Sekelebat bayangan

Malam harinya

Mikaila yang berniat untuk tidur lantas teringat akan kertas peraturan yang belum sempat ia baca tadi karena sibuk mempersiapkan segalanya. Mikaila yang penasaran akan peraturan tersebut, lantas langsung bangkit dan mengambil kertas peraturan tersebut.

"Rini masih belum selesai kelas ya? kok belum pulang?" ucap Mikaila sambil melirik sekilas ke arah ranjang kosong di sebelahnya.

Mikaila kemudian mendudukkan bokongnya pada ranjang empuk miliknya dan mulai membuka kertas peraturan tersebut.

Peraturan Enigmatis High School

- Di larang memakai atau menggunakan ponsel di sekolah maupun asrama

- Di larang keluar dari area sekolahan tanpa seijin pihak sekolah atau penjaga sekolah

- Di larang tidur melewati pukul 10 malam

- Di larang keluar ataupun berhenti dari sekolah sebelum seorang siswa di nyatakan lulus oleh pihak sekolah

- Harus bisa menjaga kerahasian sekolah

- Tidak ikut campur atas apapun yang terjadi di lingkungan sekolah

- Keputusan pihak sekolah bersifat mutlak dan harus di patuhi

Mikaila yang membaca peraturan tersebut tentu saja langsung mengerutkan keningnya dengan bingung, bagi Mikaila peraturan ini benar benar terdengar tidak masuk akal sekaligus ambigu, seakan akan pihak sekolah sengaja menuliskan hal tersebut untuk mengecoh para murid yang bersekolah di sini.

"Benar benar peraturan yang gila!" ucap Mikaila sambil menaruh kertas peraturan tersebut.

Crietttt...

Suara pintu kamar yang terbuka secara perlahan, lantas mengejutkan Mikaila yang tengah membaca peraturan sekolah tersebut.

"Siapa? Rin... Rini... apa itu kamu?" tanya Mikaila sambil menatap ke arah pintu kamarnya yang terbuka sedikit.

Mikaila yang tidak mendapat jawaban dari pertanyaannya barusan, perlahan lahan mulai bangkit karena penasaran akan siapa yang membuka pintu kamarnya. Mikaila mendongakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk melihat siapa yang ada di luar sana, namun nyatanya tidak ada siapapun di sana selain dirinya.

"Tidak ada siapa siapa? apa mungkin hanya angin saja ya?" ucap Mikaila sambil celingukan ke kanan dan ke kiri.

Hingga sekelebat bayangan mendadak terlihat melintas di ekor mata Mikaila dan langsung membuatnya dengan spontan menoleh karena terkejut akan bayangan tersebut.

"Sepertinya aku sudah mulai gila karena terus terusan mengalami hal yang aneh aneh." ucap Mikaila sambil sesekali melirik ke arah bayangan tersebut.

"Diam... ikuti... diam... ikuti... arggh habislah aku karena selalu saja memiliki sifat yang kepo." ucap Mikaila lagi dengan nada yang kesal.

Pada akhirnya Mikaila memilih untuk mengikuti jejak bayangan hitam yang melintas melalui sudut matanya tadi, dengan gerakan yang mengendap endap Mikaila mulai melangkahkan kakinya sambil memastikan situasinya aman.

Perlahan tapi pasti Mikaila di bawa ke luar dari asrama dan menuju bagian belakang asrama tepat di area taman bunga.

Mikaila yang kehilangan jejak sosok tersebut, lantas menghentikan langkah kakinya sejenak dan mulai menatap ke sekeliling.

"Sepertinya aku sudah pergi terlalu jauh." ucap Mikaila sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Hingga secara tiba tiba tangannya mendadak seperti di tarik seseorang masuk ke dalam semak semak dan langsung membekap mulutnya agar tidak berteriak.

"Emmm... emmmm" ucap Mikaila berusaha untuk berteriak namun tidak bisa karena mulutnya di bekap oleh seseorang.

"Sttttt jangan berisik..." ucap seorang pria muda yang sebaya dengan Mikaila, membuat Mikaila langsung mengangguk dengan pelan tanda mengerti.

"Apa yang kamu lakukan padaku ha? kau kira ini lucu!" ucap Mikaila dengan kesal kepada pria tersebut.

"Sudah ku bilang untuk diam... tundukkan kepala mu atau kau tidak akan selamat!" ucap pria tersebut dengan nada yang penuh penekanan, membuat Mikaila langsung mengunci mulutnya dengan rapat.

Srak.... srak...

Suara langkah kaki yang di serat mulai terdengar semakin mendekat ke arah keduanya, membuat Mikaila yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi lantas hanya bisa mengikuti ucapan dari pria tadi tanpa bisa menolaknya.

Tidak lama kemudian tiga sampai empat orang berpakaian jubah serba hitam, terlihat mulai melangkahkan kakinya melewati semak semak tempat Mikaila dan juga pria itu bersembunyi, sambil menggendong seorang siswa perempuan yang sepertinya tengah pingsan saat ini.

Mikaila menutup mulutnya dengan rapat agar tidak menimbulkan suara yang berisik dan langsung mengundang orang orang itu untuk menangkapnya. Hingga ketika di rasa orang orang tersebut sudah pergi jauh dari tempat persembunyian mereka, barulah pria itu keluar dari semak semak di ikuti dengan Mikaila di belakangnya.

"Apa itu tadi?" tanya Mikaila sambil menunjuk ke arah perginya beberapa orang tadi.

Sedangkan pria itu yang di tanya oleh Mikaila malah menatap Mikaila dengan tatapan yang bingung.

"Apa kau murid baru? jika bukan, tidak mungkin kau tidak mengetahuinya." ucap pria tersebut lagi.

"Memangnya ada apa? apa aku sudah ketinggalan berita?" tanya Mikaila dengan tatapan yang bingung.

"Akan ada yang meninggal besok! jika kau tidak percaya kau bisa memegang kata kata ku!" ucap pria tersebut, sambil hendak melangkahkan kakinya hendak pergi dari sana namun panggilan Edrea, membuat pria itu langsung menghentikan langkah kakinya dengan spontan.

"Tunggu sebentar! setidaknya jelaskan dulu padaku ada apa, baru kamu boleh pergi.

"Apa kamu tidak membaca peraturan sekolah dengan cermat?" ucap pria tersebut dengan nada yang datar, membuat Mikaila langsung menatap dengan kesal ke arah pria itu begitu mendengar ucapannya barusan.

"Tentu saja sudah, memangnya ada apa?" tanya Mikaila kemudian dengan raut wajah yang penasaran.

Mendengar Mikaila kembali bertanya, pria tersebut lantas menghela nafasnya dengan panjang sambil menatap malas ke arah Mikaila.

"Bukankah pada peraturan sekolah tertulis dengan jelas dilarang mencampuri segala sesuatu yang terjadi di lingkungan sekolah? lalu apa kau masih tidak mengerti juga!" ucap pria tersebut yang lantas membuat Mikaila langsung melongo seakan menatap tidak percaya ke arah pria tersebut.

"Tapi kan..." ucap Mikaila namun sudah terlebih dahulu di potong oleh pria tersebut.

"Sudahlah, sebaiknya kau kembali ke kamar mu sebelum petugas asrama melakukan pengecekan kepada semua murid." ucap pria itu lagi sambil melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Mikaila seorang diri di sana.

"Benar benar orang aneh!" ucap Mikaila sambil menatap kepergian pria tersebut hingga menghilang dari pandangannya.

***

Keesokan paginya

Ketika Mikaila mulai melangkahkan kakinya hendak menuju ke arah kelasnya, beberapa langkah kaki siswa siswi yang tengah berlarian, lantas langsung memancing rasa penasaran di dalam hatinya akan apa yang tengah terjadi saat ini hingga membuat yang lainnya berlarian.

"Hei apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Mikaila dengan raut wajah yang penasaran.

"Ada siswi yang meninggal di area kolam renang." ucap seorang siswa lainnya kemudian berlalu pergi meninggalkan Mikaila setelah menjawab rasa penasaran Mikaila barusan.

"Meninggal? seorang siswi? jangan jangan..." ucap Mikaila menebak nebak ketika kembali teringat akan kejadian semalam.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Mulyati Wahyuni

Mulyati Wahyuni

seperti nya seru

2023-10-19

0

Queen Bee✨️🪐👑

Queen Bee✨️🪐👑

hahh??

2023-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Pindah sekolah
2 Enigmatis High School
3 Rini
4 Sekelebat bayangan
5 Katakan sesuatu
6 Suara ketukan pintu di malam hari
7 Kamar AP13
8 Sebuah kejutan
9 Pergi dari sini!
10 Siapa pembunuh Lita?
11 Bukan kamu pelakunya?
12 Gangguan malam hari
13 Sebuah ide
14 Ruang guru (Mencari pembunuh Lita)
15 Mencari pembunuh Lita 2
16 Pria pemilik suara berat itu
17 Kemana Vanya?
18 Mimpi buruk
19 Di mana kamu menyembunyikannya?
20 Demi kebaikan mu
21 Acara pekan olahraga
22 Cobalah untuk mengerti
23 Sebuah rencana
24 Bersikap aneh?
25 Tidak tepat waktunya
26 Yakin seratus persen
27 Segerombolan sapi di tengah permainan
28 Bunyi alarm panjang dua kali
29 Tidak ada yang pernah tahu
30 Lawan jadi kawan?
31 Sifat yang selalu terburu buru
32 Dua kelompok
33 Keputusan yang harus di ambil
34 Dieliminasi secara langsung
35 Jamuan besar
36 Mikaila menghilang
37 Bermain?
38 Kesepuluh peserta tersisa
39 Bertahan atau menyerang
40 Sesuatu yang spesial
41 Lorong kematian
42 Lompat ke dalam, maka aku akan melepaskannya!
43 Dasar anak ingusan!
44 Dimana Ebra?
45 Bersikaplah menjadi anak yang baik
46 Chip pemberian bu Manda
47 Hanya iseng
48 Perasaan ketakutan
49 Cari sampai dapat!
50 Zaki yang dulu telah tiada
51 Bayangan putih di mulut gua
52 Mikaila pergi
53 Suara rintihan seseorang
54 Sosok dibalik bebatuan
55 Apa yang kalian sembunyikan?
56 Lepaskan aku!
57 Sebuah bukti
58 Perasaan lega yang menghampiri
59 Bukankah ini yang kau inginkan?
60 Dimana chip itu?
61 Suara derap langkah kaki
62 Sebuah tarikan tangan seseorang
63 Saya kehilangan jejaknya
64 Apa yang terjadi?
65 Meminta bantuan
66 Celana berlubang
67 Perasaan yang menghangat
68 Menyusun rencana
69 Smartwatch dengan fitur tambahan
70 Sebuah keputusan
71 Gerak-gerik yang mencurigakan
72 Vanya?
73 Siapa yang dimaksud?
74 Belum sempurna
75 Sesuatu yang tanpa sengaja terdengar
76 Sesuatu yang disembunyikan oleh Zaki
77 Sebuah penampakan
78 Mawar putih
79 Temui dia!
80 Sebuah penglihatan
81 Melihat segalanya
82 Mencari tempat yang pas
83 Cairan yang mirip darah
84 Sebuah notifikasi
85 Daftar nama siswa
86 Menyelamatkan Salsa
87 Dasar bodoh!
88 Sebuah obat?
89 Sebuah mobil
90 Menantikan segalanya
91 Kehilangan microchip?
92 Kita lakukan sekarang
