekarang kita tidak bisa prasangka jika itu benda berbahaya atau tidak, dan kita juga tidak tahu kalau hal tersebut bakal menimpa bumi atau hanya melesat karena setiap pergerakan pasti akan ada perubahan"

"Anda memang benar, pak" jawab asistennya sambil mengamati Dicy yang masih serius memperhatikan laptopnya 

"Sebisa mungkin, tolong isu ini jangan di publik karena akan menyebabkan kepanikan bagian masyarakat, cukuplah kita dan pihak militer saja yang tahu"

"Kenapa demikian?"

"Karena jika terjadi sesuatu maka personil dahulu yang maju paling depan, dan memberi tahu mereka adalah keputusan yang tepat supaya jika terjadi sesuatu maka mereka telah lebih dulu mempersiapkannya"

"Baiklah kalau itu mau anda, saya permisi dulu" ucap asisten yang meninggalkan partnernya seorang diri di ruang kerja

"Aku tidak ingin kalau ini semua adalah sebuah petaka untuk dunia" gumam prof. Dicy sambil memijat-mijat lengan kanannya dengan cara pelan 

***** 2 Hari sebelum terjadi *****

Keesokan harinya beni sudah bersiap-siap dengan seragam sekolah yang sudah rapi dan menggunakan dasi sehingga menambah kesan kharisma untuk dirinya, dan waktu itu beni mengubah pakaian berwarna Putih abu-abu, karena hari ini adalah hari selasa, dan sudah seharusnya pakaian kemarin dipakai lagi

"Cih… ternyata aku benar-benar ganteng yah" gumam beni untuk dirinya sendiri sambil berhadapan di depan cermin 

Tok.. Tok… (ketukan pintu kamar yang berasal dari luar) 

"Siapa?" tanya Beni kemudian menyudahi khayalan dan segera berjalan membuka pintu kamarnya

Cklek.. (Pintu kamar terbuka) 

Memperlihatkan seorang adik beni yang bernama Andika, dengan seragam sudah siap untuk berangkat sekolah 

Andika merupakan seorang siswa SMP kelas 3 yang sebentar lagi akan lulus dan melanjutkan jejak kakaknya ke sekolah tingkat atas, dan kepribadiannya sangat bertolak belakang, karena Adiknya jauh lebih bisa bersosialisasi dengan cepat ketimbang beni yang selalu menunggu teman, karena Andika adalah jenis orang Extrovert dan sudah memiliki pacar yang jelas kakaknya sendiri tidak mampu menyaingi

"Sudah siap?" 

"Yah,.." 

Mereka mulai menuju ruang makan karena disana sudah ada nenek yang memasakan sesuatu untuk sarapan mereka berdua setiap ingin berangkat, walau tidak tinggal dengan orang tua tetapi mereka tampak bahagia karena paman selalu menjadi support untuk menyemangati mereka dalam psikologis maupun sosial

Paman dan Nenek sudah tampak menunggu kehadiran mereka berdua, untuk sarapan sebelum berangkat, seperti biasa mereka selalu makan bersama sambil bercanda ria hingga mereka berangkat untuk menempuh pendidikan di setiap individu kecuali paman yang langsung ke kantor untuk bekerja. 

BERSAMBUNG… 

      

                                   

                    

Terpopuler

Comments

Shaqueena

Shaqueena

Queen hadir kak, semangat 💪

2023-06-06

1

Beny

Beny

Terimakasih sarannya kak:)

2023-05-07

0

Erarefo Alfin Artharizki

Erarefo Alfin Artharizki

tapi overall bagus kol

2023-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 01
2 Eps 02
3 Eps 03
4 Eps 04
5 Eps 05
6 Eps 06
7 Eps 07
8 Eps 08
9 Eps 09
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Curhat I
23 Eps 22
24 Eps 23
25 Eps 24
26 Eps 25
27 Eps 26 (Part²)
28 Eps 27 (Part²)
29 Eps 28 (Part²)
30 Eps 29 (Part²)
31 Eps 30 (Part²)
32 Eps 31 (Part²)
33 Eps 32 (Part²)
34 Eps 33 (Part²)
35 Eps 34 (Part²)
36 Eps 35 (Part²)
37 Eps 36 (Part²)
38 Eps 37 (Part²)
39 Eps 38 (Part²)
40 Eps 39 (Part²)
41 Eps 40 (Part²)
42 Eps 41 (Part²)
43 Eps 42 (Part²)
44 Eps 43 (Part²)
45 Eps 44 (Part²)
46 Eps 45 (Part²)
47 Eps 46 (Part²)
48 Eps 47 (Part²)
49 Eps 48 (Part²)
50 Eps 49 (Part²)
51 Eps 50 (Part²)
52 Eps 51 (Part³)
53 Eps 52 (Part³)
54 Eps 53 (Part³)
55 Eps 54 (Part³)
56 Eps 55 (Part³)
57 Eps 56 (Part³)
58 Eps 57 (Part³)
59 Eps 58 (Part³)
60 Eps 59 (Part³)
61 Eps 60 (Part³)
62 Eps 61 (Part³)
63 Eps 62 (Part³)
64 Eps 63 (Part³)
65 Eps 64 (Part³)
66 Eps 65 (Part³)
67 Eps 66 (Part³)
68 Eps 67 (Part³)
69 Eps 68 (Part³)
70 Eps 69 (Part³)
71 Eps 70 (Part³)
72 Eps 71 (Part³)
73 Eps 72 (Part³)
74 Eps 73 (Part³)
75 Eps 74 (Part³)
76 Eps 75 (Part³)
77 Eps 76 (Part³)
78 Eps 77 (Part⁴)
79 Eps 78 (Part⁴)
80 Eps 79 (Part⁴)
81 Eps 80 (Part⁴)
82 Eps 81 (Part⁴)
83 Eps 82 (Part⁴)
84 Eps 83 (Part⁴)
85 Eps 84 (Part⁴)
86 Last Chapter
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Eps 01
2
Eps 02
3
Eps 03
4
Eps 04
5
Eps 05
6
Eps 06
7
Eps 07
8
Eps 08
9
Eps 09
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Curhat I
23
Eps 22
24
Eps 23
25
Eps 24
26
Eps 25
27
Eps 26 (Part²)
28
Eps 27 (Part²)
29
Eps 28 (Part²)
30
Eps 29 (Part²)
31
Eps 30 (Part²)
32
Eps 31 (Part²)
33
Eps 32 (Part²)
34
Eps 33 (Part²)
35
Eps 34 (Part²)
36
Eps 35 (Part²)
37
Eps 36 (Part²)
38
Eps 37 (Part²)
39
Eps 38 (Part²)
40
Eps 39 (Part²)
41
Eps 40 (Part²)
42
Eps 41 (Part²)
43
Eps 42 (Part²)
44
Eps 43 (Part²)
45
Eps 44 (Part²)
46
Eps 45 (Part²)
47
Eps 46 (Part²)
48
Eps 47 (Part²)
49
Eps 48 (Part²)
50
Eps 49 (Part²)
51
Eps 50 (Part²)
52
Eps 51 (Part³)
53
Eps 52 (Part³)
54
Eps 53 (Part³)
55
Eps 54 (Part³)
56
Eps 55 (Part³)
57
Eps 56 (Part³)
58
Eps 57 (Part³)
59
Eps 58 (Part³)
60
Eps 59 (Part³)
61
Eps 60 (Part³)
62
Eps 61 (Part³)
63
Eps 62 (Part³)
64
Eps 63 (Part³)
65
Eps 64 (Part³)
66
Eps 65 (Part³)
67
Eps 66 (Part³)
68
Eps 67 (Part³)
69
Eps 68 (Part³)
70
Eps 69 (Part³)
71
Eps 70 (Part³)
72
Eps 71 (Part³)
73
Eps 72 (Part³)
74
Eps 73 (Part³)
75
Eps 74 (Part³)
76
Eps 75 (Part³)
77
Eps 76 (Part³)
78
Eps 77 (Part⁴)
79
Eps 78 (Part⁴)
80
Eps 79 (Part⁴)
81
Eps 80 (Part⁴)
82
Eps 81 (Part⁴)
83
Eps 82 (Part⁴)
84
Eps 83 (Part⁴)
85
Eps 84 (Part⁴)
86
Last Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!