"Memangnya di mana kamar mu?" tanya Friska dengan raut wajah yang penasaran.
"AP13" ucap Mikaila yang lantas membuat raut wajah Friska dan juga Allen berubah menjadi aneh dan seakan tampak mencurigakan di mata Mikaila.
Mikaila yang melihat wajah aneh keduanya, lantas langsung mendongakkan kepalanya kemudian menatap ke arah Allen dan juga Friska secara bergantian dengan raut wajah yang penasaran, hingga kemudian suara helaan nafas lantas terdengar keluar dari mulut Friska, membuat Mikaila semakin di buat penasaran akan ekspresi wajah keduanya.
"Ada apa sih?" tanya Mikaila pada akhirnya.
Friska yang mendengar pertanyaan dari Mikaila barusan, lantas langsung memulai ceritanya, dalam ceritanya Friska mengatakan bahwa kamar tersebut merupakan kamar yang selalu kosong dan tidak ada satu pun orang yang mau menempatinya. Beberapa orang yang pernah tidur di sana mengatakan bahwa mereka selalu saja mendapatkan gangguan ketika mereka tidur di sana.
Tidak hanya sampai di situ saja, kematian salah satu siswa di kamar tersebut membuat kamar itu semakin horor dan tidak ada satu pun yang kuat tinggal di sana, Mikaila yang mendengar cerita dari Friska tentu saja langsung menelan salivanya dengan kasar, sedangkan Allen hanya mendengarkannya saja sambil membuka buku tugasnya seakan akan ia tidak terlalu tertarik akan cerita keduanya, padahal sedari tadi yang Allen lakukan adalah membuka telinganya dengan lebar dan ikut mendengarkan.
Mikaila yang terus mendengar Friska bercerita membuat bulu kuduknya merinding, sehingga Mikaila langsung berusaha untuk menghentikan ucapan Friska sambil memegang tangan Friska.
"Jangan bercanda Fris, aku tidak hanya sendiri di kamar itu ada Rini juga kok, ya... walau Rini sering hilang hilangan tapi cukup untuk menemaniku setiap malamnya." ucap Mikaila sambil tersenyum seakan menyingkirkan rasa kengerian yang mulai menyapa dirinya setelah mendengar cerita dari Friska barusan.
Baik Allen maupun Friska lantas langsung saling pandang satu sama lain ketika mendengar ucapan dari Mikaila barusan, membuat raut wajah Mikaila yang semula tersenyum perlahan lahan mulai berubah.
"Apa kau yakin ada seseorang yang mau sekamar di kamar tersebut?" tanya Friska seakan tidak percaya begitu saja akan ucapan dari Mikaila barusan.
"Tentu saja, kapan kapan mampirlah ke kamar ku nanti biar aku kenalkan kamu dengan Rini." ucap Mikaila dengan nada yang yakin.
Hingga kemudian suara bel masuk berbunyi dengan nyaring, yang lantas langsung menghentikan pembicaraan mereka tentang kamar AP13 yang di tempati oleh Mikaila. Beberapa siswa yang juga sedang sibuk merumpi, lantas terlihat mulai berhamburan kembali ke meja mereka ketika seorang guru terlihat masuk ke dalam ruang kelas untuk memulai pelajaran hari ini.
***
Kantin
Setelah mengantri untuk mengambil makanan, Mikaila terlihat mulai melangkahkan kakinya mencari meja kosong untuk ia tempati, suasana kantin saat itu sangat ramai hingga Mikaila harus sedikit mengeluarkan tenaga ekstra karena beberapa siswa yang selalu saja menyerobot antrian.
Seulas senyum terbit dari wajah Mikaila ketika ia melihat Allen tengah makan sendiri tanpa seorang teman. Mikaila yang melihat Allen sendiri lantas langsung berinisiatif dan mendudukkan dirinya di sebelah Allen tanpa permisi terlebih dahulu, membuat Allen yang sedang asyik menikmati makanannya lantas langsung mendongakkan kepalanya menatap ke arah Mikaila.
Suara bisik bisik beberapa siswi yang tengah menikmati makanan mereka mulai terdengar layaknya beberapa kerumunan lebah, namun Mikaila seolah acuh dan terus dengan santainya menikmati makan siangnya. Beberapa siswi yang melihat tingkah acuh Mikaila bahkan sampai berdecak dengan kesal karena Mikaila yang bertindak semaunya, mendekati seorang Allen bukanlah perkara yang mudah. Allen benar benar terkenal dengan sifat dingin dan cueknya kepada lawan bicaranya.