93 Berjalan dengan semestinya
94 Berbanding terbalik
95 Putar mobilnya
96 Mencari jalan keluar
97 Sebuah kebenaran
98 Tidak setega itu
99 Bisakah kita mempercayainya?
100 Bukankah bapak ikut?
101 Berduel
102 Ayo kita bergerak!
103 Satu menit
104 Selesai
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Pindah sekolah
2
Enigmatis High School
3
Rini
4
Sekelebat bayangan
5
Katakan sesuatu
6
Suara ketukan pintu di malam hari
7
Kamar AP13
8
Sebuah kejutan
9
Pergi dari sini!
10
Siapa pembunuh Lita?
11
Bukan kamu pelakunya?
12
Gangguan malam hari
13
Sebuah ide
14
Ruang guru (Mencari pembunuh Lita)
15
Mencari pembunuh Lita 2
16
Pria pemilik suara berat itu
17
Kemana Vanya?
18
Mimpi buruk
19
Di mana kamu menyembunyikannya?
20
Demi kebaikan mu
21
Acara pekan olahraga
22
Cobalah untuk mengerti
23
Sebuah rencana
24
Bersikap aneh?
25
Tidak tepat waktunya
26
Yakin seratus persen
27
Segerombolan sapi di tengah permainan
28
Bunyi alarm panjang dua kali
29
Tidak ada yang pernah tahu
30
Lawan jadi kawan?
31
Sifat yang selalu terburu buru
32
Dua kelompok
33
Keputusan yang harus di ambil
34
Dieliminasi secara langsung
35
Jamuan besar
36
Mikaila menghilang
37
Bermain?
38
Kesepuluh peserta tersisa
39
Bertahan atau menyerang
40
Sesuatu yang spesial
41
Lorong kematian
42
Lompat ke dalam, maka aku akan melepaskannya!
43
Dasar anak ingusan!
44
Dimana Ebra?
45
Bersikaplah menjadi anak yang baik
46
Chip pemberian bu Manda
47
Hanya iseng
48
Perasaan ketakutan
49
Cari sampai dapat!
50
Zaki yang dulu telah tiada
51
Bayangan putih di mulut gua
52
Mikaila pergi
53
Suara rintihan seseorang
54
Sosok dibalik bebatuan
55
Apa yang kalian sembunyikan?
56
Lepaskan aku!
57
Sebuah bukti
58
Perasaan lega yang menghampiri
59
Bukankah ini yang kau inginkan?
60
Dimana chip itu?
61
Suara derap langkah kaki
62
Sebuah tarikan tangan seseorang
63
Saya kehilangan jejaknya
64
Apa yang terjadi?
65
Meminta bantuan
66
Celana berlubang
67
Perasaan yang menghangat
68
Menyusun rencana
69
Smartwatch dengan fitur tambahan
70
Sebuah keputusan
71
Gerak-gerik yang mencurigakan
72
Vanya?
73
Siapa yang dimaksud?
74
Belum sempurna
75
Sesuatu yang tanpa sengaja terdengar
76
Sesuatu yang disembunyikan oleh Zaki
77
Sebuah penampakan
78
Mawar putih
79
Temui dia!
80
Sebuah penglihatan
81
Melihat segalanya
82
Mencari tempat yang pas
83
Cairan yang mirip darah
84
Sebuah notifikasi
85
Daftar nama siswa
86
Menyelamatkan Salsa
87
Dasar bodoh!
88
Sebuah obat?
89
Sebuah mobil
90
Menantikan segalanya
91
Kehilangan microchip?
92
Kita lakukan sekarang
93
Berjalan dengan semestinya
94
Berbanding terbalik
95
Putar mobilnya
96
Mencari jalan keluar
97
Sebuah kebenaran
98
Tidak setega itu
99
Bisakah kita mempercayainya?
100
Bukankah bapak ikut?
101
Berduel
102
Ayo kita bergerak!
103
Satu menit
104
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!