"Kau itu bisakah untuk..." ucap Allen namun mendadak langsung menarik tubuh Mikaila dan mengajaknya bersembunyi di balik dinding dengan posisi yang berjongkok, membuat Mikaila langsung menatap Allen dengan tatapan yang bingung seketika karena tarikan yang tiba tiba tersebut.
Bukan tanpa sebab Allen menarik tangan Mikaila untuk bersembunyi, pasalnya Allen melihat tak jauh dari posisi keduanya berada, Allen melihat seperti ada bayangan seseorang yang menggunakan tudung hitam sedang menatap ke arah ia dan juga Mikaila dengan tatapan yang tajam, namun tidak terlalu terlihat jelas bagian mukanya karena hanya bagian matanya saja yang terlihat.
"Apa yang kau lakukan?" ucap Mikaila dengan tatapan yang bingung ke arah Allen.
"Stttt" ucap Allen mengisyaratkan Mikaila untuk diam dan tidak berisik.
Mikaila yang melihat isyarat tersebut, lantas langsung dengan spontan menutup mulutnya dengan rapat karena ia tahu Allen pasti tidak akan main main dengan hal beginian, mengingat apa yang terjadi padanya semalam, membuat Mikaila hanya bisa percaya kepada Allen saja.
Allen yang penasaran akan orang bertudung hitam tersebut kemudian mencoba untuk melirik sekilas dan mengecek keberadaannya, namun ketika Allen melihatnya orang bertudung hitam tersebut sudah tidak ada di sana, membuat Allen langsung bangkit seketika begitu juga Mikaila yang langsung ikut bangkit dan menoleh ke arah belakangnya mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi sedari tadi.
"Sudah ku bilang jangan ikut campur akan apapun yang kamu lihat, cobalah untuk mengurangi rasa penasaran mu itu, mengerti?" ucap Allen memberi peringatan kepada Mikaila kemudian berlalu pergi begitu saja meninggalkan Mikaila seorang diri di sana.
Mikaila yang di tinggal begitu saja, tentu saja hanya menatap kepergian Allen dengan tatapan yang tidak percaya karena Allen pergi meninggalkannya begitu saja tanpa menjelaskan apa yang sebenarnya tengah terjadi sedari tadi, membuat Mikaila lantas semakin di buat kesal akan tingkah cuek yang ditunjukkan Allen kepadanya.
Pada akhirnya Mikaila hanya bisa pulang dengan tangan kosong, tanpa mendapatkan informasi apapun tentang kejadian semalam maupun tentang kematian siswi di area kolam renang pagi tadi.
Sedangkan tanpa Mikaila sadari dari arah tak jauh dari tempatnya berada, seseorang bertudung hitam yang di lihat oleh Allen ternyata masih ada di sana dan memperhatikan setiap gerak gerik Mikaila tanpa ia sadari sedikitpun, hingga kemudian Mikaila terlihat melangkahkan kakinya dan pergi meninggalkan tempat itu, membuat orang tersebut lantas tersenyum di balik masker yang ia kenakan untuk menutup area mulutnya.
"Sepertinya dia belum mengetahui apa apa tentang sekolah ini, aku rasa sejauh ini dia masih aman..." ucap orang tersebut dengan tersenyum tipis di balik masker yang ia gunakan hingga punggung Mikaila tidak lagi terlihat pada pandangannya.
***
Malam harinya
Mikaila yang tengah mengerjakan tugas untuk esok hari, lantas terlihat tengah duduk di meja belajar sambil memegangi kepalanya yang sedikit pusing karena memikirkan jawaban yang pas untuk soal tersebut.
Pindah di tempat yang baru membuat Mikaila harus bisa beradaptasi dari segala hal termasuk dengan materi dan juga cara pembelajaran guru guru di sekolahan tersebut. Tidak hanya soal materi atau lingkungan sekolah, Mikaila bahkan juga harus bekerja lebih ekstra dalam hal pelajaran untuk menyusul ketertinggalannya selama dua tahun ini, Mikaila yang mulai lelah mengerjakan tugasnya lantas langsung memutar kursinya dan menatap ke arah ranjang kosong yang terletak tidak jauh dari posisinya.