Sudah banyak beberapa hati yang patah ataupun kesal karena tingkah Allen, namun meskipun sikap Allen yang dingin dan tak tersentuh sama sekali tidak menurunkan pamornya sebagai murid yang populer di sekolah ini.
"Tidak bisakah kau makan di tempat lain saja?" ucap Allen kemudian yang lantas menghentikan gerakan tangan Mikaila yang sedang asyik menyantap makanannya.
Mikaila yang mendengar Allen mulai protes, lantas langsung mendongak dan menatap ke arah Allen sekilas, kemudian tersenyum dan kembali melanjutkan makannya.
"Semua tempat sudah penuh, lagi pula berbagi tempat sebentar saja tidak ada ruginya juga bukan? kau makan saja dengan tenang dan aku juga akan makan dengan tenang, bersikaplah seakan akan tidak ada aku, oke?" ucap Mikaila dengan nada yang santai membuat Allen hanya menatap segala gerak gadis cerewet di hadapannya ini.
"Terserah apa katamu!" ucap Allen kemudian sambil menaruh sendoknya dan bangkit berdiri setelah itu berlalu pergi meninggalkan Mikaila seorang diri di bangku tersebut.
Mikaila yang melihat Allen pergi, hanya mengangkat bahunya sebentar seakan tidak terlalu perduli akan hal itu kemudian kembali melanjutkan makannya dengan santai tanpa terganggu sedikitpun.
**
Sedangkan tidak jauh dari tempatnya berada, terlihat seorang siswi yang tengah menatap tajam ke arah Mikaila sedari tadi.
"Siapa dia?" ucap seorang siswi dengan name tag Vanya di seragamnya.
"Aku dengar sih dia murid baru dan sekelas dengan Allen, sepertinya dia akan menjadi saingan mu Van, ya gak?" ucap Lita sambil menatap ke arah yang lainnya seakan sengaja untuk mengompori Vanya.
Sedangkan Vanya yang mendengar ucapan Lita barusan hanya memutar bola matanya jengah dan berdecak dengan kesal.
"Dia dan aku itu dua hal yang berbeda, dia mau saingan sama aku? mimpi kali!" ucap Vanya dengan tatapan yang melengos menatap ke arah Mikaila yang tengah asyik menyantap makanannya.
"Apa kau yakin?" ucap Lita semakin memberikan bumbu bumbu kepada Vanya.
"Kalau begitu lihatlah apa yang aku lakukan padanya." ucap Vanya sambil bangkit dari kursinya kemudian mulai melangkahkan kakinya mendekat ke arah Mikaila dengan anggun.
Vanya kemudian lantas menghentikan langkah kakinya tepat di sebelah meja Mikaila dan sedikit menunduk untuk membisikkan sesuatu kepada Mikaila.
"Jauhi Allen dan jangan coba coba untuk mendekatinya!" ucap Vanya dengan nada yang penuh penekanan.
Mikaila yang mendengar ucapan dari Vanya barusan, tentu saja terkejut dan langsung mendongak ke arah sumber suara, namun tanpa di sangka sangka sebuah air mendadak mengalir begitu saja dari botol mineral yang di pegang oleh Vanya barusan.
"Ups maaf aku tidak sengaja hahaha!" ucap Vanya dengan disertai tawa yang langsung membuat keduanya menjadi pusat perhatian di kantin.
Mikaila yang mendapat guyuran air tersebut, tentu saja terkejut bukan main dan langsung mengibas kibaskan pakaian seragamnya yang basah akibat ulah dari Vanya barusan.
"Mangkanya jadi cewek jangan kegenitan, camkan itu!" ucap Vanya kemudian berlalu pergi.
Sayangnya sebuah kejutan yang tanpa di duga duga oleh Vanya sebelumnya, mendadak langsung merubah keadaan yang lantas membuat suasana kantin menjadi heboh dan tak terkendali.
Bruk....
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Dara Ra
allen tuh cewe kn? terus ceritanya ini cewe sama cewe 🗿
2025-02-26
0
Ranty Thanjung
jelqs dri crtanyq dia cowok🤣
2025-02-27
0