"Sepertinya Rini tidak pulang lagi? memang boleh ya? keluar masuk sekolah seperti Rini? apakah Rini sedang ada masalah?" ucap Mikaila pada diri sendiri sambil menatap ke arah ranjang kosong di depannya, memikirkan tentang Rini yang sampai saat ini belum kembali juga.
Srak....
Srak....
Suara langkah kaki seperti di sengaja di seret, terdengar menggema yang berasal dari balik pintu kamar Mikaila. Awalnya Mikaila mencoba untuk tidak menghiraukannya dan fokus menyelesaikan tugasnya sebelum pukul 10, namun suara langkah kaki yang di seret tersebut semakin meresahkan dan membuat Mikaila kesal sekaligus bertanya tanya tentang suara apa itu.
Suasana hening mendadak terdengar dan di rasakan oleh Mikaila, tidak ada suara apapun selain hanya keheningan dan juga suara jangkrik yang beradu pada suasana malam hari.
Dok dok dok
Suara ketukan pintu yang berulang tersebut benar benar membuat Mikaila terkejut karena terdengar secara tiba tiba. Mikaila mengelus dadanya secara perlahan sambil menatap ke arah pintu kamarnya. Pikirannya kini bahkan sudah melayang membayangkan yang tidak tidak, membuat keringat dingin mulai meluncur turun di dahinya.
Dok dok dok
Suara itu kembali terdengar dengan jelas, membuat Mikaila perlahan lahan bangkit dari posisi duduknya dan mulai melangkahkan kakinya perlahan menuju ke arah pintu kamarnya. Mikaila mengarahkan tangannya secara perlahan menuju gagang pintu hendak membukanya namun sedikit agak ragu dan tentu saja takut.
Di bukanya dengan perlahan lahan pintu kamarnya sambil mendongakkan kepalanya keluar dan mengecek siapa yang terus saja mengetuk pintu kamarnya, hingga ketika pintu kamar terbuka dengan lebarnya tidak ada apapun yang Mikaila lihat selain hanya kekosongan dan suasana hening di malam hari yang menambah kesan horor bagi Mikaila.
Mikaila yang masih penasaran akan suara ketukan pintu kamarnya, lantas melangkahkan kakinya secara perlahan keluar dari kamarnya untuk mengecek apakah ada orang iseng atau semacamnya yang kini tengah mengerjainya karena ia adalah murid baru di sini.
"Sepertinya hanya orang iseng saja, ya hanya orang iseng saja..." ucap Mikaila sambil tertawa kecil dan menatap ke arah sekelilingnya.
Hingga sebuah suara dengan bunyi yang keras terdengar dari arah dalam kamarnya, membuat Mikaila terkejut bukan main ketika mendengar suara bunyi tersebut.
Bruk....
Pintu kamarnya mendadak tertutup begitu saja, membuat Mikaila langsung menelan salivanya dengan kasar ketika melihat pintu yang tiba tiba saja tertutup begitu saja. Mikaila yang tidak ingin ketahuan pihak asrama, lantas langsung berlarian menuju ke arah pintu dan berusaha untuk membuka pintu kamarnya berulang kali namun tidak bisa.
"Ah mengapa sulit sekali?" ucap Mikaila sambil terus berusaha membuka pintu kamarnya, hingga kemudian pintu kamar tersebut mulai terbuka dengan sendirinya secara perlahan, membuat Mikaila hanya bisa menatapnya dengan tatapan yang termenung ke arah pintu tersebut.
Mikaila menggeleng dengan kuat dan meyakinkan dirinya bahwa semua ini hanyalah sebuah kebetulan dan langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar, kemudian menutupnya dengan rapat sambil menarik nafas dalam dalam dan meyakinkan dirinya sendiri bahwa tidak ada apa apa dan semuanya akan baik baik saja.
Hihihihihi
Mendengar suara itu tepat di belakangnya tentu saja membuat Mikaila terkejut bukan main dan langsung dengan spontan berbalik badan.
"Aaaaaaaaa"
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments